• Tidak ada hasil yang ditemukan

DAFTAR PUSTAKA

BAGIAN 1: FAKTOR DEMOGRAFI

Level pendidikan a) SD

b) SMP c) SMA d) D3

e) Lebih atau setara S1

Jenis Kelamin a) Pria

b) Wanita

Umur (tahun) a) Kurang dari 25

b) 25-34 c) 35-44 d) 45-54 Status Perkawinan a) Lajang

b) Menikah c) Cerai Anggota Keluarga (orang)

(responden terhitung)

a) Kurang dari 5 b) 5-10

c) Lebih dari 10

Pekerjaan a) PNS, pegawai di kantor pemerintah b) Karyawan perusahaan swasta c) Pedagang

d) Petani, nelayan, peternak e) Lainnya:

Asal Provinsi

Faktor Sosial Ekonomi

Akomodasi Rumah a) Milik Pribadi

b) Kontrakan

c) Lainnya (sebutkan):

Porsi Utang (persen dari pendapatan)

a) Kurang dari 20% dari pendapatan

b) 21-30% dari pendapatan

c) 31-40% dari pendapatan

d) 41-50% dari pendapatan

e) Lebih dari 50% dari pendapatan

Kreditur/ Pemberi Pinjaman (bisa > 1)

a) Bank Syariah

b) Bank Konvensional

c) BMT dan/ atau Koperasi

d) Rentenir, Bank Harian

e) Pinjaman Lainnya (sebutkan):

Berapa banyak utang (Rp)?... bulan/ tahun (coret salah satu) Bagaimana menurut Anda beban utang Anda? ()

[ ] Beban Utama [ ] Beban Ringan [ ] Tidak Ada Beban Porsi Tabungan (persen dari pendapatan)

a) Kurang dari 20% dari pendapatan

b) 21-30% dari pendapatan

c) 31-40% dari pendapatan

37

e) Lebih dari 50% dari pendapatan

Bagaimana cara Anda menabung

a) Bank Syariah

b) Bank Konvensional

c) BMT dan/ atau Koperasi

d) Disimpan di rumah

e) Lainnya (sebutkan):

Berapa banyak total tabungan Anda ( Rp )? Porsi Beramal (persen dari

pendapatan)

a) Kurang dari 2.5 % dari pendapatan

b) 2.5-5 % dari pendapatan

c) 6-10 % dari pendapatan

d) 11-20 % dari pendapatan

e) Lebih dari 20 % dari pendapatan

Bagaimana cara Anda beramal

a) Memberi langsung

b) Via AMIL

c) Ke masjid

d) Lainnya (sebutkan) :

Wakaf Uang a) Masjid

b) Via Yayasan

c) Lainnya (sebutkan):

Berapa banyak wakaf uang yang Anda keluarkan ( Rp )? Tingkat Pengeluaran (juta

Rp per bulan)

a) Kurang dari 1 juta per bulan

b) 1,1 – 2 juta per bulan

c) 2,1 – 3 juta per bulan

d) 3,1 - 4 juta per bulan

e) Lebih dari 4 juta per bulan

Tingkat pendapatan (juta Rp per bulan)

a) Kurang dari 1 juta per bulan

b) 1,1 – 2 juta per bulan

c) 2,1 – 3 juta per bulan

d) 3,1 - 4 juta per bulan

e) Lebih dari 4 juta per bulan

Bagaimana perekonomian secara umum di Indonesia

a) Sangat mengkhawatirkan

b) Mengkhawatirkan

BAGIAN 2: KEPERCAYAAN DAN OPINI Keterangan :

