BAB II DESKRIPSI TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL
C. KERANGKA BERPIKIR
Berdasarkan identifikasi masalah yang peneliti lakukan. Peneliti menemukan bahwa guru di SMK Musik tidak menggunakan strategi pembelajaran matematika yang mengaitkannya dengan kejuruan yang dipilih,
86 Sudarja, S.E., Aminah, N. Hartono, W. Desain Bahan Ajar Transformasi Geometri Berbasis Kemampuan Komunikasi Matematis melalui Problem Based Learning, Jurnal Dialetktika P.
Matematika, Vol. 5, No. 2, September 2018
87 Iman Chahine & Mariana Montiel, Teaching Modeling in Algebra and Geometry using Musical Rhythms: Teachers’ Perceptions on Effectiveness, Journal of Mathematics Education, Vol. 8., No. 22, h. 126-138
belum adanya penelitian pengembangan bahan ajar dengan strategi Problem Based Learning Terintegrasi Musik, padahal pemanfaatan bahan ajar berupa modul matematika merupakan hal yang penting
Dalam penelitian ini, konsep transformasi geometri menjadi pokok bahasan dalam penelitian ini. Transformasi geometri merupakan salah satu konsep matematika yang memerlukan analisis dengan menggunakan bidang kartesius. Penggunaan bidang koordinat kartesius sangat diperlukan dalam menemukan rumus sehingga konsep transformasi mudah diingat oleh siswa.
Salah satu pendekatan konsep yang digunakan pada penelitian ini yakni menggunakan musik sebagai masalah yang akan diselesaikan dengan konsep transformasi geometri.
Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran khususnya mengenai transformasi geometri yakni menggunakan bahan ajar berupa modul. Modul menjadi fokus produk dalam penelitian ini karena modul dapat digunakan untuk keperluan pembelajaran secara mandiri (self instruction) siswa.
Model pengembangan dalam penelitian ini menggunakan model pengembangan ADDIE (Analyze, Design, Development, Implementation and Evaluation). Model ini sederhana dan mudah dipelajari serta strukturnya yang sistematis. Model ADDIE ini terdiri dari 5 komponen yang saling berkaitan dan terstruktur secara sistematis yang artinya dari tahapan pertama sampai tahapan kelima dalam pengaplikasiannya harus secara sistematik dan tidak bisa diurutkan secara acak. Dari penjabaran di atas, proses kerangka berpikir yang peneliti lakukan dapat digambarkan dengan bagan berikut ini:
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
(Merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran, menyusun draft modul) PENGEMBANGAN
(Realisasi draft modul, validasi ahli dan revisi draft modul)
30 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN
Menurut Sudjana dalam Trianto, dalam pengembangan perangkat pengajaran diperlukan model pengembangan yang sesuai dengan sistem pendidikan.88 Salah satu model pengembangan yang sesuai ialah model pengembangan Research and Development (Penelitian dan Pengembangan) atau biasa disingkat dengan R&D. Penelitian dan pengembangan (Research and Development) bertujuan untuk menghasilkan produk baru melalui proses pengembangan.89 Produk penelitian dan pengembangan dalam bidang pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, modul, alat evaluasi dan perangkat pembelajaran seperti kurikulum, kebijakan sekolah, dan lain-lain.90
Research and Development yang digunakan dalam penelitian ini ialah model yang dikembangkan oleh Dick and Carry pada tahun 1996 yang biasa dikenal dengan model ADDIE, singkatan dari Analysis, Design, Development, , Implementation dan Evaluations.91 Model ADDIE ini dipilih karena model tersebut sering digunakan dalam penelitian pengembangan bahan ajar seperti modul, LKS dan buku ajar.92 Dalam penelitian ini produk yang akan dihasilkan berupa modul pembelajaran matematika.
