• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

E. Kerangka Berpikir

Penelitian ini diawali dengan menganalisis film Imperfect. Kemudian peneliti memilih adegan (scene) berdasarkan kriteria yang mengandung pesan moral Islami, lalu dianalisis menggunakan metode Charles Saders Peirce yang berfokus pada representament (ikon, indeks, simbol), object dan interpretant.

Analisis Semiotika Pesan Moral Islami dalam Film Imperfect

Adegan (scene) yang mengandung pesan

moral Islami

Analisis Semiotika Charles Sanders Peirce

Representament (ikon, indeks, simbol), object, dan interpretant

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir

43 BAB III

GAMBARAN UMUM FILM IMPERFECT

A. Sekilas Tentang Film Imperfect

Sumber: Google Image

Film Imperfect: Karier Cinta dan Timbangan diangkat dari salah satu buku best seller karya Meira Anastasia yang dituangkan ke dalam film dengan judul yang sama walaupun dengan cerita yang berbeda, dimana didalamnya menceritakan tentang perjalanan seorang perempuan yang berhasil menerima kekurangannya dan tetap merasa bahagia dengan ketidaksempurnaannya. Namun bukan suatu hal yang

Gambar 3. 1 Poster Film Imperfect

mudah dalam menerima hal tersebut, ada banyak cobaan yang harus dihadapi oleh seorang Rara.

Film Imperfect: karier Cinta & Timbangan diproduksi oleh StarVision, merupakan salah satu perusahaan rumah produksi di Indonesia yang didirikan pada 26 Februari 1995 melalui kolaborasi antara Chand Parwez Servia pemilik rumah produksi Kharisma Jabar Film, dengan Shankar RS dan Raj Indra Singh serta Iman Tauhid. Saat ini Starvision Plus telah memproduksi lebih dari 50 sinetron dan lebih dari 100 film layar lebar dalam berbagai genre. 1 Film Imperfect ini mulai diayangkan pada tanggal 19 Desember 2019 di seluruh bioskop Indonesia.

Film yang disutradarai oleh Ernest Prakasa ini merupakan film yang bergenre komedi percintaan yang mengangkat isu serius yang dekat dengan realita di kehidupan sehari-hari kita. Ernest menyutradarai film yang diangkat dari novel hasil karya istrinya sendiri, Meira. Menceritakan tentang perjalanan seseorang untuk dapat menerima ketidaksempurnaan diri. Ia mengemas isu berat menjadi hangat lewat film Imperfect.

1 Diakses dari Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Kharisma Starvision Plus https://id.wikipedia.org/wiki/Kharisma_Starvision_Plus pada 24 Maret 2021.

45

B. Sinopsis Film Imperfect2

Film Imperfect berkisah tentang Rara yang terlahir dari ibu yang merupakan mantan seorang model. Ia terlahir dengan kulit gelap kecoklatan, namun berbeda dengan adiknya yang bernama Lulu, berkulit putih.

Sejak kecil Rara suka makan, dan ibunya sering melarang Rara untuk makan yang berlebihan demi kebaikan Rara, namun Rara tetap selalu makan berlebihan dan sering ngemil jajanan juga coklat.

Sampai akhirnya Rara tumbuh dewasa dengan kulit gelap sekaligus gendut. Sedangkan adiknya Lulu sangat cantik, putih dan memiliki tubuh yang ideal.

Meskipun memiliki tubuh yang tidak sempurna, Rara memiliki kekasih yang bernama Dika yang mencintai Rara apa adanya dengan tulus. Ibu Dika pun menyayangi dan perhatian dengan Rara bahkan membuatkan banyak makanan untuknya. Rara dan Dika suka menyempatkan waktu untuk mengajar anak-anak jalanan, dengan penuh kasih sayang. Sedangkan Lulu berpacaran dengan cowok ganteng, George yang merupakan selebgram terkenal yang selalu memanfaatkan apapun untuk dijadikan bahan media sosial. George juga sering mengatur Lulu untuk

2 Tentang Sinopsis Imperfect: Karier, Cinta & Timbangan (Film Indonesia 2019). https://www.tentangsinopsis.com/imperfect-karier-cinta-timbangan-film-indonesia-2019/ diakses pada 25 Maret 2021.

melakukan banyak hal yang terkadang membuat Lulu risih.