1 sangat tidak setuju 3 netral 5 sangat setuju 2 tidak setuju 4 setuju

Kegiatan Keagamaan 1 2 3 4 5

1. Saya melakukan shalat lima waktu

2. Saya memberikan zakat fitrah

3. Saya memberikan infaq / sedekah setiap hari

4. Saya melakukan puasa selama Ramadhan

5. Saya melakukan haji

6. Saya melakukan umroh

38

Keyakinan Normatif 1 2 3 4 5

1. Suami/ Istri dan orang tua saya berpikir saya

harus mengambil utang setiap kali kebutuhan baru saya muncul

2. Suami/ Istri dan orang tua saya berpikir saya

harus memberikan wakaf tunai

3. Saya dapat dengan mudah terpengaruh untuk

mengambil utang untuk membeli sesuatu yang baru ketika teman dan tetangga juga

mengambil dan merekomendasikannya

4. Saya dapat dengan mudah terpengaruh untuk

memberikan wakaf tunai ketika teman dan tetangga juga memberi dan

merekomendasikannya

5. Suami/ Istri dan orang tua saya berpikir saya

harus mengambil utang ketika ekonomi diperkirakan semakin baik di masa depan

6. Saya memberikan wakaf tunai karena

masyarakat akan mendapatkan keuntungan dari wakaf tersebut

Sikap terhadap Wakaf Tunai 1 2 3 4 5

1. Saya memberikan wakaf tunai setidaknya

sekali dalam seumur hidup

2. Saya memberikan wakaf tunai sendiri

3. Saya memberikan wakaf uang untuk keluarga

saya

4. Saya memberikan wakaf uang untuk kerabat

saya

5. Saya memberikan wakaf uang tunai untuk

masyarakat

6. Saya memberikan wakaf uang melalui lembaga

formal

Kepuasan Keuangan 1 2 3 4 5

1. Saya puas dengan porsi tabungan saya

2. Saya puas karena saya bisa membayar utang

3. Saya puas karena saya bisa memenuhi biaya

darurat saya

4. Saya puas karena saya bisa membahas

mengenai masalah uang

5. Saya puas karena uang yang tersedia untuk

kebutuhan saat ini

6. Saya puas dengan tingkat pendapatan saya

7. Saya puas dengan gaya hidup saat ini

8. Saya puas karena persediaan uang juga

tersedia untuk kebutuhan masa depan

9. Saya puas karena saya memiliki perencanaan

pensiun

39

Perilaku Utang 1 2 3 4 5

1. Saya harus membayar utang setiap bulan

karena saya harus memenuhi kebutuhan dasar

2. Saya selalu memiliki utang karena saya selalu

berpikir pendapatan saya tidak akan pernah cukup

3. Saya akan mengambil utang lain ketika saya

selesai membayar utang saat ini, karena saya selalu berpikir pendapatan saya tidak akan pernah cukup

4. Saya tidak bisa hidup tanpa utang karena saya

selalu berpikir pendapatan saya tidak akan pernah cukup

5. Saya menempatkan membayar utang di daftar

prioritas saya karena itu adalah tanggung jawab saya untuk memenuhi hak orang lain

6. Saya lebih suka membayar utang saya terlebih

dahulu sebelum menabung uang karena itu adalah tanggung jawab saya untuk memenuhi hak orang lain

7. Saya lebih suka menggunakan pembayaran

non tunai untuk konsumsi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan dasar saat ini dan tidak apa-apa jika saya masih memiliki utang di masa depan karena keturunan saya akan membayar untuk saya

Perilaku Utang 1 2 3 4 5

1. Saya memberikan wakaf uang tunai karena

mencerminkan berlatih semangat Islam sejati dan kesejahteraan masyarakat adalah hal penting

2. Saya memberikan wakaf uang tunai karena

memfasilitasi kehidupan rohani saya

3. Saya memberikan wakaf tunai karena

memfasilitasi kebutuhan dasar keluarga saya adalah hal penting

4. Saya memberikan wakaf tunai karena

memfasilitasi kebutuhan dasar kerabat saya adalah hal penting

5. Saya memberikan wakaf tunai karena

memfasilitasi pendidikan masyarakat saya adalah hal penting

6. Saya memberikan wakaf uang tunai karena

penting untuk membuat fasilitas umum menjadi lebih baik

7. Saya memberikan wakaf uang tunai karena

penting untuk membuat kondisi keuangan orang lain menjadi lebih baik

40

Lampiran 2 Variabel asli

No Variabel Asli

var1 Melakukan shalat lima waktu var2 Memberikan zakat fitrah

var3 Memberikan infaq/ sedekah setiap hari var4 Melakukan puasa selama Ramadhan var5 Melakukan haji

var6 Melakukan umroh

var7 Membaca Quran setiap hari

var8 Suami/ Istri dan orang tua berpikir harus mengambil utang setiap kali kebutuhan baru muncul

