• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berpikir

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 46-50)

Berdasarkan latar belakang dan kajian teori maka dapat dikemukakan kerangka berpikir dalam penelitian ini yang menjadi dasar pemikiran peneliti. Adapun kerangka berpikir dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Perbedaan pengaruh active recovery dan cold bath terhadap kadar asam laktat setelah latihan maksimal.

Dalam aktivitas olahraga, baik dalam sesi latihan maupun dalam masa kompetisi terutama pada olahraga dengan intensitas tinggi akan menghasilkan produk intermediate dari metabolisme glukosa berupa asam laktat. Ketika aktivitas dengan predominan pemenuhan energi melalui sistem glikolisis anaerobik dengan ketidakhadiran oksigen yang pada dasarnya proses glikolisis akan menghasilkan dua molekul asam piruvat, oleh karena ketidakhadiran oksigen maka asam piruvat akan diubah menjadi asam laktat. Laktat dapat digunakan oleh jantung sebagai sumber energi dan dapat dioksidasi dalam hati dengan kehadiran oksigen. Namun dalam intensitas latihan atau kompetisi yang tinggi ketika laju pasokan oksigen lebih rendah

dibandingkan laju pembentukan asam laktat maka akan terjadi penumpukan asam laktat dalam otot. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya kelelahan yang mempengaruhi kontraksi otot dan menurunkan efisiensi kerja enzim.

Recovery adalah hal yang penting bagi atlet baik dalam sesi pelatihan

dan kompetisi. Recovery yang tidak memadai antara latihan fisik yang satu dengan latihan fisik lainnya atau satu pertandingan dengan pertandingan lainnya akan berdampak pada tidak optimalnya penampilan seorang atlet. Pada penelitian ini akan menggunakan metode atau teknik recovery yaitu

active recovery dan cold bath. Perlakuan pada penelitian ini dilakukan

setelah orang coba melakukan latihan maksimal yaitu sprint 400 m, segera setelah melakukan sesi latihan tersebut orang coba langsung diambil darahnya untuk mengetahui tingkat kadar asam laktatnya. Setelah diketahui kadar asam laktatnya orang coba melakukan active recovery dan cold bath selama 20 menit. Setelah recovery dilakukan kembali orang coba diambil darahnya untuk melihat pengaruhnya terhadap kadar asam laktat.

Dari uraian di atas dengan memperhatikan segala aspek baik kekurangan dan kelebihan pada masing-masing metode atau teknik recovery maka dapat diduga bahwa antara metode active recovery dan cold bath dapat memberikan pengaruh yang berbeda terhadap kadar asam laktat.

2. Perbedaan kadar asam laktat antara laki-laki dan perempuan.

Perbedaan hormonal (endokrin), ukuran tubuh, dan komposisi tubuh pada laki-laki dan perempuan menjadi penyebab perbedaan antara laki-laki dan perempuan sehubungan dengan partisipasi dan pencapaiannya dalam olahraga. Perbedaan ini terjadi dalam anatomis, fisiologis, dan psikologisnya utamanya sehubungan dengan perbedaan kuantitatifnya.

Perbedaan hormonal merupakan parameter yang memegang peranan yang besar terhadap penampilan atlet baik laki-laki maupun perempuan. Hormon Testosteron yang disekresi oleh testis laki-laki memiliki efek anabolik yang kuat dalam menyebabkan peningkatan penyimpanan protein yang besar di seluruh tubuh terutama di otot. Bahkan laki-laki yang sangat