Rara memiliki teman-teman baik disekitarnya selain Fey yang merupakan teman di kantornya, yakni anak kos yang tinggal di tempat ibunya Dika yang bernama Neti, Maria, Prita dan Endah. Mereka akrab satu sama lain, namun mereka kerap kali merasa insecure atau tidak percaya diri pada kekurangannya masing-masing.

Rara bekerja di sebuah perusahaan di bidang kosmetik bernama Malathi. Sudah bekerja lama tetapi ia masih menjadi pegawai biasa dan belum menjadi manajer. Rara tidak pernah berdandan, cenderung cuek akan penampilan dan lebih mengandalkan otak. Rara sering makan banyak dan membawakan makanan juga untuk sahabatnya Fey. Terkadang orang-orang di kantor sering mengejek Rara akan penampilannya. Seperti Marsha dan kedua sahabatnya serta pria-pria di kantor yang selalu memandang rendah Rara.

Marsha adalah wanita cantik di kantornya Rara.

Suatu hari manajer kantor Rara bernama Sheila mengundurkan diri. Sedangkan Pak Kelvin selaku boss kantor akan mencari penggantinya. Rara mengajukan diri, tetapi tidak bisa karena selain otak, penampilan pun harus cantik. Kelvin mengakui kinerja Rara tetapi ia tidak bisa menjadikan manajer karena Rara berpenampilan kurang menarik. Karena itu, Kelvin

47

mengajukan Marsha yang masih merupakan anak baru untuk menggantikan Sheila. Namun Rara tidak menyerah dan meminta waktu untuk diberikan kesempatan merubah penampilannya dengan diet ketat.

Akhirnya ia mendapatkan waktu satu bulan untuk merubah penampilannya.

Selain itu masalah datang di keluarga Dika, dimana ibunya harus membayar bunga hutang ayahnya padahal hutangnya sudah lunas. Karena itu Dika harus mencari banyak job fotografer untuk membantu ibunya membayar bunga hutang ayahnya yang dibantu oleh Teddy, teman baik Dika.

Rara mulai merubah pola makannya, berolahraga, melakukan diet yang ketat dan meminta bantuan Lulu untuk mempercantik dirinya. Dalam waktu singkat penampilan Rara berubah total membuat semua orang di kantornya kagum dan akhirnya Kelvin menjadikan Rara sebagai manajer utama perusahaan mereka. Seiring waktu, perubahan penampilan Rara ternyata merubah juga kepribadiannya. Hubungan Rara menjauh dengan sahabatnya Fey, semenjak Rara dekat dengan Marsha dan kedua temanya. Perlahan banyak hal yang Rara lupakan, Dika pun ikut merasakan perubahan Rara.

Setelah mendapatkan gelar sebagai manajer kantor, tentu tidak selalu berjalan mulus. Rara bekerja dengan baik, namun tidak menunjukan target dan hasil yang memuaskan untuk perusahaan yang sedang

mengalami kondisi krisis. Hal ini dimanfaatkan oleh Marsha untuk menyalahkan Rara bahwa apa yang terjadi karena Rara.

Suatu ketika, hari ulang tahun Rara tiba. Dika meminta ibunya untuk mempersiapkan makanan serta mempersiapkan segalanya bersama anak-anak sebagai bentuk perayaan ulang tahun Rara. Namun di hari itu, Rara diajak pergi dengan Marsha dan minum wine sehingga Rara mabuk dan telat datang ke tempat anak-anak. Anak-anak menunggu hingga tertidur karna sudah larut malam, hal ini membuat Dika sangat kecewa.

