• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III KERANGKA TEORI DAN KERANGKA KONSEP

3.2. Kerangka Konsep

Gambar 2. Kerangka Konsep Pengetahuan

Mahasiswa dan Mahasiswi FK USU

Angkatan 2014

Pentingnya serat mencegah konstipasi

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2014 tentang pentingnya serat untuk mencegah konstipasi.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU), Medan. Lokasi penelitian ini dipilih dengan alasan bahwa FK USU merupakan salah satu Fakultas Kedokteran yang terkenal cukup bagus di kota Medan sehingga mahasiswa dan mahasiswi yang dihasilkan juga identik dengan prestasi yang bagus juga. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan September sampai bulan Oktober 2016.

4.3. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi FK USU angkatan 2014 sekitar 271 orang. Populasi penelitian ini dipilih karena mahasiswa dan mahasiswi FK USU angkatan 2014 sudah mempelajari materi perkuliahan tentang serat dan penyakit di bidang Gastroenterologi, sehingga mereka layak untuk dijadikan populasi dan sampel penelitian. Pengambilan sampel ini dilakukan secara simple random sampling. Besarnya sampel dihitung dengan menggunakan metode statistik dengan memakai formula :15

n : jumlah sampel

Zα : deviat baku alfa (ditetapkan) n = Zα2 PQ

d2

21

P : proporsi kategori variabel yang teliti, (bila tidak diketahui, ditetapkan 50% = 0,5)

Q : 1-P

d : tingkat kepercayaan / ketepatan yang diinginkan, dalam penelitian ini digunakan 10 %

Jadi, jumlah sampel minimum yang akan dijadikan responden adalah 96,040 dan dibulatkan menjadi 96 responden dari jumlah populasi mahasiswa dan mahasiswi FK USU angkatan 2014.

4.3.1 Kriteria inklusi

Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2014 yang bersedia menjadi responden dan menandatangani informed concent.

4.3.2 Kriteria eksklusi

Mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2014 yang tidak bersedia menjadi responden dan tidak mengisi kuesioner dengan lengkap.

4.4. Metode Pengumpulan Data 4.4.1 Data primer

Data primer adalah data yang diambil langsung dari subjek penelitian oleh si peneliti. Pengumpulan data primer dilakukan dengan metode angket berupa kuesioner.

n = 1,962 x 0,5 x (1-0,5) = 0,96 = 96,040

0,12

0,01

22

4.4.2 Data sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan dari Sub Bagian Pendidikan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang berisikan data jumlah mahasiswa FK USU angkatan 2014.

4.4.3 Instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner, yaitu berupa daftar pertanyaan yang terdiri dari 23 pertanyaaan. Kuesioner ini dibagikan secara langsung oleh peneliti kepada subjek penelitian. Kuesioner yang digunakan telah melalui tahap uji validitas oleh ahli bidang yang bersangkutan. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan di dalam kuesioner ini telah mempersentasikan pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi yang perlu diketahui mengenai serat.

Setelah melalui tahap uji validitas, peneliti membagikan kuesioner kepada subjek penelitian yang telah diminta informed consent terlebih dahulu secara tertulis.

4.5. Pengolahan Data

Teknik pengolahan data menggunakan teknik statistik dengan bantuan software komputer yaitu Statistic Package for Social Science (SPSS). Hasil pengolahan data penelitian disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi.

4.6. Definisi Operasional

Definisi operasional : Pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi yaitu apa yang diketahui mahasiswa dan mahasiswi mengenai pengertian serat, klasifikasi serat, jenis serat, manfaat serat, Dietary Reference Intake serat, definisi konstipasi, dan penyebab konstipasi.

4.6.1 Cara ukur

Dilakukan dengan menggunakan angket. Setiap jawaban yang benar diberi skor 1 dan setiap jawaban yang salah diberi skor 0.

23

4.6.2 Alat ukur

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner dengan 23 buah pertanyaan.