B. PROSEDUR PENGEMBANGAN
Model pengembangan ADDIE memiliki lima tahapan yang akan dijelaskan sebagai berikut:
88 Trianto Ibnu Badar Al-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif, dan Kontekstual: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum 2013 (Kurikulum Tematik Integratif/ TKI), (Jakarta: Prenadamedia Group), 2014, Cet. 1, h. 221
89 Endang Mulyatiningsih, Riset Terapan: Bidang Pendidikan dan Teknik, (Yogyakarta:
UNY Press), 2011, Cet. 1, h. 145
90 Ibid., h. 145
91 Ibid., h. 179
92 Ibid., h. 179
1. ANALYSIS (ANALISIS)
Kegiatan utama dalam tahap analisis ialah menganalisis mengenai: (1) perlunya pengembangan bahan ajar baru, dan (2) syarat-syarat pengembangan bahan ajar baru.93 Pada tahap mengamati perlunya pengembangan bahan ajar baru, pengamatan berfokus kepada masalah dalam bahan ajar yang sudah diterapkan, masalah dapat terjadi karena bahan ajar saat ini sudah tidak relevan dengan kebutuhan sasaran, lingkungan belajar dan karakteristik siswa.94 Proses analisis misalnya dilakukan dengan menjawab beberapa pertanyaan berikut ini:
(1) apakah bahan ajar baru mampu mengatasi masalah pembelajaran yang dihadapi, (2) apakah bahan ajar baru mendapat dukungan fasilitas untuk diterapkan, (3) apakah guru mampu menerapkan bahan ajar baru tersebut.95
Dalam penelitian ini tahap analisis dibagi menjadi 3 tahap, yakni (1) analisis masalah, yakni mengidentifikasi masalah dengan me-review modul yang digunakan di sekolah, review literatur yang digunakan guru,96 (2) analisis kurikulum, tahap ini termasuk merupakan tahap analisis isi kurikulum, berupa analisis Kurikulum 2013 untuk SMK sesuai dengan materi yang ditetapkan yakni Transformasi Geometri;97 (3) analisis karakter siswa, pada tahap ini melakukan analisis terhadap keterampilan yang perlu dilatih, juga mempertimbangkan keterampilan yang telah dimiliki siswa, juga identifikasi karakteristik khusus siswa yang mungkin ada hubungannya dengan rancangan aktivitas pengajaran.98
2. DESIGN (RANCANGAN)
Pada tahap design atau rancangan dibagi menjadi beberapa tahapan yakni:
(1) merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran, pada tahap ini perumusan indikator dan tujuan pembelajaran didasarkan pada analisis kurikulum dan
93 Ibid., h. 184
94 Ibid., h. 184
95 Ibid., h. 184
96 Sa‟dun Akbar, Instrumen Perangkat Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), 2016, Cet. 4, h. 36
97 Ibid., h. 36
98 Trianto, Op.cit., h. 231
analisis karakter siswa yang telah dilakukan pada tahap analysis,99 (2) menyusun draft modul, penyusunan dilakukan berdasarkan teoretik.100
3. DEVELOPMENT (PENGEMBANGAN)
Rancangan produk merupakan isi development dalam model ADDIE.101 Pada tahap sebelumnya telah, telah disusun draft modul. Dalam tahap pengembangan, kerangka yang masih konseptual tersebut direalisasikan menjadi produk yang siap diimplemantasikan.102 Sebagai contoh, apabila pada tahap design telah dirancang penggunaan bahan ajar baru yang masih konseptual, maka pada tahap pengembangan disiapkan atau dibuat perangkat pembelajaran dengan bahan baru tersebut.103
Dalam penelitian ini, tahap development dibagi menjadi 3 tahapan yakni: (1) realisasi draft modul, (2) validasi ahli dan (3) revisi draft modul. Validasi ahli yang dilakukan setelah modul selesai dibuat. Validator yang menilai modul tersebut merupakan ahli/expert dan praktisi. Setelah realisasi draft modul, validasi ahli dan revisi draft modul. Penelitian ini berlanjut ke tahap selanjutnya yakni implementation atau implementasi.
