• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Kerangka Berpikir

Tahapan yang menjadi kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah;

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir

Dalam penelitian ini, yang menjadi fokus analisis adalah data hasil olah lapangan berupa rekaman audio, gambar, dan video. Data yang dimaksud adalah, rekaman yang berisi wacana percakapan mahasiswa sebagai sumber data dalam pembelajaran bahasa Perancis. (Proses penelitian setelah mendapatkan data yaitu analisis data dengan mengidentifikasi variasi bahasa antara bahasa Indonesia dan bahasa Perancis. kemudian mengolah data tersebut sehingga wacana percakapan dapat dideskripsikan kedalam bentuk tulisan.

Setelah data tulis didapatkan, analisis data selanjutnya yaitu proses memilah wacana percakapan yang melibatkan campur kode. Wacana tersebut dideskripsikan secara spesifik dengan mengacu pada akronim SPEAKING oleh hylmes. Kemudian bentuk campur kode yang ditemukan dalam wacana percakapan tersebut diklasifikasikan sesuai dengan kedudukan masing-masing, sehingga faktor penyebab terjadinya campur kode dapat dijabarkan sesuai dengan hasil analisis data. Setelah didapatkan data hasil analisis, maka tahap selanjutnya adalah mengolah data kuantitatif mahasiswa yang diperoleh dari angket untuk menemukan besar penggunaan bahasa campur di kalangan mahasiswa prodi pendidikan bahasa Perancis sesuai dengan prosedur analisa data. Setelah didapatkan maka data di deskripsikan menjadi hasil temuan dan kemudian akan dilakukan penarikan simpulan dan saran.

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Dalam kajian linguistik, bahasa bukan menjadi hal yang bersifat statis, namun merupakan suatu bentuk yang slalu berkembang sejalan dengan perkembangan sosial budaya dari masyarakat pemakai bahasa tersebut. Dikarenakan hal tersebut, maka pendekatan yang dilakukan terhadap suatu bahasa dapat dilakukan secara deskriptif (sinkronis), yaitu dengan mempelajari berbagai aspek secara kronologis (historis), yaitu dengan mempelajari perkembangannya dari waktu ke waktu.

Ada tiga jenis metodologi penelitian yaitu kuantitatif, kualitatif, dan campuran kuantitatif dengan kualitatif. Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kualitatif.

Creswell (2010 : 4) pendekatan kualitatif merupakan metode-metode untuk mengeksplorasi dan memahami makna yang oleh sejumlah individu atau sekelompok orang dianggap dari masalah sosial atau kemanusiaan. Selain itu, Noor (2015 : 32) mengungkapkan bahwa penelitian kualitatif merupakan suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia, menekankan sifat realitas yang terbangun secara sosial, hubungan erat antara peneliti dengan subjek yang diteliti.

Creswell (2010: 20) menerangkan bahwa metode kualitatif dapat digunakan untuk dengan berbagai pendekatan antara lain; penelitian partisipatoris, analisis wacana, etnografi, grounded theory, studi kasus, fenomenologi, dan naratif . pada penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah dalam bentuk fenomenologi yang

menunjukkan situasi sosial mahasiswa prodi pendidikan bahasa perancis dalam suatu proses wacana percakapan yang melibatkan unsur-unsur campur kode.

3.2 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2009:38) pengertian objek penelitian Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini objek yang menjadi fokus penelitian adalah penggunaan bahasa dengan melibatkan campur kode bagi mahasiswa Universitas Negeri Medan Prodi Pendidikan Bahasa Perancis dalam mempelajari bahasa Perancis. Bagaimana bentuk dan faktor penyebab munculnya campur kode pada mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Perancis UNIMED dan penggunaan bahasa campur yang menjadi objek utama dalam penelitian ini.

3.3 Data dan Sumber data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini terbagi atas dua yaitu (1) data kualitatif dan (2) data kuantitatif. Data kualitatif dimaksudkan sebagai data berupa tuturan yang didapat dari berbagai peristiwa atau adegan tutur yang berlangsung di prodi pendidikan Bahasa Perancis berupa data lisan (bahasa lisan) yang ditranskripsikan dalam bentuk tulis memuat peristiwa campur kode yang dituturkan.