Perdebatan dan perselisihan mulai terjadi ketika sikap Rara mulai berubah. Rara bahkan curiga kalau Dika memiliki hubungan dengan Lulu, karena melihat sebuah momen yang mengakibatkan kesalahpahaman hingga hubungannya sedikit renggang. suatu ketika saat bertengkar dengan Lulu karena kesalahpahaman, sebuah cerita masa lalu diungkap oleh ibunya Rara, kenapa Rara bisa terlahir seperti itu. Alasan itu membuat Rara tersadar dan mulai tidak memperdulikan hal itu lagi.

Rara mulai menyadari kesalahannya. Ia sadar bahwa sikapnya selama ini membuat ia menjauh dari orang-orang terdekatnya dan ia mulai memperbaiki hubungan dengan orang-orang terdekatnya.

Untuk mengatasi krisis yang dialami oleh Malathi, Rara memiliki konsep baru tentang kecantikan dan kepercayaan diri wanita masing-masing atas dirinya

49

dengan menunjukkan wajah baru Malathi. Ia menjadikan Lulu serta teman-teman baiknya model.

Lulu dengan wajahnya yang terlihat bulat, Neti dengan dadanya besar, Prita dengan tompel pada dahinya, Maria yang memiliki rambut keriting, dan Endah dengan gigi yang tidak rapih. Mereka menampilkan itu dengan percaya diri, dan tidak lagi merasa minder akan diri mereka masing-masing.

Rara sekarang lebih mementingkan kebahagiaan ketimbang kecantikan. Karena menurutnya kesempurnaan belum tentu dapat membuat bahagia. Dan kekurangan yang ada bukan menjadi sebuah masalah, tapi harus dapat diterima dan disyukuri.

C. Profil Sutradara Film Imperfect a) Biodata:

Nama Lengkap: Ernest Prakasa

Lahir : Jakarta 29 Januari 1982 Profesi : Seniman

Pasangan : Meira Anastasia (sejak 2007) Nama judul film: Imperfect: Karier, Cinta &

Timbangan

Sumber: Google Image

b) Biografi:

Mengawali kariernya sebagai komika dengan mengikuti ajang Stand Up Comedy Indonesia dan mendapatkan peringkat 3 pada ajang tersebut pada 2011. Ernest pun sukses menjadi komika terkenal dan menekuni profesinya tersebut bersama dengan komika lainnya yang lebih senior seperti Raditya Dika, Panji Pragiwaksono, dan lainnya.

Jauh sebelum sukses menjadi komika, Ernest sudah nyaris 6 tahun menekuni dunia music. Ia mengawali karier musik dengan bergabung dengan Universal Music, kemudian melanjutkan kiprahnya dengan Sony Music. Ernest merupakan ketua

Gambar 3.4 Foto Ernest Prakasa

51

pertama sekaligus perintis komunitas komika yang bernama Stand Up Indonesia hingga Juni 2013.3

Beberapa tahun mengawali karier sebagai komika, Ernest mulai mengembangkan bakatnya merambah menjadi presenter, penulis buku, aktor, hingga sutradara. Dalam dunia perfilman, awalnya ia hanya menjadi peran figuran di film Make Money (2013) dan Ku Kejar Cinta di Negeri Cina (2014).

Lalu ia diangkat menjadi tokoh utama di film Ngenest The Movie (2012), yang juga diambil dari bukunya yang berjudul sama. Karena kesuksesannya dalam meyutradarai sebuah film, tawaran berakting pun turut menambah Panjang daftar film dalam profil Ernes Prakasa. Sampai akhirnya, diberi tanggung jawab sebagai suteradara dan penulis di Cek Toko Sebelah (2012) dan Stip dan Pensil (2017).4

3Biodata Ernest Prakasa dan Daftar Film yang Disutradarainya diakses melalui https://tirto.id/biodata-ernest-prakasa-dan-daftar-film-yang-disutradarainya-f676 pada 5 April 2021.