4. IMPLEMENTATION (IMPLEMENTASI)
Pada tahap ini diimplementasikan rancangan dan bahan ajar yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas.104 Selama implementasi, rancangan bahan ajar yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang sebenarnya.105 Materi disampaikan sesuai dengan bahan ajar yang dikembangkan. Setelah penerapan bahan ajar kemudian dilakukan evaluasi awal untuk memberi umpan balik pada penerapan bahan ajar berikutnya.106
99 Ibid., h. 226
100 Sa‟dun, Op.cit., h. 36
101 Endang, Op.cit., h. 184
102 Ibid., h. 185
103 Ibid., h. 185
104 Ibid., h. 185
105 Ibid., h. 185
106 Ibid., h. 185
5. EVALUATION (EVALUASI)
Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif.107 Evaluasi formatif dilakukan pada tiap tahap pengembangan yakni setelah tahap analisis, desain, dan pengembangan. Evaluasi sumatif sebagai penilaian tahap akhir dengan meminta tanggapan subjek uji coba terhadap bahan ajar yang dikembangkan. Dalam penelitian ini, evaluasi yang dilakukan yaitu evaluasi sumatif berupa respon siswa terhadap bahan ajar yang dihasilkan dan evaluasi formatif pada tahap pengembangan setelah validasi ahli.
Dari beberapa penjelasan tahap ADDIE yang telah dipaparkan di atas, dalam penelitian ini tahap yang digunakan dapat diamati pada tabel dibawah ini:
Tabel 3.1
Aktivitas Model ADDIE dalam Penelitian Tahap
Pengembangan Aktivitas
Analysis (Analisis)
1. Analisis Masalah: mengidentifikasi masalah dengan me-review modul yang digunakan di sekolah, review literatur yang digunakan guru, observasi kelas, dan telaah dokumen.
2. Analisis Kurikulum: tahap ini termasuk merupakan tahap analisis isi kurikulum, berupa analisis Kurikulum 2013 untuk SMK sesuai dengan materi yang ditetapkan yakni Transformasi Geometri.
3. Analisis Karakter Siswa, melakukan analisis terhadap keterampilan yang perlu dilatih, juga mempertimbangkan keterampilan yang telah dimiliki siswa, juga identifikasi karakteristik khusus siswa yang mungkin ada hubungannya dengan rancangan aktivitas pengajaran.
Desain (Rancangan)
1. Merumuskan indikator dan tujuan pembelajaran: pada tahap ini perumusan indikator dan tujuan pembelajaran didasarkan pada analisis kurikulum dan analisis karakter siswa yang telah dilakukan pada tahap analysis.
2. Menyusun draft modul, penyusunan dilakukan berdasarkan teoretik
Development (Pengembangan)
1. Realisasi Draft Modul: draft modul yang telah dirancang direalisasikan sehingga dapat digunakan
107 Ibid., h. 185
saat tahap implementasi.
2. Validasi Ahli: subjek uji validasi ahli dijelaskan pada bagian selanjutnya
3. Revisi draft modul: modul direvisi sesuai dengan hasil komentar dan saran dari validator.
Implementation (Implementasi)
Rancangan dan bahan ajar yang telah dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas.
Evaluation (Evaluasi)
Evaluasi tahap akhir dengan meminta respon siswa terhadap bahan ajar yang digunakan dan saran dari ahli saat tahap pengembangan.
C. DESAIN UJI COBA
Upaya menghasilkan modul dengan validitas tinggi, dilakukan melalui uji validasi.108 Uji validasi dapat dilakukan oleh ahli, pengguna dan audience.109 Validasi ahli dilakukan dengan cara seorang atau beberapa ahli pembelajaran menilai modul menggunakan instrumen validasi kemudian ahli memberikan perbaikan modul yang dikembangkan.110 Validasi pengguna yakni modul yang diuji coba dalam praktek pembelajaran di kelas berarti digunakan oleh penyusunnya ataupun guru (pengguna).111 Dari sini pengguna dapat mengetahui dan merasakan tingkat keterterapan (dapat-tidaknya modul itu digunakan di kelas) serta mengetahui kehebatan atau kekurangan dari sisi revisi, akurasi, keterbacaan, kebahasaan, juga kesesuaian dengan pembelajaran yang terpusat pada siswa.112 Dalam penelitian ini, validasi yang dilakukan ialah validasi ahli oleh 5 orang dosen dan 2 orang praktisi.