sedikit melakukan aktifitas olahraga tetapi dengan kadar testosteron normal akan memiliki otot yang tumbuh sekitar 40 persen lebih besar dibandingkan otot perempuan yang tanpa testosteron. Sehingga hal ini yang menyebabkan laki-laki memiliki massa otot yang lebih besar dari perempuan. Hormon Estrogen mungkin berperan juga pada beberapa pebedaan penampilan antara perempuan dan laki-laki walaupun tidak sebanyak pada testosteron. Estrogen meningkatkan peningkatan penimbunan lemak pada perempuan terutama pada payudara, panggul, dan jaringan subkutan. Hal tersebut yang menyebabkan seorang perempuan mempunyai komposisi lemak yang lebih banyak dari laki-laki. Selain itu, jumlah Hemoglobin pada perempuan lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki. Karena Hb berguna untuk pengankutan O2 maka VO2max dari perempuan juga lebih rendah dibandingkan laki-laki, begitu juga dengan kemampuan aerobik dan anaerobiknya. Sehingga perempuan cenderung memiliki kadar asam laktat dalam darah yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki setelah latihan maksimal. Kadar asam laktat yang lebih rendah itu menunjukkan bahwa kapasitas sistem energi glikolisis anaerobik juga lebih rendah pada perempuan. Sama seperti sistem ATP-PC, salah satu alasan kapasitas sistem asam laktat lebih rendah pada perempuan adalah jumlah massa otot yang lebih kecil. Oleh karena perbedaan ini pula yang menyebabkan perempuan cenderung memerlukan waktu recovery yang berbeda dengan laki-laki. Hal ini menunjukkan bahwa perempuan berkemungkinan sedikit lebih mengalami kerugian ketika bersaing dalam kompetisi yang melibatkan sebagaian besar sistem asam laktat dibandingkan dengan laki-laki.

3. Pengaruh interaksi antara metode recovery dan jenis kelamin terhadap penurunan kadar asam laktat.

Ada keterkaitan antara metode recovery dan jenis kelamin terhadap penurunan kadar asam laktat. Perbedaan yang terdapat pada laki-laki dan perempuan akan mempengaruhi hasil kadar asam laktat yang didapat. Hal ini mendasar pada hormon testosteron pada laki-laki dan estrogen pada

perempuan yang memberikan dampak perbedaan termasuk perbedaan fisiologis seperti total massa otot, jumlah hemoglobin, kemampuan aerobik dan anaerobik yang berpengaruh terhadap penurunan kadar asam laktat.

Cold bath diduga memberikan manfaat yang sama dengan active recovery, seperti peningkatan aliran darah dan penurunan kadar asam laktat

tanpa perlu mengeluarkan energi tambahan yang terkait dengan active

recovery. Peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh bisa mengurangi

pengiriman dan transportasi penghapusan substrat dalam tubuh sehingga membantu pemulihan (recovery). Selain itu penggunaan metode dengan perendaman air dingin lebih mudah menembus jaringan dibandingkan dengan panas. Ketika otot sudah mengalami penurunan suhu akibat aplikasi dingin, efek dingin dapat bertahan lebih lama dibandingkan dengan panas karena adanya lemak subkutan yang bertindak sebagai insulator. Di sisi lain lemak subkutan merupakan barier utama energi dingin untuk menembus otot. Sehingga perempuan yang memiliki lemak subkutan lebih tebal dibandingkan laki-laki, energi dingin akan lambat menembus masuk ke jaringan otot yang menyebabkan perempuan memerlukan waktu recovery lebih lama dibandingkan laki-laki.

Gambar 5. Bagan Kerangka Berpikir.

D. Hipotesis

Berdasarkan uraian dari kajian teori dan kerangka pemikiran di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

1. Ada perbedaan pengaruh antara metode active recovery dan cold bath terhadap kadar asam laktat. Metode cold bath menurunkan kadar asam laktat lebih cepat dibandingkan dengan metode active recovery.

2. Ada perbedaan kadar asam laktat antara laki-laki dan perempuan. Penurunan kadar asam laktat pada laki-laki lebih cepat dibandingkan pada perempuan. 3. Ada pengaruh interaksi antara metode recovery dan jenis kelamin terhadap

kadar asam laktat. Metode active recovery lebih baik diterapkan pada laki-laki sedangkan metode cold bath lebih baik diterapkan pada perempuan.

Kadar asam laktat darah (Pre-Test)

Active recovery Cold bath

Kadar asam laktat darah (Post-Test) Kadar asam laktat darah

(Post-Test) Sprint 400 m Atlet bolavoli Laki-laki Penurunan kadar asam laktat Perempuan Sprint 400 m

Kadar asam laktat darah (Pre-Test)

Dalam dokumen BAB II LANDASAN TEORI (Halaman 46-50)

Dokumen terkait