• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 3.1. Kerangka Konsep

Menurut Soekanto, (1982) dalam Lubis (2008), kerangka konsepsional adalah kerangka yang menggambarkan hubungan antara konsep-konsep khusus yang akan diteliti. Konsep bukan merupakan gejala/fakta yang akan diteliti melainkan abstraksi dari gejala tersebut. Konsep merupakan suatu unsur dari teori yang lebih konkrit. Jadi memerlukan penjabaran lebih lanjut.

Berdasarkan pengertian diatas, latar belakang, rumusan masalah didukung oleh tinjauan teoritis dan tinjauan penelitian terdahulu, maka skhematis kerangka konseptual dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1. Kerangka Konsep Pengujian Hipotesis Satu

SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI (X1) KINERJA GURU AKUNTANSI (Y) MOTIVASI (X2)

Gambar 3.2. Kerangka Konsep Pengujian Hipotesis Dua

3.1.1. Hubungan sistim informasi terintegrasi dengan kinerja guru akuntansi

Informasi merupakan komoditas bagi para manajer, dapat mempengaruhi keputusan manajer. Informasi akuntansi manajerial signifikan mempengaruhi keadaan peristiwa dalam suatu organisasi. Literatur empiris yang menjelaskan hubungan antara IAM dan kinerja sebelumnya cenderung lebih banyak membahas mengenai dimensi informasi dalam scope yang luas. Pada penelitiannya pertama, Gul(1991), dalam Sjarifuddin(2006) menguji efek moderating ketidakpastian lingkungan atas hubungan antara kegunaan dari IAM yang telah canggih (termasuk di dalamnya informasi yang terintegrasi) dengan kinerja manajerial. Pada penelitian kedua, Salmon dan Joiner (2004) dalam Sjarifuddin(2006), menyatakan bahwa informasi akuntansi manajemen menurunkan role ambiguity dalam meningkatkan kinerja. Dari penelitian tersebut terbukti bahwa pada lingkungan dengan ketidakpastian yang tinggi, sistem akuntansi manajemen memiliki efek yang positif, tetapi sebaliknya memiliki efek negatif. Secara teoritis, diargumentasikan bahwa ketersediaan informasi integrative yang berguna dalam konteks meningkatnya kompleksitas dan saling ketergantungan dari tugas tugas manajerial adalah

MOTIVASI (X2) SISTIM INFORMASI TERINTEGRASI (X1) KINERJA GURU AKUNTANSI (Y)

cenderung meningkatnya kinerja manajerial, khususnya perencanaan, koordinasi dan pengen-dalian tugas dari kinerja manajerial.

Menurut Jumaili(2005), data dalam sistem informasi sebaiknya merupakan data yang terintegrasi dari seluruh unit perusahaan/organisasi sehingga dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan tugas dalam perusahaan. Jadi informasi terintegrasi merupakan hasil dari sistim informasi terintegrasi.

Nurmala dan Yuda(2005) dalam Almilia(2008) menyatakan, instrumen EUCS (end user computer satisfaction) yang terdiri dari faktor isi, akurasi, format, kemudahan penggunaan dan ketepatan waktu masih merupakan alat ukur yang valid dan reliabel meskipun ada sedikit revisi yang diperlukan. Semakin tinggi aplikasi teknologi informasi akan semakin meningkatkan kemampuan suatu sistem untuk menyajikan informasi sesuai dengan kebutuhan manajer dalam pengambilan keputusan. Menurut Daniel(2002), pengembangan profesional secara internasional jika kehidupan profesional guru dimulai dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, melalui model: a) rangkaian dari pendekatan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan b) stage dari pengajaran dan pemelajaran dengan teknologi informasi dan komunikasi.

3.1.2. Hubungan motivasi dengan kinerja guru akuntansi

Menurut Mithcell(1978) dalam Dharma(2008), kualitas kinerja guru adalah

performance = motivation x ability. Motivasi yang terjadi dalam hubungan

kerjasama antar individu dan organisasi memfasilitasi organisasi, komitmen organisasi, dan karyawan. Menurut Maryani dan Supomo (2001) dalam Engko

(2006) dimana sampel penelitiannya adalah dosen menyatakan bahwa ada hubungan yang signifikan antara kepuasan kerja dan kinerja individual. Keadilan organisasi, yang merujuk kepada persepsi dari keadilan atau proses hasil kerja, sering kali dianggap sesuatu yang mendahului kepercayaan organisasi. Keadilan prosedural merupakan peramalan yang kuat dari keadilan organisasi dan kepercayaan manajerial, pembagian keadilan hanya prediksi kepercayaan yang baik. Ada faktor motivasi yang mendorong anggota organisasi untuk terus bekerja keras untuk sebuah perusahaan, yaitu jika mereka dibayar cukup untuk hidup. Menurut Mozer (1991), mengatakan bila sistem penilaian kinerja telah menunjukkan hasil kinerja karyawan sesuai dengan kenyataan sebenarnya, maka atas dasar hasil penilaian kinerja inilah dapat diberikan imbalan yang sesuai dengan tingkat kinerja masing-masing.

