• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Kerangka Konsep

Kerangka pemikiran Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Tentang Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus pada Kantor Desa Borongtala Kec. Tamalatea) dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 2. 1 Kerangka Konsep

Penerapan Sistem Keuangan Desa (SISKEUDES) Tentang Laporan Realisasi Anggaran (Studi Kasus Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea)

Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)

Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Tentang Laporan Realisasi Anggaran pada Kantor Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea:

- Memudahkan dalam penginputan dan penyusunan Laporan keuangan - Cepat dan mudah

- Tertib Administrasi

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan metode kualitatif (deskriptif kualitatif), yaitu Penelitian ini menjelaskan tentang fenomena dan fakta yang

terjadi dilapangan, yang menghasilkan data deskriptif baik itu yang berkaitan dengan perilaku, persepsi, motivasi, tindakan peneliti mencermati dalam bentuk kata tertulis atau tulisan.

B. Fokus Penelitian

Fokus dari penelitian ini adalah peneliti ingin memaparkan bahwa Apakah penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang disusun Kantor Kepala Desa Borongtala sudah baik dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada pembuatan laporan keuangan.

C. Lokasi dan waktu penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada Kantor Kepala Desa Borongtala yang beralamatkan di Dusun Baraya. Waktu penelitian penulis dalam melakukan penelitian ini yaitu mulai dilaksanakan pada bulan April yakni observasi terlebih dahulu dan wawancara bulan Agustus s/d September tahun 2020.

D. Jenis dan Sumber Data

Jenis dan Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil wawancara yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui bagaimana penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes)Terhadap Realisasi

Anggaran pada Kantor Kepala Desa Borongtala. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer.Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dan hasil pengujian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara yang dilakukan secara langsung dengan pihak-pihak yang berkompeten pada Kantor Kepala Desa Borongtala. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data dan informasi yang relevan dengan topik penelitian.

E. Teknik Pengumpulan Data

Untuk teknik pengumpulan data yang lebih relevan dengan kebutuhan penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

a. Observasi (Pengamatan)

Observasi adalah melakukan pengamatan secara langsung pada aparatur desa yang dalam hal ini peneliti menanyakan langsung pada sekretaris desa terkait fenomena atau trend yang kemudian dilakukan pencatatan sebagai benang merah dari fenomena atau trend tersebut.

b. Wawancara (Interview)

Wawancara adalah suatu proses memperoleh keterangan atau informasi yang bertujuan untuk memberikan bukti riil dari penelitian dengan melakukan sesi tanya jawab sambil bertatap muka oleh pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai.

Untuk mengumpulkan data dan informasi yang valid dan akurat, pengumpulan data yang utama peneliti melakukan wawancara langsung secara mendalam kepada responden yang berkompeten di kantor kepala desa Borongtala pada bidang keuangan. Dari hasil wawancara inilah peneliti mengumpulkan informasi dari responden yang kemudian dijadikan sebagai bahan penulisan bagi peneliti dalam rangka melakukan penelitian.

c. Dokumentasi

Dokumentasi dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengambil atau mengutip data yang ada dalam arsip data desa .

F. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian yang digunakan oleh penulis merupakan suatu alat yakni Pedoman wawancara dan media berupa alat perekam dan kamera yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati, untuk memperoleh data dan informasi yang valid serta akurat, dilakukan wawancara secara mendalam terhadap informan-informan yang dijadikan sumber informasi yang terlibat langsung serta memahami dan dapat memberikan informasi (gambaran) tentang Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Terhadap Realisasi Anggaran pada kantor kepala Desa Borongtala.

G. Metode Analisis

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis data Deskriptif kualitatif yaitu dimana bentuk analisis pemahaman yang dilakukan dengan menggambarkan fenomena atau keadaan secara sosial dalam menganalisis data untuk dapat memberikan informasi serta pemahaman

terkait pokok permasalahan secara rinci dan sistematis. Kemudian data yang diperoleh tersebut digambarakan dengan kata-kata atau kalimat sehingga akan memperoleh suatu kesimpulan.