Validasi audience adalah siswa yang belajar dengan perangkat modul.113 Validasi ini untuk mengetahui efektifitas modul menurut siswa dengan mengisi instrumen yang telah disiapkan. Validasi audience dalam penelitian ini berupa respon dari siswa yang dilihat menggunakan angket respon siswa melalui google form.
D. SUBJEK UJI COBA
Subjek uji coba yang dimaksud yaitu siswa. Dalam penelitian ini siswa yang menjadi subjek uji coba ialah siswa yang telah memahami teori musik dasar yakni siswa kelas XI SMK Musik Perguruan Cikini. Teknik pengambilan subjek uji coba adalah teknik nonprobability sampling, tepatnya purposive sampling. Dikarenakan peneliti telah menetapkan karakteristik sampel yang diambil sehingga tidak mungkin diambil sampel lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan.114 Karakteristik yang dimaksudkan dalam penelitian ini ialah siswa SMK Musik kelas XI yang dapat dipastikan mampu membaca notasi balok.
E. INSTRUMEN PENILAIAN
Alat ukur dalam penelitian adalah instrumen penelitian. Instrumen yang digunakan untuk mengungkapkan data dalam penelitian ini adalah angket berupa skala likert dengan empat pilihan. Skala likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur tanggapan positif dan negatif terhadap suatu pernyataan, agar tanggapan responden lebih tegas pada posisi yang mana, maka disarankan menggunakan empat skala jawaban saja dan tidak menggunakan pilihan jawaban netral.115 Instrumen memiliki peranan penting dalam menentukan mutu suatu penelitian dan penilaian. Berikut instrumen yang digunakan pada penelitian ini diantaranya:
1. Instrumen Penilaian Ahli
Penilaian ahli terbagi menjadi penilaian dosen dan penilaian oleh praktisi di sekolah. Kriteria instrumen penilaian bahan ajar oleh ahli meliputi empat aspek, sesuai dengan teori yang dipaparkan oleh Sa‟dun serta Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Buku Pendidikan Agama Bab III Penyediaan Buku Pendidikan Agama Bagian Ketiga Penilaian Pasal 10116 yang selanjutnya disesuaikan oleh peneliti pada tabel di bawah ini:
114 Endang, Op.cit., h. 12
115 Ibid., h. 29
116 Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Buku Pendidikan Agama Bab III Penyediaan Buku Pendidikan Agama Bagian Ketiga Penilaian Pasal 10
Tabel 3.2
Kisi-Kisi Instrumen Validasi Ahli ASPEK ISI
NO SUBASPEK KRITERIA
1 Nilai dan Norma Materi mampu menjaga persatuan dan kesatuan bangsa serta terhindar dari unsur ketidakpatutan 2 Materi dan Isi Modul Memenuhi ketentuan umum yang berlaku
3 Relevansi Kesesuaian dengan tingkat perkembangan psikis siswa
Mendukung ketercapaian kompetensi sesuai dengan kurikulum yang berlaku
4 Manfaat Memberikan manfaat pengembangan wawasan bagi pembaca
5 Kecukupan Memenuhi kecukupan materi, ilustrasi, latihan dan tugas
6 Keakuratan Materi Materi yang disampaikan akurat 7 Kemutakhiran
Metode
Menggunakan metoda yang terbaru 8 Kebermaknaan Memiliki mana yang utuh
9 Proporsionalitas Uraian materi proporsional ASPEK PENYAJIAN
NO SUBASPEK KRITERIA
1 Kelengkapan Sajian Memenuhi kelengkapan sajian 2 Teknik Penyajian Memiliki keruntutan alur
3 Pendukung Sajian Memuat daftar pendukung yang lengkap ASPEK BAHASA
NO SUBASPEK KRITERIA
1 Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan berpikir siswa
2 Kekomuniktaifan dan kesesuaian dengan kebutuhan
pembelajaran
Menggunakan bahasa yang mudah dipahami
3 Kesesuaian dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (PUEBI)
Kesusaian dengan kaedah bahasa Indonesia yang baik dan benar
4 Keruntutan dan
kesatuan/kepaduan gagasan
Kesesuai dengan kaedah bahasa Indonesia yang baik dan benar
ASPEK STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING TERINTEGRASI
Dari beberapa subaspek dan kriteria yang dipaparkan dalam tabel diatas, indikator yang digunakan dalam validasi ahli yang terdiri dari empat aspek.
