• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berpikir

Dalam dokumen PENGGUNAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK (Halaman 42-72)

BAB II. LANDASAN TEORI

B. Kerangka Berpikir

Pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberi nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan demikian proses belajar bersifat internal dan unik dalam diri individu siswa,

commit to user

sedangkan proses pembelajaran bersifat eksternal yang sengaja direncanakan dan bersifat rekayasa perilaku. Pembelajaran ini sudah dapat dikatakan baik atau tidak, dapat dilihat dari hasil belajar.

Permasalahan umum dalam pembelajaran Penjas adalah kurangnya sarana atau peran aktif siswa dalam kegiatan belajar. Proses pembelajaran yang berlangsung belum mewujudkan adanya partisipasi siswa secara penuh. Di sini siswa berperan sebagai objek pembelajaran, yang hanya mendengarkan dan mengaplikasikan apa yang disampaikan oleh guru. Selain itu, proses pembelajaran kurang mengoptimalkan penggunaan modifikasi pembelajaran yang dapat memancing partisipasi siswa.

Penggunaan suatu model nyata yang dapat diamati dan dipegang secara langsung oleh siswa memungkinkan siswa untuk terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar. Model nyata yang dimaksud adalah media pembelajaran.

Penggunaan alat bantu pembelajaran memungkinkan siswa untuk lebih banyak melakukan kegiatan seperti melihat, menyentuh, merasakan, atau mengalami melalui alat bantu tesebut.

Penggunaan alat bantu dalam pelaksanaan tindakan tiap siklusnya disesuaikan dengan topik materi yang sedang dipelajari. Secara garis besar alat bantu yang digunakan antara lain lingkaran warna dan bilah. Secara lebih rinci jenis-jenis media tersebut dijabarkan dalam RPP tiap-tiap pertemuan.

Penggunaan alat bantu dapat memunculkan fenomena atau gejala yang dapat ditangkap siswa sehingga dapat memunculkan masalah-masalah yang terkait dengan topik atau materi yang sedang dipelajari. Permasalahan-permasalahan inilah yang menjadi basis dalam pembelajaran untuk dipecahkan bersama di dalam kelas. Pembelajaran yang berorientasi pada pemecahan masalah di dalam kelas adalah dengan penggunaan alat bantu lingkaran warna dan bilah dalam pembelajaran teknik dasar lay up.

Kurangnya kreatifitas guru yang dapat mempengaruhi rendahnya hasil belajar siswa antara lain kurang kreatifnya guru Pendidikan jasmani di sekolah dalam membuat dan mengembangkan media pembelajaran sederhana, guru miskin akan model-model pembelajaran, sehingga dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah dilaksanakan dalam situasi dan kondisi yang monoton, guru hanya

commit to user

31

menggunakan metode ceramah dan metode tugas, karena mereka hanya mengejar bagaimana materi pelajaran tersebut dapat selesai tepat waktunya, tanpa memikirkan bagaimana pembelajaran itu bermakna dan dapat diaplikasikan oleh siswa dalam kesehariannya.

Secara sederhana kerangka pemikiran dari penelitian ini dapat digambarkan pada gambar 4 sebagai berikut:

Kondisi awal

- siswa kurang tertarik &

cepat bosan dengan

commit to user

C. Hipotesis

Penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar lay up bola basket siswa kelas XI TKJ A SMK N 9 Surakarta.

commit to user

33 BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu

1. Tempat Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di SMK N 9 Surakarta

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Maret 2011, karena dalam penelitian tindakan kelas berlangsungnya pengamatan adalah dilakukan setiap hari dalam waktu tertentu, dan dilakukan pengamatan adalah setiap berlangsungnya mata pelajaran Pendidikan Jasmani Kelas XI TKJ A SMK N 9 Surakarta, yaitu setiap hari rabu dari pukul 07:00 sampai dengan pukul 09:30 WIB. Hal ini dilakukan karena dalam penelitian tindakan kelas proses pelaksanaan penelitian tidak boleh menggangu proses belajar mengajar itu sendiri. Pelaksanaan tindakan kelas tidak menganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya. PTK merupakan suatu kegiatan penelitian yang terintegrasi dengan pelaksanaan proses pembelajaran.