Adapun metode analisis data yang digunakan oleh peneliti yaitu:

1) Pengumpulan data

Pengumpulan data yang di maksud di sini yakni dengan melakukan tiga hal yakni; dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang di lakukan penulis untuk memperdalam pemahaman mengenai penelitian yang sedang di lakukannya demi suatu tujuan yakni dapat menyelesaikan masalah yang menjadi inti pokok dalam penelitian.

2) Reduksi data

Reduksi data yang di lakukan dari penulis yakni melakukan peringkasan baik itu penambahan ataupun pengurangan kata dari catatan-catatan atau temuan yang di dapatkan selama melakukan penelitian.

3) Klasifikasi Data

Klasifikasi data yang dilakukan oleh penulis yakni sebuah metode yang di gunakan untuk menyusun data secara sistematis berdasarkan aturan atau kaidah yang telah ditetapkan atas catatan dari kumpulan fakta atau temuan yang di peroleh penulis dalam melakukan penelitian.

4) Penyajian data

Penyajian data yang di lampirkan penulis dalam penelitian ini yakni; profil Desa Borongtala yang menjadi objek penelitian, serta

Laporan Realisasi Anggaran tahun 2019 yang merupakan inti pokok dari penelitian.

5) Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan yakni menjelaskan mengenai inti pokok atau benang merah dari suatu penemuan atau fakta yang kemudian di uraikan sesingkat-singkatnya dalam menguraikan masalah yang telah terpecahkan sehingga penulis mampu mengambil kesimpulan.

BAB IV

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Letak Geografis

Desa Borongtala merupakan salah satu desa yang terletak di wilayah Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto dengan luas wilayah

± 6,04 Km² dengan gambar 4. 1 dan batas-batas Wilayah desa sebagai berikut:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Turatea Timur

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Biringkassi, Kec. Binamu

 Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Bontosunggu dan Laut Flores

Gambar 4.1

Peta Wilayah Desa Borongtala Kabupaten Jeneponto

Sumber : Dokumen Profil Desa Borongtala Desa Borongtala

25

Jika dilihat dari letak geografisnya, Desa Borongtala merupakan bagian dari daerah pesisir laut flores sehingga desa ini sangat potensial dijadikan lahan budidaya rumput laut. Disamping itu sebagian dari daerah ini merupakan daerah dataran yang juga berpotensi untuk dijadikan lahan budi daya tanaman pangan dan hortikultura. Adapun Dusun yang berdekatan dengan laut flores adalah Dusun Tobereka, Karampang Pa‟ja Barat dan Karampang Pa‟ja Timur sehingga mata pencaharian penduduknya banyak yang bertani rumput laut. Sedangkan Dusun Mattiro Baji dan Baraya berada di daerah dataran sehingga penduduknya lebih banyak yang bercocok tanam dengan tanaman pangan holtikultura ketimbang rumput laut.

1. Administrasi

Secara administrasi Desa Borongtala terdiri dari sembilan wilayah dusun yakni Dusun Mattiro Baji, Mattiro Baji Utara, Baraya Utara, Baraya Selatan, Karampang Pa‟ja, Karampang Pa‟ja Timur, Karampang Pa‟ja Barat, Tobereka, dan Tobereka Selatan dan dikepalai oleh seorang Kepala Desa yang defenitif. Wilayah antar dusun umumnya berdekatan satu sama lain.

2. Topografi

Desa Borongtala merupakan daerah dataran pesisir pantai, rata-rata berada di ketinggian 14 M sampai 31 M dari Permukaan laut.

Luas daerah pertanian sekitar ± 300 Ha dan luas daerah persawahan ± 82 Ha.

3. Geologis Desa

Jenis tanah yaitu tanah liat, mengenai kesuburan tanah cukup bagus, namun karena curah hujan yang kurang mendukung ditambah

dengan munculnya serangan hama sehingga mengakibatkan hasil panen masyarakat berkurang. Jenis tanaman yang bisa ditanam oleh masyarakat Desa Borongtala yaitu : Jagung, Kacang Hijau, Ubi Kayu, Tomat, Lombok, Padi, Kapas, Mangga, Pisang, dan Jenis Komoditi lainnya adalah rumput laut.

