GAMBARAN KEUANGAN DAERAH
3.3. KERANGKA PENDANAAN
2011 (%)
2012 (%)*
1. Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran sebelumnya
99,94 99,86 100
2. Pencairan Dana Cadangan - - -
3. Hasil Penjualan Kekayaan Daerah Yang di Pisahkan
- - -
4. Penerimaan Pinjaman Daerah - - -
5. Penerimaan Kembali Pemberian Pinjaman Daerah
0,06 0,14 0
6. Penerimaan Piutang Daerah - - -
7. Sisa lebih pembiayaan anggaran tahun
berkenaan 47,09 794,81 81,12
Sumber: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008-2011
3.3.KERANGKA PENDANAAN
3.3.1. Analisis belanja periodik dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama
Analisis terhadap realisasi pengeluaran wajib dan mengikat dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. Belanja periodik yang wajib dan mengikat adalah pengeluaran yang wajib dibayar serta tidak dapat ditunda pembayarannya dan dibayar setiap tahun oleh Pemerintah Daerah seperti gaji dan tunjangan pegawai serta anggota dewan, bunga, belanja
III - 12 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
jasa kantor, sewa kantor yang telah ada kontrak jangka panjang atau belanja sejenis lainnya. Belanja periodik prioritas utama adalah pengeluaran yang harus dibayar setiap periodik oleh Pemerintah Daerah dalam rangka keberlangsungan pelayanan dasar prioritas Pemerintah Daerah yaitu pelayanan pendidikan dan kesehatan, seperti honorarium guru dan tenaga medis serta belanja sejenis lainnya.
Analisis realisasi pengeluaran ini, bisa dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10
Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kota Pekanbaru Tahun 2010-2012
No Uraian 2010
(Rp milyar)
2011 (Rp milyar)
2012 (Rp milyar)*
Rata-rata Pertumbuhan
(%)
A Belanja Tidak Langsung 394,308 441,279 523,566 15,28%
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 390,306 437,708 519,564 15,42%
2
Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH
4,002 3,571 4,002 0,65%
3 Belanja Bunga 0 0 0 -
4 Belanja bagi hasil 0 0 0 -
B Belanja Langsung 172,140 186,345 193,553 6,06%
1 Belanja honorarium PNS khusus
untuk guru dan tenaga medis. 119,293 131,306 128,393 3,93%
2 Belanja Beasiswa Pendidikan PNS 0 0 0 -
3
Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya)
46,276 48,247 53,911 8,00%
4 Belanja sewa gedung kantor (yang
telah ada kontrak jangka panjangnya) 3,007 3,248 7,899 75,61%
5
Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor (yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
3,564 3,544 3,350 -3,02%
C Pembiayaan Pengeluaran 0 0 9,481 -
1 Pembentukan Dana Cadangan -
2 Pembayaran pokok utang -
3 Pembayaran Utang Kepada Pihak
Ketiga 9,481 -
TOTAL (A+B+C) 566,448 627,624 726,600 13,28%
* APBD Tahun berjalan indikatif
Sumber: Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Akhir Masa Jabatan Kepala Daerah Kota Pekanbaru Tahun 2008-2011
Belanja gaji dan tunjangan yang merupakan porsi terbesar dari pengeluaran wajib ini perlu mendapat perhatian untuk dilakukan efisiensi. Apalagi peningkatannya pada tahun 2012 adalah 18,7%, jauh melampaui rata-rata peningkatan pendapatan daerah yang 10% pertahun. Karena itu di masa datang perlu diusahakan untuk mengefisienkan jumlah pegawai supaya anggaran pengeluaran wajib ini tidak membengkak dan membebani belanja daerah.
III - 13 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
3.3.2. Proyeksi Belanja, Pembiayaan Wajib, dan Prioritas Utama
Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kebutuhan belanja tidak langsung daerah dan pengeluaran pembiayaan yang bersifat wajib dan mengikat serta prioritas utama. Analisis dilakukan dengan proyeksi 5 (lima) tahun ke depan untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Analisis dilakukan dengan kerangka pemikiran sebagaimana disajikan dalam gambar di bawah ini.
Gambar 3.1 Analisis Proyeksi Belanja Daerah
Proyeksi belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama untuk tahun 2013 sampai tahun 2017 dapat dilihat pada Tabel 3.11.
