• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Berpikir

Dalam dokumen SKRIPSI. Disusun Oleh: RUDIMAN SIGIRO (Halaman 39-98)

BAB I PENDAHULUAN

1.7. Kerangka Berpikir

Gambar 1.1 : Bagan Kerangka Berpikir

Keluarnya Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik telah diatur menangani hak dan kewajiban badan publik. Badan publik perlu menginformasikan informasi-informasi yang terbuka secara umum menurut peraturan ini. Undang-Undang tersebut tidak hanya mengatur keterbukaan informasi pada lembaga negara saja, tetapi juga pada

Kebijakan Publik

organisasi nonpemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari dana publik, baik Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara/Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), sumbangan masyarakat, maupun sumber luar negeri.

Implementasi undang-undang ini dibandingkan dengan teori Edward III, yaitu menyangkut komunikasi, sumber daya, struktur birokrasi dan disposisi.

Keberadaan aturan yang kuat secara hukum sangat perlu diatur dalam peraturan daerah. Hal ini ditujukan guna meningkatkan kualitas keterbukaan informasi publik di Kota Medan. Dalam melaksanakan tugasnya harus didukung oleh publik yang harus mendapat informasi dinas agar berjalan dengan baik dan dapat diterima masyarakat Kota Medan, organisasi, akademisi dan media pers.

BAB II

METODE PENELITIAN

Agar didapatkan kesimpulan dari penelitian dan menjawab masalah penelitian, maka harus ditempuh prosedur-prosedur penelitian yang meliputi pendekatan metode yang digunakan, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisa data.

2.1. Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu mengambil data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti sehingga dapat diuraikan secara deskriptif, kualitatif dan komperhensif, yaitu menggambarkan kenyataan yang berlaku dan membahas permasalahan-permasalahan yang dikemukakan berkaitan dengan Implementasi UUU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di Pemerintahan Kota Medan. Penelitian ini dipaparkan secara deskriptif dengan metode pendekatan yuridis administrasi publik.

Penelitian deskriptif adalah prosedur yang bertujuan membuat pencandraan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau fenomena keadaan yang sedang terjadi. Digunakannya metode deskriptif ini, karena peneliti ingin memperoleh hasil yang benar-benar sesuai dengan fakta yang ada dan berkembang.Untuk pendekatan yuridis dalam penelitian ini dimaksudkan untuk membahas UU No. 14 Tahun 2008 tentang

keterbukaan informasi publik, sedangkan pendekatan sosiologis dimaksudkan untuk melihat berlakunya UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.

2.2. Lokasi Penelitian

Tempat dilaksanakannya penelitian ini adalah Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan, dengan alamat Jl. Sidorukun No. 35 Medan.

2.3. Informan Penelitian

Penelitian kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitiannya. Menurut Bagong Suyatno (2005:172) bahwa Informan penelitian meliputi beberapa macam, yaitu: 1) informan kunci merupakan mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian, 2) informan utama merupakan mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial yang diteliti, 3) informan tambahan merupakan mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan informan kunci yaitu:

1. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan 2. Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan 3. Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)

4. Masyarakat.

5. Media Pers (wartawan) 6. Akademisi

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah penting dalam penelitian ilmiah karena data yang dihasilkan digunakan untuk memecahkan masalah yang ada.Alat pengumpul data berfungsi untukmengumpulkan data-data di lapangan yang diperlukan dalam kegiatan penelitian.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field research), yaitu dengan mendatangi secara langsung lokasi penelitian dan mengamati kejadian atau keadaan sebenarnya.

Adapun teknik pengumpulan data pada penelitian ini antara lain : 1. Pengumpulan Data Primer

Yaitu perolehan data melalui kegiatan penulis langsung ke lokasi penelitian untuk mendapat data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti, yaitu:

a. Wawancara (interview) merupakan salah satu metode pengumpulan data dengan jalan komunikasi, yakni melalui kontak atau hubungan pribadi antara peneliti dengan sumber data (informan). Komunikasi tersebut dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Dalam penelitian ini komunikasi dilakukan secara langsung, wawancara dilakukan dengan cara

“face to face” artinya peneliti berhadapan langsung dengan informan untuk menanyakan secara lisan hal-hal yang berkaitan dengan fokus penelitian dan peneliti mencatat jawaban dari informan.

b. Pengamatan (observasi) adalah pengumpulan data untuk menjawab masalah penelitian dengan cara melakukan pengamatan yakni mengamati gejala yang diteliti secara langsung. Teknik pengamatan ini

memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan UU No. 14 Tahun 2008 di Pemerintah Kota Medan.