\

commit to user

Tabel 2. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Kegiatan Penelitian

No Rencana Kegiatan Tahun 2010 2011

Des Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli

1. Persiapan

a. Observasi xxx xxx

b. Identifikasi Masalah xxx xxx

c. Penentuan Tindakan xxx xxx

d. Pengajuan Judul xxx

e. Penyusunan Proposal xxx xxx

f. Pengajuan Izin Penelitian xxx

2. Pelaksanaan

a. Seminar Proposal xxx

b. Pengumpulan Data Penelitian xxx xxx

3. Penyusunan Laporan

a. Penulisan Laporan xxx xxx

b. Ujian Skripsi xxx

B. Subjek Penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah:

Siswa, subjek dalam penelitian ini siswa kelas XI TKJ (Teknik Komputer Jaringan) A SMK N 9 Surakarta . Jumlah keseluruhan siswa kelas XI TKJ A adalah sebanyak 35 siswa, yang terdiri 30 putra dan 5 putri. Seluruh siswa diamati untuk mengetahui tingkat perkembangan kemampuan.

C. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data Primer, berupa hasil belajar dan proses pembelajaran penjas di SMK N 9 Surakarta

2. Data Sekunder, berupa RPP, silabus dan dokumen kelas XI TKJ A SMK N 9 Surakarta

commit to user

35

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi informasi tentang keadaan siswa dilihat dari aspek kualitatif, dan kuantitatif. Aspek kualitatif berupa catatan lapangan pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dengan berpedoman pada lembar observasi. Aspek kuantitatif yang dimaksud adalah hasil penilaian belajar dari materi lay up bola basket. Data penelitian dikumpulkan dari berbagai sumber meliputi :

a. Observasi b. Wawancara

c. Dokumentasi atau arsip yang antara lain berupa kurikulum, sekenario pembelajaran, silabus buku penilaian dan buku referensi mengajar.

Tabel 3.Teknik/ Alat pengumpulan data

Aspek yang diteliti Teknik/ Alat Pengumpulan Data Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) Studi simak (RPP yang dibuat guru)

Alat Bantu Pembelajaran

- Studi simak: untuk melihat rancangan alat bantu yang akan digunakan.

- Observasi lapangan: untuk melihat ketersediaan dan pemanfaatan alat bantu yang sudah direncanakan digunakan Pelaksanaan Pembelajaran Lembar Observasi

Semangat dan keaktivan siswa pengamatan lapangan Pemahaman siswa terhadap

proses pembelajaran Angket

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif.

yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai fenomene-fenomene atau

commit to user

dengan data kuantitatif memperoleh hasil perhitungan berupa angka-angka..

Suharsimi Arikunto (1989: 244) mengatakan, pengukuran data kuantitatif dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Dijumlahkan, dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan dan diperoleh persentase

2. Dijumlahkan, diklasifikasikan sehingga merupakan suatu susunan urut data (arrai), untuk selanjutnya dibuat table, baik yang hanya berhenti sampai table saja, maupun yang diproses lebih lanjut menjadi perhitungan pengambilan kesimpulan ataupun untuk kepentingan visualisasi datanya.

F. Prosedur Penelitian

Merupakan langkah-langkah yang harus dilalui peneliti. Langkah pertama menentukan metode yang digunakan dalam penelitian, yaitu metode Penelitian Tindakan Kelas.

