• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

B. Lahan Tidak Terbangun (non-built up areas)

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib

2.3.1.6. Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri

Penyelenggaraan urusan kesatuan bangsa dan politik dalam negeri di kota Pekanbaru secara umum tergambar dan dapat dilihat dari rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk, rasio jumlah linmas per 10.000 penduduk, dan juga rasio siskamling per jumlah kelurahan sekota Pekanbaru.

a. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk

Dalam upaya untuk memaksimalkan pelaksanaan kamtibmas di kota Pekanbaru Satuan Polisi Pamong Praja selama ini telah menunjukkan perannnya. Efektif atau tidaknya peran tersebut sangat tergantung kepada tingkat kesadaran masyarakat untuk menjaga kamtibmas di lingkungan masing-masing. Selain itu juga dipengaruhi dan ditentukan oleh keberadaan Satpol PP. Di kota Pekanbaru rasio jumlah Satpol PP terhadap jumlah penduduk dapat dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2.55

Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Kota Pekanbaru per 10.000 Penduduk Tahun2006-2010

No Uraian Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1 Jumlah Polisi Pamong Praja 196 195 195 195 190

2 Jumlah Penduduk 754.467 779.899 799.213802.788 897.768 3 Rasio Jumlah Polisi Pamong

Praja per 10.000 Penduduk 2 2 2 2 2

Sumber: BPS kota Pekanbaru, 2011

Dari tabel diatas terlihat bahwa rasio Satpol PP di kota Pekanbaru agak fluktuatif, malahan pada tahun 2010 menunjukkan penurunan, disamping itu di tahun yang sama peningkatan jumlah penduduk naik sangat drastis. Ini secara otomatis membuat beban kerja untuk setiap personil yang tergabung dalam Satpol PP semakin meningkat dan bertambah, karena laju pertumbuhan penduduk jauh lebih cepat dibandingkan kemampuan daerah menambah dan meningkatkan jumlah personil Satpol PP setiap tahunnya.

II - 46 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017

Melihat kondisi di atas, maka untuk memantapkan penyelenggaraan kamtibmas di kota Pekanbaru pemerintah harus serius dalam mengupayakan peningkatan personil Satpol PP, baik secara kuantitas dan juga kualitas, apalagi mengingat kota Pekanbaru dibandingkan kota-kota lainnya termasuk kota yang sangat laju pertumbuhan penduduknya. Disamping itu melakukan upaya yang optimal untuk meningkatkan kesadaran semua komponen masyarakat agar berpartisipasi dan berperan aktif dalam mewujudkan dan merealisasikan kondisi kamtibmas yang diharapkan, khususnya melalui kesadaran dalam penegakan aturan-aturan dan regulasi yang telah ditetapkan.

b. Rasio Jumlah Linmas per 10.000 Penduduk

Rasio jumlah petugas perlindungan masyarakat (linmas) dapat menggambarkan indikator kapasitas seluruh komponen pemerintah dan masyarakat daerah dalam menjaga ketertiban dan keamanan di tengah-tengah masyarakat, mengingat petugas linmas merupakan satuan yang memiliki tugas dan amanah untuk memelihara dan menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat secara umum.

Gambaran rasio linmas per 10.000 penduduk di kota Pekanbaru terdapat pada tabel berikut:

Tabel 2.56

Rasio Jumlah Linmas di Kota Pekanbaru per 10.000 Penduduk (2006-2010)

No Uraian Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1 Jumlah Linmas 40 3.153 2.374 3.604 3.506

2 Jumlah Penduduk 754.467 779.899 799.213 802.788 903.902 3 Rasio Jumlah Linmas

per 10.000 Penduduk

0,53 40,43 29,70 44,89 38,79

Sumber: BPS Kota Pekanbaru, 2011

Dari table di atas terlihat rasio Limas di Pekanbaru relative fluktuatis, pada tahun 2006 jumlah Limas sangat minim (rasio 0,53) yang berarti setiap 19.000 penduduk dilayani 1 petugas Limas (rasio ideal 1:1.000 penduduk). Sedangkan pada tahun-tahun berikut nya rasionya mengkat drastis menjadi 247 orang per 10.000 penduduk (2007), 336 (2008) dan 263 (2010).

c. Rasio Pos Siskamling Per Jumlah Kelurahan (2006-2010)

Ketersediaan Pos siskamling per kelurahan dapat memberi gambaran rasio pos siskamling pada setiap kelurahan. Semakin tinggi rasio pos siskamling berarti semakin tinggi pula kapasitas, partisipasi dan peran serta seluruh komponen masyarakat dalam menyiapkan fasilitas penunjang untuk menjamin terjaga dan terpeliharanya ketertiban dan keamanan di tengah-tengah masyarakat secara umum. Di bawah ini adalah tabel rasio pos siskamling per kelurahan.

