STRUKTUR ORGANISASI KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA 1 SAM BID HUKUM
E- GOVERNMENT KOMUNIKASI PUBLIK DIREKTORAT
4.4. Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika adalah peraturan yang lebih bersifat teknis tentang penetapan suatu kebijakan terkait bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Sampai dengan akhir tahun 2012 telah dikeluarkan 14 Keputusan Menteri yang terkait bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Jumlah ini menunjukkan adanya peningkatan Keputusan Menteri yang dikeluarkan pada semester 2 karena pada semester 1 baru dikeluarkan lima Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika terkait bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika. Karena sifatnya sebagai penetapan atas suatu kebijakan yang bersifat teknis, maka Keputusan Menteri yang dikeluarkan juga lebih banyak dalam bidang penataan sumber daya. Keputusan Menteri dalam bidang penataan sumber daya ini sebagian besar berupa penetapan nilai untuk Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio. Dari 14 Keputusan Menteri yang dikeluarkan, 13 diantaranya adalah terkait dengan bidang Penataan Sumber Daya Spektrum Frekuensi Radio dan hanya satu Keputusan Menteri yang terkait dengan bidang Operasi Sumber Daya Spektrum Frekuensi Radio. Secara lengkap Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika dalam bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika yang dikeluarkan pada tahun 2012 ditunjukkan pada tabel 4.3.
A ST A TISTIK DITJEN SDPPI SEMESTER 2 T AHUN 2012
No. Keputusan Menteri Bidang
1 Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 47/Kep/M.Kominfo/01/2012 Tentang Penetapan Bank Indonesia Rate Untuk Perhitungan BHP Pita Spektrum Frekuensi Radio 2,1 Ghz untuk
Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler Tahun 2012 Operasi Sumber Daya
2
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 50/Kep/M.Kominfo/01/2012 Tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Komunikasi Dan Informatika Nomor 237/Kep/M.Kominfo/07/20 Tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang Menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 Ghz untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband).
09
Penataan Sumber Daya
3
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 51/Kep/M.Kominfo/01/2012 Tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 264/Kep/M.Kominfo/01/2009 Tentang Penetapan Blok Pita Frekuensi Radio Dan Mekanisme Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Kepada Pemenang Seleksi Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang Menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 Ghz untuk Keperluan Layanan Pita Leba r Nirkabel (Wireless Broadband).
Penataan Sumber Daya
4
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 325/Kep/M.Kominfo/05/2012 Tentang Perubahan Ketiga Atas Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor
237/Kep/M.Kominfo/05/2012 Tentang Penetapan Pemenang Seleksi Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang Menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 Ghz untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband)
Penataan Sumber Daya
5
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor: 326/Kep/M.Kominfo/05/2012 Perubahan Keempat Atas Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 264/Kep/M.Kominfo/08/2012 Tentang Penetapan Blok Pita Frekuensi Radio dan Mekanisme Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Kepada Pemenang Seleksi Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Berbasis Packet Switched yang Menggunakan Pita Frekuensi Radio 2,3 Ghz untuk Keperluan Layanan Pita Lebar Nirkabel (Wireless Broadband)
Penataan Sumber Daya
6
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 490 Tahun 2012 Tentang Penetapan Nilai (N X K) Dan Jumlah Populasi Penduduk Pada Perhitungan Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Bagi Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler pada Pita Frekuensi Radio 800 Mhz, 900 Mhz, dan 1800 MHz serta Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas pada Pita Frekuensi Radio 800 MHz.
Penataan Sumber Daya
eputusan Menk
ominf
o yang dik
D A T A ST A TISTIK DITJEN SDPPI SEMESTER 2 T AHUN 2012 7
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 491 Tahun 2012 Tentang Penetapan Besaran dan Waktu Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Bagi Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler Pada Pita Frekuensi Radio 900 Mhz dan 1800 MHz PT. Telekomunikasi Selular.
Penataan Sumber Daya
8
Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 492 Tahun Penetapan Besaran dan
Keputusan 2012 Tentang
Waktu Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler pada Pita Frekuensi Radio 900 MHz dan 1800 MHz PT. XL Axiata,Tbk.