4. Iklim dan Curah Hujan

Iklim di Desa Borongtala sama dengan iklim desa lainnya di wilayah Kabupaten Jeneponto yakni iklim tropis, sebab curah hujannya sangat rendah. Memiliki dua tipe musim yakni musim kemarau dan musim hujan. Musim kemarau umumnya berlangsung antara bulan Mei sampai Oktober dan musim hujan terjadi antara bulan Nopember sampai Maret setiap tahunnya.

5. Hidrologi dan Tata Air

Mata air yang ada di Desa Borongtala cukup banyak namun biasanya terjadi kemarau panjang atau rendah nya curah hujan yang mengakibatkan beberapa sumber mata air seperti sumur warga yang kering, namun selalu ada solusi yang di berikan pemerintahan desa yakni sumur bor yang kualitas airnya memenuhi syarat untuk konsumsi, walaupun jumlah airnya terbatas namun mampu untuk memenuhi kebutuhan air masyarakat desa Borongtala setiap harinya.

B. Masyarakat Desa

1. Pekerjaan Pokok dan Sampingan Masyarakat

Secara umum pekerjaan pokok masyarakat Desa Borongtala sebelum mengenal rumput laut adalah petani tanaman pangan seperti

Padi, Jagung, Palawija, dan Ubi Kayu. Memasuki tahun 2001 sampai sekarang sebagian masyarakat Borongtala mulai beralih profesi sebagai petani rumput laut, menanam Lombok kecil dan beternak ayam, kuda dan kambing yang mana berimplikasi pada pendapatan masyarakat yang mulai merangkak naik, pengangguran mulai berkurang, Pendidikan pun mulai maju. Selain itu masyarakat juga banyak yang bekerja sebagai pembuat gula merah. Adapun jenis mata pencaharian utama masyarakat Desa Borongtala berdasarkan hasil pendataan penduduk tahun 2019 yang dilakukan oleh KPMD Desa Borongtala, dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut.

Tabel 4. 1

Jumlah Penduduk Desa Borongtala berdasarkan Jenis mata Pencaharian

No Jenis Pekerjaan Laki-Laki Perempuan Jiwa

1 Belum/Tidak Bekerja 310 360 670

2 Mengurus Rumah

Tangga 0 1018 1018

3 Pelajar/Mahasiswa 538 530 1068

4 Pensiunan 21 8 29

5 Pegawai Negeri Sipil

(PNS) 23 10 33

6 Tentara Nasional

Indonesia (TNI) 6 0 6

7 Kepolisian RI 3 1 4

8 Pedagang 18 6 24

9 Petani/Tukang Kebun 700 16 716

10 Peternak 50 10 60

11 Nelayan/Perikanan 21 0 21

12 Industri 1 0 1

13 Sopir 78 0 78

14 Karyawan Swasta 48 56 104

15 Buruh Harian Lepas 69 4 73

16 Buruh Tani/Perkebunan 16 15 31

17 Pembantu Rumah

Tangga 0 1 1

18 Tukang Becak 13 0 13

19 Tukang Batu 5 0 5

20 Tukang Kayu 2 0 2

21 Mekanik 1 0 1

22 Seniman 1 0 1

23 Wiraswasta 133 6 139

24 Tenaga Honorer 21 18 39

25 Tukang Ojek 2 0 2

26 Buruh Bangunan 2 0 2

27 Petani Rumpu Laut 68 0 68

28 Anggota DPR 0 0 0

Jumlah 2150 2053 4203

Sumber : Data sensus penduduk Desa Borongtala Tahun 2019

Berdasarkan Data diatas dapat di lihat bahwa masyarakat Desa Borongtala sumber mata pencaharian terbesarnya adalah bertani baik itu dalam berkebun, ataupun sebagai petani rumput laut. Meskipun Jika di lihat pada tabel 4.1 di atas jumlah pelajar/ mahasiswanya tergolong banyak namun sebagian besar sumber mata pencaharian dari orang tua mereka adalah sebagai petani. Dengan bertani mereka mampu menyekolahkan anak-anak mereka sampai ketaraf sarjana, ini membuktikan bahwa dengan bertani tidak mengurangi peluang dan keinginan para orangtua untuk menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.