var9 Dapat dengan mudah terpengaruh untuk mengambil utang untuk membeli sesuatu yang baru ketika teman dan tetangga juga mengambil dan

merekomendasikannya

var10 Suami/ Istri dan orang tua berpikir harus mengambil utang ketika ekonomi diperkirakan semakin baik di masa depan

var11 Harus membayar utang setiap bulan karena harus memenuhi kebutuhan dasar

var12 Selalu memiliki utang karena selalu berpikir pendapatan tidak akan pernah cukup

var13 Akan mengambil utang lain ketika selesai membayar utang saat ini, karena selalu berpikir pendapatan tidak akan pernah cukup

var14 Tidak bisa hidup tanpa utang karena selalu berpikir pendapatan tidak akan pernah cukup

var15 Menempatkan membayar utang di daftar prioritas karena itu adalah tanggung jawab untuk memenuhi hak orang lain

var16 Lebih suka membayar utang terlebih dahulu sebelum menabung uang karena itu adalah tanggung jawab untuk memenuhi hak orang lain var17 Lebih suka menggunakan pembayaran non tunai untuk konsumsi jangka

panjang untuk memenuhi kebutuhan dasar saat ini dan tidak apa-apa jika masih memiliki utang di masa depan karena keturunan akan membayar

Lampiran 3 Tabel r

Tabel r (80-85)

Tingkat signifikansi untuk uji satu arah

Df = (N-2) 0.05 0.025 0.01 0.005 0.0005 Tingkat signifikansi untuk uji dua arah

0.1 0.05 0.02 0.01 0.001 80 0.1829 0.2172 0.2565 0.2830 0.3568 81 0.1818 0.2159 0.2550 0.2813 0.3547 82 0.1807 0.2146 0.2535 0.2796 0.3507 83 0.1796 0.2133 0.2520 0.2780 0.3487 84 0.1786 0.2120 0.2505 0.2764 0.3468

41 Lampiran 4 Hasil uji validitas

Validitas Statistics

var1 var2 var3 var4 var5 var6 TOTAL Pearson Correlation .381 ** .324** .629** .402** .845** .819** Sig. (2-tailed) .000 .002 .000 .000 .000 .000 N 86 86 86 86 86 86

Validitas Statistics (lanjutan)

var7 var8 var9 var10 var11 var12 TOTAL Pearson Correlation .642 ** .837** .703** .738** .677** .618** Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 N 86 122 122 122 86 86

Validitas Statistics (lanjutan)

var13 var14 var15 var16 var17 Total TOTAL Pearson Correlation .673 ** .598** .658** .500** .482** 1 Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 N 86 86 86 86 86 86

42

Lampiran 5 Tabel anti-image correlation

var1 var2 var3 var4 var5 var6 var7 var8 var9 var10 var11 var12 var13 var14 var15 var16 var17

Anti-image Correlati on var1 .645a -.563 -.081 -.687 .086 .041 -.291 .247 .016 -.064 .209 -.123 .092 -.348 .051 -.101 -.066 var2 -.563 .670a -.163 -.112 .045 .054 .088 .006 -.301 -.142 -.102 .429 -.316 .332 -.152 .070 -.025 var3 -.081 -.163 .555a .253 -.197 -.087 -.216 .099 .038 -.033 -.208 -.093 .266 -.131 .253 -.048 -.035 var4 -.687 -.112 .253 .680a -.226 -.033 .199 -.182 .167 .174 -.268 -.220 .227 .145 .078 .104 .219 var5 .086 .045 -.197 -.226 .553a -.751 -.068 -.142 .046 .106 .209 .116 -.103 -.073 -.167 -.050 -.146 var6 .041 .054 -.087 -.033 -.751 .587a -.106 .111 -.091 -.034 -.146 -.050 -.007 .062 .073 .077 .051 var7 -.291 .088 -.216 .199 -.068 -.106 .655a -.212 .232 -.032 .061 .084 -.180 .245 -.176 .087 .159 var8 .247 .006 .099 -.182 -.142 .111 -.212 .710a -.200 -.375 -.114 -.107 .085 -.088 .112 .005 -.034 var9 .016 -.301 .038 .167 .046 -.091 .232 -.200 .737a .051 -.028 -.428 .113 -.224 .113 .092 -.128 var10 -.064 -.142 -.033 .174 .106 -.034 -.032 -.375 .051 .732a -.027 .001 .011 -.223 .071 .010 -.057 var11 .209 -.102 -.208 -.268 .209 -.146 .061 -.114 -.028 -.027 .616a .006 -.179 -.154 -.256 -.232 .011 var12 -.123 .429 -.093 -.220 .116 -.050 .084 -.107 -.428 .001 .006 .672a -.520 .143 -.133 -.030 -.126 var13 .092 -.316 .266 .227 -.103 -.007 -.180 .085 .113 .011 -.179 -.520 .663a -.486 .204 -.061 -.101 var14 -.348 .332 -.131 .145 -.073 .062 .245 -.088 -.224 -.223 -.154 .143 -.486 .626a -.252 .210 .161 var15 .051 -.152 .253 .078 -.167 .073 -.176 .112 .113 .071 -.256 -.133 .204 -.252 .469a -.489 -.198 var16 -.101 .070 -.048 .104 -.050 .077 .087 .005 .092 .010 -.232 -.030 -.061 .210 -.489 .546a .138 var17 -.066 -.025 -.035 .219 -.146 .051 .159 -.034 -.128 -.057 .011 -.126 -.101 .161 -.198 .138 .817a