Data diperoleh dengan cara merekam (audio/video) serta gambar sebagai bukti otentik situasi lapangan selama berlangsungnya interaksi percakapan di Prodi Pendidikan Bahasa Perancis, baik dalam situasi Formal atau dalam suasana santai,

(seperti dalam proses belajar mengajar di kelas atau kegiatan diskusi di luar kelas).

Data kuantitatif berupa data yang didapat dari penyebaran angket (instrumen) kepada mahasiswa.

Sumber data dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang menjadi informan untuk mendapatkan data kualitatif. Dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling maka dipilih mahasiwa sem I, III, dan V, yang mengikuti mata kuliah Production Orale sebagai mata kuliah yang berfokus pada kompetensi berbicara mahasiswa. Kemudian, sumber data yang digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif adalah sampel data penelitian sejumlah 54 mahasiswa yang diambil dari 187 mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Perancis dengan status aktif kuliah. Penetapan sampel sejumlah 54 mahasiswa ini diambil secara random merujuk pada pandangan Arikunto (2010: 134) yang mengungkapkan apabila jumlah populasi penelitian kurang dari 100, maka sampel yang diambil adalah semuanya.

Sedangkan, jika jumlah populasi penelitian lebih dari 100, maka pengambilan sampel dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih.

3.4 Lokasi

Penelitian dan proses pegumpulan data dilakukan di Ruang lingkup Universitas Negeri Medan Fakultasa Bahasa dan Sastra Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis bertepatan di gedung C lantai III.

3.5 Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data

Menurut Sugiyono (2009: 224) teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Untuk memperoleh data yang dikehendaki sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini, maka penulis menggunakan metode metode pengumpulan data kualitatif yang dimulai dari Metode simak, dengan teknik dasar yaitu teknik sadap, dan teknik lanjutan yaitu teknik simak bebas libat cakap (SBLC).

Data yang dikumpulkan ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah 1 dan 2 yang telah disebutkan pada Bab I. Selain itu, untuk memperoleh data kuantitaif, penulis menggunakan metode kuisioner (angket) Menurut sugiyono (2009: 199) kuisioner merupakan satu teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawabnya. Angket yang digunakan adalah kuisioner tertutup (closed-ended question) hal ini bertujuan untuk memperoleh gambaran terhadap apa yang terjadi di lapangan yaitu seberapa besar campur bahasa yang digunakan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Perancis UNIMED. Data ini digunakan untuk menjawab rumusan masalah ke 3 dalam penelitian ini.

3.6 Analisis Data

Merujuk pada pandangan Sugiyono (2009: 89) yang mengatakan bahwa analisis data kualitatif bersifat induktif dalam arti kata analisa yang dilakukan berdasarkan data yang diperoleh selanjutnya dikembangkan. Oleh karena itu metode analisis data dalam penelitian ini adalah dengan analisis induktif. Di dukung dengan teknik padan

karena dalam penelitian ini alat penentunya dalah unsur luar bahasa. Teknik padan yang dimaksudkan adalah sesuai dengan kutipan dari Sudaryanto (2015: 15) bahwa Metode padan adalah metode analisis data yang alat penentunya berada di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan atau diteliti.

Teknik analisis data dilakukan setelah proses pengumpulan data. Langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah dengan Langkah-langkah-Langkah-langkah berikut;

(1) Reduksi data

Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi. Pada tahap ini, tuturan pada wacana percakapan mahasiswa yang tidak melibatkn campur kode dibuang.

(2) Trankripsi data,

Transkripsi merupakan pengubahan wicara menjadi bentuk tertulis. Pada tahapan ini, data yang digunakan (setelah proses reduksi) akan ditranskripsikan menjadi tuturan tertulis.

(3) Pengklasifikasian data

Data yang telah ditranskripsikan kemudian diklasifikasikan sesuai dengan bentuk campur kode

(4) Pendeskripsian faktor penyebab campur kode

Setelah diklasifikasi, kemudian dideskripsikan faktor penyebab campur kode berdasarkan data penelitian. Proses pendeskripsian ini merujuk pada sikap bahasa dan pemilihan bahasa dalam tuturan mahasiswa.