Dalam motivasi yang kuat akan mendorong kinerja guru yang optimal, sehingga tercapai tujuan, bahkan melibihi harapan. Motivasi intrinsik berhubungan dengan kontinuitas kinerja manajerial khususnya dalam jangka panjang, motivasi ekstrinsik berhubungan dengan kinerja manajerial guru dalam jangka pendek dan sebagai penguat motivasi intrinsik.

3.1.3. Hubungan sistim informasi terintegrasi, motivasi dan kinerja guru akuntansi

Informasi akuntansi manajemen merupakan informasi untuk menyatukan proses implementasi fungsi manajemen sehingga dapat mencapai kinerja manajerial yang optimal termasuk kinerja manajerial guru dalam melaksanakan tugas manajemen pendidikan. Guru dalam melaksanakan tugas sangat mengharapkan

informasi yang lengkap berhubungan dengan tugas kependidikannya. Kinerja ini akan lebih optimal jika setiap guru ada motivasi. Namun motivasi yang diterapkan bisa saja tidak bermanfaat atau pemborosan bila tidak sesuai dengan penempatannya. Untuk memilih bentuk motivasi yang cocok berdaya guna perlu adanya informasi dan kajian akuntansi manajemen.

Informasi yang disajikan oleh akuntansi manajemen membantu para manajer merencanakan, mengorganisir dan mengendalikan operasi untuk tujuan dan di-set secara serempak bertindak bermakna untuk memotivasi karyawan dalam perusahaan. Di dalam akuntansi manajemen, sebagai bagian dari sistim informasi akuntansi, sumber informasi mendukung ke sistem motivasi perusahaan adalah akuntansi pertanggung jawaban.

Masalah perusahaan adalah standardisasi dari sistem informasi akuntansi pelaporan manajemen. Teori harapan menekankan penggunaan dari beberapa hal penting yang saling berhubungan pada akhirnya akan mempengaruhi motivasi untuk menggunakan sistem informasi. Persepsi bahwa motivasi akan meningkatkan performa kerja penting. Tentunya, rendahnya kualitas sistem atau pengguna yang tak terlatih akan membuat usaha kurang produktif dan dengan demikian mengurangi masa depan motivasi .

3.1.4. Pengaruh motivasi terhadap hubungan sistim informasi terintegrasi dan kinerja guru akuntansi

Perkembangan sistim informasi perlu didukung banyak faktor yang diharapkan dapat memberikan kesuksesan dari sistim informasi itu sendiri yang

tercermin melalui kepuasan pemakai informasi. Lau(2003) dalam Jumaili(2005) mengatakan bahwa suatu sistim informasi akan sukses apabila didukung oleh beberapa faktor pendukungnya, diantaranya partisipasi pemakai. Dian(2004) dalam Jumaili (2005) mengatakan organisasi yang memiliki kebijakan dan aturan yang memberikan keleluasaan bagi kreatifitas individu akan mendorong seseorang untuk lebih memaksimalkan kesuksesan pengembangan sistim informasi.

Hasil penelitian Mwita(2002) terhadap staff-staff manajer pada British Local Authorities menyatakan bahwa membuat suatu perhitungan merupakan suatu motivator dan memberikan dampak terhadap kinerja manajer berupa: (1) upah sesuai dengan semangat kerja, (2)gaji yang tinggi untuk job preference puncak,dan (3) memberikan kecukupan bagi pelaksana terdepan sistim informasi. Motivasi membantu pengembangan sistim informasi atau penghambat pengembangan sistim informasi dalam mencapai kinerja guru akuntansi. Interaksi motivasi boleh jadi meningkatkan atau mungkin menurunkan tingkat kinerja guru akuntansi.

3.2. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka konsep diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

H1: Sistim informasi terintegrasi dan motivasi berpengaruh terhadap tingkat kinerja guru akuntansi SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan secara simultan dan parsial.

H2: Motivasi berpengaruh terhadap hubungan antara sistim informasi terintegrasi dengan kinerja guru akuntansi SMK Swasta Bisnis Manajemen di Medan.

Dokumen terkait