43 Lampiran 6 Tabel communalities

Initial Extraction

var1 Melakukan shalat lima waktu 1.000 0.939

var2 Memberikan zakat fitrah 1.000 0.872

var3 Memberikan infaq/ sedekah setiap hari 1.000 0.474

var4 Melakukan puasa selama Ramadhan 1.000 0.893

var5 Melakukan haji 1.000 0.849

var6 Melakukan umroh 1.000 0.840

var7 Membaca Quran setiap hari 1.000 0.583

var8 Suami/ Istri dan orang tua berpikir harus mengambil

utang setiap kali kebutuhan baru muncul 1.000 0.535 var9 Dapat dengan mudah terpengaruh untuk mengambil utang

untuk membeli sesuatu yang baru ketika teman dan tetangga juga mengambil dan merekomendasikannya

1.000 0.692 var10 Suami/ Istri dan orang tua berpikir harus mengambil

utang ketika ekonomi diperkirakan semakin baik di masa depan

1.000 0.743 var11 Harus membayar utang setiap bulan karena harus

memenuhi kebutuhan dasar 1.000 0.603

var12 Selalu memiliki utang karena selalu berpikir pendapatan

tidak akan pernah cukup 1.000 0.690

var13 Akan mengambil utang lain ketika selesai membayar utang saat ini, karena selalu berpikir pendapatan tidak akan pernah cukup

1.000 0.653 var14 Tidak bisa hidup tanpa utang karena selalu berpikir

pendapatan tidak akan pernah cukup 1.000 0.620

var15 Menempatkan membayar utang di daftar prioritas karena itu adalah tanggung jawab untuk memenuhi hak orang lain

1.000 0.741 var16 Lebih suka membayar utang terlebih dahulu sebelum

menabung uang karena itu adalah tanggung jawab untuk memenuhi hak orang lain

1.000 0.739 var17 Lebih suka menggunakan pembayaran non tunai untuk

konsumsi jangka panjang untuk memenuhi kebutuhan dasar saat ini dan tidak apa-apa jika masih memiliki utang di masa depan karena keturunan akan membayar

1.000 0.430

44

Lampiran 7 Tabel total variance explained Co

mpo nent

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings

Rotation Sums of Squared Loadings Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulative % Total % of Variance Cumulat ive % 1 4.393 25.841 25.841 4.393 25.841 25.841 3.108 18.282 18.282 2 2.423 14.254 40.095 2.423 14.254 40.095 2.964 17.435 35.717 3 2.120 12.473 52.568 2.120 12.473 52.568 2.310 13.588 49.305 4 1.836 10.798 63.366 1.836 10.798 63.366 1.925 11.322 60.627 5 1.123 6.607 69.973 1.123 6.607 69.973 1.589 9.346 69.973 6 0.810 4.764 74.738 7 0.760 4.469 79.207 8 0.730 4.295 83.502 9 0.610 3.586 87.087 10 0.502 2.956 90.043 11 0.447 2.632 92.675 12 0.367 2.161 94.836 13 0.344 2.023 96.859 14 0.242 1.426 98.285 15 0.157 0.921 99.206 16 0.088 0.516 99.721 17 0.047 0.279 100.000

