• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KERANGKA TEORI

2.3 Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini terdapat beberapa variable-variabel yang telah dijadikan sebagai landasan dari teori penelitian. Variabel X dalam penelitian ini adalah diskon harga, sedangkan yang menjadi variabel Y adalah pembelian impulsif. Menurut Kotler (2003) diskon harga merupakan penghematan yang ditawarkan pada konsumen dari harga normal akan suatu produk, yang tertera dilabel atau kemasan produk tersebut. Diskon harga yang diberikan harus memiliki arti penting bagi konsumen, sebab diskon harga yang menarik akan menimbulkan dorongan untuk membeli secara tiba-tiba. Selain itu, untuk meningkat volume penjualan serta memperoleh konsumen dalam jumlah yang banyak perusahaan memaksimalkan keuntungan jangka pendek dengan cara memberikan penawaran diskon harga. Untuk lebih jelasnya, peneliti dapat menggambarkan kerangka berpikir dari penelitian ini sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

Sumber: Penulis (2018) 2.4 Penelitian Terdahulu

Peneliti terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini adalah:

1. Brian Vicky Prihastama (2016) melakukan penelitian yang berjudul, “Pengaruh Diskon Harga dan Bonus Pack Terhadap Pembelian Impulsif Pada Pelanggan Minimarket”. Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif atau hubungan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelanggan minimarket Indomaret. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 170 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reabilitasnya, dan teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif Diskon Harga terhadap Pembelian Impulsif pada pelanggan minimarket Indomaret, dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 7,806, signifikansi 0,000<0,05 dan koefisien regresi mempunyai nilai positif sebesar 0,743. (2) terdapat pengaruh positif bonus pack terhadap pembelian impulsif pada pelanggan minimarket Indomaret, dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 3,866, signifikansi

X Diskon Harga

Y

Pembelian Impulsif

terdapat pengaruh positif Diskon Harga dan bonus pack pada pelanggan minimarket Indomaret, dibuktikan dari nilai uji F sebesar 47,327 dan signifikansi 0,000<0,05.

2. Fajar Nur Rochman (2016) melakukan penelitian yang berjudul, “Pengaruh Diskon Harga, Bonus Pack, dan In-Store Display terhadap pembelian impulsif (Studi Pada Giant Supermarket Yogyakarta)”. Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah semua konsumen yang pernah atau sedang melakukan pembelian ke Giant Supermarket Condong Catur Yogyakarta. Sampel yang diambil sebanyak 120 responden. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Kuesioner telah diuji dan telah memenuhi syarat validitas dan reliabilitas. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda.

Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa: 1) nilai koefisien regresi variabel Diskon Harga (X1) sebesar 0,367 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000. 2) nilai koefisien regresi variabel bonus pack (X2) sebesar 0,325 dengan nilai signifikansi sebesar 0,002. 3) nilai koefisien regresi variabel in-store display (X3) sebesar 0,299 dengan nilai signifikansi sebesar 0,001.

Berarti, seluruh hipotesis yang diajukan terbukti.

3. Moch. Arkhan Nur Rofidi (2017) melakukan penelitian yang berjudul

“Pengaruh Diskon Harga, Bonus Pack dan Pelayanan Terhadap Peningkatan Pembelian Impulsif Pada Toko Bangunan UD Aryan Kec. Plemahan Kab.

Kediri”. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pelanggan UD Aryan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 65 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi

berganda dengan menggunakan Software SPSS for windows versi 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh positif Diskon Harga terhadap pembelian impulsif pada pelanggan UD Aryan, dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 2,785 signifikansi 0,007<0,05. (2) terdapat pengaruh positif bonus pack terhadap pembelian impulsif pada pelanggan UD Aryan, dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 2,672 signifikansi 0,010<0,05. (3) terdapat pengaruh positif pelayanan terhadap Pembelian Impulsif pada pelanggan UD Aryan, dibuktikan dari nilai t hitung sebesar 5,783 signifikansi 0,000<0,05. (4) terdapat pengaruh positif Diskon Harga, bonus pack, dan pelayanan pada pelanggan UD Aryan, dibuktikan dari nilai uji F sebesar 197.522 dan signifikansi 0,000<0,05.