(5) Penarikan kesimpulan

Sugiyono (2009: 93) menjelaskan bahwa Skala Likert merupakan metode pengukuran yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Skala tersebut merupakan skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional yang telah ditetapkan oleh peneliti. Skala ini merupakan suatu skala psikometrik yang biasa diaplikasikan dalam angket dan paling sering digunakan untuk riset yang berupa survei, termasuk dalam penelitian survei deskriptif. Skala Likert merupakan metode skala bipolar yang mengukur baik tanggapan positif ataupun negatif terhadap suatu pernyataan. Empat skala pilihan juga kadang digunakan untuk kuesioner skala Likert yang memaksa orang memilih salah satu kutub karena pilihan ―netral‖ tak tersedia. Adapun tahapan analisis data menggunakan skala likert adalah:

(1) Editing / Penyuntingan data

Data yang sudah diperoleh melalui kuesioner tertutup disunting apakah lengkap dan dapat menjawab pertanyaan penelitian.

(2) Coding/membuat lembaran kode (coding sheet) atau kartu kode (coding sheet).

lembaran atau kartu kode berupa format yang terdiri dari table yang dibuat sesuai dengan data yang diambil dari alat ukur yang digunakan dengan menggunakan skala likert.

Hasil analisis data berupa temuan penelitian disajikan dengan metode formal dan informal. Metode formal ditujukan untuk menyajikan hasil analisis data berupa lambang dan tanda, sedangkan metode informal ditujukan untuk menyajikan hasil analisis data berupa kata-kata biasa dalam terminologi sosiolinguistik.

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengantar

Berdasarkan data yang telah dikumpul dan dianalisis maka diperoleh hasil penelitian dari campur kode pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Perancis di Universitas Negeri Medan. Pada Bab IV ini, permasalahan-permasalahan dalam rumusan masalah dalam penelitian ini dibahas dan dijelaskan secara terperinci sesuai dengan hasil pengumpulan data dan analisis data sebagai berikut.

4.2 Analisis Data

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan, tuturan yang melibatkan campur kode dalam wacana percakapan Mahasiswa Prodi Perancis UNIMED Semester I adalah sebagai berikut:

(9) pour le visage, mukanya itu gimana?

(10) comment en français, bahasa Perancisnya sedih en français?

(11) D : klo dia sedih, dia kan ga nangis..

Mp : Terkejut.., terkejut dia Madame.., (12) Ml : Kecewa Madame.,

D : il comprend ou non, il comprend ou ne comprend pas ? Mp : kecewa Madame.,

(13) lihat mukanya, vous regardez le visage de Grab ya…

(14) malu., tersinggung Madame.,

(15) D : non.,

Mp1 : kecewa Madame…

Mp2 : ga tau dia mau ngomong apa Madame., (16) Mp : Speechless..

Ml : Speechless Madame..

(17) D : Dwi, où la place se trouvé ? Mp : tunggu Madame

(18) Mp : Translate-nya Madame.,

(19) comme ses situasinya same as situation avec le vidéo, (20) saya tidak menuliskan namanya dulu, biar dia se presenter, (21) D : vous ne savez pas le nom, oui ?

Mp : iya Madame

(22) le nom je sais oui je sais, prénom je sais, saya tahu…

(23) Mp : troisième, troisièmes enfant..

D : et puis ?

Mp : j’ai.., j’ai un frère, son nom est Azima Ardiansyah (24) Et j’ai un souer, son nom est Guloti Maniar

(25) Il y a un père, son nom est zaifuddin Milial (26) Il a vingt-huit, dua puluh delapan

(27) D : udah makan ? Ml : udah Madame

(28) Dons ma familles il y a trois enfants, son nom Muhammad Syafikra

(29) klo ada dua saudara laki-laki sebenarnya deux frère, klo dia punya satu saudara perempuan il y a une sœur

(30) oke Falen, allez-y

(31) l‘adjective possessif ya., itu kepunyaan atau kepemilikan (32) seperti biasa il y a le dialogue itu deadline-nya cinq décembre

(33) Madame, berarti itu Madame, kan misalnya kan saya mau wall nih…

(34) D : lagunya udah ? udah bisa lagunya Tria? Comment., le chancon?

Ml : Madame, masing-masing kan ada lyric-nya jadi dibaca aja..,

(35) D : ketika mengerjakan miniature itu, kalian kerja semua atau ada yang Ngga kerja?