2. Pengumpulan Data Sekunder

a. Studi kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data dan informasi melalui literatur yang relevan dengan judul penelitian seperti buku-buku, artikel dan makalah yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi dokumentasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dari dokumen atau arsip-arsip termasuk internet yang sesuai dengan masalah yang diteliti.

2.5. Instrument Penelitian

Dalam mendukung proses pengumpulan data dan memperoleh data yang diinginkan, peneliti menggunakan instrumen berupa :

1. Peneliti sendiri yang merupakan alat pengumpul data utama, terutama dalam proses wawancara dan analisis data.

2. Pedoman wawancara atau interview guide yaitu berupa daftar pertanyaan yang diajukan pada informan. Hal ini berguna dalam mengarahkan peneliti dalam pengumpulan data terutama dalam melakukan wawancara

3. Perangkat penunjang yang meliputi buku catatan lapangan dan alat tulis menulis.

2.6. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2009:430) bahwa ”Analsiis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu”.

Analisis data yang dilakukan secara deskriptif kualitatif, yaitu mengambil data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti sehingga dapat diuraikan secara deskriptif, kualitatif dan komperhensif, yaitu menggambarkankenyataan yang berlaku dan masih ada kaitannya dengan aspek-aspek hukum yang berlaku. Aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Sejalan dengan analisis yang dimaksud, maka dalam penelitian ini upaya penggambaran secara sistematis, aktual dan akurat mengenai implementasi UU No. 14 Tahun 2008. Adapun 3 (tiga) komponen analisis data interaktif yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Reduksi Data ( Data Reduction )

Data dilapangan dituangkan dalam uraian atau laporan yang lengkap dan terinsi. Laporan lapangan akan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal yang pokok, difokuskan pada hal-hal yang penting kemudian dicari tema atau polanya.

2. Penyajian Data ( Data Display )

Dimaksudkan untuk memudahkan bagi peneliti guna melihat gambaran secara keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari penelitian.Olehkarena itu, dalam penelitian ini peneliti menyajikan data dalam bentuk uraian yang naratif.

3. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi.

Peneliti berusaha untuk menggambarkan dari data yang dikumpulkan yang dituangkan dalam kesimpulan yang masih bersifat tentatif. Akan tetapi, dengan bertambahnya data melalui proses verifikasi secara terus menerus akan ditarik kesimpulan seperti pada gambar di bawah ini :

Gambar 2.1. Komponen Dalam Analisis Data

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitaif, Kualitatif dan R&D), Cetakan Keempatbelas, Alfabeta, Bandung, 2009, hal. 431

Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitian berada di lapangan.

Data

Collection Data Display

Conclusion Drawing/

Verification Data

Reduction

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah Singkat Dinas Komunikasi dan Informatika

Menurut Peraturan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Komunikasi dan Informatika berada di bagian KedelapanBelas pada pasal ke 37 di antara Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Provinsi Sumatera Utara, dan terletak di Jl. Jl. Sidorukun No. 35 Medan. Dinas Komunikasi dan Informatika adalah unsur Pelaksanaan Otonomi Daerah Pemerintah Provinsi, yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas, berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

3.2. Visi dan Misi Dinas Komunikasi dan Informatika VISI

Terwujudnya Indonesia informatif menuju masyarakat sejahtera melalui pembangunan kominfo berkelanjutan, yang merakyat dan ramah lingkungan, dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

MISI

1. Meningkatkan kecukupan informasi masyarakat dengan karakteristik komunikasi lancar dan informasi benar menuju terbentuknya Indonesia informatif.

2. Mewujudkan birokrasi layanan komunikasi dan informatika yang profesional dan memiliki integritas moral yang tinggi.

3. Mendorong peningkatan tayangan dan informasi edukatif untuk mendukung pembangunan karakter bangsa.

4. Mengembangkan sistem komunikasi dan informatika yang berbasis kemampuan lokal yang berdaya saing tinggi dan ramah lingkungan.

5. Memperjuangkan kepentingan nasional komunikasi dan informatika dalam sistem pasar global.

Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan/kewenangan Provinsi, dibidang kebijakan teknis aplikasi telematika pendapat umum, hubungan kelembagaan sarana komunikasi, desiminasi, pos, telekomunikasi, data informasi dan bina media massa serta tugas pembantuan. Dan Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang komunikasi dan informatika dalam pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan negara.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana yang dimaksud pada tulisan di atas, Dinas Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan fungsi yang bersumber dari Peraturan Gubernur Sumatera Utara (Nomor 44 Tahun 2011), yaitu:

a) Perumusan kebijakan teknis di bidang aplikasi telematika, pendapatan umum, hubungan kelembagaan, sarana komunikasi, desiminasi, informasi, pos, telekomunikasi, data informasi dan pembinaan media massa.

b) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang aplikasi telematika, pendapat umum, hubungan kelembagaan, sarana

komunikasi, desiminasi, informasi, pos, telekomunikasi, data informasi, dan pembinaan media massa.

c) Pelaksanaan pemberian perizinan di bidang komunikasi, informasi, dan telematika.

d) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang komunikasi, informasi dan telematika.

e) Pelaksanaan tugas pembantuan di bidang komunikasi, informasi dan telematika.

f) Pelaksanaan pelayanan administrasi internal dan eksternal.

g) Pelaksanaan tugas lain yang di berikan oleh Gubernur, sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.3. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika 1. Tugas Pokok

a. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang informasi dan komunikasi yang dipimpin oleh seorang kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah.

b. Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Medan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang informasi komunikasi dan pengolahan data elektronik serta melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya.

2. Fungsi :

a. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis dalam bidang informasi komunikasi dan pengolahan data elektronik;

b. Melaksanakan pelayanan informasi dan komunikasi kepada masyarakat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa;

c. Melaksanakan pemantauan, registrasi, fasilitasi, apresiasi terhadap lembaga pemerintah dan masyarakat di bidang pelayanan informasi dan komunikasi;

d. Melaksanakan kegiatan pelayanan pemberian izin sesuai dengan bidang tugasnya;

e. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan peredaran film dan rekaman video komersil;

f. Melaksanakan kegiatan pelayanan pembinaan dan pengawasan media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku;

g. Menyelenggarakan perjanjian daan persetujuan atas nama daerah di bidang informasi dan komunikasi;

h. Menyelenggarakan kerjasama pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dengan pihak lain dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan sistem informasi dan komunikasi;

i. Menyelenggarakan pelayanan sistem informasi dan komunikasi pemerintaah dan masyarakat;

j. Menyelenggarakan peningkatan sumber daya manusia di bidang teknologi informasi dan komunikasi;

k. Memberikan bimbingan teknis di bidang pembangunan dan pengembangan sistem informasi dan komunikasi;

l. Mengendalikan dan memberdayakan sistem informasi dan komunikasi;

m. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya;

n. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

3.4. Struktur Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Stuktur Organisasi diperlukan untuk membedakan wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya keterkaitan antar bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi masing masing pegawai tahu akan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sehingga para pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang di bebankan kepada nya dengan baik dan tanggungjawab.

Untuk mencapai tujuan organisasi, diperlukan suatu wadah yang mengatur seluruh aktivitas organisasi yang disusun dalam suatu stuktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektifitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Struktur organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika Sumatera Utara dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Berikut uraian tugas dari setiap bagian pada struktur organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika, terdiri dari :

1. Dinas

Dinas merupakan pimpinan Dinas Komunikasi dan Informatika. Adapun Tugas Umum dari Dinas adalah :

a. Memimpin penyelenggaraan dan pengembangan pendidikan dan pengajaran penelitian, pengabdian kepada masyarakat.

b. Bertanggung jawab kepada kinerja bawahannya agar tidak terjadi kesalahan terhadap pekerjaannya masing-masing.

2. Sekretariat

Sekretariat merupakan seseorang yang bertugas membantu pekerjaan pimpinan Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinas). Adapun tugas sekretariat adalah membantu pimpinan dalam mengerjakan tugas-tugasnya agar dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Sekretariat di Dinas Komunikasi dan Informatika terbagi tiga bagian yaitu :

a. Sub Bagian Umum

Sekretariat Sub Bagian Umum memiliki tugas merencanakan, mengurus dan mengatur jadwal kegiatan pimpinan dan bertanggung jawab kepada seluruh kegiatan yang menyangkut pekerjaan pimpinan.

b. Sub Bagian Keuangan

Sekretariat Sub Bagian Keuangan memiliki tugas mengadministrasi bagian keuangan dengan baik dan benar, dan membuat laporan

keuangan setiap tahunnya agar tidak terjadi kesalahan di setiap laporannya.

c. Sub Bagian Program

Sekretariat Sub Bagian Program memiliki tugas mencari dan mengumpulkan informasi yang berkembang sekarang ini, mempersiapkan dan menyampaikan informasi yang di butuhkan oleh pimpinan dengan akurat dan tepat.