2. Kependudukan dan Sosial Budaya Masyarakat 1) Jumlah Penduduk dan Pertumbuhannya

Desa Borongtala merupakan desa yang berpenduduk cukup padat. Hal ini dapat dilihat dari hasil sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2019, tercatat jumlah penduduk Desa Borongtala sekitar 4203 jiwa dengan perbandingan laki-laki 2150 jiwa dan perempuan sebanyak 2053 Jiwa.Berikut ini adalah tabel 4.2 yang menunjukkan jumlah penduduk dan Kepala keluarga yang ada pada Desa Borongtala.

Tabel 4. 2

Jumlah Penduduk dan Kepala Keluarga Desa Borongtala untuk setiap Dusun berdasarkan jenis kelamin Tahun 2019

No Nama Dusun Jumlah

KK Laki-Laki Perempuan Jumlah Jiwa

1 Mattiro Baji Utara 123 267 228 495

2 Mattiro 93 179 176 355

3 Baraya Utara 100 233 204 437

4 Baraya Selatan 91 193 176 369

5 Karampang Pa‟ja

Barat 133 262 271 533

6 Karampang Pa‟ja

Timur 135 291 295 586

7 Karampang Pa‟ja 118 264 239 503

8 Tobereka 104 195 199 394

9 Tobereka Selatan 125 266 265 531

Jumlah 1022 2150 2053 4203

Sumber : Data sensus penduduk Desa Borongtala Tahun 2019.

Berdasarkan data diatas maka dapat diketahui bahwa pertumbuhan penduduk yang ada di Desa Borongtala dari tahun ke tahun cenderung meningkat, terlihat juga perbandingan antara jumlah jiwa laki-laki dan perempuan, jumlah laki-laki lebih banyak dari pada jumlah perempuan.

Selanjutnya jumlah penduduk Desa Borongtala berdasarkan umur tahun 2019 dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut.

Tabel 4. 3

Jumlah penduduk Desa Borongtala Berdasarkan Umur Tahun 2019

Sumber: Data sensus penduduk Desa Borongtala Tahun 2019.

Berdasarkan Data di atas dapat di lihat bahwa umur 19-24 tahun laki-laki dan perempuan 450 jiwa dan umur 25-60 tahun laki-laki dan perempuan 1765 jiwa dari umur inilah dapat di simpulkan bahwa jumlah jiwa dari umur tersebut adalah jumlah jiwa yang produktif dalam mengembangkan perekonomian dan membangun desa borongtala.

No

JUMLAH PENDUDUK DESA BORONGTALA

BERDASARKAN KELOMPOK UMUR Jiwa

Kelompok Umur Laki-Laki Perempuan

1 0 – 5 Tahun 283 230 513

2 6 – 12 Tahun 344 306 650

3 13 – 5 Tahun 183 120 303

4 16 – 18 Tahun 142 105 247

5 19 – 24 Tahun 246 204 450

6 25 – 60 Tahun 828 937 1765

7 > 60 Tahun 124 151 275

Jumlah 2150 2053 4203

2) Sosial Budaya

Penduduk Desa Borongtala terkenal ramah, tekun dan rajin bekerja. Sayangnya partisipasi masyarakat masih kurang dalam pembangunan. Meski demikian, sifat gotong royong diantara mereka saat ini masih ada meskipun sudah mulai terkikis.

C. Sarana dan Prasarana Desa

1. Transportasi

Sebagian besar jalan di desa Borongtala telah diaspal (Hotmix).

Secara umum jalur transportasi lancar sehingga masyarakat yang ingin bepergian tidak terlalu lama menunggu kendaraan, baik ojek maupun mobil. Hampir semua masyarakatnya memiliki kendaraan pribadi baik itu motor maupun mobil sehingga memudahkan dalam bepergian kemana- mana.

2. Kesehatan

Di Desa Borongtala telah tersedia 1 Unit Puskesmas Pembantu (Pustu) dan 2 buah Posyandu. Namun sarana ini dianggap belum bisa melayani kebutuhan masyarakat secara maksimal. Sementara tenaga medis yang terbatas kadang-kadang kewalahan melayani pasien jika sewaktu-waktu banyak masyarakat yang menderita sakit dalam waktu yang bersamaan. Olehnya itu kader-kader kesehatan lokal dapat diberdayakan terlebih dahulu diberi pelatihan tentang pelayanan medis agar masyarakat dapat terlayani dengan baik.