Ml : semua Madame., (36) D : Allez..

Ml : Falen letih Madame..

(37) D : et puis, de donc il y a ? tadi ada apa aja situ..

Mp : il y a chambre, baru cuisine…

(38) numéro empat ajalah…

(39) kaya déjà vu gitu kurasa…

(40) cari aja dulu chanconnya itu di internet, pasti ada…

(41) udah kaya gini pun aku belle nya, haha….

(42) dans la classe kan banyak (43) je suis etudiante.. gitukan ?

(44) sini dulu bentar, regarder dulu ini… sumpah ga ngerti aku

Adapun situasi percakapan tersebut, ditinjau dari sudut pandangan komponen tuturnya dengan menggunakan akronim SPEAKING, adalah sebagai berikut :

S (setting and scene) = wacana percakapan tersebut berlangsung di lingkungan Prodi Pendidikan Bahasa Perancis UNIMED, pada saat perkuliahan sedang berlangsung.

P (participants) = Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Perancis Semester I

E (ends) = 1.) Proses belajar mengajar bahasa Perancis pada mata kuliah Réception Oral Pre- élémentaire 2.) di luar kelas

A (act sequences) = bentuk ujaran yang berlangsung berupa tuturan dalam bahasa Indonesia dan bahasa Perancis

K (key) = wacana percakapan tersebut berlangsung dimana partisipan yang terlibat di dalamnya berbicara secara santun

I (instrumentalities) = penggunaan bahasa secara lisan

N (norm) = penutur dan mitra tutur dalam wacana percakapan tersebut menggunakan bahasa berdasarkan status sosial penutur (mahasiswa) dengan kata lain, sikap bahasa dan pilih bahasa dari penutur sesuai dengan status sosial mereka sebagai seorang peserta didik.

G (genre) = monolog dan dialog

Tuturan yang melibatkan campur kode dalam wacana percakapan Mahasiswa Prodi Perancis UNIMED Semester III adalah sebagai berikut:

(45) Mp1 : kau tau masukkan gambar dari photoshop ? Mp 2 : Drag aja..

(46) D : Expliqué sur ton projet, comment…. En français..

Mp 1 : En français ?

Mp 2 : ya pastilah..en français.,

D : ya kan., makanya maintenant, on va regarder les vidéos (47) Mp : memalukan en français c’est quoi Madame ? memalukan….

D : yang pasti bukan timidité-lah ya..

(48) D : les autre?

Mp1: itu masih cinq Madame..

(49) ada berapa groupe kita rupanya ? (50) mana open with ? oh ini…

(51) aku nge-test sound-nya dulu sebentar..

(52) ngga bunyi loh ini, capture-nya dimana?

(53) D : tapi setelah melakukan ini apa yang kalian rasakan pengalamannya?

Mp : wuih enak Madame, intéressant

(54) Mp : Madame jangan ketawa ya Madame, Il y a beaucoup de problèms D : oui ça va..

(55) vous faites un script bisa, bagaimana me-rédigez-nya…

(56) itu saudara kembar saya Madame kebetulan, photoshop sih Madame saya makenya, ngga 360

(57) Mp1 : kami hampir diusir Madame, Cuma pesan minum, ibuk itu mau ngusir Kami,

Mp2 : haha., gak usah di ingatkan juga lah Mp1 : kira-kira itu problème

(58) Mp1 : satu minggu Madame D : tapi dia ada yang tadi kan ? Mp2 : yang jadi tour guide Madame Mp1 : tour guide kami dia Madame (59) kayanya speaker-nya deh..

(60) berarti pake PC ajalah ya., bentar ya Madame

(61) ini paling seru Madame, punya mereka paling seru dan paling lama, (62) mang kaya gitu, error dia pas dimasukkan..

(63) Mp1 : attendez ya Madame Mp2 : bisa ?

(64) masih semester berapa kalian we… belum move on ya dari semester satu..

(65) D : dia jadi kaya apa ya?

Mp : kaya narrateur Madame

(66) terus tadi penulisannya sih Madame, cent soixante-neuf B di situ 1169..

