• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembelajaran merupakan proses yang diselenggarakan oleh guru untuk membelajarkan peserta didik dalam proses bagaimana belajar memperoleh dan memproses pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Pembelajaran bertujuan untuk menciptakan perubahan secara terus-menerus dalam perilaku dan pemikiran siswa pada suatu lingkungan belajar. Keberhasilan proses pembelajaran tidak lepas dari ketepatan pemilihan model pembelajaran yang berdampak pada peningkatan kompetensi siswa. Dalam pelaksanaan pembelajaran terdapat interaksi belajar antara guru dan peserta didik yang

75

merupakan inti dari kegiatan pendidikan disekolah. Belajar merupakan proses perubahan perilaku, yang meliputi pengetahuan, kecakapan, pengertian, sikap, ketrampilan dan sebagainya yang disusun secara sistematik dan terarah dan dilandasi oleh nilai-nilai etik dan norma-norma tertentu.

Mata diklat membuat hiasan pada busana (embroidery) adalah pelajaran praktek yang harus diikuti oleh siswa SMK Karya Rini YHI Kowani Yogyakarta. Pembelajaran ini merupakan suatu sistem yang terdiri dari tujuan pembelajaran membuat hiasan pada busana (embroidery), bahan/materi membuat hiasan pada busana (embroidery), dan alat (media) yang digunakan dalam membuat hiasan pada busana serta penilaian atau evaluasi. Semua komponen dalam pembelajaran saling berhubungan dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran membuat hiasan pada busana (embroidery), dalam proses belajar mengajar merupakan komponen pertama yang harus ditetapkan, karena tujuan berfungsi sebagai indikator keberhasilan pengajaran. Tujuan ini pada dasarnya merupakan rumusan tingkah laku dan kemampuan yang harus dicapai dan dimiliki peserta didik setelah ia menyelesaikan pengalaman dan kegiatan belajar dalam proses pembelajaran.

Pada pelaksanaan pembelajaran membuat hiasan pada busana (embroidery) di SMK Karya Rini Sleman masih belum maksimal, hal tersebut terlihat pada kurangnya minat belajar siswa dalam pembelajaran tersebut. Untuk itu perlu adanya upaya peningkatan minat belajar siswa pada pembelajaran membuat hiasan pada busana (embroidery). Kualitas proses

76

pembelajaran ditentukan oleh komponen di dalamnya yang saling berhubungan satu sama lain. komponen pembelajaran terdiri dari peserta didik, guru, tujuan, isi pelajaran, metode, media, dan evaluasi. Pemilihan dan penerapan metode dan media pembelajaran yang tepat, dalam arti efektif dan efisien disesuaikan dengan tujuan, karakteristik mata pelajaran serta kondisi siswa, sehingga dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Selain hal tersebut di atas kondisi proses belajar mengajar pada mata diklat membuat hiasan pada busana (embroidery) lebih ditekankan pada aspek pengetahuan (kognitif), masih sedikit yang mengacu pada keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran yang memicu aspek-aspek sosialnya (afektif). Hal ini menyebabkan keaktifan, kepekaan sosial masih kurang, sehingga nilai akademik siswapun kurang memuaskan. Melihat kondisi demikian, perlu adanya perbaikan dalam prses belajar mengajar yang lebih aktif, efektif, kreatif, inovatif dan menyenangkan. Artinya bahwa kegiatan belajar mengajar harus berpusat pada siswa dengan melibatkan siswa dalam pembelajaran secara aktif melalui model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT).

Berdasarkan hal tersebut, ada beberapa upaya perbaikan dalam proses belajar mengajar pada mata diklat membuat hiasan pada busana (embroidery) yang dapat meningkatkan minat belajar siswa. Salah satunya adalah dengan penerapan model pembelajaran kooperatif numbered head together (NHT). Pembelajaran ini adalah suatu pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa

77

untuk belajar dan bertanggung jawab untuk memahami materi dan mengerjakan tugasnya baik secara kelompok maupun individu.

Prosedur penelitian tindakan kelas pada pembelajaran membuat hiasan pada busana (embroidery) melalui model pembelajaran kooperatif tipe NHT dilakukan dalam empat tahap, yaitu: 1) perencanaan, menyusun rencana tindakan, 2) tindakan, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran yang akan di terapkan. 3) pengamatan, kegiatan pengamatan dilakukan oleh pengamat pada waktu tindakan berlangsung 4) refleksi, mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan dari data yang telah terkumpul.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada mata diklat membuat hiasan pada busana (embroidery) diawali dengan pendahuluan tentang apersepsi materi bordir. Kemudian pada kegiatan inti dibuat kelompok, yang pada masing-masing kelompoknya terdapat siswa yang berkemampuan heterogen. Dalam kegiatan tersebut ada diskusi dan saling bekerjasama dalam pembelajaran membuat hiasan pada busana (embroidery). Lalu setiap kelompok mempresentasikan jawaban yang diperoleh didepan kelas dan peran guru disini adalah sebagai fasilitator, memberikan dukungan dan mengarahkan.

Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada proses belajar mengajar di kelas, guru tidak lagi hanya memberikan ceramah dan berdiri di depan kelas, sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif. Selain itu, adanya interaksi yang baik akan dapat mencairkan suasana kelas

78

yang tegang dan siswa tidak lagi menunjukkan sikap pasif selama mengikuti pembelajaran. Dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT diharapkan dapat mempermudah siswa menguasai materi membuat hiasan pada busana (embroidery) khususnya bordir sasak, dengan terciptanya proses belajar mengajar yang lebih baik maka dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana (embroidery). Selain itu juga proses belajar mengajar di dalam kelas akan lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

Kerangka berfikir yang diuraikan di atas dapat digambarkan pada bagan sebagai berikut :

Gambar 18. Bagan kerangka berfikir Pengamatan :

Minat belajar membuat hiasan pada buasana

Pelaksanaan Tindakan :

1. Fase 1: menyampaikan tujuan pembe-lajaran dan memotivasi siswa

2. Fase 2: apersepsi materi dan menyajikan informasi (jobsheet dibagikan kepada setiap siswa)

3. Fase 3: mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok belajar

4. Fase 4: membimbing kelompok dalam

bekerja dan belajar

5. Fase 5: pemberian tugas dan evaluasi

Peningkatan Minat Belajar siswa

Perencanaan Tindakan : Model pembelajaran kooperatif

tipe NHT

Melakukan observasi dan evaluasi proses

dan hasil tindakan

79 D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas, maka perumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam membuat hiasan pada busana (embroidery) khususnya bordir sasak.

80 BAB III