4.6.3 Hasil ukur

Hasil ukur pengetahuan :16

a. Tingkat pengetahuan baik, apabila skor yang diperoleh responden lebih besar dari 73% dari skor maksimum

b. Tingkat pengetahuan sedang, apabila skor yang diperoleh responden sebesar 40% - 73% dari skor maksimum

c. Tingkat pengetahuan kurang, apabila skor yang diperoleh responden sebesar kurang dari 40% dari skor maksimum

Atau dengan kata lain :

1. Skor 17 – 23 : tingkat pengetahuan baik 2. Skor 10 – 16 : tingkat pengetahuan sedang 3. Skor 1 – 9 : tingkat pengetahuan kurang

4.6.4 Skala ukur

Skala ukur yang dipakai pada penelitian ini adalah skala ordinal.

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1. Hasil Penelitian

5.1.1 Deskripsi lokasi penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang beralamat di jalan Dr. T. Mansur No. 5, Kampus USU, Medan 20155, Indonesia. Fakultas ini merupakan salah satu fakultas bergengsi di Universitas Sumatera Utara. Fakultas ini memiliki berbagai sarana, seperti : perpustakaan, ruang kelas yang besar, ruang kelas tutorial, ruang laboratorium anatomi, ruang laboratorium fisiologi, ruang laboratorium histologi, ruang aula serba guna (ruang seminar dan ruang ildrem), ruang skills lab, departemen pendidikan dan ruang MEU (Medical Essesment Unit), kantin, tempat fotokopi, masjid dan lahan parkir yang sangat luas.

5.1.2 Deskripsi karakteristik responden

Jumlah mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara angkatan 2014 yang menjadi responden adalah 96 orang yang terdiri dari 30 orang mahasiswa dan 66 orang mahasiswi. Gambaran karakteristik responden yang diamati ialah tahun, jenis kelamin, usia, agama, suku dan tingkat pengetahuan. Data lengkap didistribusikan berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 5.1.

5.1.2.1 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Tabel 5.1. Distribusi frekuensi berdasarkan jenis kelamin Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)

Pria 30 31,2

Wanita 66 68,8

Jumlah 96 100

25

Pada penelitian ini jumlah responden yang berjenis kelamin pria sebanyak 30 orang (31,2%). Jumlah responden yang berjenis kelamin wanita sebanyak 66 orang (68,8%).

5.1.2.2 Karakteristik responden berdasarkan usia

Tabel 5.2. Distribusi frekuensi berdasarkan usia

Usia Frekuensi (orang) Persentase (%)

17 1 1

Pada penelitian ini jumlah responden yang berusia 17 tahun sebanyak 1 orang (1%), jumlah responden yang berusia 18 tahun sebanyak 2 orang (2,1%), jumlah responden yang berusia 19 tahun sebanyak 33 orang (34,4%), jumlah responden yang berusia 20 tahun sebanyak 52 orang (54,2%), jumlah responden yang berusia 21 tahun sebanyak 6 orang (6,3%), jumlah responden yang berusia 22 tahun sebanyak 1 orang (1%), dan jumlah responden yang berusia 23 tahun sebanyak 1 orang (1%).

5.1.2.3 Karakteristik responden berdasarkan agama

Tabel 5.3. Distribusi frekuensi berdasarkan agama Agama Frekuensi (orang) Persentase (%)

Islam 56 58,3

Kristen Protestan 17 17,8

Katolik 5 5,2

Budha 15 15,6

Hindu 3 3,1

Jumlah 96 100

26

Pada penelitian ini jumlah responden yang beragama Islam sebanyak 56 orang (58,3%), jumlah responden yang beragama Kristen Protestan sebanyak 17 orang (17,8%), jumlah responden yang beragama Katolik sebanyak 5 orang (5,2%), jumlah responden yang beragama Budha sebanyak 15 orang (15,6%), dan jumlah responden yang beragama Hindu sebanyak 3 orang (3,1%).

5.1.2.4 Karekteristik responden berdasarkan suku

Tabel 5.4. Distribusi frekuensi berdasarkan suku Suku Frekuensi (orang) Persentase (%)

Melayu 5 5,2

Pada penelitian ini jumlah responden yang bersuku Melayu sebanyak 5 orang (5,2%), jumlah responden yang bersuku Batak sebanyak 44 orang (45,8%),

27

5.1.2.5 Karakteristik responden berdasarkan kuesioner

Tabel 5.5. Distribusi frekuensi jawaban responden tentang serat

No Pertanyaan/Pernyataan serat yang larut dalam air dan serat yang tidak larut dalam air.

