• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

D. Kerangka Berpikir

1. Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat merupakan faktor psikologi yang dapat menentukan suatu pilihan pada seorang. Selain itu, minat merupakan salah satu faktor psikologi yang sangat kuat dan penting untuk kemajuan dan keberhasilan seseorang. Seseorang yang mengerjakan sesuatu disertai minat sebelumnya, pada umumnya akan memperoleh hasil yang lebih baik dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Ada banyak faktor yang berhubungan dengan tinggi/rendahnya minat seseorang.

18

Faktor tersebut antara lain pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin, intelegensi, latar belakang ekonomi, minat orang tua, dan teman sebaya.

Prestasi belajar merupakan suatu kemampuan yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang telah dilakukan. Prestasi belajar siswa tampak dalam hasil studi yang berupa nilai-nilai pelajaran yang tercermin dalan rata-rata nilai rapornya. Tinggi rendahnya prestasi belajar siswa berhubungan dengan kepercayaan diri, harapan, dan cita-citanya. Prestasi belajar yang tinggi akan menjadi daya dorong siswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Hal ini disebabkan siswa memiliki keyakinan bahwa dirinya mampu menjalani pendidikan di perguruan tinggi. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Budiarti, 2001:82). Santoso (2007:78) dalam penelitiannya juga telah menunjukkan bukti bahwa prestasi belajar memberikan sumbangan positif terhadap minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi.

Menurut Roestiyah (1982:154), siswa yang prestasinya rendah disebabkan dia tidak mempunyai tujuan belajar yang jelas. Mereka enggan untuk melanjutkan sekolahnya. Jika mereka melanjutkan sekolah, maka sekolah akan menjadi beban bagi dirinya. Oleh sebab itu hanyalah pada siswa yang mempunyai tujuanlah yang mempunyai dorongan dalam diri untuk melanjutkan sekolahnya.

19

Petterson dan Loeber (1984) seperti dikutip oleh Syah (1995:138) mengatakan bahwa lingkungan sosial yang dominan mempengaruhi kegiatan belajar siswa ialah orang tua dan keluarga itu sendiri. Hasil-hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa lingkungan belajar di keluarga memberikan sumbangan positif terhadap prestasi belajar siswa (Ewaldina, 2000:19).

Lingkungan keluarga yang baik akan membuat siswa dapat belajar dengan kondusif di rumah sehingga prestasi belajar yang dicapai akan lebih baik dibandingkan dengan siswa yang berasal dari lingkungan keluarga yang kurang baik. Semakin tinggi prestasi siswa, maka semakin tinggi pula minat siswa untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian lingkungan keluarga yang baik yang bercirikan keharmonisan atau suasana yang hangat dalam keluarga semakin menguatkan hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebaliknya, jika lingkungan keluarga semakin tidak baik maka hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi akan lemah. Dari uraian tersebut di atas tampak bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan keluarga.

20

2. Pengaruh Lingkungan Sekolah terhadap Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat terbentuk dan berkembang melalui proses pendidikan, proses sosialisasi, dan proses interaksi di sekolah, di masyarakat, dan di dalam keluarga. Kemampuan dan pengalaman belajar yang berbeda-beda peserta didik akan menimbulkan minat mereka yang bervariasi seperti minat pada sekolah, minat pada pekerjaan dimasa mendatang dan lainnya. Pada umumnya mereka yang memiliki minat pada sekolah termotivasi untuk berprestasi.

Prestasi merupakan kemampuan nyata seseorang sebagai hasil dari melakukan atau usaha kegiatan tertentu dan dapat diukur hasilnya. Apabila prestasi dikaitkan dengan belajar maka hal tersebut menunjukkan hasil yang dicapai seseorang dalam belajar. Semakin baik hasil yang diperoleh seseorang, maka hal tersebut mendorong dirinya memiliki minat untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi juga tinggi. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tidak hanya terdiri dari gedung saja, melainkan juga sarana dan prasarana lain yang menunjang pendidikan. Lingkungan sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang memadai akan mendukung siswa dapat belajar dengan optimal, sehingga dicapai prestasi belajar yang baik pula. Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bukti bahwa lingkungan belajar di sekolah berpengaruh terhadap prestasi siswa (Ewaldina, 2000:19). Prestasi belajar yang baik di tingkat SMA memungkinkan siswa memiliki minat

21

untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Dengan demikian tampak bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan sekolah.

3. Pengaruh Lingkungan Masyarakat terhadap Hubungan Prestasi Belajar dengan Minat Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi

Minat adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu (Syah, 1995:151). Minat juga diartikan sebagai rasa lebih suka dan keterikatan pada suatu hal atau aktivitas (Djaali, 2007:121).

Seseorang pada dasarnya mempunyai tujuan di dalam hidupnya. Diantara tujuan yang dicapai tersebut antara lain adalah keinginan untuk berprestasi. Menurut Winkel (1989:100), prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari mata pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes, mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Hasil tes tersebut merupakan prestasi belajar siswa dalam mengikuti proses belajar.

Prestasi belajar yang tinggi akan mendorong minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Sebaliknya, siswa yang memiliki prestasi belajar yang rendah cenderung enggan untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Tinggi/rendahnya derajat hubungan prestasi belajar dengan minat siswa melanjutkan studi ke perguruan tinggi diduga kuat berbeda pada siswa yang berasal dari lingkungan masyarakat yang berbeda.

22

Lingkungan masyarakat adalah lingkungan dimana siswa menjalin hubungan atau berinteraksi dengan anggota masyarakat lain. Dalam menjalin hubungan dengan anggota masyarakat tersebut perlu juga dijaga jangan sampai mendapat teman bergaul yang kurang baik. Jika tidak hati-hati dalam bergaul di lingkungan tersebut, anak dapat melupakan tugasnya sebagai pelajar. Hal ini akan berdampak pada prestasi belajar yang rendah. Sebaliknya siswa yang hidup di lingkungan masyarakat yang anak-anaknya baik dan rajin dapat memotivasi siswa untuk belajar. Dengan demikian tampak bahwa derajat hubungan prestasi belajar dengan minat melanjutkan studi ke perguruan tinggi dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat.

Dokumen terkait