Langkah selanjutnya menentukan banyaknya tindakan yang dilakukan dalam siklus. Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti akan melakukan tindakan-tindakan yang dalam pelaksanaannya berlangsung secara terus menerus dan tindakan-tindakan ini akan dilaksanakan dalam siklus yang peneliti berikan pada siswa yang peneliti jadikan subyek penelitian. Ada beberapa pakar yang menyatakan bahwa PTK minimal dilaksanakan minimal dalam 2 siklus. Berikut

dilakukan sekurang-kurangnya dalam dua siklus tindakan yang berurutan.

Informasi dari siklus yang terdahulu sangat menentukan bentuk siklus

Adapun langkah-langkah pelaksanaan PTK secara prosedurnya adalah dilaksanakan secara partisipatif atau kolaborasi (guru, dosen dengan tim lainnya) bekerjasama, mulai dari tahap orientasi dilanjutkan penyusunan rencana tindakan dilanjutkan pelaksanaan tindakan dalam siklus pertama, diskusi yang bersifat analitik yang kemudian dilanjutkan kepada langkah refleksi-evaluatif atas

commit to user

37

kegiatan yang dilakukan pada siklus pertama, untuk kemudian mempersiapkan rencana modifikasi, koreksi, atau pembetulan, atau penyempurnaan pada siklus kedua dan seterusnya.

Adapun prosedur atau langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terlihat pada gambar

Keterangan:

1. Mengidentifikasi permasalahan umum

2. Mengadakan pengecekan dilapangan (reconnaissance) 3. Membuat perencanaan umum

4. Mengembangkan tindakan pertama

5. Mengobservasi, mengamati, mendiskusikan tindakan pertama Orientasi

Perencanaan

Orientasi Perencanaan Berikut

Dilanjutkan Ke Siklus Berikut?

Refleksi Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

Perbaikan Perencanaan

Pelaksanaan Tindakan Refleksi

Pengamatan SIKLUS I

SIKLUS II

Gambar 8. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) (Iskandar, 2009:67)

commit to user

6. Refleksi-evaluatif, dan merevisi atau memodifikasi untuk perbaikan dan peningkatan pada siklus kedua dan berikutnya

Untuk memperoleh hasil penelitian seperti yang diharapkan, prosedur penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan Survei Awal

Kegiatan yang dilakukan oleh peneliti pada tahap ini adalah:

Peneliti mengobservasi sekolah yang akan dijadikan tempat penelitian.

2. Tahap Seleksi Informan, Penyiapan Instrumen dan Alat Pada tahap ini peneliti melakukan persiapan yang meliputi:

a. Menentukan subjek penelitian

b. Menyiapkan alat dan instrumen penelitian dan evaluasi 3. Tahap Pengumpulan Data dan Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data tentang:

a. Hasil belajar lay up bola basket

b. Kepuasan siswa terhadap proses pembelajaran c. Ketepatan Rencana Pelaksanaan Pebelajaran (RPP) d. Alat Bantu Pembelajaran

e. Pelaksanaan Pembelajaran f. Semangat dan keaktifan siswa 4. Tahap Analisis Data

Dalam tahap ini analisis yang digunakan penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Teknik analisis tersebut dilakukan karena sebagian besar data yang dikumpulkan berupa uraian diskriptif tentang perkembangan proses pembelajaran, yakni partisipasi siswa dalam pembelajaran pada sub pokok bahasan teknik dasar lay up bola basket

5. Tahap Penyusunan Laporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan dari awal survei sampai dengan menganalisis data yang dilakukan pada waktu penelitian.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah meningkatnya hasil belajar lay up bola basket kelas XI TKJ A SMK N 9 Surakarta. Setiap tindakan upaya pencapaian tujuan tersebut dirancang dalam satu unit sebagai satu

commit to user

39

siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahap, yaitu: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi untuk perencanaan siklus berikutnya. Penelitian ini, direncanakan dalam 2 siklus.