87 90.6 9 9.4

3 Insoluble fiber dapat membantu

menurunkan kadar kolesterol darah. 49 51 47 49

4 Anggur dan apel termasuk soluble fiber. 81 84.4 15 15.6 5 Soluble fiber dapat membantu

meningkatkan volume tinja. 32 33.3 64 66.7

6

Kulit buah pear termasuk insoluble

fiber. 35 36.5 61 63.5

8 Pektin, gum, mukilase, glukan dan algal

termasuk serat yang larut dalam air. 53 55.2 43 44.8 9

Selulosa, hemiselulosa dan lignin tidak termasuk serat yang tidak larut dalam air.

50 52.1 46 47.9

10 Contoh sayuran yang tidak mengandung

serat 69 71.9 27 28.1

11

Gandum, dedak, beras merah, dan jagung bukan merupakan sumber makanan berserat.

49 51 47 49

12 DRI serat pada orang dewasa 20 20.8 76 79.2

13 Serat makanan tidak dapat membantu

mencegah konstipasi. 90 93.8 6 6.3

14 Serat makanan dapat membantu

mencegah kanker kolon. 94 97.9 2 2.1

15 Serat makanan dapat membantu

mencegah terjadinya haemorrhoid. 83 86.5 13 13.5

16

Serat makanan dapat membantu mengontrol berat badan dan mencegah terjadinya obesitas.

85 88.5 11 11.5

17

Serat makanan tidak dapat membantu mencegah terjadinya penyakit diverticular.

82 85.4 14 14.6

18 Serat makanan dapat membantu

menurunkan kadar kolesterol darah. 91 94.8 5 5.2

19

Seseorang dapat dikatakan konstipasi bila tidak defekasi selama 1 hari dan konsistensi tinjanya lembek.

84 87.5 12 12.5

20 Pengertian konstipasi 90 93.8 6 6.3

21 Penyebab konstipasi 90 93.8 6 6.3

22

Diet tinggi serat dapat meningkatkan waktu transit kolon serta mengurangi massa feses.

50 52.1 46 47.9

23

Kombinasi diet tinggi serat serta penggunaan obat-obatan laksatif dapat menurunkan frekuensi buang air besar.

58 60.4 38 39.6

28

Pada penelitian ini jumlah responden yang paling banyak menjawab benar adalah pertanyaan nomor 14 yaitu serat makanan dapat membantu mencegah kanker kolon sebanyak 94 orang dengan persentase 97,9%. Dan jumlah responden yang paling banyak menjawab salah adalah pertanyaan nomor 12 yaitu DRI serat pada orang dewasa sebanyak 76 orang dengan persentase 79,2%.

5.1.3 Hasil analisis statistik

Berdasarkan hasil pengumpulan data primer responden melalui kuesioner, diperoleh data-data yang disajikan di dalam table-tabel berikut :

Tabel 5.6. Rata-rata tingkat pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi FK USU angkatan 2014 tentang pentingnya serat untuk mencegah konstipasi Tingkat Pengetahuan Frekuensi (orang) Persentase (%)

Baik 70 72,9

Sedang 23 24

Kurang 3 3,1

Jumlah 96 100

Dari hasil penelitian, ternyata kategori tingkat pengetahuan responden tentang pentingnya serat untuk mencegah konstipasi baik sebanyak 70 orang dengan persentase 72,9%, tingkat pengetahuan responden tentang pentingnya serat untuk mencegah konstipasi sedang sebanyak 23 orang dengan persentase 24%, dan tingkat pengetahuan responden tentang pentingnya serat untuk mencegah konstipasi kurang sebanyak 3 orang dengan persentase 3,1%

5.2 Pembahasan

Berdasarkan Tabel 5.1. dari 96 subjek yang diteliti, diperoleh data responden yang paling dominan adalah wanita sebanyak 66 orang dengan persentase 68,8%.