Tabel 3.11
Proyeksi Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
N A Belanja TidakLangsung 523,566 604,098 697,029 804,269 928,022 1070,833
1 Belanja Gaji dan Tunjangan 519,564 15,42% 599,696 692,187 798,942 922,163 1064,387
2
B Belanja Langsung 193,553 202,015 211,102 220,841 231,264 242,403 1 Belanja honorarium PNS 128,393 3,93% 133,434 138,672 144,116 149,774 155,654
Tingkat langsung & belanja pendidikan
Asumsiindikatormakro ekonomi
Kebijakan Pembiayaan
Daerah
III - 14 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 khusus untuk guru dan
tenaga medis.
2 Belanja Beasiswa
Pendidikan PNS 0 -
3
Belanja Jasa Kantor (khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )
53,911 8,00% 58,224 62,881 67,911 73,344 79,211
4
Belanja sewa gedung kantor( yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
7,899 -10,00% 7,109 6,398 5,758 5,183 4,664
5
Belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor ( yang telah ada kontrak jangka panjangnya)
3,350 -3,02% 3,249 3,151 3,056 2,964 2,874
C Pengeluaran Pembiayaan 9,481 - 1 Pembentukan Dana
Cadangan -
2 Pembayaran pokok utang -
3 Pembayaran utang kepada
pihak ketiga 9,481 -
726,600 806,113 908,131 1.025,110 1.159,286 1.313,235
Sumber: Data Olahan
Berdasarkan realisasi belanja dan pertumbuhannya pada masa lalu (Tabel 3.2 dan 3.6) maka dibuatkan proyeksi belanja pada Tabel 3.11 di atas untuk pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat, serta prioritas utama. Pertumbuhan belanja gaji dan tunjangan dibuat mengikuti trend tahun-tahun sebelumnya, yaitu sebesar 15,42%. Sementara itu, item belanja sewa gedung kantor dibuat dengan trend menurun -10%, karena diharapkan pembangunan gedung kantor yang permanen bisa mengurangi biaya sewa gedung kantor ini. Kecenderungan pengeluaran yang menurun juga bisa dilihat dari belanja sewa perlengkapan dan peralatan kantor sebesar -3,02% pertahun.
3.3.3. Penghitungan Kerangka Pendanaan
Kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas riil keuangan daerah yang akan dialokasikan untuk pendanaan program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Suatu kapasitas riil keuangan daerah adalah total penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan berbagai pos atau belanja dan pengeluaran pembiayaan yang wajib dan mengikat serta prioritas utama.
III - 15 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017
Sebelum dialokasikan ke berbagai pos belanja dan pengeluaran, besaran masing-masing sumber penerimaan memiliki kebijakan pengalokasian yang harus diperhatikan, antara lain:
Penerimaan retribusi pajak diupayakan alokasi belanjanya pada program atau kegiatan yang berhubungan langsung dengan peningkatan layanan dimana retribusi pajak tersebut dipungut.
Penerimaan dari pendapatan hasil pengelolaan aset daerah yang dipisahkan dialokasikan kembali untuk upaya-upaya peningkatan kapasitas dimana dana penyertaan dialokasikan sehingga menghasilkan tingkat pengembalian investasi terbaik bagi kas daerah.
Penerimaan dana alokasi umum diprioritaskan bagi belanja umum pegawai dan operasional rutin pemerintahan daerah.
Penerimaan dari dana alokasi khusus dialokasikan sesuai dengan tujuan dimana dana tersebut dialokasikan.
Penerimaan dana bagi hasil agar dialokasikan secara memadai untuk perbaikan layanan atau perbaikan lingkungan sesuai jenis dana bagi hasil didapat.
Selanjutnya, untuk menentukan kapasitas riil keuangan daerah, dihitung dengan mengisi tabel, sebagai berikut:
Tabel 3.12
Kapasitas Riil Kemampuan Keuangan Daerah untuk Mendanai Pembangunan Daerah
No Uraian
Proyeksi 2013
(Rp milyar)
2014 (Rp milyar)
2015 (Rp milyar)
2016 (Rp milyar)
2017 (Rp milyar) 1. Pendapatan (asumsi pertumbuhan 10%) 1.735,903 1.909,494 2.100,443 2.310,487 2.541,536
2. Pencairan dana cadangan (sesuai Perda) 0 0 0 0 0
3. Sisa Lebih Riil Perhitungan Anggaran
(asumsi 1% dari pendapatan) 17,359 19,094 21,004 23,104 25,415
Total penerimaan 1.753,262
1.928,588 2.121,447
2.333,592 2.566,951 Dikurangi:
4.
Belanja dan Pengeluaran Pembiayaan yang Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama
806,113 908,131 1.025,110 1.159,286 1.313,235
Kapasitas riil kemampuan keuangan 947,149 1.020,457 1.096,337 1.174,306 1.253,716
IV - 1 | RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017