4. Yessica Tri Amanda Putri dan Muhammad Edwar (2015) melakukan penelitian yang berjudul, “Pengaruh Bonus Pack dan Diskon Harga Terhadap Pembelian Impulsif Pada Konsumen Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya”.

Meningkatnya pendapatan dan perubahan gaya hidup konsumen menyebabkan ritel modern gencar melakukan promosi penjualan untuk menimbulkan Pembelian Impulsif. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh bonus pack dan Diskon Harga terhadap Pembelian Impulsif pada konsumen Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya. Data primer dikumpulkan melalui penyebaran angket kepada 375 orang responden. Teknik analisis yang digunakan adalah Regresi Linier Berganda. Berdasarkan hasil analisis yang menguji bonus pack dan Diskon Harga terhadap Pembelian Impulsif pada konsumen Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya, dapat disimpulkan bahwa bonus pack dan Diskon Harga berpengaruh terhadap perilaku Pembelian

Impulsif pada konsumen Giant Hypermarket Diponegoro Surabaya, dengan bonus pack sebagai variabel yang paling dominan.

Meigie Putri Dalihade et al (2017) melakukan penelitian yang berjudul,

“Pengaruh Potongan Harga dan Store Atmosphere Terhadap Pembelian Impulsif Pada Matahari Departement Store Mega Mall Manado”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh potongan harga, dan store atmosphere terhadap Pembelian Impulsif. Penelitian ini telah menguji adanya dua variabel independen yaitu potongan harga, dan store atmosphere yang dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu Pembelian Impulsif. Metode yang digunakan analisis regresi berganda. Sampel pada penelitian ini diambil sebanyak 100 responden.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa potongan harga, dan store atmosphere berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif. Semakin banyak diskon harga yang diberikan oleh perusahaan akan semakin banyak pula konsumen yang akan berbelanja di MDS, suasana toko semakin ditingkatkan agar konsumen merasa nyaman berada dalam MDS. Potongan harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembelian Impulsif. Perusahaan tetap memperbanyak diskon dan promosi-promosi agar supaya dapat menarik minat beli konsumen sehingga konsumen akan melakukan perbelanjaan di MDS. Store atmosphere berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pembelian Impulsif. Pencahayaan, wangi-wangian, penetapan barang sebaiknya diperhatikan agar supaya bisa menarik konsumen serta mempengaruhi konsumen untuk memutuskan melakukan pembelian pada Matahari Departement Store Mega Mall Manado.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan asosiatif. Dengan penelitian kuantitatif, akan diperoleh signifikan perbedaan kelompok atau signifikan hubungan antarvariabel yang diteliti. Menurut I Made Wirartha (2005:140-141) penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang didasari oleh falsafah positivisme yaitu ilmu yang valid dan ilmu yang dibangun dari empiris, teramati, terukur menggunakan logika matematika. Teori kebenaran yang dianut oleh positivisme termasuk teori korespondensi antara pernyataan dengan realitas empirik/obyeknya. Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji suatu teori, menyajikan suatu fakta, atau mendeskripsikan statistik, menunjukkan hubungan antarvariabel dan bersifat untuk mengembangkan konsep, mengembangkan pemahaman atau mendeskripsikan banyak hal.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dari penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Pancur Batu.

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2018.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian 3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:115). Dalam

di Kecamatan Pancur Batu, sehingga jumlah dari populasi tidak diketahui secara pasti.

3.3.2 Sampel Penelitian

Menurut I Made Wirartha (2005:231-232) sampel adalah sebagian dari subjek penelitian yang dianggap mewakili keseluruhan. Pertimbangan yang diambil untuk tidak meneliti seluruh subjek mungkin dengan mengambil sebagian dari populasi sudah dapat mencerminkan sifat dari populasinya. Hal serupa diungkapkan oleh Sugiyono (2012:116) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, konsumen yang menjadi sampel responden adalah konsumen yang pernah melakukan pembelian menggunakan aplikasi Lazada.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan cluster sampling, yaitu teknik yang digunakan jika sumber data atau populasi sangat luas misalnya penduduk suatu provinsi, kota, atau kecamatan. Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus Lameshow, hal ini dikarenakan jumlah populasi tidak diketahui (dalam Hening, 2015:32). Berikut rumus Lameshow:

𝑛 =𝑧2 𝑝(1 − 𝑝) 𝑑2

Keterangan:

n = Jumlah sampel

z = Skor z pada kepercayaan 95% = 1,96 p = maksimal estimasi = 0,5

Melalui rumus di atas, maka jumlah sampel yang akan diambil adalah:

n =𝑧2 𝑝(1 − 𝑝) 𝑑2

n =1,962 0,5(1 − 0,5) 0,12

n =3,8416 . 0,25 0,01 n = 96,04 = 96

Berdasarkan rumus maka n yang didapatkan adalah 96 responden sehingga pada penelitian ini setidaknya penulis diharapkan mengambil data sampel sekurang- kurangnya sejumlah 96 orang.

3.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Ha: Diskon Harga berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan Pembelian Impulsif pada konsumen pengguna aplikasi Lazada.

2. Ho : Diskon Harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan Pembelian Impulsif pada konsumen pengguna aplikasi Lazada.

3.5 Definisi Operasional

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang terhubung, yaitu variabel bebas (X) atau dependen yaitu diskon harga dan variabel terikat (Y) atau independen yaitu pembelian impulsif. Berikut ini akan diuraikan variabel-variabel yang akan diteliti beserta dengan indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian berikut ini:

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Skala

Ukur

Diskon Harga

(X)

Menurut Astuti (2011:87) untuk mengukur potongan harga dapat dilihat dari:

a. Kemenarikan program potongan harga.

b. Ketepatan program potongan harga dalam mepengaruhi pembelian.

c. Frekuensi program potongan harga.

Kemenarikan (dalam Yessica, 2015:3) definisi pembelian impulsif adalah tindakan membeli yang dilakukan tanpa memiliki masalah sebelumnya atau maksud/niat membeli yang terbentuk sebelum memasuki took.

Spontanity Likert

Variabel Definisi Indikator Skala Ukur

Pembelian Impulsif

(Y)

Menurut Rook (dalam Yessica, 2015:3), pembelian impulsif terdiri dari karakteristik berikut ini:

a. Spontanity (Spontanitas), pembelian impulsif terjadi secara tidak terduga dan memotivasi konsumen untuk membeli pada saat itu juga, seringkali karena respon terhadap stimuli visual point-of-sale.

b. Power, compulsion, dan intensity, adanya motivasi untuk mengesampingkan hal-hal lain dan bertindak secepatnya.

c. Excitement dan simulation, yaitu keinginan membeli secara tiba-tiba yang seringkali diikuti oleh emosi seperti exciting, thrilling, atau wild.

d. Disregard for consequences, keinginan untuk membeli dapat menjadi tidak dapat ditolak sampai konsekuensi negatif yang mungkin terjadi diabaikan.

Power Likert

Compulsion Likert

Intensity Likert

Excitement Likert

Simulation Likert

Disregard for

consequences Likert

Sumber: Penulis (2018)

3.6 Teknik Pengumpulan Data 1. Pengumpulan Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama, melalui prosedur dan teknik pengambilan datanya dapat berupa wawancara, observasi, maupun penggunaan instrument pengukuran yang khusus dirancang sesuai tujuannya. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner yang akan dibagikan kepada konsumen pengguna aplikasi Lazada.

2. Pengumpulan Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi (I Made Wirartha, 2005:245). Teknik pengumpulan data sekunder yang digunakan adalah melalui studi kepustakaan, dokumen-dokumen, penelitian terdahulu, dan data-data yang didapat melalui internet.

3.7 Skala Pengukuran Variabel

Dalam penelitian ini skala pengukuran variabel yang digunakan untuk mengetahui skor atau nilai dari tiap pertanyaan adalah skala likert. Skala likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel.

Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item – item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2012:132).