Berdasarkan Tabel 5.2. dari 96 subjek yang diteliti, diperoleh data responden yang paling dominan adalah yang berusia 20 tahun sebanyak 52 orang dengan persentase 54,2%.

29

Berdasarkan Tabel 5.3. dari 96 subjek yang diteliti, diperoleh data responden yang paling dominan adalah yang beragama Islam sebanyak 56 orang dengan persentase 58,3%.

Berdasarkan Tabel 5.4. dari 96 subjek yang diteliti, diperoleh data responden yang paling dominan adalah suku Batak sebanyak 44 orang dengan persentase 45,8%.

Berdasarkan Tabel 5.5. Dari pertanyaan tentang pengertian serat, mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar adalah sebanyak 73 orang dengan persentase 76%. Dari pertanyaan tentang klasifikasi serat, mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar adalah sebanyak 87 orang dengan persentase 90,6%. Dari pertanyaan tentang jenis serat, mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar adalah sebanyak 53 orang dengan persentase 55,2%. Dari pertanyaan tentang sumber serat, mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar adalah sebanyak 69 orang dengan persentase 71,9%. Dari pertanyaan tentang manfaat serat, mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar adalah sebanyak 94 orang dengan persentase 97,9%. Dari pertanyaan tentang Dietary Reference Intake serat, mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar adalah sebanyak 20 orang dengan persentase 20,8%. Dari pertanyaan tentang definisi konstipasi, mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar adalah sebanyak 90 orang dengan persentase 93,8%. Dari pertanyaan tentang penyebab konstipasi, mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar adalah sebanyak 90 orang dengan persentase 93,8%. Dari hasil penelitian ini, tidak ada item soal yang sebelumnya dijawab benar oleh responden. Menurut peneliti mungkin ini disebabkan oleh faktor individual seperti lupa, atau kurang memahami pelajaran mengenai serat di bangku perkuliahan.

Berdasarkan Tabel 5.6. dari 96 subjek yang diteliti, diperoleh data responden yang paling dominan adalah tingkat pengetahuan baik sebanyak 70 orang dengan persentase 72,9%. Hal ini sesuai dengan penelitian Sri Kumala Sari (2009), yang menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi semester V Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah baik dan sedang dengan persentase 74% (17 orang) dan 26% (6 orang).17 Hal yang berbeda disampaikan

30

dalam penelitian yang dilakukan oleh Yurike Hanaka (2011) bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia adalah baik dan sedang dengan persentase 38,9% (42 orang) dan 53,7% (58 orang).18 Sedangkan dalam penelitian ini didapatkan hasil tingkat pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara adalah baik dan sedang dengan persentase 72,9% (70 orang) dan 24% (23 orang). Hasil penelitian tingkat pengetahuan mahasiswa tentang serat ini lebih tinggi di bandingkan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yurike Hanaka (2011). Menurut peneliti perbandingan ini mungkin disebabkan oleh adanya beberapa faktor, yaitu : mahasiswa dan mahasiswi FK USU angkatan 2014 sudah mendapatkan informasi pada mata kuliah serat oleh Departemen Gizi, dari media cetak maupun media elektronik.

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Mayoritas responden yang paling dominan adalah wanita yaitu sebanyak 66 orang (68,8%), responden yang berusia 20 tahun yaitu sebanyak 52 orang (54,2%), responden yang beragama Islam yaitu sebanyak 56 orang (58,3%), responden yang bersuku Batak yaitu sebanyak 44 orang (45,8%).

2. Mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar tentang pengertian serat yaitu sebanyak 73 orang (76%).

3. Mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar tentang klasifikasi serat yaitu sebanyak 87 orang (90,6%).

4. Mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar tentang jenis serat yaitu sebanyak 53 orang (55,3%).

5. Mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar tentang sumber serat yaitu sebanyak 69 orang (71,9%).

6. Mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar tentang manfaat serat yaitu sebanyak 94 orang (97,9%).

7. Mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar tentang Dietary Reference Intake serat yaitu sebanyak 20 orang (20,8%).

8. Mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar tentang definisi konstipasi yaitu sebanyak 90 orang (93,8%).

9. Mayoritas responden menjawab pertanyaan yang benar tentang penyebab konstipasi yaitu sebanyak 90 orang (93,8%).

6.2 Saran

Beberapa saran yang dapat disarankan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, antara lain :

32

1. Untuk peneliti selanjutnya, mungkin dapat dilakukan penelitian lanjutan dengan menggunakan penelitian ini sebagai data dasar untuk menganalisa hubungan tingkat pengetahuan dengan pola konsumsi serat pada mahasiswa Fakultas Kedokteran

2. Untuk Departemen Gizi pada mata kuliah serat agar dapat meningkatkan kurikulum tentang pentingnya mengkonsumsi serat sebagai salah satu pencegahan dari konstipasi.

3. Untuk mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara agar dapat menambah ilmu dan wawasan yang baru tentang pentingnya mengkonsumsi serat untuk mencegah konstipasi.

4. Untuk masyarakat Indonesia agar dapat menambah sumber informasi tentang mengkonsumsi serat sebagai salah satu dari pencegahan terjadinya konstipasi.

DAFTAR PUSTAKA

1. Rusilanti. Hidup Sehat dengan Mengonsumsi Serat Makanan. Dalam : Kusharto CM, editor. Sehat dengan Makanan Berserat. Jakarta : AgroMedia Pustaka; 2007. hal : 7-8. Diunduh dari : https://books.google.co.id/

nbooks?id= vn6vshY1vNsC&pg =PT3 &lpg=PT3&dq= rusilanti+sehat+

dengan+makanan+berserat&source=bl&ots=jFcF8oBWgb&sig=mXnHDG5d X7uXIsmR0WYll-zdWV0&hl = id&sa= X&redir_esc =y#v= onepage&q

=rusilanti%20sehat%20dengan%20makanan%20berserat&f=false [diakses pada 18 April 2016]

2. Depkes RI. Riskesdas 2013 dalam Angka. Jakarta : Depkes RI; 2013. Hal : 234.

Diunduh dari : http:// labmandat.litbang.depkes.go.id/ images /download /laporan/RKD/2013/RKD_dalam_angka_final.pdf [diakses pada 22 April 2016]

3. Greenwald BJ. Clinical Practice Guidelines for Pediatric Constipation. Jam Acad Nurse Pract. 2010;22(7). P.332-8. Available from : http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/j.1745-7599.2010.00517.x/pdf [diakses pada 25 April]

4. Pranata K, Andayani R. Konstipasi dan Inkotinensia Alvi. Dalam : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi kelima. Jakarta : Pusat penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam; 2009. hal : 876-83.

5. Juffrie M, Kadim M, Mulyani NS, Damayanti W, Widowati W.

Gastrohepatologi. Pedoman Pelayanan Medis Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Jakarta : IDAI; 2009. hal : 175-8. Diunduh dari : http: // www.idai.or.id / downloads/PPM/Buku-PPM.pdf [diakses pada 1 Mei 2016]

6. Nasution BB. Hubungan Status Gizi dengan Kejadian Konstipasi Fungsional pada Anak [Tesis]. Universitas Sumatera Utara, Medan; 2010:28-41. Diunduh dari : http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32840/7/Cover.pdf [diakses pada 10 Mei 2016]

7. American Association Of Cereal Chemists. The Definition of Dietary Fiber.

2001. Available from : http: // www.aaccnet.org / initiatives /definitions/

documents/dietaryfiber/dfdef.pdf [diakses pada 14 Mei 2016]

34

8. Almatsier S. Karbohidrat. Dalam : Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama; 2010. hal : 28-50.

9. British Nutrition Foundation. Dietary Fibre. 2015. Available from : https://www.nutrition.org.uk/healthyliving/basics/fibre.html [diakses pada 4 Mei 2016]

10. Drummond KE, Brefere LM. Nutrition for Foodservice and Culinary Professionals.7th edition; 2010. USA : John Wiley & Sons, Inc. p : 99-102.