Instrumen validasi dari aspek isi ialah sebagai berikut:
Tabel 3.3
Instrumen Validasi Ahli Aspek Isi MUSIK
NO SUBASPEK KRITERIA
1 Komponen Strategi Problem Based Learning
Memenuhi tahapan pembelajaran dengan strategi Problem Based Learning
2 Matematika terintegrasi musik
Menampilkan ide matematis melalui berbagai presentasi
NO SUBASPEK INDIKATOR SK K B SB
1 Nilai dan Norma Materi tidak mengandung unsur pornografi
Materi tidak mengandung unsur ekstrimisme dan radikalisme
Materi tidak mengandung unsur SARA Materi tidak mengandung unsur bias gender
Materi tidak mengandung unsur ujaran kebencian dan kekerasan
2 Materi dan Isi Modul
Menyajikan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Memuat materi pembelajaran yang mengacu pada Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
Memberikan pengalaman belajar
3 Relevansi Jenjang kompetensi pengetahuan:
menentukan, menerapkan,
mengimplementasikan, menyusun kembali
Jenjang kompetensi keterampilan abstrak: memetakan dan menyelesaikan masalah terintegrasi musik
Soal sesuai dengan materi dan
Penilaian ahli untuk aspek penyajian terdiri dari 3 subaspek, yakni subaspek kelengkapan sajian, teknik penyajian dan pendukung sajian. Adapun instrumen ahli untuk aspek penyajian ialah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Instrumen Validasi Ahli Aspek Penyajian kompetensi
4 Manfaat Membangun rasa ingin tahu Membangun kreatifitas 5 Kecukupan Ilustrasi, gambar dan contoh
Materi sesuai kurikulum Tugas dan soal yang disajikan 6 Keakuratan
8 Kebermaknaan Keutuhan makna antar bab Keutuhan makna antar subbab
9 Proporsionalitas Seimbang antara pokok bahasan dengan pendukungnya
Seimbang antara teori dan realita sehari-hari
NO SUBASPEK INDIKATOR SK K B SB
1 Kelengkapan Sajian
Mencantumkan kompetensi yang harus dikuasai siswa
Menuliskan tujuan pembelajaran sesuai materi
Menyajikan ringkasan Menyajikan latihan soal Menyajikan kunci jawaban 2 Teknik Penyajian Sistematika
Keruntutan 3 Pendukung
Sajian
Pengantar Daftar isi
Penilaian ahli pada aspek bahasa terdiri dari empat subaspek yakni kesesuaian dengan tingkat perekembangan siswa, kekomunikatifan dan kesesuaian dengan kebutuhan pembelajaran, kesesuaian dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (PUEBI) dan keruntutan dan kesatuan/kepaduan gagasan.
Intrumen validasi ahli pada aspek bahasa ialah sebagai berikut:
Tabel 3.5
Instrumen Validasi Ahli Aspek Bahasa Peta konsep 2 Kekomunikatifan dan
kesesuaian dengan kebutuhan
pembelajaran
Pemahaman terhadap pesan yang diberikan
Kesesuaian ilustrasi dengan substansi
Memotivasi dan menstimulus untuk memahami materi 3 Kesesuaian dengan
kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (PUEBI)
Kesesuaian dengan kaidah tata bahasa Indonesia
Ketepatan dalam penerapan ejaan
Kebakuan istilah yang digunakan Keutuhan makna dalam subbab Keutuhan makna dalam paragraf
Keterkaitan antar bab dalam satu modul
Penilaian aspek yang terakhir yakni aspek strategi problem based learning terintegrasi musik terdiri dari dua subaspek yakni, komponen strategi problem based learning dan matematika terintegrasi musik. Validasi siswa untuk aspek tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 3.6
Instrumen Validasi Ahli Aspek Strategi Problem Based LearningTerintegrasi Musik
2. Instrumen Penilaian Siswa
Instrumen penilaian siswa digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap produk. Adapun kriteria respon siswa tersebut ialah sebagai berikut:
Tabel 3.7
Mereview pengetahuan yang dibutuhkan
Memberikan permasalahan Menyusun strategi untuk memecahkan masalah
Memecahkan masalah
menggunakan pendekatan yang terintegrasi musik.