(67) Mp : owh, maksudnya les vidéos kami ini Madame D : iya

(68) semester satu pré-élémentaire

(69) karena inikan ujiannya Orale jadi berbicara ne soit pas timide, jangan malu (70) tapi ada dia yang baground-nya itu ekonomi, kemudian dia ada yang

baground-nya IPA

(71) ya comme moi lah, kayak siapa lagi coba (72) kau pilih aja lah, oui ou non ?

(73) Je suis très fatiqué lah..,, banyak x pulaan tugas ini….

(74) So.., jadi cemana kita buat…, coba give me some idea dulu….

(75) Ça vait longs de temps lah….. bikin yang sederhana aja…

(76) Ecrit aux tableaux ja dulu.., nanti kita pilih salah satu (77) habite où ? tinggal dimana dia rupanya ?

(78) Yaudahlah aku pigi duluan ya we., au revoir…

Adapun situasi percakapan tersebut, ditinjau dari sudut pandangan komponen tuturnya dengan menggunakan akronim SPEAKING, adalah sebagai berikut :

S (setting and scene) = wacana percakapan tersebut berlangsung di lingkungan Prodi Pendidikan Bahasa Perancis UNIMED, pada saat perkuliahan sedang berlangsung.

P (participants) = Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Perancis Semester III

E (ends) = 1.) proses belajar mengajar bahasa Perancis pada mata kuliah Réception Oral Pre-Intermédiate 2.) di luar kelas

A (act sequences) = bentuk ujaran yang berlangsung berupa tuturan dalam bahasa Indonesia, bahasa inggris, dan bahasa Perancis

K (key) = wacana percakapan tersebut berlangsung dimana partisipan yang terlibat di dalamnya berbicara secara santun

I (instrumentalities) = penggunaan bahasa secara lisan

N (norm) penutur dan mitra tutur dalam wacana percakapan tersebut menggunakan bahasa berdasarkan status sosial penutur (mahasiswa) dengan kata lain, sikap bahasa dan pilih bahasa dari penutur sesuai dengan status sosial mereka sebagai seorang peserta didik.

G (genre) = monolog dan dialog

Tuturan yang melibatkan campur kode dalam wacana percakapan Mahasiswa Prodi Perancis UNIMED Semester V adalah sebagai berikut:

(79) mata kuliah reception écrite pré-Avancé sama dosen pengampunya Madame Rabiah

(80) materinya itu apa aja ? tadi ilham udah aja nyebutin salah satu materinya itu tentang faits divers

(81) jadi mungkin kita flashback lagi kira-kira materi yang dipelajari itu kemaren tentang apa ? la phrase interrogatif, itu ya ?

(82) dengar audio, baru, sama buat pertanyaan, terus cari faits divers, baru buat pertanyaan juga..

(83) faits divers itu cerita yang sensationnel bang, contohnya kaya kecelakaan (84) berarti bisa di bilang faits divers itu sendiri sebagai satu fenomena ataupun

évènement, begitu…

(85) la phrase interrogatif itu bagaimana ? (86) Ml : contohnya kemaren gimana ?

Mp : kami buat pertanyaan kan bang, faits divers atau yang kami dengar itu, terus nanti kami periksa sama Madame itu, Grammaire sama structure, pertanyaan yang kami buat itu..

(87) dari tugas resumé itu tadi, bikin pertanyaan qui, quand, terus dibuat misalnya, siapa yang ada di faits divers itu, apa pekerjaannya, kaya gitu (88) Ml : berarti dari faits divers itu, nanti ada di buat beberapa pertanyaan..

Mp : pertanyaannya cuma qui, quand, comment, sama conséquence..

(89) Ml : jadi kalok kita berbicara tentang qui, siapa ?

Mp : les étudiants du Reg B (90) Ml : nah, où ?

Mp : dans la classe de Seni

(91) Ml : tadi udah ada yang qui udah ada où, selanjutnya tadi apa ? Mp : quand, kapan..

(92) Ml : selain ketiga point ini tadi ? Mp : pourquoi sama conséquence

(93) belum ini ya, belajar tentang historical de France…

(94) kami civil, civilisation…

(95) aides moi-lah, bantulah bentar…

(96) Ml : merci beaucoup pour aujourd’hui au revoir Mp : au revoir bang…

(97) terus saya mau bikin tentang penggunaan en itu bang

(98) maksudnya saya ngga ngerti mau bilang itu bang, penggunaan en pada negara Feminin sama en untuk kata ganti tempat

(99) bagaimana compétence des étudiants kan kaya gitu..