Available from : https: // is.muni.cz/ el/1411/ jaro2014/ BVAJ0222/

46976363/39181807/0470052422.pdf [diakses pada 10 Mei 2016]

11. Beck ME. Serat. Dalam : Ilmu Gizi dan Diet. Yogyakarta ; ANDI. 2011. hal : 84-8.

12. Lilihata G, Syam AF. Konstipasi. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi keempat.

Jakarta : Media Aesculapius; 2014. hal : 601-4.

13. Makmun D. Konstipasi. Dalam : Buku Ajar Gastroenterologi. Edisi pertama.

Jakarta : InternaPublishing; 2011. hal : 197-207.

14. Mubarak WI. Pengetahuan (knowledge). Dalam : Promosi Kesehatan untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika; 2012. hal : 81-4.

15. Dahlan MS. Menggunakan Rumus Besar Sampel Secara Benar. Dalam : Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel. Edisi ketiga. Jakarta : Salemba Medika; 2013. hal : 36-80.

16. Sudarti HP. Definisi Operasional dari Variabel. Dalam : Pedoman Pembuatan Usulan Penelitian Bidang Kesehatan Masyarakat dan Keluarga Berencana/Kependudukan. Jakarta : Proyek Pengembangan FKM di Indonesia; 1966. hal : 24-30.

17. Sari, S.K. Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tentang Pentingnya Serat untuk Mencegah Konstipasi Tahun 2009 : Universitas Sumatera Utara: 2010. Diunduh dari : http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/16740 [diakses 4 Desember 2016]

18. Hanaka, Y. Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Mahasiswa FKUI tentang Asupan sayur dan Buah Tahun 2011 serta Faktor-Faktor yang Berhubungan. Universitas Indonesia: 2012. Diunduh dari : http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-08/S-Yurike%20Hanaka [diakses 4 Desember 2016]

Lampiran 1

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Sonya Desfirina

Tempat/Tanggal Lahir : Sabang, 22 Desember 1995

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Karya Wisata, Perumahan JIP 1, No : 59

Telepon : 085370802778

II. Riwayat Pelatihan

1. Tahun 2002-2008 : SD Negeri no. 112143 Rantauprapat 2. Tahun 2008-2011 : SMP Negeri 1 Rantau Selatan 3. Tahun 2011-2013 : SMA AKSELERASI AL-AZHAR

MEDAN

4. Tahun 2013-sekarang : Fakultas Kedokteran USU

III. Riwayat Kepanitiaan -

Lampiran 2

Lampiran 3

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Salam Sejahtera Dengan hormat,

Nama Saya Sonya Desfirina, sedang menjalani pendidikan Kedokteran di Program S1 Ilmu Kedokteran FK USU. Saya sedang melakukan penelitian yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Mahasiswa dan Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Angkatan 2014 tentang Pentingnya Serat untuk Mencegah Konstipasi”.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi FK USU angkatan 2014 tentang pentingnya serat untuk mencegah konstipasi. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah untuk memberikan informasi kepada mahasiswa dan mahasiswi serta masyarakat tentang pentingnya mengkonsumsi serat untuk mencegah konstipasi. Dan penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa dan mahasiswi mengenai pentingnya mengkonsumsi serat.

Pada penelitian ini, saya akan bertanya kepada sdra/sdri tentang data pribadi yaitu nama, jenis kelamin, dan suku. Partisipasi sdra/sdri bersifat sukarela dan tanpa paksaan. Setiap data yang ada dalam penelitian ini akan dirahasiakan dan digunakan untuk kepentingan penelitian. Kemudian saya akan membagikan angket (kuesioner) kepada sdra/sdri yang berisi tentang beberapa pertanyaan tentang serat dan konstipasi.

Saya mengucapkan terima kasih kepada sdra/sdri atas partisipasinya.

Keikutsertaan sdra/sdri dalam penelitian ini akan menyumbangkan sesuatu yang berguna bagi ilmu pengetahuan. Setelah memahami berbagai hal yang menyangkut penelitian ini diharapkan sdra/sdri bersedia mengisi lembar persetujuan yang telah saya persiapkan.