1. Rancangan Siklus I a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti dan guru penjas menyusun:

1) Skenario pembelajaran sebagai berikut:

a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b) Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran c) Menyusun lembar Observasi

d) Menyiapkan lembar tes dan angket e) Menyiapkan lingkaran warna dan bilah f) Menyiapkan lapangan

g) Penetapan alokasi waktu pelaksanaan penelitian h) Sosialisasi kepada subyek penelitian

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan proses pembelajaran di lapangan dengan langkah-langkah kegiatan antara lain:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum 2) Melakukan pemanasan

3) Membentuk kelompok (5 kelompok @ 7 siswa)

4) Melakukan latihan teknik dasar lay up bola basket dengan menggunakan alat bantu pembelajaran (lingkaran warna dan bilah)

5) Diskusi kelompok membahas masalah masing-masing 6) Menarik kesimpulan

7) Penilaian dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung 8) Melaksanakan penenangan

c. Tahap Observasi

Kegiatan pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan Pelaksanaan Tindakan I. Pada Tahap ini dilakukan pengamatan terhadap efektifitas alat

commit to user

bantu pembelajaran (lingkaran warna dan bilah ) penjas yang diterapkan terhadap proses pembelajaran teknik lay up bola basket di akhir siklus..

Observasi dilakukan dengan menggunakan instrument berupa lembar observasi siswa.

d. Tahap Evaluasi (Refleksi)

Mengemukakan hasil temuan-temuan dari pelaksanaan tindakan I yang memerlukan perbaikan pada siklus berikutnya, bagian mana yang perlu diperbaiki atau disempurnakan dan bagian mana yang telah memenuhi target.

Tabel 4. Indikator Ketercapaian Belajar Siswa

Aspek oleh peneliti.(batas tuntas nilai 75 )

Pemahaman siswa terhadap oleh peneliti.(batas tuntas nilai 75 )

Ketuntasan hasil dan psikomotor) sesuai dengan KKM sekolah : 75

commit to user

41

2. Rancangan Siklus II

Pada siklus II perencanaan tindakan dikaitkan dengan hasil yang telah dicapai pada tindakan siklus I sebagai upaya perbaikan dari siklus tersebut dengan materi pembelajaran sesuai dengan silabus mata pelajaran pendidikan jasmani., termasuk perwujudan tahap pelaksanaan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi yang juga mengacu pada siklus sebelumnya.

commit to user

42 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Tiap Siklus

1. Pra Siklus

Sebelum melaksanakan poses penelitian tindakan kelas, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil kegiatan survey awal tersebut adalah sebagai berikut.

a. Siswa kelas XI TKJ A SMK N 9 Surakarta tahun pelajaran 2010 / 2011, yang mengikuti materi pelajaran penjas khususnya bola basket adalah 35 Siswa, yang terdiri atas 30 siswa putra dan 5 siswa putri. Dilihat dari proses pembelajaran bola basket khususnya materi lay up, dapat dikatakan proses pembelajaran dalam kategori kurang berhasil.

b. Siswa kurang tertarik dan termotivasi dalam pembelajaran lay up bola basket, karena guru kurang kreatif dan inovatif dalam mengajar materi tersebut disamping lay up bola basket tergolong materi yang sulit.

c. Dari hasil wawancara yang dilakukan diperoleh informasi bahwa siswa cenderung sulit diatur dan ramai sendiri saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini dapat dibuktikan oleh peneliti saat melakukan pengamatan secara langsung di lapangan. Kebanyakan siswa menunjukkan sikap seenaknya sendiri, tidak memperhatikan penjelasan guru, tidak memperhatikan pelajaran dengan sepenuhnya, dan ada yang berbicara dengan teman.

d. Model pembelajaran dari guru yang monoton atau konvensional mengakibatkan motivasi belajar siswa menurun, sehingga akan berdapak pada proses pembelajaran dan rendahnya hasil belajar lay up bola basket pada siswa.

