• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. STRATEGI DAN RENCANA AKSI KEGIATAN PENINGKATAN

E. Kerangka Kelembagaan

Seiring dengan kebutuhan penajaman dan penguatan tugas dan fungsi Kementerian Kesehatan guna mewujudkan organisasi yang lebih proporsional, efektif, dan efisien, maka dilakukan penataan organisasi dan tata kerja Kementerian Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2022 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan.

Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria, pemberian bimbingan teknis dan supervisi, evaluasi, dan pelaporan di bidang produksi dan distribusi kefarmasian.

Kerangka kelembagaan yang perlu dikembangkan untuk menjalankan peran dan fungsi peningkatan produksi dan distribusi Kefarmasian dan untuk mengoptimalkan pencapaian sasaran kegiatan serta indikator sasaran kegiatan yang telah ditetapkan didasarkan pada prinsip structure follows program. Dengan demikian, kerangka kelembagaan yang diperlukan untuk menjalankan peran dan fungsi peningkatan produksi dan distribusi Kefarmasian adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Struktur Organisasi Direktorat Produksi dan Distribusi Farmasi

Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian

Tim Kerja Sertifikasi dan Pembinaan Sarana Produksi dan Distribusi

Kefarmasian

Tim Kerja Pengendalian Harga dan Pemantauan Pasar

Tim Kerja Penilaian Farmakoekonomi

Tim Kerja NPP dan SAS

Tim Kerja Seleksi Fitofarmaka dan Pembinaan Industri Usaha Obat Tradisional

Tim kerja Peningkatan Produksi Produk Biologi dalam Negeri

dan Halal Sub Bagian

Administrasi Umum

Rencana Aksi Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2020 - 2024

1. Tim Kerja Sertifikasi dan Pembinaan Sarana Produksi dan Distribusi Kefarmasian mempunyai tugas:

a. menyusun perencanaan Tim Kerja;

b. fasilitasi sertifikasi perizinan dan pengawasan penilaian kesesuaian kegiatan berusaha;

c. penyusunan dan optimalisasi penerapan Farmakope Indonesia Suplemen Farmakope Indonesia;

d. pemantauan pemenuhan produksi obat JKN sesuai RKO;

e. Meningkatkan kepatuhan dan optimalisasi sarana produksi kefarmasian dalam memproduksi obat JKN sesuai RKO;

f. peningkatan kapasitas dan pembinaan industri farmasi dan PBF;

g. fasilitasi peningkatan penggunaan bahan baku obat produksi dalam negeri;

h. Meningkatkan jumlah vaksin program yang mendapat PQ WHO;

i. koordinasi ABGC dalam peningkatan daya saing industri farmasi dan PBF;

j. melakukan koordinasi antar Tim Kerja;

k. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai substansi Tim Kerja;

l. menyusun laporan secara rutin dalam aplikasi; dan

m. menyampaikan laporan kepada Pimpinan dan Tim PMO secara berkala atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

2. Tim Kerja Pengendalian Harga & Pemantauan Pasar Obat Mempunyai tugas:

a. menyusun perencanaan Tim Kerja;

b. perumusan kebijakan terkait harga obat;

c. pemantauan ketersediaan dan harga obat di sarana produksi distribusi farmasi;

d. mengawal 10 item obat terbesar di FORNAS yang melebihi TKDN di atas 50%;

e. pemantauan penerapan kebijakan TKDN Farmasi;

f. fasilitasi peningkatan penggunaan bahan baku obat produksi dalam negeri;

Rencana Aksi Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2020 - 2024

g. melakukan koordinasi antar Tim Kerja;

h. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Tim Kerja;

i. menyusun laporan secara rutin dalam aplikasi; dan

j. menyampaikan laporan kepada Pimpinan dan Tim PMO secara berkala atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

3. Tim Kerja Penilaian Farmakoekonomi mempunyai tugas melakukan a. menyusun perencanaan Tim Kerja;

b. penyusunan kebijakan terkait penilaian farmakoekonomi;

c. penilaian farmakoekonomi terhadap usulan obat yang masuk ke dalam Formularium (Fornas/Fitofarmaka dll);

d. meningkatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang menggunakan obat dengan TKDN di atas 50%;

e. evaluasi cost effectiveness obat JKN;

f. peningkatan kapasitas tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan terkait penilaian farmakoekonomi;

g. advokasi dan koordinasi ABGC terkait HTA (Komite HTA, BKPK, BPJS, akademisi, industri farmasi dll);

h. analisis dan evaluasi hasil kajian farmakoekonomi sediaan farmasi di Indonesia;

i. melakukan koordinasi antar Tim Kerja;

j. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Tim Kerja;

k. menyusun laporan secara rutin dalam aplikasi; dan

l. menyampaikan laporan kepada Pimpinan dan Tim PMO secara berkala atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