4 Profil & Biodata Ernest Prakasa, diakes melalui

https://www.kepogaul.com/seleb/biodata-ernest-prakasa/ pada 5 April 2021.

BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Temuan Data Penelitian

Film selalu memengaruhi dan membentuk masyarakat berdasarkan pesan (message) di baliknya, tanpa pernah berlaku sebaliknya. Film selalu merekam realitas yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat, dan kemudian memproyeksikannya ke atas layar.1 Film yang merupakan bagian dari media komunikasi massa memiliki kemampuan yang kuat dalam menjangkau banyak segmen sosial.

Imperfect merupakan film drama komedi percintaan diangkat dari sebuah novel karya Meira Anastasia. Perbedaan yang dibuat di novel dan film terletak pada cerita yang dibuat di novel seorang tokoh utamanya telah menikah dan punya anak sedangkan dalam film sebaliknya.

Menurut Meira, penulis scenario film ini menceritakan tentang penerimaan diri, dan juga body positivity, tentang body shaming juga, dimana seorang karakter Rara yang diperankan oleh Jesicca Mila, jadi ada sesuatu yag terjadi dengan kariernya yang berpengaruh dengan percintaannya dan juga sepanjang

1 Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya< 2006), h. 127.

53

film ini dia ada struggle dengan timbangan, itu yang menjadi struggle hampir semua perempuan sudah khawatir duluan kalau mau naik timbangan. Inilah sebabnnya judul yang diberikan adalah Imperfect itu Karier, Cinta dan timbangan.2

Film Imperfect bukan hanya menyajikan drama percintaan dengan paduan komedi saja di dalamnya, tetapi film ini memiliki tujuan tertentu berupa penyampaian pesan. Dalam penelitian ini, yang dikaji adalah pesan yang mengandung nilai moral Islami yang bersumber dari film Imperfect. Memang jika dilihat film ini tidak ada unsur Islamnya, namun dalam film ini menyangkut tentang karakter para pemain yang berhubungan dengan nilai akhlak dan mengandung ajaran moral.

Dalam sebuah agama tentunya mengandung ajaran moral. Ajaran tersebut harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari agar mempunyai akhlak yang mulia dan sifat yang terpuji. Dalam film ini memperlihatkan nilai-nilai akhlak seperti akhlak mahmudah dan akhlak mazmumah yang dapat diambil pelajaran baiknya untuk diterapkan dalam kehidupan.

2 Diki Mujianto, Skripsi: “Analisis Konsep Diri Dalam Film Imperfect:

Karier Cinta, dan Timbangan”, (Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2020), h. 145.

B. Analisis Semiotika Pesan Moral Islami Dalam Film Imperfect

Dari banyaknya scene yang ada di film ini, penulis hanya mengkategorikan scene yang mengandung pesan moral berupa akhlak mahmudah dan mazmumah saja.

Pesan itu bisa disampaikan lewat dialog-dialog yang terdapat di film yang kontennya itu berhubungan dengan materi akhlak seperti kata-kata yang santun atau kata-kata yang memberikan nasehat. Kata-kata yang mungkin mengingatkan seseorang kepada sesuatu yang baik. kira-kira seperti itu pesan yang berorientasi dengan moral dan akhlak.3

Dilihat dari tabel-tabel yang sudah ada itu sudah memenuhi kriteria pesan moral, walaupun tidak secara eksplisit disebutkan pesan moral Islam atau akhlak, tetapi dari scene yang ada adegan-adegan yang ada itu dapat disimpulkan bahwa sudah memiliki pesan moral. Karena dari adegan-adegan itu bisa terlihat apa yang didefinisikan sebagai pesan moral. Dan kita melakukan analisisnya berdasarkan teori semiotika saya kira sudah tepat.4