Memberi pengalaman untuk memecahkan masalah
Membuat kesimpulan mengenai aktivitas penyelesaian masalah yang telah dilakukannya.
2 Matematika terintegrasi musik
Menampilkan ide matematis melalui bernyanyi
Menampilkan ide matematis dengan menguraikan lagu
No Aspek Indikator
1 Materi Memenuhi ketentuan pembelajaran dengan strategi problem based learning terintegrasi musik
2 Bahasa Kesesuaian dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar (PUEBI) dan mudah dipahami oleh siswa
3 Ketertarikan Mendorong ketertarikan siswa untuk belajar menggunakan modul
Dari ketiga aspek penilaian respon siswa, dalam penelitian ini peneliti menggunakan 15 indikator. Indikator nomor 1-9 melihat respon siswa dari aspek materi, nomor 10-12 respon siswa dari aspek bahasa dan nomor 13-15 respon siswa dari aspek ketertarikan. Berikut ini 15 indikator yang digunakan dalam penelitian:
1. Penyajian materi dalam modul ini mudah dipahami
2. Ilustrasi yang ada pada modul membuat saya memahami materi yang disajikan 3. Modul ini menjelaskan konsep melalui ilustrasi masalah yang berkaitan dengan
musik
4. Modul ini menggunakan contoh-contoh soal yang berkaitan dengan musik 5. Modul ini mendorong saya dan membuat saya terlibat untuk memecahkan
masalah
6. Saya memecahkan masalah menggunakan pendekatan terintegrasi musik
7. Saya dapat membuat kesimpulan mengenai aktivitas penyelesaian masalah yang telah dilakukan
8. Saya terlibat aktif dengan hadirnya permasalahan terintegrasi musik 9. Modul ini mempermudah saya dalam mengaransemen lagu
10. Kalimat yang digunakan pada modul ini tepat
11. Kalimat yang digunakan pada modul ini mudah dipahami 12. Bahasa yang digunakan pada modul ini komunikatif 13. Modul ini menambah semangat saya belajar matematika 14. Modul terintegrasi musik memotivasi saya belajar matematika
15. Modul ini membuat pembelajaran matematika tidak monoton dan membosankan
F. TEKNIK ANALISIS DATA
Untuk melihat tingkat kelayakan modul pembelajaran dari data hasil validasi ahli dan siswa, digunakan skala likert dengan menggunakan empat skala jawaban saja dan tidak menggunakan pilihan jawaban netral. Berikut langkah-langkah dalam melihat tingkat kelayakan modul pembelajaran yang digunakan dalam penelitian:
1. Hasil penilaian validasi ahli dan siswa yang berupa huruf diubah dengan ketentuan:
Tabel 3.8
Aturan Pemberian Skor
Skor Keterangan
1 Sangat Kurang 2 Kurang
3 Baik
4 Sangat Baik
2. Data yang terkumpul dihitung nilai rata-rata dari setiap aspek yang dinilai dengan rumus:
̅ ∑
Keterangan:
̅ = Rata-rata
∑ = Jumlah setiap data = Jumlah data
3. Untuk melihat validasi modul pembelajaran dari hasil data penilaian, pengukuran juga menggunakan rating scale. Perhitungan rating scale ditentukan dengan rumus sebagai berikut:
Keterangan: = persentase kelayakan modul pembelajaran
Data penelitian yang bersifat kualitatif seperti komentar dan saran dijadikan dasar dalam merevisi modul pembelajaran.