3. Bagian Aplikasi Telematika

Bagian Aplikasi Telematika seseorang yang bertanggung jawab terhadap perkembangan aplikasi-aplikasi masa kini dan Mengembangkan aplikasi-aplikasi yang terbaru dan mempersiapkan dengan baik agar dapat di informasikan dan menjadi aplikasi yang berkualitas. Bagian Aplikasi Telematika terbagi tiga seksi yaitu :

a. Seksi Pusat Informasi Publik b. Seksi E-Govenance dan Aplikasi c. Seksi Pemberdayaan Telematika

4. Bidang Pendapatan Umum dan Hubungan Kelembagaan

Bidang Pendapatan Umum dan Hubungan Kelembagaan merupakan bagian yang mengatur segala rencana yang terkait dengan Dinas Komunikasi dan Informatika. Di dalam bidang ini terbagi tiga bagian yaitu :

a. Seksi Bina Pendapatan Umum

b. Seksi Dokumentasi dan Perpustakaan c. Seksi Hubungan Lembaga

5. Bidang Sarana Komunikasi Desiminasi dan Informatika

Bidang Sarana Komunikasi Desiminasi dan Informatika merupakan bagian yang merencanakan dan menerima informasi penting dan menginformasikan kepada seluruh bagian yang bekerja di Dinas Komunikasi dan Informatika. Di dalam bidang ini terbagi tiga bagian yaitu :

a. Seksi Komunikasi Sosial

b. Seksi Penerbitan, Publikasi dan Pameran c. Seksi Penyiaran

6. Bidang Pos, Telekomunikasi, Informasi dan Media Massa

Bidang Pos, Telekomunikasi, Informasi dan Media Massa ini sangat dibutuhkan kerja sama tim yang solit dan benar-benar peduli dan bertanggung jawab terhadap perkembangan informasi yang akan di informasikan kepada masyarakat melalui surat pos, internet ,aupun media massa kini. Di dalam bidang ini terbagi tiga bagian yaitu :

a. Seksi Pos dan Telekomunikasi b. Seksi Analisis Data dan Informasi c. Seksi Bina Pemberdayaan Media Massa 7. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas

Unit Pelaksanaan Teknis Dinas merupakan kumpulan orang-orang yang bekerja sebagai teknisi di Dinas Komunikasi dan Informatika. Dan memiliki tanggung jawab terhadap seluruh alat-alat yang ada di dalam kantor Dinas.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional merupakan kelompok yang memiliki fungsi

satuan terhadap tugas-tugas yang terkait dengan segala aplikasi, informasi, telekomunikasi, dan lain-lainnya yang menyangkut kantor Dinas Komunikasi dan Informatika. Bagan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika adalah bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Daerah. Rincian Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Serta Rincian Tugas, Fungsi dan Uraian Tugas masing-masing Jabatan Struktural, akan di atur dan di tetapkan berdasarkan dengan peraturan Gubernur.

BAB IV

PENYAJIAN HASIL PENELITIAN

Sebelum penulis turun ke lapangan, terlebih dahulu dilakukan persiapan.

Dari pengamatan sementara penulis melihat bahwa penyelenggaraan UU KIP tidak berlangsung hanya pada pusat pemerintahan dan lembaga-lembaga negara, tetapi juga pada pemerintahan di daerah, seperti pada Dinas Komunikasi dan Informatika.

Sebagai badan publik, wajib bagi setiap penyelenggara pemerintahan atau badan publik yang didanai oleh kas negara untuk terbuka pada informasi. Pemerintah daerah sebagai badan publik perlu menyelenggarakan setiap ketentuan yang terdapat pada UU KIP. Dinas Kominfo Medan merupakan badan publik yang harus ikut melaksanakan UU KIP akibat disahkannya UU No 14 Tahun 2008.

Dalam pelaksanaannya, sejak 2011 di Medan penunjukkan PPID melalui SK Walikota tentang PPID, tidak diikuti dengan penunjang-penunjang keberadaan PPID.

Hal ini dapat dilihat dari adanya SOP tetapi belum diterapkan oleh Pemerintah Kota Medan. Belum diterapkannya SOP dan standar layanan informasi ini padahal UU KIP sendiri sudah berjalan selama 9 tahun.

Dengan demikian perlu dievaluasi bagaimana implementasi UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik di Pemerintahan Kota Medan Studi Kasus pada Dinas Komunikasi dan Informatika, melalui wawancara dengan orang-orang yang berkompeten terlibat dalam pelaksanaan Undang-Undang No.

14 tahun 2008. Dalam hal ini peneliti mewawancari informan yaitu Kepala Dinas

Kominfo, Sekretaris Dinas Kominfo, Ketua LSM, masyarakat, media pers (wartawan) dan akademisi.

Selanjutnya dilakukan analisa data setelah dilapangan. Hasil wawancara yang telah dilakukan, direduksi dengan memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari tema dan polanya.

