• Tidak ada hasil yang ditemukan

A. Dasar Pemikiran Variabel Yang Diteliti

Penyakit tuberkulosis paru adalah penyakit infeksi kronik jaringan paru yang

disebabkan oleh kuman berbentuk batang yang disebut Mycobacterium Tuberculosis. Penularan penyakit ini dapat terjadi secara langsung dari semprotan droplet pada waktu bersin, batuk, meludah, menyanyi atau berbicara (biasanya pada jarak  1 meter), maupun secara tidak langsung melalui dahak penderita yang mengandung Mycobacterium Tuberculosis yang di buang sembarangan dan tercampur dengan partikel debu dalam kondisi tertentu kuman dihembuskan oleh angin sehingga terhirup oleh orang lain yang tidak menderita tuberkulosis paru.

Pemberantasan penyakit tuberkulosis paru dapat dilakukan dengan cara memutuskan penularannya. Dengan terputusnya rantai penularannya berarti akan dapat mengurangi atau bahkan menghilangkan kejadian tuberkulosis paru. Dengan demikian maka sumber infeksi dapat dihilangkan. Akan tetapi

usaha tersebut tidak semudah kita mengatakannya, karena dalam proses terjadinya penyakit tuberkulosis paru sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tingkat sosial ekonomi.

Mengingat penyakit tuberkulosis paru merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia dan belum dilaksanakan pemberantasan secara menyeluruh maka sangat diperlukan suatu upaya swasembada masyarakat yang dapat mendukung pemberantasan tuberkulosis paru yaitu peningkatan kesehatan lingkungan, memperlihatkan aspek sosial ekonomi dan perilaku hidup sehat yang berkaitan dengan terjadinya tuberkulosis .

Terjadinya tuberkulosis paru berhubungan dengan beberapa faktor, yaitu : Pengetahuan, keteraturan minum obat, pekerjaan, pendapatan, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kepadatan hunian.

Secara sistematik uraian variabel yang diteliti berdasarkan tujuan penelitian sebagai berikut :

1. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman pasien tentang penyakit TB paru yang mencakup antara lain pengertian penyakit TB paru, penyebab, gejala utama, cara penularan, pencarian pengobatan pencegahan dan komplikasi TB paru di Wilayah kerja Puskesmas Wara Utara tahun 2010 yang dinilai dari kemampuan penderita menjawab pertanyaan dalam kuesioner.

2. Jenis Pekerjaan

Jenis pekerjaan menentukan faktor risiko apa yang harus dihadapi setiap individu. Bila pekerja bekerja di lingkungan yang berdebu paparan partikel debu di daerah terpapar akan mempengaruhi terjadinya gangguan pada saluran pernafasan. Paparan kronis udara yang tercemar dapat

meningkatkan morbiditas, terutama terjadinya gejala penyakit saluran pernafasan dan umumnya TB Paru.

3. Kepadatan Hunian

Yang dimaksud kepadatan hunian dalam penelitian adalah apabila jumlah luas ruangan atau Luas lantai bangunan rumah harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan rumah tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya agar tidak menyebabkan overload. Hal ini tidak sehat, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi oksigen juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.

4. Kondisi Rumah

salah satu faktor resiko penularan penyakit TBC adalah kondisi Rumah yang tidak sehat. Oleh karena ada beberapa hal yang mempengaruhi ditinjau dari segi Atap, dinding dan lantai dapat menjadi tempat perkembang biakan kuman.Lantai dan dinding yag sulit dibersihkan akan menyebabkan penumpukan debu, sehingga akan dijadikan sebagai media yang baik bagi berkembangbiaknya kuman Mycrobacterium tuberculosis ( Dr. Andi, 2007 ).

B. Pola Pikir Variabel Yang Diteliti

Berdasarkan konsep pemikiran di atas, dikemukakan bagan kerangka konsep dari variabel independen, sebagai berikut :

Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti

Gambar 1. Faktor Yang Hubungan Dengan Kejadian Tuberkulosis C. Defenisi Operasional dan Kriteria Objektif

1. Tuberkulosis paru

Yang dimaksud dengan tuberkulosis paru dalam penelitian ini adalah pasien yang berdasarkan kartu status dinyatakan menderita tuberkulosis paru.

Kriteria objektif :

a. Menderita : Bila pasien didiagnosa menurut kartu status menderita tuberkulosis paru BTA (+) b. Tidak menderita : Bila pasien didiagnosa menurut kartu status menderita tuberkulosis paru BTA (-)

2. Pengetahuan

Tingkat pengetahuan dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman Pasien tentang penyakit TB paru yang mencakup antara lain pengertian penyakit TB paru, penyebab, gejala utama, cara penularan, pencaharian pengobatan pencegahan komplikasi TB paru di Wilayah kerja Puskesmas Wara Utara tahun 2011 yang dinilai dari kemampuan penderita menjawab pertanyaan dalam kuesioner.

Kriteria Objektif

Kriteria pengetahuan mengacu pada skala Guttman, yang terdiri dari dua kategori yaitu cukup dan kurang, dimana setiap jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi 0, sebagai berikut :

Pengetahuan Pekerjaan Penyakit Tuberkulosis Paru Kepadatan hunian Kondisi rumah Jenis Kelamin Hygiene perorangan Kebiasan merokok

Kurang : Bila jawaban pasien < 50 % atas pertanyaan tentang TB paru yang telah disusun dan diberi skoor.

Cukup : Bila Jawaban pasien ≥ 50 % atas pertanyaan tentang TB paru yang telah disusun dan diberi skor.

3. Jenis pekerjaan

Yang dimaksud dengan jenis pekerjaan dalam penelitian ini adalah rutinitas penderita sehari-hari yang dapat menghasilkan (income)

Kriteria Objektif

a. Bekerja : Bila pasien mempunyai pekerjaan dan penghasilan secara ekonomi

b. Tidak Bekerja : Bila pasien mempunyai Tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan secara ekonomi

4. Kepadatan hunian

Yang dimaksud kepadatan hunian dalam penelitian ini adalah perbandingan volume seluruh ruangan dengan penghuninya( tidak termasuk kamar mandi/AC ) pada rumah pasien di wilayah kerja puskesmas wara utara 2011

Kriteria objektif :

Hunian Padat : Bila volume ruangan pada rumah pasien < 2,75 M perorang penghuni,sesuai hasil

Observasi

Hunian tidak dapat : Bila volume ruangan pada rumah pasien lebih ≥ 2,75 M perorang penghuni,sesuai hasil

Observasi

kondisi rumah dalam penelitian ini adalah adalah suasana hunian yang di tempati oleh sipenderita.

Kriteria objektif :

Memenuhi syarat : apabila kondisi rumah memiliki lantai, Atap,dinding,ventilasi,pencahayaan yang Memadai.

Tidak memenuhi syarat : Apabila tidak memenuhi kriteria diatas. D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis alternative ( Ha )

a. Ada hubungan tingkat pengetahuan dengan kejadian TB paru b. Ada hubungan Pekerjaan dengan kejadian TB paru

c. Ada hubungan tingkat Kepadatan hunian dengan kejadian TB paru d. Ada hubungan Kondisi Rumah dengan kejadian TB paru

BAB IV

Dokumen terkait