Dalam teori manajemen yang disampaikan oleh Sastrohadiwiryo (2005 : 25-26) fungsi manajemen terdiri dari: planning, organizing, directing, motivating. Penilaian yang dilakukan oleh pendidik merupakan suatu proses manajemen yang meliputi langkah-langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian kompetensi peserta didik, pengolahan, dan pemanfaatan informasi tentang pencapaian kompetensi peserta didik (Uliani, 2014:12). Jika dihubungkan antara fungsi manajemen yang di sampaikan oleh Sastrohadiwiryo dengan Uliani,
69
maka pengolahan adalah bagian dari fungsi manajemen yaitu organizing.
Menurut Sastrohadiwiryo pengorganisasian adalah proses dan rangkaian kegiatan dalam pembagian pekerjaan yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota kelompok pekerjaan, penentuan hubungan kerja yang baik diantara mereka, serta pemeliharaan lingkungan dan fasilitas pekerjaan yang pantas. Pengolahan nilai adalah bagian dari tugas guru yang harus dilakukan untuk mengukur ketercapaian dari proses pembelajaran.
Pengolahan nilai di beberapa sekolah tersebut masih bersifat manual, meskipun ada beberapa sekolah yang sudah menggunakan komputer untuk mengolah nilai rapor
tersebut, misalnya dengan menggunakan program
Microsoft Excel atau program spreadsheet lainnya.
Penggunaan program spreadsheet untuk pengolahan nilai tersebut umumnya dilakukan oleh sekolah yang sudah
memiliki sumber daya manusia (SDM) yang bisa
menangani hal tersebut, salah satunya Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Salatiga. Sekolah ini sudah cukup lama menggunakan program Microsoft Excel untuk mengolah nilai, akan tetapi lambat laun permasalahan baru muncul berkaitan dengan pengolahan nilai tersebut.
Proses pengolahan nilai di SMP Negeri 5 Salatiga selama ini bisa digambarkan melalui gambar diagram flow-chart sebagai berikut:
70
---
---
Gambar 2.1. Diagram Flow-Chart Pengolahan Nilai
Salah Salah Benar Nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Guru mengolah nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan
Wali kelas menggabungkan nilai dari guru mapel
Hasil penggabungan
Cetak rapor dan tanda tangan (wali kelas dan kepala sekolah)
Orang tua/wali murid sebagai laporan dan urusan
kurikulum sebagai Hasil pengolahan G U R U W A L I K E L A S O R A N G T U A S IS W A D A N K U R IK U L U M Benar
71
Dari gambar diagram flow-chart diatas bisa
dijelaskan sebagai berikut: guru mata pelajaran
memasukkan nilai pengetahuan yang diambil dari nilai tugas, nilai ulangan, nilai ketrampilan yang diambil dari nilai porto folio, unjuk kerja, produk, dan nilai sikap siswanya ke dalam Microsoft Excel berdasarkan kelas
masing-masing, nilai tersebut kemudian dihitung
menggunakan rumus untuk mendapatkan nilai akhir dari mata pelajaran. Selain nilai yang berupa angka dan predikat, guru harus merumuskan diskripsi capaian penilaian dari nilai pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Guru mata pelajaran kemudian mengumpulkan nilainya kepada wali kelas untuk digabungkan dan diolah dengan mata pelajaran yang lainnya menjadi rapor. Setelah proses pengumpulan dan pengolahan selesai wali kelas mencetak rapor dan leger untuk dibagikan kepada peserta didik. Dari wali kelas file rapor dan leger yang sudah selesai diolah diserahkan kepada urusan kurikulum untuk diarsipkan.
Berdasarkan uraian di atas ditemukan permasalahan yaitu langkah-langkah yang digunakan untuk pengolahan nilai tidak sederhana sehingga memerlukan waktu rata-rata sampai 7 hari untuk mengolahnya. Waktu yang lama ini sering kali berdampak pada pembagian rapor menjadi terlambat. Sistem yang sudah berjalan tersebut dirasa kurang efisien, maka diperlukan sistem baru yang dapat mengatasi permasalahan yang terjadi, yaitu dengan menggunakan aplikasi pengolahan nilai berbasis hiperlink
72
dan memaksimalkan fungsi pada software Microsoft Excel. Dengan sistem pengolahan ini guru sudah tidak direpotkan
dengan rumus dan pembuatan deskripsi capaian
pengetahuan, ketrampilan dan sikap, sehingga kesulitan pengolahan nilai dan pelaporannya tepat waktu sesuai dengan rencana pembagian rapot yang dituliskan dalam kalender pendidikan.
Melalui bagan dibawah ini, peneliti mencoba membuat dan menjelaskan kerangka berfikir dalam
penelitian. Berdasarkan bagan ini peneliti dapat
memaparkan bahwa berawal dari rumitnya penilaian pada kurikulum 2013 di dukung dengan peraturan yang selalu berubah, disamping itu sistem pengolahan nilai yang
dilakukan oleh guru masih manual/konvensional,
berdampak pada banyaknya masalah yang muncul terkait dengan pelaporan hasil penilaian setiap akhir semester. Disisi lain terdapat sumber daya berupa perangkat komputer atau labtop yang dimiliki oleh masing-masing guru, sehingga memungkinkan dengan memaksimalkan
fungsi teknologi informasi khususnya dalam hal
pengolahan nilai dapat merubah sistem pengolahan nilai dari manual/konvensional menjadi berbasis teknologi informasi dengan memanfaatkan atau memaksimalkan fungsi teknologi informasi menjadi sebuah sistem aplikasi penilaian.
73
Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berfikir Pengolahan hasil belajar pada kurikulum
2013, secara manual/konvensional
Permasalahan:
Kelemahan/Kendala (rumit, peraturan yang selalu berubah)
Planning:
Perancangan sistem manajemen penilaian hasil belajar berbasis teknologi informasi Sumber Daya:
1. Brainware 2. Hardware
Kebutuhan pengembangan sistem manajemen penilaian hasil belajar berbasis
teknologi informasi
Organizing:
Mengkoordinasikan guru, wali kelas dan urusan kurikulum untuk memahami sitem
manajemen penilaian hasil belajar
SOLUSI
(Sebuah program aplikasi penilaian pada kurikulum 2013 beserta petunjuk
teknisnya) Actuating:
Menggunakan sistem manajemen penilaian hasil belajar berbasis teknologi informasi
untuk mengolah nilai
Controlling: Proses pendampingan dalam menggunakan sistem manajemen penilaian hasil belajar berbasis teknologi
74
Berdasarkan kedua hal tersebut maka dipandang penting dan mendesak perlunya pengembangan sistem penilaian hasil belajar berbasis teknologi informasi yang awalnya masih dilakukan secara manual/konvensional ke
sebuah sistem aplikasi penilaian yang mudah
digunakan/familier sehingga dapat menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan atau kendala pada pengolahan penilaian.
Proses pembuatan produk sitem penilaian hasil belajar ini melalui tahapan manajemen POAC (Planning,
Organizing, Actuating dan Controlling), sehingga akan
dihasilkan sebuah produk pengembangan sistem penilaian hasil belajar berbasis teknologi informasi, dalam hal ini berupa sebuah sistem aplikasi pengolahan nilai beserta petunjuk teknisnya yang dapat mengatasi permasalahan guru (khususnya guru SMP Negeri 5 Salatiga) dalam mengolah nilai baik nilai sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Disamping itu dapat melaporkan hasil pengolahan nilai dalam bentuk rapor yang disampaikan oleh sekolah kepada orang tua siswa/wali murid.