Kemudian data yang telah direduksi tersebut disajikan sebagai berikut:

Hasil wawancara tersebut yang dilakukan dengan mereduksi data, menyajikan data dan verifikasi data. Materi wawancara dalam implementasi UU No. 14 tahun 2008 terdapat 4 sub pokok yaitu:

1. Komunikasi 2. Sumber daya 3. Struktur birokrasi 4. Disposisi

Lebih jelasnya keempat variabel itu akan diuraikan lebih lanjut.

Tabel 4.1 Transkrip Data

Peneliti: Apakah informasi yang diberikan kepada publik sudah memadai ?

Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) : Ya. (1)

Peneliti: Bagaimana dan seperti apa sosialisasi kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi ?

Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) :

Kami mensosialisasikannya melalui media-media seperti website, televisi, radio, baliho. Isinya agar masyarakat mengerti bahwa kami secara terbuka memberi apa yang publik inginkan mengenai informasi pemerintahan Kota Medan (1)

Peneliti: Apa kegunaan dari Dinas Kominfo bagi publik ? Dan apakah telah berfungsi dengan baik ?

Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) :

Kegunaannya memberikan informasi kepada masyarakat, artinya masyarakat yang membutuhkan informasi kami akan melayani dengan baik. Dinas ini telah berfungsi dengan baik karena kami telah menggunakan media seperti website, televisi, radio, spanduk, baliho agar masyarakat memperoleh informasi (1)

Peneliti: Apakah informasi-informasi yang diberikan Dinas Kominfo sudah sesuai dengan kepentingan publik ?

Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) :

Ya, informasi-informasi yang kami keluarkan sesuailah dengan kepentingan publik, memang itu direncanakan. (2)

Peneliti: Seperti apa dampak atau manfaat dari informasi yang diberikan ? Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) :

Dampaknya itu istilahnya di dalam fisiknya itu dia betul-betul memenuhi apa yang telah menjadi relasi dan disesuaikan dengan fisiknya sehingga kualitas ataupun mutu dari pada laporan itu lebih terjamin kalau sesuai dengan informasi tadi. (2)

Peneliti: Apakah pihak-pihak yang terlibat dalam implementasi UU No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik pada Dinas Kominfo sudah melaksanakan tugasnya dengan baik ?

Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) :

Masalah informasi publik pada dinas tugas pokok untuk menginformasikan melalui internet-internet. (3)

Peneliti: Apakah pimpinan turun ke lapangan untuk memantau kondisi publik yang ingin mengetahui informasi atas data-data yang dibutuhkan masyarakat ?

Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) :

Pimpinan tidak perlu lagi ke lapangan karena sudah ada PPID. PPID di lingkungan pemerintah daerah ditetapkan oleh pemerintah daerah yang bersangkutan. Tata kerja PPID di kementerian dalam negeri akan diatur dengan Permendagri (3)

Peneliti: Seperti apakah sikap pelaksanaan UU No. 14 tahun 2008 menyikapi keluhan publik ataupun permasalahan terkait undang-undang ini ? Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) :

Masalah keluhan sering terjadi, contohnya Komunikasi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota hanya sekedar pembahasan masalah mengenai sengketa informasi yang diadakan dalam Rakor. Rapat kordinasi PPID yang diadakan misalnya, hanya membahas mengenai masalah-masalah sengketa informasi dan himbauan-himbauan kepada PPID. Rapat Kordinasi ini juga tidak rutin diadakan secara berkala, sedangkan seminar, hanya menghadirkan pihak-pihak yang paham mengenai UU KIP seperti dari Kementerian Komunikasi dan Informasi dan dari Komisi Informasi (4)

Peneliti: Bagaimana menurut Bapak/Ibu komitmen Dinas Kominfo terkait kewajibannya memberikan informasi yang benar yang telah diatur dalam UU No. 14 tahun 2008 ?

Seksi Analisis Data dan Informasi (Hanisah, SH) :

Komitmen ini jelas kadang-kadang dari masyarakat menginformasikan pada Dinas dan cepat untuk menanggapinya juga dari LSM, wartawan, yang kiranya memang untuk membangun kota disesuaikan dengan kondisi dan tidak lupa dengan anggaran kita apalagi untuk

Komitmen ini jelas kadang-kadang dari masyarakat menginformasikan pada Dinas dan cepat untuk menanggapinya juga dari LSM, wartawan, yang kiranya memang untuk membangun kota disesuaikan dengan kondisi dan tidak lupa dengan anggaran kita apalagi untuk

Dalam dokumen SKRIPSI. Disusun Oleh: RUDIMAN SIGIRO (Halaman 39-98)

Dokumen terkait