45 Lampiran 8 Tabel rotated component matrix

Component 1 2 3 4 5 var1 -0.112 0.957 0.080 0.006 -0.064 var2 -0.116 0.926 0.029 0.018 -0.004 var3 -0.192 0.118 0.603 -0.049 0.237 var4 -0.126 0.911 0.125 0.002 -0.177 var5 0.052 0.033 0.902 0.053 -0.166 var6 0.105 -0.012 0.899 -0.007 -0.145 var7 -0.480 0.166 0.517 0.094 0.221 var8 0.322 -0.270 0.070 -0.061 0.591 var9 0.792 0.010 -0.111 -0.159 0.163 var10 0.191 -0.042 -0.086 -0.041 0.834 var11 0.342 0.178 0.037 0.627 0.245 var12 0.810 -0.144 -0.024 0.090 0.065 var13 0.729 -0.165 0.008 0.161 0.261 var14 0.650 -0.013 -0.021 0.136 0.423 var15 0.069 -0.029 0.047 0.851 -0.089 var16 -0.132 -0.056 -0.042 0.842 -0.092 var17 0.517 -0.399 0.054 0.030 -0.013 Keterangan:

Component 1: Faktor Memenuhi Kebutuhan

Component 2: Faktor Ibadah 1

Component 3: Faktor Ibadah 2

Component 4: Faktor Perilaku

46

Lampiran 9 Hasil wawancara In-depth interview dengan Prof. Dr. Ir. Ujang Sumarwan M. Sc

1. Apakah pengertian utang ?

Utang adalah cara meningkatkan daya beli pada saat sekarang. 2. Alasan orang berutang?

Seseorang tidak bisa menunda konsumsi saat ini atau dalam keadaan keadaan darurat sehingga perlu mencari pinjam, harga terlalu mahal dan seseorang ingin cepat mengonsumsinya.

3. Menurut bapak, apakah kegiatan berutang itu baik atau buruk?

Penilaian baik atau buruknya utang tergantung dari seseorang menyikapi utang tersebut. Apabila seseorang memiliki utang namun bersifat konsumtif dan tidak bisa mengelola keuangannya (pendapatan, konsumsi dan utang) maka utang tersebut dapat menimbulkan dampak yang buruk/ negatif. Apabila bisa mengelola sesuai pendapatannya maka tidak bisa dikatakan buruk.

4. Bagaimana pandangan mengenai utang secara aspek syariah?

Utang apa saja boleh diambil dan boleh diakukan masyarakat asalkan sesuai dengan kaidah, tidak boleh membebani, tidak boleh memberikan tambahan (riba) dan dari segi akad diubah.

5. Bagaimana kegiatan berutang pada jaman dahulu dan berutang pada saat ini? Perbedaan utang pada jaman dahulu dan saat ini adalah pada tujuannya. Utang pada jaman dahulu tujuannya adalah untuk kegiatan konsumsi dan bersifat pribadi. Saat ini, tujuan utang berkembang misalnya untuk modal usaha.

6. Bagaimana tren utang dikalangan masyarakat pada saat ini?

Tren utang di masyarakat pada saat ini semakin meningkat terutama untuk tujuan konsumtif. Utang konsumtif untuk memiliki kendaraan adalah utang yang kecenderungannya selalu meningkat.

7. Apa perbedaan utang dikalangan masyarakat golongan menengah ke atas dan menengah ke bawah?

Jenis utang masyarakat pada golongan menengah ke atas dan menengah ke bawah pada dasarnya sama yaitu utang untuk memiliki kendaraan. Perbedaan utang pada masyarakat pada golongan menengah ke atas dan menengah ke bawah adalah pada jumlah utangnya. Pada masyarakat menengah ke atas, mereka mungkin berutang untuk mendapatkan kendaraan yang mewah dengan harga yang mencapai miliaran rupiah, sedangkan masyarakat yang berada pada golongan menengah ke bawah mungkin berutang untuk mendapatkan kendaraan yang biasa dengan harga puluhan atau ratusan juta rupiah.