(10) karena Madame mintanya langsung untuk memenuhi matakuliah (101) saya kepikiran membuat tentang penggunaan accent

(102) tapikan accent juga kan, kan ada mahasiswa yang nggak paham accent aigu, grave, circumflexes itu digunakan….

(103) tarik itu ke.. apa… penggunaan accent dalam oral ya..

(104) mungkin karena kayak abang bilang tadi, terus desi berkepikiran juga klo kayak passé composé gitu kan

(105) Mp : itu lisan, oral atau écrite yang mau di ini…

Ml : nanti secara lisan, jadi nanti kaya gini..

(106) karena biar gak ribet juga tentang pronom en tadi ya (107) desi bikinlah texte faits divers tadi ya

(108) tapi memang Madame Jubli sih ga sampekkan hal., hal penelitian tadi (109) D : il y a neuf film ? iya ?

Mp : oui Madame

(110) vous avez déjà écrit à sous-titre, iya kan ? (111) aller, ayok… regard moi..

(112) D : il a quelle âge ?

Ml : deux tahun, ga ada di bilang Madame (113) persistant iya persistant gigih..

(114) Mp1 : attender ya., attender ya., attender ya Mp2 : oke ya..

Mp 3 : oui ya.. il est intelligent lah…

(115) D : mais, la dernier temps il écrit iya kan ? Mp : iya Madame

(116) D : réception écrit c’est cava iya kan ? Mp : iya Madame

(117) kan réception écrit ce n’a pas difficile-kan., facile-kan..

(118) gimana menurutmu ? beau dia kan ? très beau..

(119) besok ajalah ya, d’accord ?

(120) katanya dia ga bisa, pardon moi katanya

(121) itu kata kerja infinitif kan ?

(122) siap ini madame yang masuk kan we ? (123) j’ai 18 ans, terus apa lagi ?

(124) Kata madame kemaren ça depend toi katanya…

(125) Lagi sakit dia., mal à la tête gitu sih katanya…

(126) Alors c’est comment ? udah nggak ngerti lagi aku ini….

(127) Quatre-vingt …. Apa…. 87 gimana bahasa prancisnya ? (128) Jadi jawabannya itu apa ? vrais ou faux ?

(129) klo itu… maksudnya kaya.. petit à petit gitu loh..

Adapun situasi percakapan tersebut, ditinjau dari sudut pandangan komponen tuturnya dengan menggunakan akronim SPEAKING, adalah sebagai berikut :

S (setting and scene) = wacana percakapan tersebut berlangsung di lingkungan Prodi Pendidikan Bahasa Perancis UNIMED, pada saat perkuliahan sedang berlangsung.

P (participants) = Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Perancis Semester V

E (ends) = 1.) proses belajar mengajar bahasa Perancis pada mata kuliah Réception écrit Pre-Avancé 2.) di luar kelas

A (act sequences) = bentuk ujaran yang berlangsung berupa tuturan dalam bahasa Indonesia, bahasa inggris, dan bahasa Perancis

K (key) = wacana percakapan tersebut berlangsung dimana partisipan yang terlibat di dalamnya berbicara secara santun

I (instrumentalities) = penggunaan bahasa secara lisan

N (norm) = penutur dan mitra tutur dalam wacana percakapan tersebut menggunakan bahasa berdasarkan status sosial penutur (mahasiswa) dengan kata lain, sikap bahasa dan pilih bahasa dari penutur sesuai dengan status sosial mereka sebagai seorang peserta didik.

G (genre) = monolog dan dialog

4.2.1 Bentuk Campur Kode pada Wacana Percakapan Mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Perancis di UNIMED

Berdasarkan tuturan-tuturan yang melibatkan campur kode pada wacana percakapan mahasiswa semester I, III, dan V Prodi Pendidikan Bahasa Perancis di UNIMED, maka tuturan tersebut diklasifikasikan berdasarkan bentuk campur

Berdasarkan tuturan-tuturan yang melibatkan campur kode pada wacana percakapan mahasiswa semester I, III, dan V Prodi Pendidikan Bahasa Perancis di UNIMED, maka tuturan tersebut diklasifikasikan berdasarkan bentuk campur

Dokumen terkait