• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

62

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan di lapangan yang telah diuraikan penulis sebelumnya, maka agar AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah memperoleh keuntungan yang lebih maksimal lagi, perlu adanya koordinasi atau kerja sama antara staf underwriter dengan underwriter dalam menyeleksi risiko, sehingga tidak akan terjadi kesalahan di masa yang akan datang. Penulis melihat seleksi risiko calon peserta hanya dilakukan oleh staf underwriter, sedangkan underwriter hanya memberikan keputusan untuk menerima atau menolaknya. Jika hal ini tidak diperbaiki maka akan merugikan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah, dengan tingginya tingkat klaim asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan yang akan dibayar perusahaan tersebut.

63

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran Al Karim.

Ali, A. Hasyim,dkk. Kamus Asuransi. Jakarta : PT.Bumi Aksara, 2002.

Huggins, Kenneth dan D. Land, Robert. Operasi Perusahaan Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan. Jakartan : Yayasan Dharma Bumiputera, 1996. Salim, Abbas, Asuransi dan Manajemen Risiko. Jakarta: Rajawali Pers, 1998. Darmawi, Herman. Manajemen Risk. Jakarta : PT. Bumi Aksara, 2006.

Djojosoedarsono, Soeisno. Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi. Jakarta: Salemba Empat, 2003.

Hartoho, Sri Rejeki. Hukum Asuransi Dan Perusahaan Asuransi.Jakarta: Sinar Grafika,1992.

Sastrawidjaja, Suparman, dan Endang. Hukum Asuransi. Bandung : Alumni,1993. Harsono, Sonni Dewi. Risiko dan Asuransi. Jakarta: Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia,2000.

Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, 2006. Rochaety, Ety, dkk. Metode Penelitian Bisnis: Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta:

Mitra Wacana Media,2007.

Sula, Syakir. Asuransi Syariah (Life and General): Konsep dan Sistem Operasional. Jakarta: Gema Insani Press, 2004.

Amrin, Abdullah. Asuransi Syariah : keberadaan dan kelebihannya di Tengah Asuransi Konvensional. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo. 2006. Ali, Hasan. Asuransi dalam Perspektif hukum Islam. Jakarta: kencana. 2004. Surat Keputusan Direksi No.Sk.1/DIR/TEK/2004 Tanggal 26 Januari 2004. Ali Fikri, Agung, “ Pengaruh Premi, Klaim, Hasil Investasi dan Underwriting

terhadap Laba asuransi Jiwa.” Jurnal Skripsi S1 Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor,2009.

Prasetyo,Hendro. “Perbedaan Asuransi Individu dan Asuransi Kumpulan”, Artikel diakses pada 02 September 2011 dari http://solusiasuransi.com/perbedaan-asuransi-individu-dengan-asuransi-kumpulan/

64

Prasetyo, Hendro, “Mengenal Asuransi Jiwa”. Artikel diakses pada 24 Februari 2011 dari http://solusiasuransi.com/mengenal-asuransi-jiwa/.

Bapepam, Pertumbuhan asuransi, artikel diakses pada 23 Januari 2010 dari http://www.bapepam.go.id/ perasuransian/index.htm.

DAFTAR PERTANYAAN

“MANAJEMEN RISIKO PADA PRODUK ASURANSI JIWA INDIVDU DAN

ASURANSI JIWA KUMPULAN

(Studi Pada AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah)”

1. Bagaimana manajemen risiko yang diterapkan diperusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah?

2. Bagaimana proses underwriting yang dilakukan pada produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan?

3. Apa saja faktor-faktor underwriter dalam menyeleksi risiko pada calon peserta asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan?

4. Kendala saja yang sering ditemui pada proses underwriting?

5. Apa ada perbedaan manajemen risiko pada asuransi individu dan asuransi jiwa kumpulan?

Nama : Uti Triasnani

Jabatan : Praktisi underwriting

Perusahaan : AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah

1. Bagaimana manajemen risiko yang diterapkan diperusahaan AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah?

Manajemen yang diterapkan diperusahaan asuransi AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah meliputi :

a) Identifikasi risiko, dilakukan ketika ada pengajuan aplikasi berupa SPA (surat permohonan asuransi), seluruh data diisi kemudian dinilai oleh underwriter. b) Penilaian risiko, yaitu menggolongkan risiko dari masing-masing peserta, pada

AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah terbagi menjadi tiga, yaitu risiko standard, substandard, dan decline (ditolak).