Penataan Sumber Daya
9
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 493 Tahun 2012 Penetapan Besaran dan Waktu Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler pada Pita Frekuensi Radio 900 MHz dan 1800 MHz dan Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas pada Pita Frekuensi Radio 800 MHz PT. Indosat,Tbk.
Penataan Sumber Daya
10
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 494 Tahun 2012 Penetapan Besaran dan Waktu Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel Dengan Mobilitas Terbatas pa
Pita Frekuensi Radio 800 MHz PT. Bakrie Telecom, Tbk. da
Penataan Sumber Daya
11
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 495 Tahun 2012 Penetapan Besaran dan Waktu Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas Pada Pita Frekuensi Radio 800 MHz PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Penataan Sumber Daya
12
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 496 Tahun 2012 Penetapan Besaran dan Waktu Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio Bagi Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler pada Pita Frekuensi Radio 1800 Mhz P
Axis Telekom Indonesia. T.
Penataan Sumber Daya
A ST A TISTIK DITJEN SDPPI SEMESTER 2 T AHUN 2012
13 Penataan Sumber Daya
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 497 Tahun 2012 Penetapan Besaran dan Waktu Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler pada Pita Frekuensi Radio 1800 Mhz P
Hutchison CP Telecommunications. T.
14
Penataan Sumber Daya
No. Keputusan Menteri Bidang
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 762 Tahun 2012 Tentang Penetapan Besaran dan Waktu Pembayaran Biaya Hak Penggunaan Spektrum Frekuensi Radio Tahun Ketiga untuk Izin Pita Spektrum Frekuensi Radio bagi Penyelenggaraan Jaringan Bergerak Seluler dan Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas Terbatas pada Pita Frekuensi Radio 800 MHz PT. Smartfren Telecom, Tbk.
Peraturan Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika tidak lagi dimasukkan dalam data statistik Direktorat Jenderal SDPPI pada tahun 2012 ini. Pada tahun 2012 regulasi dalam bentuk Peraturan Direktur Jenderal (Dirjen) diperuntukan untuk pengaturan yang bersifat internal ke dalam lingkup Direktorat Jenderal. Sementara pengaturan yang menyangkut eksternal menggunakan regulasi dalam bentuk Peraturan Menteri. Atas dasar itu, maka statistik Peraturan Dirjen tidak lagi dimasukan dalam buku data statistik.
Sejak dibentuknya Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika yang merupakan pemekaran dari Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi, secara total telah dikeluarkan 73 peraturan. Dari jumlah tersebut, peraturan yang paling tinggi masih pada Peraturan Presiden dan hanya 1 peraturan. Dari sisi jenis peraturannya, peraturan yang paling banyak dikeluarkan adalah untuk jenis Peraturan Menteri dengan proporsi sebesar 45,2% diikuti Keputusan Menteri dengan proporsi 35,6%. Pada semester 2 lebih banyak Peraturan Menteri di bidang SDPPI yang dikeluarkan sehingga proporsinya lebih besar daripada Keputusan Menteri. Pada semester 1, Keputusan Menteri dalam bidang SDPPI yang lebih banyak dikeluarkan dibanding Peraturan Menteri. Sementara peraturan dalam bentuk Peraturan Direktur jenderal baru berjumlah 13 buah atau proporsinya hanya 17,8% (dikeluarkan pada tahun 2011).