4. Tim Kerja Narkotika, Psikotropika, Prekursor Farmasi dan Special Access Scheme memiliki tugas

a. menyusun perencanaan Tim Kerja;

b. perumusan kebijakan terkait Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi;

c. koordinasi ABGC untuk penggolongan NPS dan prekursor;

d. fasilitasi perizinan ekspor impor NPP dan surat keterangan non Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi;

Rencana Aksi Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2020 - 2024

e. koordinasi dan perencanaan kebutuhan tahunan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi;

f. koordinasi dan analisa pengembangan narkotika dan psikotropika untuk IPTEK;

g. fasilitasi optimalisasi penggunaan narkotika dalam penatalaksanaan nyeri;

h. pemantauan dan evaluasi pelaporan Narkotika, Psikotropika dan Prekursor Farmasi;

i. penerbitan dan Pemantauan peredaran Obat Special Access Scheme;

j. melakukan koordinasi antar Tim Kerja;

k. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Tim Kerja;

l. menyusun laporan secara rutin dalam aplikasi; dan

m. menyampaikan laporan kepada Pimpinan dan Tim PMO secara berkala atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

5. Tim Kerja Seleksi Fitofarmaka & Pembinaan Industri Dan Usaha Obat Tradisional

a. menyusun perencanaan Tim Kerja;

b. perumusan kebijakan dibidang obat tradisional, kosmetika dan pangan;

c. seleksi fitofarmaka ke dalam formularium fitofarmaka;

d. fasilitasi peningkatan jumlah 10 fitofarmaka terbesar di formularium dengan TKDN diatas 50% dan penggunaannya;

e. penyusunan dan optimalisasi penerapan Farmakope Herbal Indonesia dan suplemennya, Kodeks Kosmetika Indonesia, Materia Kosmetika Bahan Alam Indonesia;

f. pembinaan sarana produksi dan distribusi obat tradisional dan kosmetika;

g. pemantauan dan evaluasi di bidang obat tradisional;

h. melakukan koordinasi antar Tim Kerja;

i. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Tim Kerja;

j. menyusun laporan secara rutin dalam aplikasi; dan

k. menyampaikan laporan kepada Pimpinan dan Tim PMO secara berkala atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

Rencana Aksi Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2020 - 2024

6. Tim Kerja Peningkatan Produksi Produk Biologi Dalam Negeri dan Halal mempunyai tugas

a. menyusun perencanaan Tim Kerja;

b. pengawalan Peta Jalan Pengembangan Vaksin Halal;

c. fasilitasi penerapan kebijakan sertifikasi halal obat dan produk biologi (Perpres);

d. fasilitasi peningkatan produksi produk biolologi dalam negeri;

e. koordinasi ABGC dalam peningkatan produksi produk biologi dalam negeri yang halal;

f. meningkatkan jumlah vaksin program dengan TKDN diatas 70%;

g. koordinasi program (Organisation of Islamic Coorperation) OIC Center of Excellent (CoE) on Vaccines and Biotechnology Products;

h. penyusunan dan optimalisasi penerapan Kodeks Makanan Indonesia;

i. fasilitasi industri pangan dalam rangka penjaminan ketersediaan Pangan olahan Kebutuhan Medis Khusus (PKMK);

j. pembinaan petugas pembina dan sarana Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP)

k. melakukan koordinasi antar Tim Kerja;

l. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas sesuai substansi Tim Kerja;

m. menyusun laporan secara rutin dalam aplikasi; dan

n. menyampaikan laporan kepada Pimpinan dan Tim PMO secara berkala atau sewaktu-waktu jika dibutuhkan.

7. Subbagian administrasi umum mempunyai tugas melakukan penyiapan dan koordinasi penyusunan rencana, program, anggaran, pelaksanaan anggaran, pembukuan dan inventarisasi barang milik negara, urusan sumber daya manusia, pengelolaan data dan sistem informasi, pemantauan, evaluasi, laporan, kearsipan, persuratan, dan kerumahtanggaan direktorat.

Rencana Aksi Direktorat Produksi dan Distribusi Kefarmasian Tahun 2020 - 2024

Dokumen terkait