Sebelum melakukan pelaksanaan tindakan maka peneliti dan guru harus mengetahui kondisi awal keadaan kelas pada materi lay up bola basket pada kelas XI TKJ A SMK N 9 Surakarta. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari;

commit to user

43 keaktivan siswa (aspek afektif), pengetahuan tentang materi lay up (aspek kognitif), dan kemampuan melakukan lay up (aspek psikomotor)

a. Hasil Belajar Lay Up Bola Basket Sebelum Diberikan Tindakan Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran.

Kondisi hasil belajar Lay up bola basket siswa kelas XI TKJ A SMK N Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 sebelum diberikan tindakan menggunakan Alat Bantu Pembelajaran disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 5. Deskripsi Data Awal Hasil Belajar Lay Up Bola Basket Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>94 Baik Sekali Tuntas 0 0%

85 94 Baik Tuntas 0 0%

75 84 Cukup Tuntas 3 8,57%

65 74 Kurang Tidak Tuntas 3 8,57%

< 65 Kurang sekali Tidak Tuntas 29 82,86%

Jumlah 35 100%

Gambar 9. Hasil Belajar Lay Up Pra Siklus

commit to user

44 Berdasarkan hasil diskripsi rekapitulasi data awal sebelum diberikan tindakan maka dapat dijelaskan bahwa hasil belajar siswa sangat rendah. Masing- masing aspek menujukan kriteria keberhasilan pembelajaran yang Kurang. Maka disusun sebuah tindakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa materi lay up bola basket pada siswa kelas XI TKJ A SMK N 9 Surakarta tahun pelajaran 2010 / 2011, dengan penggunaan alat bantu pembelajaran. Pelaksanaan tidakan akan dilakukan sebanyak 2 siklus, yang masing masing siklus terdiri atas 4 tahapan, yakni: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan Tindakan, (3) Observasi dan interprestasi, (4) Analisis dan Refleksi.

2. Siklus I

a. Perencanaan Tindakan I

Adapun perencanaan tindakan untuk siklus I meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran c. Menyusun lembar Observasi

d. Menyiapkan lembar tes dan angket e. Menyiapkan lingkaran warna dan bilah f. Menyiapkan lapangan

g. Penetapan alokasi waktu pelaksanaan penelitian h. Sosialisasi kepada subjek penelitian

b. Pelaksanaan Tindakan I

Pelaksanaan pembelajaran lay up bola basket dengan menggunakan alat bantu pembelajaran dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua pelaksanaan penelitian. Penggunaan alat bantu pembelajaran ( lingkaran warna dan bilah ) dalam

commit to user

45 pertemuan ini dimaksudkan untuk memudahkan dan membantu pemahaman konsep teknik lay up dengan benar.

Penggunaan alat bantu pembelajaran ( lingkaran warna dan bilah ) akan lebih menarik perhatian siswa, sehingga dapat menumbuhkan motivasi dan minat belajar. Siswa akan lebih banyak belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru tetapi juga aktivitas lain, seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, dan lain-lain. Penggunaan alat bantu pembelajaran bertujuan untuk menumbuhkan minat belajar siswa terhadap pembelajaran teknik lay up bola basket yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Dalam siklus I ini tahap-tahap yang dilakukan antara lain sebagai berikut:

1) Menjelaskan kegiatan belajar mengajar secara umum 2) Melakukan pemanasan

3) Membentuk kelompok (5 kelompok @ 7 siswa) untuk pengguunaan alat bantu pembelajaran

4) Diskusi kelompok membahas masalah masing-masing

5) Membentuk 2 kelompok, setiap kelompok dibagi lagi menjadi pelaku lay up dan pengambil bola.