Dari sisi bidang yang terkait, peraturan terkait bidang sumber daya dan perangkat pos dan informatika yang telah dikeluarkan sampai akhir tahun 2012, paling banyak adalah peraturan yang terkait bidang penataan sumber daya spektrum frekuensi radio dan peraturan terkait bidang standardisasi alat dan perangkat telekomunikasi. Proporsi peraturan yang sudah dikeluarkan
Jenis Peraturan Penataan Sumber
Daya Operasi Sumber Daya
Pengenda-
lian SDPPI Standari-sasi PPI Lain-lain JUMLAH
Undang-Undang Peraturan Pemerintah Peraturan Presiden Peraturan Menkominfo Keputusan Menkominfo Peraturan Dirjen SDPPI* JUMLAH 0 0 0 7 24 0 31 0 0 0 2 1 2 5 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 21 0 8 29 0 0 1 2 1 3 7 0 0 1 33 26 13 73 Tabel 4.4 Jumlah Regulasi menurut bidang dan jenis terkait SDPPI 2011-2012
daya hanya 6,8% dari total regulasi yang telah dikeluarkan sejak terbentuknya kelembagaan Direktorat Jenderal SDPPI.
gambar 4.3.
Jumlah produk regulasi yang dikeluarkan sejak dibentuknya Ditjen SDPPI
Penataan Sumber
Daya Operasi Sumber Daya Pen endalian SDPPIg Standarisasi PPI Lain-lain
Undang-Undang 0 0 0
Peraturan Pemerintah 0 0 0
Peraturan Presiden 0 0 1
Peraturan Menkominfo 7 1 21 2
Keputusan Menkominfo 0 0 1
Peraturan Dirjen SDPPI* 0 8 3
JUMLAH 0 0 0 24 0 31 0 0 0 2 1 2 5 1 29 7 0 5 10 15 20 25 30 35
5
BABSpektrum frekuensi radio dan orbit satelit merupakan sumber daya alam terbatas (scarce resources). Sumber daya alam tersebut perlu dikelola dan diatur penggunaannya agar diperoleh manfaat yang optimal dengan memperhatikan kaidah hukum nasional maupun internasional seperti konstitusi dan konvensi International Telecommunication Union serta Radio Regulation.
Penggunaan spektrum frekuensi radio harus sesuai dengan peruntukannya serta tidak saling mengganggu, mengingat sifat spektrum frekuensi radio dapat
merambat ke segala arah tanpa mengenal batas wilayah geograis maupun
politis (batas kabupaten/kota, batas provinsi, bahkan batas negara). Dengan semakin berkembangnya teknologi, pemanfaatan sumberdaya spektrum frekuensi radio (frekuensi) yang tersedia menunjukkan minat penggunaan yang semakin tinggi dan pemanfaatan yang semakin beragam. Penggunaan frekuensi radio digunakan hampir pada semua bidang seperti telekomunikasi, penyiaran, kebutuhan pendukung industri, pelayaran, pertahanan, transportasi udara atau laut. Penggunaan frekuensi untuk telekomunikasi dan komunikasi data paling cepat perkembangannya terutama untuk telekomunikasi nirkabel dan internet, karena penggunaannya yang semakin meluas oleh seluruh lapisan masyarakat.Pasar pengguna telekomunikasi seluler dan internet yang besar pada semua kelas masyarakat menyebabkan minat industri (operator seluler dan layanan data/koneksi internet) terhadap penggunaan frekuensi
juga menjadi tinggi. Hal ini juga berimplikasi pada nilai ekonomi dari frekuensi yang juga semakin tinggi. Untuk itu dibutuhkan pengaturan terhadap penataan frekuensi agar pemanfaatannya menjadi lebih baik, tidak tumpang tindih sehingga menghasilkan kualitas penggunaan yang lebih baik. Penataan ini juga untuk mengoptimalkan nilai ekonomi dari sumberdaya frekuensi yang semakin tinggi untuk kepentingan pengembangan sektor telekomunikasi di Indonesia.
Pemanfaatan sumber daya orbit satelit ini juga harus ditata sedemikian rupa agar terjadi keteraturan pengelolaan operasional satelit.Orbit satelit
dideinisikan sebagai suatu lintasan di angkasa yang dilalui oleh satelit. Adapun deinisi satelit (buatan) adalah suatu benda yang beredar di ruang angkasa
dan mengelilingi bumi, berfungsi sebagai stasiun radio yang menerima dan memancarkan atau memancarkan kembali dan atau menerima, memproses dan memancarkan kembali sinyal komunikasi radio.