47 8. Apa dampak yang ditimbulkan dari berutang?

Dampak negatif dapat terjadi apabila jumlah beban utang/ kewajiban melebihi pendapatan. Namun, apabila seseorang bisa mengelola keuangannya dengan baik maka utang dapat menimbulkan dampak yang baik.

9. Apa manfaat yang didapat dari berutang?

a. Secara ekonomi dapat meningkatkan kesejahteraan. Misalnya seseorang yang bekerja di Baranang Siang harus mengeluarkan uang untuk membayar angkutan umum pergi pulang setiap harinya sebesar Rp 20 000. Sebulan misalnya dia harus bekerja selama 20 hari kerja, maka biaya yang harus dia keluarkan untuk membayar angkutan umum sebulan sebesar Rp 400 000. Apabila dia memutuskan mengambil utang untuk membeli motor, maka dengan biaya Rp 400 000 dia dapat mengangsur utangnya tiap bulan untuk memiliki motor. Seseorang tersebut meningkatkan kesejahteraannya dengan berutang untuk membeli motor.

b. Kesejahteraan subjektif. Kesejahteraan subjektif diartikan sebagai kesejahteraan seseorang dengan menganggap bahwa yang dirasa cepat dianggap memiliki kepuasan. Seseorang tidak perlu menunggu lama untuk mengonsumsi suatu barang, dengan berutang seseorang sudah memenuhi kepuasannya untuk memiliki dan mengonsumsi barang tersebut pada saat ini juga.

c. Utang dijadikan sebagai sarana investasi. Misalnya seseorang memutuskan mengambil utang untuk tujuan membeli rumah. Nilai rumah semakin tahun semakin meningkat nilainya. Seseorang kemungkian akan sulit dan membutuhkan waktu yang lama untuk memiliki rumah apabila dengan mengunakan uang tunai oleh karena itu berutang adalah salah satu manfaat untuk mendapatkan rumah sebagai investasi.

10. Masyarakat lebih banyak meminjam kepada kreditur formal atau non formal? Pinjaman ke kreditur non-formal sulit mencari dan mendapatkan datanya, tapi praktiknya di masyarakat pasti banyak dilakukan. Kreditur non formal contohnya orang per orang bahkan kepada rentenir. Jika pada kreditur formal seperti bank data sudah banyak dan telah dipublikasi berapa banyak debitur di masyarakat. 11. Apakah keputusan berutang, proporsi utang, dan persepsi beban utang bagi

seseorang termasuk sebagai perilaku berutang?

Orang mengambil keputusan berutang termasuk perilaku termasuk juga berapa banyak jumlah persentase utang yang diambil dari anggaran, sikap subjektif seseorang dan persepsi seseorang tentang beban terhadap utang yang dimilikinya. Seseorang merasa bisa membayar utang maka orang tersebut berani untuk berutang. Sebaliknya seseorang yang memiliki persepsi tidak bisa membayar utang maka orang tidak berani melakukan kegiatan berutang.

12. Bagaimana persepsi mengenai hasil penelitian analisis faktor yang memengaruhi masyarakat

a. Faktor Pemenuhan Kebutuhan

Faktor pemenuhan kebutuhan adalah pemicu utama seseorang dalam berutang. Misalnya adanya kebutuhan darurat dan gaya hidup seseorang.

48

b. Faktor Ibadah 1

Faktor ibadah 1 mungkin bisa atau mungkin tidak bisa menjadi faktor yang memengaruhi utang. Konteks religiusitas menyangkut pada kepercayaan terhadap Tuhan. Sebagian orang ada yang mempertimbangkan keputusan duniawinya dengan kepercayaannya kepada Tuhan dan sebagian lain ada yang tidak mempertimbangkannya. Bagi sesorang yang mempercayai dan mempertimbangkan segala sesuatunya sesuai dengan syari’ah maka seseorang tersebut akan mempertimbangkan berulang kali untuk mengambil utang atau tidak, karena utang dapat digolongkan kepada sikap boros, sedangkan sikap boros dalam agama itu dilarang.