6) Penilaian keaktivan dilaksanakan selama proses pembelajaran berlangsung

7) Melaksanakan penenangan

c. Observasi dan Interpretasi Tindakan I

Pada proses pembelajaran yang berlangsung dilakukan penilaian dan observasi terhadap partisipasi siswa. Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung dan penyebaran angket dan tes pada akhir siklus. Dalam tahap pengamatan tindakan ini, aktivitas siswa saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa aktivitas

commit to user

46 siswa masih bervariasi juga walaupun hanya sediki,t tetapi peneliti dan kolaborator harus memberikan perhatian lebih lagi agar siswa dalam keadaan aktif semua. Situasi lingkungan sekitar juga dapat memiliki andil dalam proses belajar mengajar. Dari hasil pengamatan, bahwa keaktivan siswa mengalami peningkatan.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan I

Berdasarkan hasil pengamatan siswa pada siklus pertama diperoleh hal-hal sebagai berikut:

1) Keberhasilan

Upaya perbaikan hasil belajar lay up bola basket dengan menggunakan alat bantú pembelajaran (lingkaran warna dan bilah) telah terlihat hasilnya., Meskipun belum keseluruhan siswa, tetapi kebanyakan siswa merasa tertarik dan antusias pada saat pengunaan alat bantú tersebut, tanpa disadari siswa telah belajar teknik langkah lay up dengan benar. Peningkatan keaktivan dan antusias siswa berdampak pada pemahaman konsep dan unjuk kerja siswa yang meningkat pula.

2) Permasalahan yang dihadapi a) Teknik

Setelah terjadi peningkatan pemahaman dan kemampuan unjuk kerja langkah lay up dengan benar, ternyata kenyataannya dilapangan kebanyakan siswa belum bisa mendapatkan nilai secara maksimal karena pada saat melakukan tembakan, bola sebagian besar tidak dipantulkan ke papan pantul, padahal papan pantul bisa membantu proses dominannya masuknya bola disamping penguasaan teknik langkah.

b) Non Teknik

(1) Situasi disekitar saat belajar pembelajaran berlangsung kurang begitu mendukung dikarenakan saat pelaksanaan tindakan siklus pertama baik

commit to user

47 pertemuan pertama dan kedua, sedang ada renovasi gedung disamping lapangan basket, yang disitu banyak kejadian-kejadian yang dapat mengganggu konsentrasi siswa, secara tidak langsung siswa merasa ingin tahu meskipun sudah ada teguran.

(2) Ada beberapa siswa yang tidak memperhatikan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

(3) Disamping itu pada saat pengambilan nilai di akhir siklus I banyak siswa kelas XII yang melihat dan menyoraki pada proses pengambilan nilai tersebut, karena pada saat itu mata pelajaran penjas kelas tersebut dilaksanakan mulai pukul 10.00. Hal demikian disebabkan adanya kebijakan sekolah menggunakan waktu masuk pukul 07.00 wib seperti biasa digunakan Try out kelas XII. Sehingga beberapa siswa merasa terganggu dan malu sehingga hasilnya kurang maksimal.

(4) Hal yang tidak kalah pentingnya adalah alokasi waktu yang direncanakan peneliti dan kolabolator terkadang mleset tidak seperti yang diharapkan.

3) Rencana Perbaikan

Berdasarkan hasil pengamatan dan kendala-kendala dalam pembelajaran siklus pertama, maka perlu ada perbaikan-perbaikan pada siklus berikutnya, antara lain adalah:

a. Pembelajaran lebih ditekankan pada perbaikan teknik pelepasan bola yang dipantulkan ke papan sehingga kesempatan bola yang masuk semakin besar.

b. Kelompok yang dirasa kurang berhasil pada siklus pertama akan diberikan perhatian lebih berupa pemberian metode teknik dasar yang lebih mudah.

c. Meningkatkan keaktivan siswa dengan cara menunjuk beberapa siswa untuk memperagakan apa yang telah diajarkan. Dengan demikian siswa merasa

commit to user

48 harus memperhatikan, selalu berkonsentrasi dan lebih berani untuk tampil didepan.

d. Siswa diberi motivasi dan pengertian agar percaya diri dan terpengaruh keadaan sekitar saat tes berlangsung.

e. Memperbaiki lagi pengaturan alokasi waktu dengan membagi lebih detail lagi di setiap sesi.