Dalam penentuan skor, peneliti melakukan penyederhanaan yang ditampilkan dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2

Instrumen Skala Likert

No Pertanyaan Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Ragu - Ragu (RG) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Sugiyono, (2012 : 133) 3.8 Teknik Analisis Data 3.8.1 Uji Instrumen

Dalam mengukur suatu data yang telah diperoleh oleh peneliti merupakan data yang akurat, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua teknik dalam menguji datanya, yaitu dengan uji validitas dan uji reliabilitas.

Menurut Noor (2013 : 165-169) tentang uji validitas dan uji reliabilitas, yaitu :

1. Uji Validitas

Hal – hal pokok tentang uji validitas yang dapat disampaikan yaitu sebagai berikut :

a. Uji ini sebenarnya untuk melihat kelayakan butir – butir pertanyaan dalam kuesioner tersebut sehingga dapat mendefinisikan suatu variabel.

b. Daftar pertanyaan ini pada umumnya untuk mendukung suatu kelompok

c. Uji validitas dilakukan pada setiap butir soal. Hasilnya dibandingkan dengan r tabel │df = n – k dengan kesalahan 5%

d. Jika r tabel< r hitung, maka butir soal disebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Hal – hal pokok yang dapat disampaikan dalam uji reliabilitas sebagai yaitu sebagai berikut :

a. Untuk menilai kestabilan ukuran dan konsistensi responden dalam menjawab kuesioner. Kuesioner tesebut mencerminkan konstruk sebagai dimensi suatu variabel yang disusun dalam bentuk pertanyaan.

b. Uji reliabilitas dilakukan secara bersama-sama terhadap seluruh pertanyaan.

c. Jika nilai alpha> 0,60 disebut reliable.

3.8.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas adalah sebuah uji yang dilakukan untuk menilai sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data tersebut berdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan untuk memastikan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis berdistribusi normal atau tidak Sugiyono (2010:241). Teknik yang digunakan yaitu dengan analisis kolmogorov-smirnov. Dasar pengambilan keputusan untuk uji normalitas adalah:

a. Jika nilai probabilitas > 0,05 maka hal ini berarti data tersebut berdistribusi secara normal.

b. Jika nilai probabilitas < 0,05 maka hal ini berarti data tersebut berdistribusi secara tidak normal.

2. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji suatu model apakah dalam model sebuah regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Untuk menguji multikoliniearitas dengan cara melihat nilai VIF (variance inflation) masing-masing variabel independen, jika nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan data bebas dari gejala multikoliniearitas.

3.8.3 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh variabel (Diskon Harga) dan variabel terkait yaitu (Pembelian Impulsif).

Adapun untuk memperoleh hasil dari model regresi linier sederhana adalah:

Y = a + bx Keterangan :

Y = Variabel diskon harga X = Variabel pembelian impulsif a = Konstanta

b = Koefisien regresi linier sederhana 3.8.4 Pengujian Hipotesis

1. Uji Signifikan Individual (Uji-t)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (a = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :

a. Bila nilai signifikan t < 0,05 maka variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap variabel terkait.

b. Bila nilai signifikan t > 0,05 maka variabel bebas tidak berpengaruh signifikan terhadap varibel terkait.

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi (R2) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memperediksi variasi variabel dependen. Semakin besar nilai R maka hubungan antara variabel X dan Y semakin erat.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum 4.1.1 Sejarah Perusahaan

Lazada merupakan aplikasi marketplace online yang didirikan pada tahun 2012. Lazada adalah salah satu toko online terbaik di Indonesia. Menurut data riset tahun 2015 yang dilakukan oleh kominfo, Lazada termasuk ke dalam salah satu diantara tiga situs belanja online yang paling populer di Indonesia, selain Shopee dan Tokopedia (www.statistik.kominfo.go.id, 15 April 2018).

Pada tanggal 11 November 2015, Lazada yang merupakan marketplace online terlengkap di Indonesia ini mengagas pula pelaksanaan online revolution yang bernama Lazada flash sale, maksudnya adalah pada hari dimana Lazada flash sale berlangsung Lazada menawarkan harga diskon kepada konsumen. Ada beberapa kategori yang paling diincar oleh online shopper Indonesia yakni gadget, fashion, dan produk-produk kecantikan (www.detik.com, 15 April 2018).