Berikut terdapat 10 scene yang penulis temukan dalam film Imperfect yang mengandung pesan-pesan akhlak atau moral Islami:

3 Wawancara oleh Dr. H. M. Yakub, M.A dosen dan konsultan Agama, 24 April 2021.

4 Wawancara oleh Dr. H. M. Yakub, M.A dosen dan konsultan Agama, 24 April 2021.

55

1. Scene 1 (Suudzon)

Table 4.1 scene 1

Visual Dialog

(Terlihat ketiga orang rekan cewek menghampiri Dika yang sedang bersama Rara)

Rekan 1:“Dik kita mau nongkrong, Kalu ulang tahun. Makan yuk.”

Dika: “Wah, gue mau nganterin cewek gue balik.”

Rekan 1: “Itu cewek lo?.”

Dika: “Iyah, duluan ya.” (Dika bersiap pergi meninggalkan mereka)

Rekan 1: “Oh, iya.”

RekanS2: “Beneran cewenya?”

Rekan 1: “Fix, itu sih fix banget dipelet”.

2. Scene 2 (Sabar)

Table 3.2 Scene 2

Visual Dialog

(Rara yang baru saja sampai di kantor pagi hari)

Wiwid: “wih bubur lagi ya?.”

Irene: “Ra, inget lemak. Eh tapi gapapa deh nutrisi buat ibu hamil.”

(Tanpa berkomentar, Rara menuju meja kerjanya)

Fey: “Lo diem aja tuh dikatain hamil?.”

Rara: “Ntar kalo gua protes dibilang baper. Serba salah.”

3. Scene 3 (Tidak Jujur)

Table 4.3 Scene 3

Visual Dialog

Rara: “Misi mas, sharing meja nya boleh?.”

Pegawai 1: “Emm, kita lagi nunggu temen ya.”

Pegawai 2: “Iya nunggu temen.”

Rara: “Yaudah kita duduk dulu deh, nanti temennya dateng kita pindah lagi aja gapapa.”

Pegawai 1: “ya tapi temen kita udah deket ya.”

Pegawai 2: “iya, deket banget.”

Pegawai 1dan 2: “noh...” (sambal menunjuk kea rah yang berbeda)

57

Fey: “Ra.”

(Fey memberi kode ke Rara untuk pergi karena ada tempat duduk yang kosong di tempat lain)

4. Scene 4 (Menolong Sesama)

Table 4.4 Scene 4

Visual Dialog

(Terlihat di depan rumah Dika, Ali sedang mengganggu Endah yang melintas, lalu Dika menolong Endah agar Endah lekas pergi) Ali: “Endaah will always love

you...”

Dika: “Kamu gapapa Endah?.”

Endah: “Gapapa bang Dika, saya duluan ya.”

Dika: “Hati-hati ya.”

(melihat Endah sudah aman, Dika berputar arah dan berbicara pada Ali)

Dika: “Gua udah bilang sama lu kan, jangan gangguin anak kosan nyokap gua.”

Ali: “Orang tadi gua ga gangguin, orang ngajakin nyanyi berdua. Featuringan, duet.”

5. Scene 5 (Toleransi)

Table 4.5 Scene 5

Visual Dialog

(Terlihat anak kosan bu Ratih sedang duduk santai ngobrol di malam hari)

Prita: “Terus gimana tempat kerja baru lu Mar?.”

Maria: “Enak sih, bosnya asik.”

Endah: “Emangnya dia teh gapapa kamu Kristen tapi kerja di toko jilbab?.”

Maria: “Dianya tidak apa, tapi sebenarnya justru saya yang takut.”

Neti: “Lah takut ngapa lu?”

Maria: “Takut.. tergoda pengen pake. Awalnya sih Cuma coba-coba. Liat dikaca kok kayaknya cantik begitu.”

(semua tertawa)

59

Anak1: “Kayak muka lu tuh item.”

Anak2: “Daripada lu matanya sipit.”