Selama pelaksanaan Tindakan I maka peneliti dan guru melakukan pengambilan data penelitian. Adapun diskripsi data yang diambil terdiri dari;

keaktivan siswa (aspek afektif), pengetahuan tentang materi lay up (aspek kognitif), dan kemampuan melakukan lay up (aspek psikomotor).

e. Deskripsi Data Hasil Belajar Lay Up Bola Basket Sesudah Diberikan Tindakan I Menggunakan Alat Bantu Pembelajaran Berupa Lingkaran Warna dan Bilah

Kondisi hasil belajar Lay up bola basket siswa kelas XI TKJ A SMK N Surakarta tahun pelajaran 2010/2011 sesudah Siklus I menggunakan Alat Bantu Pembelajaran berupa lingkaran warna dan bilah disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:

Tabel 6. Deskripsi Data Hasil Belajar Lay Up Bola Basket Siklus I Rentang Nilai Keterangan Kriteria Jumlah Anak Prosentase

>94 Baik Sekali Tuntas 0 0%

85 94 Baik Tuntas 3 8,57%

75 84 Cukup Tuntas 22 62,86%

65 74 Kurang Tidak Tuntas 8 22,86%

< 65 Kurang sekali Tidak Tuntas 2 5,71%

Jumlah 35 100%

commit to user

49

Gambar 10. Hasil Belajar Lay Up Siklus I

Berdasarkan hasil deskripsi data awal, hasil belajar lay up bola basket siswa kelas XI TKJ A SMK N 9 Surakarta tahun pelajaran 2010 / 2011 setelah diberikan Tidakan I adalah Baik dengan prosentase 8,57%, Cukup dengan prosentase 62,86%, Kurang dengan prosentase 22,86%, dan Kurang sekali dengan prosentase 5,71%.

Sejumlah 25 siswa atau 71,43% telah mencapai kriteria Tuntas sedangkan 10 siswa atau 28,58% Tidak Tuntas.

3. Siklus II

Siklus II merupakan, tindak lanjut dari hasil analisis dan refkesi yang dilakukan pada Siklus I, dimana dalam pelaksanaan tindakan dalam Siklus I, rata rata siswa menunjukan hasil yang kurang maksimal dan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Pelaksanaan Siklus II mengacu pada pelaksanaan Siklus I, karena merupakan perbaikan dari Siklus I. Adapun tahapan yang dilakuan pada Siklus II ini diantarannya;

commit to user

50 a. Rencana Tindakan II

Adapun perencanaan tindakan untuk siklus II meliputi hal-hal sebagai berikut:

a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Menyusun lembar penilaian dan hasil pembelajaran c. Menyusun lembar Observasi

d. Menyiapkan lembar tes dan angket f. Menyiapkan lapangan

g. Penetapan alokasi waktu pelaksanaan penelitian b. Pelaksanaan Tindakan II

Pelaksanaan tindakan kedua dilaksanakan pada minggu keempat dan kelima.

Tindakan yang diberikan pada siklus kedua hampir sama dengan yang telah diprogramkan pada siklus pertama, hanya saja lebih ditekankan pada pelepasan bola dengan dipantulkan ke papan pantul, disamping beberapa siswa yang belum menguasai teknik langkah lay up diberikan perhatian lebih dengan pemberian metode yang lebih

Tindakan yang diberikan pada siklus kedua hampir sama dengan yang telah diprogramkan pada siklus pertama, hanya saja lebih ditekankan pada pelepasan bola dengan dipantulkan ke papan pantul, disamping beberapa siswa yang belum menguasai teknik langkah lay up diberikan perhatian lebih dengan pemberian metode yang lebih

Dalam dokumen PENGGUNAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN UNTUK (Halaman 42-72)

Dokumen terkait