c) Eleminasi risiko, risiko ini terjadi pada risiko substandard, jika risiko ini terjadi maka perusahaan akan menambah jumlah premi atau extra premi, atau dengan mengurangi manfaat asuransi, serta cara pengecualian risiko yang dengan nyata sudah teridentifikasi dari awal.

d) Risk sharing, perusahaan melakukan risk sharing atau membagi risiko dari calon peserta, sengan katagori seperti:

1) Jumlah manfaat > 50 juta

2) Risiko tergolong substandar atau decline

Risk sharing di AJB Bumiputera 1912 Divisi Syariah hanya dilakukan diseluruh divisi perusahaan reasuransi syariah di Indonesia, seperti ReINDO.

2. Bagaimana proses underwriting yang dilakukan pada produk asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan?

a) Pada Produk asuransi jiwa individu yaitu dimulai dari sejak calon akan menandatangani SP (Surat Permintaan) sampai penerbitan polis sampai menyerahkan kepda pemegang polis. Fungsi seleksi sangat dominan, artinya bahwa proses tersebut lebih didominasi oleh seleksi lapangan.

b) Pada produk asuransi jiwa kumpulan yaitu Marketing mengajukan permintaan dari calon peserta (SPPA) yang disertai dengan rincian data peserta, informasi pertanggungan yang lalu dan luas jaminan yang diminta. Bagian Underwriting memeriksa kelengkapan minimal dokumen dan data pengajuan. Dilakukan anlisa underwriting berdasarkan dokumen dan data. Penyesuaian dengan ketentuan dan kondisi yang diberlakukan di perusahaan asuransi.

3. Apa saja faktor-faktor underwriter dalam menyeleksi risiko pada calon peserta asuransi jiwa individu dan asuransi jiwa kumpulan?

Faktor-faktor asuransi jiwa individu dalam menyeleksi risiko yaitu : a) Usia/Umur

b) Bentuk dan ukuran tubuh

c) Riwayat kesehatan calon peserta d) Riwayat kesehatan keluarga e) Kondisi fisik f) Pekerjaan g) Keadaan ekonomi h) Tempat tinggal/lokasi i) Kebiasaan j) Jenis kelamin

k) Aktivitas penerbangan l) Perokok

m) Faktor lain, seperti moral hazard dan suku bangsa

Faktor-faktor asuransi jiwa kumpulan dalam menyeleksi risiko yaitu : a) letak geografis

b) ukuran group c) usia

d) jenis kelamin

e) bidang usaha dan jenis pekerjaan

f) pembagian biaya, dalam asuransi kumpulan premi yang dibayar berupa

contributory plan yaitu pembayaran premi yang melibatkan peserta untuk memperoleh manfaat yang lebih tinggi.

4. Kendala saja yang sering ditemui pada proses underwriting? 1) Kelengkapan persyaratan medical

2) Pengisian No.KD- No.KD tersebut tidak boleh double

3) Perhitungan umur tertanggung akan menyebabkan selisih perhitungan premi 4) Insurable interest antara pemegang polis dengan tertanggung atau dengan ahli

waris.

5) Pengisian polis harus diikuti untuk perhitungan risiko. 6) Pemegang polis perusahaan tidak berbadan hukum. 7) Identitas diri yang tidak terlampir.

8) Bukti setoran premi pertama.

9) Masa observasi sebagai pengganti Ekstra Mortalita (EM). 10)Pekerjaan calon tidak tertulis lengkap.

5. Apa ada perbedaan manajemen risiko pada asuransi individu dan asuransi jiwa kumpulan?

Manajemen risiko pada produk asuransi jiwa individu dan kumpulan sebenarnya hampir sama risikonya,salah satu yang menyebabkan aspek yang membedakan asuransi perorangan dari asuransi kumpulan adalah aspek underwriting. Underwriting asuransi jiwa individu mengharuskan seorang calon tertanggung untuk memenuhi persyaratan underwriting yang ditetapkan oleh perusahaan asuransi. Sebaliknya, underwriting asuransi jiwa kumpulan umumnya berfokus pada karekteristik kelompok dan biasanya tidak mengharuskan setiap calon tertanggung kumpulan untuk memberikan evidence of insurability. Namun demikian tujuan underwriting kumpulan sama dengan tujuan underwriting asuransi perorangan, yaitu menentukan apakah sekelompok orang mempunyai risiko rata-rata dan apakah pengalaman kerugian kumpulan dapat diramalkan dan diterima oleh perusahaan asuransi.

Dokumen terkait