Rara: “Eh eh gaboleh kayak gitu, itu namananya body shamming.

Mempermalukan tubuh orang lain. Jangan ya.” ngata-ngatain kayak gitu.

Ngerti ya.”

7. Scene 7 (Riya)

Table 4.7 Scene 7

Visual Dialog

George: “Tan aku cabut dulu mau ke panti asuhan bikin acara give away itu lah, sekalian aku disana mau kasi motivasi biar anak-anak

work hard and stay

8. Scene 8 (Kurang Bersyukur)

Table 4.8 Scene 8

Visual Dialog

(terlihat Prita sedang mencatok rambut Maria)

(Neti datang memberikan nasihat) Neti: “Mar, yaudahlah it’s okey,

kalau emang rambut dari sananya udah begitu yaudah terima aja. Bagus atau ngganya kan tergantung elu.

Kalo lu pede mah keren-keren aja. Liat tuh Ronaldinho.”

Maria: “Kenapa kau Jdi bawa-bawa Ronaldinho?”

61

Neti: “Ya intinya mah, yaudahlah lo tuh gausah ngerasa

Prita: “Ndah, kasi tau.”

Endah: “Jadi, insecure teh kaya ga pede gitu. Selalu merasa dirinya the kurang.”

Neti: “That’s right baby. Jadi daripada kita ngerasa insecure lebih baik kita bersyukur.”

9. Scene 9 (Pemaaf)

Table 4.9 Scene 9

Visual Dialog

Rara: “Maafin aku yah.”

Dika: “Karena?.”

Rara: “Aku nyebelin, dan karena aku udah ngancurin sesi foto kamu sama lulu.”

Dika: “Nyebelin sih. Gimana ya, maafin gak ya?.”

Rara: “Maafin aja deh.”

Dika: “Maafin deh.”

10. Scene 10 (Bersyukur)

Table 4.10 Scene 10

Visual Dialog

Voice Over:

Dulu kalo mau naik timbangan waktu itu takut, takut kalo angka yang muncul akan bikin gue ngerasa ga berarti. Tapi sekarang gue belajar, kalo timbangan itu cuma nunjukin angka, bukan nilai.

Gue belajar untuk jadi versi terbaik untuk diri sendiri, karena sesungguhnya kita ga perlu sempurna untuk bisa bahagia.

63 BAB V PEMBAHASAN

A. Makna Representament, Object, dan Interpretant dalam film Imperfect

a) Makna Representament 1. Scene 1 (Suudzon)

Representament:

a. Ikon: Dika yang bersiap untuk pulang, dihampiri oleh ketiga rekan kerja perempuannya untuk makan bersama. Namun Dika menolak dan lebih memilih untuk mengantar Rara pulang. Ketiga perempuan terlihat tidak senang dengan Rara dan membicarakannya.

b. Indeks: Ketiga perempuan itu tidak senang dan berburuk sangka kepada Rara.

c. Simbol: Berburuk sangka atau suudzon merupakan perbuatan yang tidak terpuji atau tercela. Dalam Islam berburuk sangka tentunya merupakan perbuatan yang dosa.

Dalam scene ini ketiga perempuan rekan kerja Dika telah berburuk sangka kepada Rara.

Mereka berbicara buruk terhadap Rara tanpa tau kebenarannya, padahal mereka tidak mengenal Rara.

2. Scene 2 (Sabar) Representament:

a. Ikon: Rara hanya diam dan tersenyum sambil melewati temannya saat temannya mengejek Rara seperti orang hamil saat ia membawa bubur sebagai sarapan paginya di kantor.

b. Indeks: Rara tidak membalas ejekan temannya dan lebih memilih diam, dan pergi karena tidak mau mempermasahkannya.

c. Simbol: Memilih diam dan tersenyum saat menahan amarah serta tidak membalas ejekan orang lain adalah cara umat muslim untuk bersabar menahan diri dari amarah.