Medan, 2016 Peneliti,

Sonya Desfirina

Lampiran 4

PENELITIAN

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN 2014 TENTANG PENTINGNYA SERAT MENCEGAH

KONSTIPASI

PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama :

Jenis Kelamin : Pria Wanita

Suku :

Alamat :

Dengan ini menyatakan kesediaannya menjadi responden penelitian yang dilakukan oleh Sonya Desfirina, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Demikianlah pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Medan, 2016 Responden,

(___________________)

Lampiran 5

KUESIONER

TINGKAT PENGETAHUAN MAHASISWA DAN MAHASISWI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

ANGKATAN 2014 TENTANG PENTINGNYA SERAT UNTUK MENCEGAH KONSTIPASI

Karakteristik responden:

Jenis kelamin : pria wanita

Usia :

Status kewarganegaraan : Warga Negara Indonesia (WNI) Warga Negara Asing (WNA) karbohidrat yang memiliki sifat resisten terhadap proses pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia, serta mengalami fermentasi sebagian

atau keseluruhan di usus besar.

2. Serat dapat diklasifikasikan menjadi serat yang larut dalam air dan serat yang tidak larut dalam air.

3. Insoluble fiber dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

4. Anggur dan apel termasuk soluble fiber.

5. Soluble fiber dapat membantu meningkatkan volume tinja.

6. Kulit buah pear termasuk insoluble fiber.

7. Sereal, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan dan biji-bijian merupakan sumber serat yang potensial.

8. Pektin, gum, mukilase, glukan dan algal termasuk serat yang larut dalam air.

9. Selulosa, hemiselulosa dan lignin tidak termasuk serat yang tidak larut dalam air.

10. Kentang, bayam, brokoli, wortel, dan kol merupakan contoh sayur-sayuran yang tidak mengandung serat.

11. Gandum, dedak, beras merah, dan jagung bukan merupakan sumber makanan berserat.

12. Dietary Reference Intake serat untuk orang dewasa adalah > 40 gram / hari.

13. Serat makanan tidak dapat membantu mencegah

16. Serat makanan dapat membantu mengontrol berat badan dan mencegah terjadinya obesitas.

17. Serat makanan tidak dapat membantu mencegah terjadinya penyakit diverticular.

18. Serat makanan dapat membantu menurunkan kadar kolesterol darah.

19. Seseorang dapat dikatakan konstipasi bila tidak defekasi selama 1 hari dan konsistensi tinjanya lembek.

20. Seseorang dapat dikatakan konstipasi bila defekasi kurang dari 3 kali seminggu ataupun mengejan secara berlebihan.

21. Konstipasi dapat disebabkan oleh diet rendah serat, kurang minum, kelainan struktural kolon, cedera tulang belakang, serta obat yang mengandung kalsium dan aluminium.

22. Diet tinggi serat dapat meningkatkan waktu transit kolon serta mengurangi massa feses.

23. Kombinasi diet tinggi serat serta penggunaan obat-obatan laksatif dapat menurunkan frekuensi buang air besar.

Lampiran 6

Lampiran 7

Suku Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Melayu 5 5.2 5.2 5.2

Batak 44 45.8 45.8 51.0

Jawa 15 15.7 15.7 66.7

Minang 6 6.3 6.3 72.9

Banjar 1 1.0 1.0 74.0

Tionghoa 19 19.8 19.8 93.8

Mandailin

g 1 1.0 1.0 94.8

Sunda 2 2.1 2.1 96.9

India 3 3.1 3.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

TP Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 70 72.9 72.9 72.9

Sedang 23 24.0 24.0 96.9

Kurang 3 3.1 3.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

DATA INDUK

35 SF Wanita 19 Islam Jawa 18 Baik

Protestan

Lampiran 9

HASIL UJI RELIABILITAS

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Lampiran 11

q5

q9

q13

q17

q21 Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 6 6.3 6.3 6.3

1 90 93.8 93.8 100.0

Total 96 100.0 100.0

q22 Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 46 47.9 47.9 47.9

1 50 52.1 52.1 100.0

Total 96 100.0 100.0

q23 Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0 38 39.6 39.6 39.6

1 58 60.4 60.4 100.0

Total 96 100.0 100.0

Dokumen terkait