3. Pendidikan

1) Taman Kanak-Kanak (TK)

2) Sekolah Dasar (SD)

3) Sekolah Menengah Pertama (SMP) 4) Sekolah Menengah Atas (SMA) 5) Perguruan Tinggi

4. Lembaga Kemasyarakatan Desa Borongtala

1) Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 2) Lembaga Perencanan Desa (LPD)

3) Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) 4) Remaja Mesjid

5) Karang Taruna 6) Arisan PKK 7) Kelompok Tani

D. Visi dan Misi Desa Borongtala 1. Visi Desa Borongtala

Visi Desa Borongtala dibuat berdasarkan situasi dan kondisi, terutama pada segi sosial maupun tingkat ekonomi masyarakat, dengan memperhatikan potensi dan sumber daya yang ada dengan merujuk kepada visi Kabupaten Jeneponto yang tertuang dalam RPJM Daerah Kabupaten Jeneponto tahun 2014- 2018, sebagai bagian dari cita-cita pembangunan Daerah, agar terjalin sinkronisasi serta terintegrasinya perencanaan desa dengan perencanaan reguler. Oleh karena itu, visi

Desa Borongtala ini disusun berdasarkan maksud tersebut. Adapun Visi Desa Borongtala adalah Sebagai berikut:

“Terwujudnya Masyarakat Desa Borongtala Yang Sejahtera Dengan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Adil dan Bertanggung jawab”

2. Misi Desa Borongtala

Berdasarkan Visi Pembangunan Desa Borongtala ditetapkan misi-misi untuk mewujudkan visi berdasarkan bidang-bidang Pembangunan Desa Borongtala Tahun 2016 – 2021 yaitu :

 Meningkatkan Perekonomian masyarakat yang ditunjang dengan

kualitas sumber daya manusia yang lebih baik disertai dengan Ketersediaan sarana dan prasarana penunjang kegiatan produksi.

 Meningkatkan mutu dan layanan Pendidikan

 Meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan derajat kesehatan

masyarakat

 Yang Meningkatkan kemampuan manajemen pemerintahan

Desa dan Kelembagaan lainnya dalam mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas

 Meningkatkatkan ketersediaan sarana dan prasarana umum

serta kualitas pemukiman masyarakat

 Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana ibadah yang menunjang prilaku religius masyarakat.

E. Struktur Organisasi

Dalam suatu organisasi atau pemerintahan perlu adanya struktural Struktur organisasi menjadi sebuah pondasi penting dalam desa karena orang-orang yang ada dalam struktural inilah yang merencanakan dan menyusun kebijakan-kebijakan yang dalam desa.

Adapun struktur organisasi yang ada pada Desa Borongtala dapat di lihat pada Gambar 4.2 berikut ;

Gambar 4. 2

Struktur Organisasi Pemerintah Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea Kabupaten Jeneponto

F. Deskripsi Tugas dan Wewenang Aparatur Desa 1. Kepala Desa

Kepala Desa sebagai Pemegang Kekuasaan Pengelolaan Keuangan Desa dan mewakili Pemerintah Desa dalam kepemilikan kekayaan Desa yang dipisahkan. Kepala Desa memiliki kewenangan untuk :

a. Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBDesa;

b. Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang milik Desa;

c. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban APBDesa;

d. Menetapkan PPKD;

e. Menyetujui DPA, DPPA, dan DPAL;

f. Menyetujui RAK Desa; dan g. Menyetujui SPP.

2. Sekertaris Desa

Sekertaris Desa selaku koordinator Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa memiliki tugas :

a. Mengoordinasikan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan APBDesa;

b. Mengoordinasikan penyusunan rancangan APBDesa dan rancangan perubahan APBDesa;

c. Mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan Desa tentang APBDesa, perubahan APBDesa, dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa;

d. Mengoordinasikan penyusunan rancangan peraturan Kepala Desa tentang Penjabaran APBDesa dan Perubahan Penjabaran APBDesa;

e. Mengoordinasikan tugas perangkat Desa lain yang menjalankan tugas PPKD; dan

f. Mengoordinasikan penyusunan laporan keuangan Desa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa.

g. Melakukan verifikasi terhadap DPA, DPPA, dan DPAL;

h. Melakukan verifikasi terhadap RAK Desa; dan

i. Melakukan verifikasi terhadap bukti penerimaan dan pengeluaran APBDesa.