Dalam scene ini Rara menerapkan rasa sabar terhadap perkataan buruk orang lain dengan tidak membalas dengan perkataan buruk juga.

3. Scene 3 (Tidak Jujur) Representament:

a. Ikon: Rara meminta izin untuk berbagi tempat duduk kepada dua lelaki yang disampingnya masih ada tempat kosong. Kedua lelaki tersebut menolak dengan alasan.

b. Indeks: Kedua lelaki itu menolaknya dengan berkata tidak jujur.

65

c. Simbol: Tidak jujur adalah perbuatan yang dosa. Dalam Islam tidak jujur berarti menipu, dan merupakan salah satu ciri orang yang munafik.

Dalam scene ini kedua lelaki berbohong agar Rara tidak dapat duduk di tempatnya.

Mereka beralasan bahwa akan ada temannya menyusul dan menempati kursi tersebut, padahal sebenarnya merka hanya berdua dan tidak akan ada teman yang datang.

4. Scene 4 (Menolong Sesama) Representament:

a. Ikon: Endah yang berjalan melewati rumah tetangga. Disana ada tiga orang preman kampung yang tengah duduk, lalu megganggu Endah. Dika yang melihatnya bergegas menghampiri.

b. Indeks: Dika segera menolong Endah ketika melihat Endah sedang diganggu preman kampung.

c. Simbol: Menolong sesama atau sikap saling peduli menjadi ciri khas dalam budaya Islam.

Dimana dalam ajaran Islam kita diajarkan untuk mengerjakan kebaikan, salah satunya tolong menolong.

Dalam scene ini Endah yang diganggu oleh preman kampung pada saat ia berjalan melewatinya, langsung ditolong oleh Dika, karena Dika memiliki sikap peduli kepada sesama.

5. Scene 5 (Toleransi) Representament:

a. Ikon: Keempat remaja perempuan penghuni kosan bu Ratih duduk sambil berbincang tentang pekerjaan salah satu temannya yang beragama Kristen kerja di toko jilbab dengan penuh canda tawa. Pertemanan yang rukun dan menyenangkan.

b. Indeks: Hubungan pertemanan yang terjalin tidak memandang ras maupun agama, mereka saling menghargai.

c. Simbol: Menjalin kerukunan silaturahmi atau persaudaraan terhadap umat beragama tanpa membeda-bedakan dan saling menghormati merupakan bentuk toleransi.

Scene ini merepresentasikan keakraban serta kerukunan pertemanan antara umat muslim dan umat kristiani. Maria merupakan satu-satunya umat kristiani yang ada didalam pertemanan mereka, diperlihatkan pula dengan kalung salib yang dikenakannya. Endah, Prita

67

dan Neti menerima serta menyayangi Maria layaknya saudara tanpa melihat perbedaan agama, suku maupun ras dalam pertemanan tersebut.

6. Scene 6 (Berkata Buruk) Representament:

a. Ikon: Salah satu anak mengolok-olok perkataan buruk kepada anak lain, beberapa anak lainnya memberitahu kepada gurunya dengan ekspresi kesal saat mereka sedang belajar di lokasi tempat pembuangan sampah. Rara yang pada saat itu menjadi guru mereka memberitahu kepada anak-anak untuk tidak melontarkan perkataan buruk.

b. Indeks: Perkataan anak-anak yang memanggil anak lain dengan perkataan yang buruk.

c. Simbol: Pentingnya menjaga lisan, agar tidak berkata buruk.

Dalam scene ini anak-anak melontarkan perkataan buruk dengan memanggil nama anak lainnya dengan kekurangan fisik yang dimilikinya. Hal ini membuat anak lain kesal,

Dalam scene ini anak-anak melontarkan perkataan buruk dengan memanggil nama anak lainnya dengan kekurangan fisik yang dimilikinya. Hal ini membuat anak lain kesal,

Dokumen terkait