• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan keluarga dapat dicapai antara lain melalui pengaturan ekonomi keluarga atau rumah tangga. Agar upaya ini dapat menjangkau masyarakat miskin seluas-luasnya kepada Petugas Unit Pengelola Keuangan dan Badan Keswadayaan Masyarakat serta Kelompok Swadaya Masyarakat perlu diberi pelatihan bagaimana mengelola ekonomi rumah tangga yang baik.

Pelatihan dapat didefinisikan sebagai suatu cara yang digunakan untuk memberikan atau meningkatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan saat ini. Agar diperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pelatihan, berikut ini dikemukakan beberapa definisi dari para ahli.

Menurut Gomes (2003), “Pelatihan adalah setiap usaha untuk memperbaiki kinerja pekerja pada suatu pekerjaan tertentu yang sedang menjadi tanggung jawabnya/suatu pekerjaan yang ada kaitanya dengan pekerjaannya”. Hal tersebut

memberikan arti bahwa pelatihan merupakan sesuatu yang penting untuk diberikan kepada sumber daya manusia yang ada guna dapat merencanakan, melaksanakan, memonitor, mengevaluasi dan mengendalikan perolehan dan penggunaan sumber-sumber ekonomi keluarga agar tercapai tingkat pemenuhan kebutuhan seluruh anggota keluarga secara optimum.

Rivai (2007) menyatakan bahwa “Pelatihan merupakan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik daripada teori.

Sastradipoera (2006), “Jika pemahaman tentang pendidikan itu dipusatkan pada pengertian pelatihan (training), maka beberapa definisi berikut akan dapat membantu: 1) pelatihan adalah salah satu jenis proses pembelajaran untuk memperoleh dan meningkatkan kemampuan di luar sistem pengembangan sumber daya manusia yang berlaku dalam waktu yang relatif singkat dan metode yang lebih mengutamakan praktek daripada teori, 2) pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang menggunakan prosedur personalia non manajerial belajar pengetahuan dan keterampilan teknis untuk mencapai tujuan tertentu, 3) pelatihan adalah suatu proses pembelajaran yang berhubungan dengan upaya pengubahan

tingkah laku sumber daya manusia agar tingkah laku itu sesuai dan memadai untuk kebutuhan dan tujuan tertentu.

Mathis and Jackson (2003) menyatakan bahwa, Training is a process where by people acquire capabilities to aid in the achievement of organizational. In a limited sense, training provides employees with spesific, indentifiable knowledge and skills for use in their present jobs”.

(Pelatihan adalah sebuah proses di mana orang mendapatkan kapabilitas untuk membantu pencapaian tujuan-tujuan organisasi. Dalam pengertian terbatas, pelatihan memberikan karyawan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik dan data diidentifikasi untuk digunakan dalam pekerjaan mereka saat ini).

Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa pelatihan merupakan suatu program yang diharapkan dapat memberikan rangsangan kepada seseorang untuk dapat meningkatkan kemampuan dalam pekerjaan tertentu dan memperoleh pengetahuan umum dan pemahaman terhadap keseluruhan lingkungan kerja dan organisasi.

Tujuan diadakannya pelatihan agar masyarakat memahami cara mengelola ekonomi rumah tangga sehingga masyarakat mampu merencanakan pendapatan, merencanakan kebutuhan dan perencanaan pengeluaran, merencanakan tabungan dan merencanakan peningkatan pendapatan.

Selain pemberian pelatihan, masyarakat juga mempunyai berbagai macam kebutuhan yang ingin dipenuhinya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan inilah yang dipandang sebagai salah satu pendorong atau penggerak bagi seseorang atau

masyarakat untuk mengajukan pinjaman bergulir kepada Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) di kelurahan/desanya masing-masing di Kecamatan Beringin sebagai penerima dana pinjaman dari Program PNPM Mandiri-P2KP.

Pinjaman Bergulir adalah pinjaman dalam PNPM Mandiri Perkotaan-P2KP yang diberikan kepada masyarakat miskin melalui Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraannya. Pemberian pinjaman dana bergulir kepada masyarakat adalah merupakan pemberian bantuan modal oleh pemerintah kepada masyarakat berupa kredit dengan bunga yang rendah.

Modal bergulir merupakan kredit yang diajukan melalui kelompok, pemberian kredit secara kelompok akan menghasilkan beban bagi penerima kredit lebih ringan, sekaligus resiko pengembaliannya juga semakin kecil. Dengan arti kata besarnya pengembalian, beban bunga dan cicilan pokok dapat dikembalikan lebih tepat bilamana dibandingkan dengan kredit yang disalurkan secara individu.

Menurut Sinaga (1993): “Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang diwajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan”.

Kasmir (2006) menyatakan bahwa modal pinjaman adalah modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh dari pinjaman.

Noor (2007) menyatakan bahwa pendapatan merupakan fungsi dari jumlah yang terjual dan harga jual. Artinya pendapatan berasal dari jumlah yang terjual dan harga jual. Sementara nilai penjualan ditentukan oleh jumlah unit yang terjual dan harga jual. Dalam kenyataan bisnis, pendapatan dan laba terbesar tidak dicapai pada produksi dan penjualan terbanyak. Dalam memperoleh pendapatan atau keuntungan dari usahanya, masyarakat harus membandingkan antara hasil yang dicapai (total revenue) dengan biaya yang dikeluarkan (total cost).

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perkotaan-P2KP memberikan pelatihan dan pinjaman bergulir kepada masyarakat ditujukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat miskin agar bisa terlepas dari kemiskinannya sehingga mencapai kesejahteraan masyarakat.

Secara garis besar, pengaruh pelatihan dan pemberian pinjaman bergulir terhadap pendapatan masyarakat dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Kerangka berpikir

Pelatihan

Pinjaman Bergulir

I.6 Hipotesis

Berdasarkan kerangka berpikir, maka dihipotesis sebagai berikut:

1. Pelatihan dan pemberian pinjaman dana bergulir PNPM Mandiri Perkotaan-P2KP berpengaruh terhadap pendapatan masyarakat di Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang.

2. Pendapatan masyarakat di Kecamatan Beringin berbeda sebelum dan setelah adanya pemberian pinjaman bergulir.

BAB II

Dokumen terkait