Diskon harga yang diberikan oleh Lazada pada program tersebut berguna untuk mempertahankan keeksistensiannya dimata konsumen, karena diskon terhadap harga barang merupakan salah satu hal yang sangat dicari oleh konsumen.

Diskon harga merupakan salah satu fitur yang menarik konsumen untuk berbelanja di Lazada. Penghujung akhir tahun 2017 marketplace online lainnya yaitu shopee juga membuat online revolution dengan program yang serupa namun diberi nama

“shopee flash sale”, “shopee flash sale” pun banyak menarik perhatian konsumen.

Hingga pada Juni tahun 2018 Shopee kembali menarik perhatian konsumen dengan program berjargon “goyang hujan emas”

dimana program tersebut menjadikan shopee sebagai marketplace online yang lebih diminati konsumen.

4.1.2 Visi Misi

Visi Lazada sendiri adalah mejadi tempat belanja online terpercaya dan memberikan kualitas terbaik terhadap konsumen. Sedangkan Misi dari Lazada sendiri adalah melayani segala kebutuhan pembeli baik mulai dari pemesanan hingga pengiriman barang sampai di tempat pembeli.

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Dalam mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien, maka pihak Lazada menyusun struktur organisasi perusahaan sebagai berikut:

Sumber:https://www.kaskus.co.id/thread/565f31b35a5163132e8b4567/profil-perusahaan-lazada-indonesia/

4.2 Deskripsi Responden

Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah konsumen pada Lazada dengan jumlah sebanyak 96 orang. Karakteristik responden ini meliputi jenis usia, jenis kelamin, status, pekerjaan, pendapatan, dan pengeluaran.

4.2.1 Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-laki 29 30,2%

2. Wanita 67 69,8%

Jumlah 96 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2018)

Berdasarkan data jenis kelamin diatas maka responden dibagi menjadi dua bagian yaitu laki-laki dan perempuan. Tabel 4.1 menunjukkan bahwa konsumen pada Lazada sebanyak 30,2% adalah laki-laki dan sebanyak 69,8% adalah wanita.

Hal ini menunjukkan konsumen wanita memiliki minat lebih tinggi dalam berbelanja di Lazada.

4.2.2 Deskripsi Responden Berdasarkan Status Tabel 4.2

Deskripsi Responden Berdasarkan Status

No. Status Frekuensi Persentase

1. Menikah 24 25,0%

2. Belum Menikah 72 75,0%

3. Janda/Duda - -

Jumlah 96 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2018)

Berdasarkan data status diatas maka status responden dibagi menjadi tiga bagian yaitu menikah, belum menikah dan janda/duda. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa konsumen pada Lazada sebanyak 24 atau 25,0% sudah menikah dan sebanyak 72 atau 75,0% belum menikah. Dari data yang diperoleh dari Tabel 4.2 diatas maka peneliti menjelaskan bahwa pada penelitian yang dilakukan ini mayoritas respondennya berstatus belum menikah.

4.2.3 Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3

Deskripsi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Jumlah Responden Persentase

1. Pelajar/Mahasiswa 57 59,4%

2. Pegawai Negeri 25 26,0%

3. Ibu Rumah Tangga 8 8,3%

4. Wiraswasta 4 4,2%

5. DLL 2 2,1%

Jumlah 96 100%

Sumber: Data Primer (2018)

Berdasarkan data pekerjaan diatas maka responden dibagi menjadi lima yaitu Pelajar/Mahasiswa, Pegawai Negeri, Ibu Rumah Tangga , Wiraswata, dan Dll.

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa konsumen pada Lazada sebanyak (59,4%) adalah pelajar/mahasiswa, (26,0%) adalah pegawai negeri, (8,3%) adalah ibu rumah tangga, (4,2%) adalah wiraswasta, dan (2,1%) dll. Dari data yang diperoleh pada Tabel 4.3 diatas peneliti dapat menunjukkan bahwa konsumen pada marketplace online Lazada mayoritasnya adalah seorang pelajar/mahasiswa.