II - 47 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 Tabel 2.57

Rasio Jumlah Pos Siskamling di Kota Pekanbaru (2006-2010)

No Uraian Tahun

2006 2007 2008 2009 2010

1 Jumlah Pos Siskamling 717 717 717 689 696

2 Jumlah Desa/kelurahan 58 58 58 58 58

3 Rasio Jumlah Pos Siskamling per Kelurahan

12,4 12,4 12,4 11,9 12

Sumber : Badan Kesbangpol Linmas Kota Pekanbaru, 2011

Dari tabel di atas diketahui bahwa dalam periode tahun 2006-2010, rata-rata di kota Pekanbaru setiap kelurahan mempunyai pos siskamling sebanyak 12 Unit.

2.3.1.7. Ketenagakerjaan

Indikator kinerja bidang ketenagakerjaan meliputi: Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar, Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan, Persentase Pencari Kerja yang Ditempatkan, dan Tingkat Pengangguran. Tabel 2.58 menunjukkan jumlah pencari kerja yang terdaftar menurut tingkat pendidikan pada tahuhn 2006-2011 di Kota Pekanbaru. Dari data tersebut terlihat bahwa pencari kerja didominasi oleh mereka berlatar belakang pendidikan SMA/sederajat dan sarjana. Perkembangan jumlah pencari kerja yang terdaftar cenderung fluktuatif.

Tabel 2.58

Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Menurut Tingkat Pendidikan Kota Pekanbaru Tahun 2006-2011

No Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010 2011 1 SD & yang sederajat 210 44 15 20 27 8 2 SMP & yang sederajat 371 178 61 75 52 15 3 SMA & yang sederajat 10.728 7.763 9.522 10.903 7.314 2.667

4 D1/D2 360 177 197 458 850 324

5 D3 / Sarjana Muda 2.750 2.488 5.735 5.439 2.695 987 6 Sarjana 7.732 5.285 8.677 7.429 4.994 1.160

Jumlah 22.151 15.935 24.207 24.324 15.932 5.161 Sumber: Dinas Tenaga Kerja Pekanbaru, 2012

Tabel 2.59 di bawah ini memperlihatkan jumlah pencari kerja yang telah ditempatkan menurut tingkat pendidikan di Kota Pekanbaru pada tahun 2006 sampai tahun 2011. Seperti juga pencari kerja yang terdaftar, maka pencari kerja yang ditempatkan juga didominasi oleh tamatan SMA/sederajat dan sarjana.

Sedangkan dari tahun 2006 sampai 2011 kecenderungan jumlah tenaga kerja yang ditemapatkan selalu bertambah.

Tabel 2.59

Jumlah Pencari Kerja yang Ditempatkan Menurut Tingkat Pendidikan Kota Pekanbaru - Tahun 2006-2011

No Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010 2011

1 SD & yang sederajat 129 21 0 0 0 0

II - 48 | Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017

No Pendidikan 2006 2007 2008 2009 2010 2011

2 SMP & yang sederajat 277 37 0 0 0 0

3 SMA & yang sederajat 367 855 1.088 1.387 1.197 419

4 D1/D2 1 3 86 - 86 17

5 D3 / Sarjana Muda 93 10 792 828 347 957

6 Sarjana 181 310 831 629 315 828

Jumlah 1.048 1.236 2.797 2.844 1.948 2.231 Sumber: Dinas Tenaga Kerja Pekanbaru, 2012

Persentase pencari kerja yang telah ditempatkan ditampilkan pada Tabel 2.60 di bawah ini. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa persentase penempatan tenaga kerja selalu meningkat dari tahun 2005 sampai tahun 2011, dari angka 5%

pada tahun 2005 menjadi 43,23% pada tahun 2011.

Tabel 2.60

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar dan yang Ditempatkan Kota Pekanbaru - Tahun 2005-2011

No Tahun Terdaftar Penempatan/Terserap Persentase (%)

1 2005 23.914 1.209 5,05

2 2006 22.151 1.048 4,72

3 2007 15.935 1.236 7,76

4 2008 24.207 2.797 11,55

5 2009 24.324 2.844 11,69

6 2010 15.932 1.948 12,23

7 2011 5.161 2.231 43,23

Sumber: Dinas Tenaga Kerja Pekanbaru, 2012

Jumlah pengangguran dan tenaga kerja yang bekerja di Kota Perkanbaru ditampilkan pada Tabel 2.61. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pengangguran trend nya menurun dari tahun 2008 (14,24) sampai 2011 (9,33).

Trend positif ini mesti terus dijaga sampai tingkat pengangguran menjadi seminimal mungkin.

Tabel 2.61 Tingkat Pengangguran

Kota Pekanbaru - Tahun 2008-2011

No Tahun Penduduk Angkatan Kerja ( < 15 Tahun)

Bekerja Pengangguran Tingkat Laki-laki Perempuan Jumlah Terbuka Pengangguran 1 2008 799.213 203.983 109.530 313.513 268.861 44.652 14,24 2 2009 802.788 208.325 115.047 323.372 284.463 38.909 12,03 3 2010 897.768 256.789 178.814 435.603 391.047 44.556 10,23

4 2011 903.464 - - 421.532 382.185 39.347 9,33

Sumber: BPS Provinsi Riau, 2011

2.3.2. Fokus layanan Urusan Pilihan