• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keragaan Unit Penangkapan Ikan Pelagis Kecil di Kabupaten Bangka

Kabupaten Bangka Selatan merupakan daerah yang memiliki potensi perikanan cukup besar yang diperkirakan mencapai 64.000 ton per tahun. Potensi yang besar tersebut dimanfaatkan dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap. Sumberdaya ikan pelagis merupakan target penangkapan utama sebagian nelayan di Bangka Selatan. Hal ini dapat dilihat dari data statistik yang dikeluarkan oleh Provinsi Bangka Belitung yang menyebutkan bahwa alat tangkap yang ada di Kabupaten Bangka Selatan adalah payang, jaring insang hanyut, pukat pantai, jaring insang lingkar, bagan perahu, bagan tancap, rawai hanyut, dan bubu.

Bila diamati dari 7 jenis alat tangkap yang dioperasikan di Kabupaten Bangka Selatan tersebut, 6 jenis diantarnya adalah unit penangkapan yang dioperasikan untuk menangkap sumberdaya ikan pelagis. Unit penangkapan tesebut adalah payang, pukat pantai, jaring insang hanyut, bagan perahu, bagan tancap dan rawai hanyut. Namun berdasarkan pengamatan dilapangan di beberapa kecamatan yaitu Lepar Pongok, Tukak Sadai dan Toboali diperoleh gambaran bahwa unit penangkapan ikan pelagis yang dioperasikan oleh nelayan Kabupaten Bangka Selatan adalah bagan tancap, bagan perahu, pancing, dan drift

gillnet (jaring kembung dan jaring millenium).

5.1.1 Bagan

Jenis bagan di Kabupaten Bangka Selatan terdiri dari dua macam yaitu bagan tancap dan bagan rakit. Bagan merupakan unit penangkapan yang cukup banyak digunakan di Bangka Selatan. Hal ini disebabkan unit penangkapan bagan merupakan alat tangkap yang pengoperasiannya mudah dan biayanya murah (khususnya bagan tancap). Selain itu, unit penangkapan bagan merupakan alat tangkap yang mendaratkan hasil tangkapan dengan tingkat kesegaran tinggi karena metode pengoperasian yang dilakukan secara one day fishing.

Bagan di Bangka Selatan merupakan unit penangkapan yang sangat efektif untuk menangkap ikan-ikan pelagis, oleh karena itu perkembangan teknologi dari unit penangkapan ini berkembang relatif cepat. Indikator kemajuan teknologi yang diterapkan pada perikanan bagan di Kabupaten Bangka Selatan adalah dengan mengganti alat bantu cahaya pemikat ikan dari lampu petromaks (lampu non-listrik) menjadi lampu listrik (lampu pijar, neon atau mercury) dengan sumber pembangkit listrik berupa genset.

Khusus untuk kegiatan penangkapan dengan menggunakan bagan perahu, penggunaan teknologi jauh lebih maju bila dibandingkan dengan bagan tancap. Bagan perahu di Kabupaten Bangka Selatan selain penggunakan lampu listrik, juga menggunakan rumpon sebagai atraktor pemikat ikan, kemudian perahu sebagai alat geraknya juga berskala besar dengan mesin penggerak berupa mesin donfeng 24 PK hingga mesin puso 120 PS yang diubah menjadi marine engine.

Oleh karena itu, daya jelajah bagan perahu di Bangka Selatan cukup jauh hingga 8 mil. Bagan perahu di Bangka Selatan banyak terpusat di Pulau Pongok. Sementara untuk perikanan bagan tancap tersebar di wilayah Toboali dan Pulau Lepar.

Kedua jenis bagan di Kabupaten Bangka Selatan dioperasikan secara one

day fishing dan selama satu bulan umumnya nelayan mengoperasikan bagan

selama 21 hari sehingga dengan mempertimbangkan musim barat maka jumlah trip unit penangkapan bagan mencapai 210 per tahun. Ikan yang ditangkap oleh nelayan bagan di Bangka Selatan terdiri dari 13 species yaitu tembang, teri, kembung, tetengkek, lemuru, layang, selar, pepetek, kuwe, tigawaja, julung- julung, tenggiri dan cumi.

Gambar 6 Alat tangkap bagan tancap (a) dan bagan perahu (b) di Kabupaten Bangka Selatan

5.1.2 Jaring insang hanyut (driftgillnet)

Unit penangkapan jaring insang hanyut merupakan unit penangkapan yang paling banyak dioperasikan di Kabupaten Bangka Selatan. Bahkan unit penangkapan jaring insang hanyut sangat mendominasi hingga 55,3% atau sekitar 1.148 unit pada tahun 2008 (DKP Bangka Belitung 2009).

Berdasarkan pengamatan di lapangan, jenis jaring insang hanyut yang digunakan untuk menangkap jenis-jenis ikan pelagis oleh masyarakat lokal disebut jaring kembung dan jaring tongkol (jaring millenium). Kedua jaring ini pada dasarnya sama namun bila diamati secara detil maka terdapat banyak perbedaan. Jaring kembung terbuat dari benang multifilament dengan rata-rata ukuran benang antara D5-D6, sedangkan jaring millenium menggunakan benang monofilament yang digabung namun tidak dipintal sehingga bila dioperasikan di perairan maka setiap benang mampu menjerat ikan. Konstruksi jaring millenium dapat dilihat pada Lampiran 14.

Bila dilihat berdasarkan jumlah trip, maka kedua drift gillnet ini juga berbeda. Jaring kembung dioperasikan selama 96 trip/tahun dengan lama trip sekitar 2-3 hari. sedangkan jaring millenium hanya 24 trip/tahun dengan lama trip sekitar 12 hari. Komposisi hasil tangkapan kedua unit penangkapan ini juga berbeda, jaring millenium mampu menangkap ikan dalam jumlah besar dengan beragam ukuran. Hal ini terjadi karena keunikan penyusunan benang monofilament yang tidak dipintal sehingga setiap benang memungkinkan untuk menjerat ikan. Berdasarkan hasil wawancara jumlah spesies yang mampu tertangkap oleh jaring millenium mencapai 15 jenis ikan. Spesies tersebut antara lain sebelah, selar, layang, tetengkek, tembang, julung-julung, kurisi, kembung, tenggiri, tongkol, layur, cucut, cumi, bawal putih dan bawal hitam. Sementara untuk jaring kembung hanya menangkap kurang lebih 8 jenis yaitu selar, layang, tetengkek, tembang, julung-julung, kurisi, kembung, tenggiri, tongkol.

5.1.3 Pancing

Unit penangkapan pancing di Kabupaten Bangka Selatan merupakan alat tangkap yang cukup mudah dioperasikan dan dapat dikombinasikan dengan jenis

alat tangkap lainnya. Biasanya nelayan Bangka Selatan mengkombinasikan unit penangkapan pancing ini dengan jaring kepiting (bottom gillnet). Bila dibandingkan unit penangkapan ikan pelagis lainnya, unit penangkapan pancing ini merupakan unit penangkapan yang paling selektif, hal ini terjadi karena mata pancing dan metode pengoperasian yang digunakan sangat mempengaruhi hasil tangkapan yang akan diperoleh, baik dari sisi ukuran maupun jenisnya. Dengan jumlah trip mencapai 84 trip per tahun, unit penangkapan ini mampu menangkap hingga 8 spesies ikan yaitu manyung, bambagan, kembung, tenggiri, tongkol, layur, cucut, dan kerapu.

Gambar 7 Alat pancing ulur di Kabupaten Bangka Selatan

Dokumen terkait