4. Langkah terakhir adalah menyimpulkan hasil perhitungan berdasarkan aspek dengan melihat tabel di bawah ini:
Tabel kriteria penilaian:
Skor tertinggi = 4 (Sangat Baik) Skor terendah = 1 (Sangat Kurang) Jumlah kelas = 4 (SK sampai SB)
Tabel 3.9
Range dan Kriteria Kualitas Produk
Skor Keterangan
1 Sangat Kurang
2 Kurang
3 Baik
4 Sangat Baik
Sedangkan tabel kriteria diadapatasi dari Arikunto sebagai berikut:117 Tabel 3.10
Range Persentase dan Kriteria Kualitas Produk Kriteria Validas Tingkat Validitas
81% – 100% Sangat Layak 61% – 80% Layak
41% – 60 % Cukup Layak 21 % – 40% Kurang Layak
< 21 % Tidak Layak
117 Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin Jabar, Evaluasi Program Pendidikan: Pedoman Teoritis Praktis Bagi Mahasiswa dan Praktisi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2014), Cet. V, h. 35
44 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DESKRIPSI HASIL PENGEMBANGAN
Pengembangan bahan ajar dengan Strategi Problem Based Learning Terintegrasi Musik menggunakan model pengembangan ADDIE, yaitu Analysis (Analisis), Design (Rancangan), Development (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Bahan ajar yang dihasilkan berupa modul pada materi transformasi geometri untuk siswa SMK Musik kelas XI (sebelas) yang terdiri dari 4 kegiatan belajar. Berikut ini hasil pengembangan bahan ajar dengan Strategi Problem Based Learning Terintegrasi Musik.
1. Analysis (Analisis)
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini terbagi menjadi tiga, yaitu, analisis masalah, analisis karakter siswa dan analisis kurikulum.
a. Analisis Masalah
Kegiatan pada tahap ini yakni mengidentifikasi masalah dengan menganalisis modul yang digunakan di sekolah, serta literatur yang digunakan guru. Guru di SMK Musik Perguruan Cikini menjelaskan bahwa dalam pembelajaran materi transformasi geometri, guru memberikan siswa rumus singkat kemudian diberikan contoh dan latihan soal. Berikut terlampir soal yang diberikan guru untuk siswa.
Gambar 4.1 Soal Latihan Siswa
Dari penjelasan guru matematika SMK Musik Perguruan Cikini.
Pembelajaran transformasi geometri yang dilakukan di kelas tidak mendalam sampai kepada tahapan siswa mengetahui permasalahan kontekstual dalam materi tersebut. Sedangkan kejuruan yang diambil oleh siswa yakni musik tidak dilibatkan atau dapat diartikan pembelajaran dilakukan secara parsial.
b. Analisis Karakter Siswa
Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap keterampilan yang perlu dilatih, juga mempertimbangkan keterampilan yang telah dimiliki siswa, serta identifikasi karakteristik khusus siswa yang mungkin ada hubungannya dengan rancangan aktivitas pengajaran. Dari analisis yang dilakukan peneliti, siswa di SMK Musik Perguruan Cikini memiliki kemampuan bermusik yang tinggi. Siswa mampu membaca notasi balok, memainkan alat musik juga membunyikan nada pada notasi balok. Namun minat siswa terhadap matematika terbilang minim, sebagaimana yang dipaparkan oleh guru matematika di SMK Musik Perguruan Cikini dalam percakapan dengan peneliti melalui WhatsApp.
c. Analisis Kurikulum
Tahap ini merupakan tahap analisis isi kurikulum, berupa analisis Kurikulum 2013 untuk SMK sesuai dengan materi yang ditetapkan dalam penelitian yakni Transformasi Geometri. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, Dasar Bidang Keahlian,
Tahap ini merupakan tahap analisis isi kurikulum, berupa analisis Kurikulum 2013 untuk SMK sesuai dengan materi yang ditetapkan dalam penelitian yakni Transformasi Geometri. Berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 464/D.D5/KR/2018 tentang Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, Dasar Bidang Keahlian,