c. Faktor Ibadah 2

Faktor ibadah 2 juga bisa menjadi faktor yang memengaruhi utang. Berdasarkan hasil penelitian variabel yang memiliki nilai loading factor

terbesar pada faktor ibadah adalah ibadah haji. Menurut beliau, ibadah haji saat ini sudah banyak yang menggunakan perantara pembiayaan/ utang bank untuk menutupi biaya setoran awal untuk mendapatkan porsi haji. Rukun Islam menyatakan bahwa haji ditujukan bagi muslim yang mampu baik dari segi materi, kesehatan, mental dan agama, namun pada kenyataannya pada saat ini menurut beliau definisi mampu khususnya dalam hal materi semakin longgar. Melakasanakan ibadah haji bagi yang mampu mulai dianggap berbeda. Kemempuan saat ini ditunjukkan bisa dari kemampuan membayar tunai atau kemamupuan untuk menyicil.

d. Faktor Perilaku Berutang

Perilaku berutang dapat menjadi faktor yang memengaruhi seseorang dalam mengambil utang, perilaku yang satu menimbulkan perilaku yang lainnya. Kepemilikan suatu barang (perilaku) bisa menjadi faktor menumbuhkan/ mempengaruhi perilaku yang lain. Misalnya seseorang yang berutang akan menutupi utang sebelumnya dengan berutang ditempat lainnya.

e. Faktor Eksternal

Faktor eksternal bisa menjadi faktor yang memengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan berutang. Keluarga/ kerabat sedang membutuhkan sesuatu maka seseorang berutang untuk menolong orang lain Misalnya anak memiliki tuntutan untuk membayar biaya masuk kuliah, maka menuntut untuk mengambil utang. Anaknya akan melakukan pernikahan dan membutuhkan biaya banyak maka perlu mengambil utang.

13. Apakah solusi Bapak mengenai perilaku berutang?

Solusi pertama mengenai perilaku utang ditujukan kepada masyarakat antara lain: a. Masyarakat harus bijak dalam menggunakan uang.

b. Biasakan hidup sesuai dengan daya belinya. Total pendapatan harus bisa menutupi biaya hidup masyarakat. Alokasikan pendapatan 2.5% untuk zakat, konsumsi, sedekah dan minimal menyisihkan 10% untuk tabungan.

c. Apabila memiliki utang, usahakan besar angsuran membayar utang maksimal adalah sebesar sisa alokasi uang.

d. Masyarakat seharusnya jangan mudah berutang. Apabila berutang, maka prioritas dan tujuan berutang sebaiknya untuk investasi (rumah, pendidikan). e. Masyarakat hendaknya perlu memikirkan berulang kali sebelum memutuskan

49 kebutuhannya, maka masyarakat perlu mengendalikan dirinya, jangan terlalu banyak memiliki utang dan jangan terlalu bersifat konsumtif.

Solusi kedua ditujukan untuk pemerintah antara lain:

a. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakkan menetapkan kenaikkan nilai pembayaran dimuka (DP) untuk produk/ jasa menyediaan utang di produsen/ penyedia jasa utang (kreditur) bagi masyarakat, sehingga masyarakat dapat berpikir untuk mengurangi kecenderungannya untuk berutang.

b. Pemerintah juga perlu memberikan sosialisasi dan pembelajaran kepada masyarakat mengenai manajemen keuangan agar masyarakat tidak melakukan konsumsi melebihi pendapatannya.

c. Pemerintah harus memberikan kebijakan dan pengawasan kepada masyarakat mengenai kepemillikan kartu kredit yang tidak boleh lebih dari satu.

Solusi ketiga ditujukan untuk produsen/ penyedia jasa utang (kreditur). Mereka biasanya cenderung kurang bertanggung jawab. Mereka hanya berorientasi pada penyerapan dana yang mereka miliki. Solusi yang dianjurkan untuk kreditur adalah meningkatkan kemampuan audit mereka dalam melihat nasabah (debitur). Apabila debitur sudah memiliki utang yang banyak atau kemungkinan pendapatannya tidak memungkinkan untuk mengangsur utang yang akan diberikan, maka seharusnya pihak kreditur menolaknya. Tanggung jawab sosial kreditur harus ditumbuhkan, agar kreditur tidak hanya menarik keuntungan dari kredit yang disalurkannya, tetapi tidak bertanggungjawab dan tidak peduli dengan masalah-masalah yang dihadapi debitur.

50

Dokumen terkait