4.2.4 Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan Tabel 4.4

Deskripsi Responden Berdasarkan Pendapatan

No. Pendapatan JumlahResponden Persentase

1. < Rp 500.000 8 8,3%

2. Rp 500.000 - 1.000.000 5 5,2%

3. > Rp 1.000.000 – 2.000.000 42 43,8%

4. > Rp 2.000.000 41 42,7%

Jumlah 96 100%

Sumber: Data Primer (2018)

Berdasarkan data pendapatan konsumen diatas maka data penghasilan konsumen dibagi menjadi tiga bagian yaitu penghasilan sebesar < Rp 500.000 adalah (8,3%), Rp 500.000 – Rp 1.000.000 adalah (5,2%), > Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000 adalah (43,8%) dan pendapatan > Rp 2.000.000 sebanyak (42,7%).

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa konsumen pada Lazada mayoritas memiliki pendapatan sebesar > Rp 1.000.000 – Rp 2.000.000. Hal ini berarti bahwa sebagian besar konsumen pada Lazada berada pada kelompok pendapatan menengah.

4.2.5 Deskripsi Responden Berdasarkan Pengeluaran Tabel 4.5

Deskripsi Responden Berdasarkan Pengeluaran

No. Pengeluaran JumlahResponden Persentase

1. <Rp. 500.000 11 11,5%

2. Rp. 1.000.000 - 2.000.000 21 21,9%

3. Rp. 500.000 – 1.000.000 51 53,1%

4. >Rp. 2.000.000 13 13,5

Jumlah 96 100%

Sumber: Data Primer (2018)

Berdasarkan data pengeluaran konsumen diatas maka data penghasilan konsumen dibagi menjadi tiga bagian yaitu pengeluaran sebesar <Rp. 500.000 adalah (11,5%), Rp. 1.000.000 – Rp. 2.000.000 adalah (21,9%), >Rp. 500.000 – 1.000.000 adalah (3,1%) dan >Rp. 2.000.000 adalah sebesar (13,5%). Tabel 4.5 menunjukkan bahwa konsumen pada Lazada mayoritas memiliki pengeluaran sebesar Rp. 500.000 – 1.000.000. Hal ini berarti bahwa sebagian besar konsumen pada Lazada berada pada kelompok pengeluaran menengah.

4.3 Distribusi Jawaban Responden Tentang Pengaruh Diskon Harga Terhadap Keputusan Pembelian Impulsif secara Online (X)

Dalam mengukur variabel X (diskon harga), peneliti menggunakan 3 (tiga) indikator yaitu kemenarikan program potogan harga, ketepatan program potogan harga dalam mempengaruhi pembelian dan frekuensi program potongan harga.

Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 14 (empat belas) item pernyataan. Dari pernyataan-pertanyaan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketertarikan Program Flash Sale yang Dilakukan Oleh Lazada Setiap Harinya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 50 52,1%

2. Setuju 42 43,8%

3. Netral 3 3,1%

4. Tidak Setuju 1 1,0%

5. Sangat Tidak Setuju - -

Total 96 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2018)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban sangat setuju dengan frekuensi sebanyak 50 responden atau 52,1%. Hal ini menunjukkan bahwa responden sangat setuju dengan adanya flash sale yang dilakukan oleh Lazada setiap harinya.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketertaikan Konsumen Terhadap Produk Diskon Di Lazada

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 40 41,7%

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2018)

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban setuju dengan frekuensi sebanyak 50 responden atau 52,1%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada Lazada lebih tertarik meilhat produk yang sedang didiskon.

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden Tentang Program Flash Sale Yang Dilakukan Lazada Efektif Dalam Menarik Konsumen

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 48 50,0%

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2018)

Tabel 4.8 menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban sangat setuju dengan frekuensi sebanyak 48 responden atau 50,0%. Hal ini menunjukkan bahwa responden pada Lazada sangat setuju program flash sale yang dilakukan Lazada efektif dalam menarik konsumen.

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden Tentang Ketertarikan Konsumen Untuk Membeli Produk-Produk Yang Ditawarkan Pada Program Potongan Harga

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 56 58,3%

Sumber: Hasil Pengolahan Data (2018)

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa responden terbanyak memberikan jawaban

Dokumen terkait