3. Kaur dan Kasi

Kaur dan Kasi sebagai pelaksana kegiatan anggaran mempunyai tugas yakni:

a. Melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban anggaran belanja sesuai bidang tugasnya;

b. Melaksanakan anggaran kegiatan sesuai bidang tugasnya;

c. Mengendalikan kegiatan sesuai bidang tugasnya;

d. Menyusun DPA, DPPA, dan DPAL sesuai bidang tugasnya;

e. Menandatangani perjanjian kerja sama dengan penyedia atas pengadaan barang/jasa untuk kegiatan yang berada dalam bidang tugasnya; dan

f. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sesuai bidang tugasnya untuk pertanggungjawaban pelaksanaan APBDesa.

4. Kaur Keuangan

Kaur Keuangan sebagai pelaksana fungsi kebendaharaan yang mempunyai tugas :

a. Menyusun RAK Desa; dan

b. Melakukan penatausahaan yang meliputi menerima, menyimpan, menyetorkan/membayar,menatausahakan dan mempertanggung jawabkan penerimaan pendapatan Desa dan pengeluaran dalam rangka pelaksanaan APBDesa.

39 BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) Pada Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea

Siskeudes adalah aplikasi yang dikembangkan oleh badan pemeriksaan keuangan (BPKP) bersama dengan kementrian dalam Negeri pada Tahun 2015. Dalam upaya mengawal transparansi pengelolaan keuangan desa. Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) yang ada pada Desa Borongtala Kecamatan Tamalatea, mulai dari tahun 2018 sudah menggunakan sebuah Aplikasi dalam membuat laporan keuangan yakni dengan menggunakan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes), hal ini di sampaikan oleh sekretaris desa dari Desa Borongtala yaitu Bapak Junaedi selaku Sekretaris Desa Borongtala, informan dari penelitian.

“Siskeudes itu sendiri di terapkan pada Desa Borongtala itu pada Tahun 2018, sebelumnya dalam membuat laporan keuangan desa itu dengan menggunakan pencatatan manual saja tanpa sebuah aplikasi Siskeudes”.

Dari penjelasan yang di sampaikan oleh Bapak Junaedi selaku Sekretaris Desa Borongtala, dapat disimpulkan bahwa penerapan Siskeudes pada Desa Borongtala di mulai pada tahun 2018.

Sebelumnya dalam membuat laporan Keuangan, Desa Borongtala masih menggunakan pencatatan secara manual, tetapi dengan adanya siskeudes, maka dalam membuat laporan keuangan sudah

menggunakan sebuah aplikasi yakni siskeudes (Sistem Keuangan Desa).

Pemerintah telah meluncurkan aplikasi siskeudes versi 2.0.

Aplikasi ini sudah disesuaikan dengan pengelolaan keuangan desa yang terbaru yaitu permendagri 20 tahun 2018 tentang Pengelolaan Keuangan Desa. Peluncuran Siskeudes versi 2.0 bertujuan untuk lebih memudahkan desa dalam pembuatan peraturan Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) dan suatu wujud pengelolaan keuangan desa yang lebih transparan, akuntabel, tertib dan disiplin. Berdasarkan peluncuran aplikasi siskeudes versi 2.0, pada Desa Borongtala juga menggunakan aplikasi siskeudes versi 2.0, hal ini di sampaikan oleh Bapak Junaedi selaku Sekretaris Desa Borongtala, informan dari penelitian.

“Aplikasi Siskeudes yang di gunakan oleh Desa Borongtala adalah Aplikasi Siskeudes versi 2.0 sesuai dengan himbauan pemerintah dan semenjak menggunakan aplikasi siskeudes, dalam membuat pelaporan keuangan sangat memudahkan saya selaku sekretaris desa dan kaur keuangan dalam penginputan, perhitungan dan pembuatan Surat pertanggungjawaban Desa serta pembukuan dalam pelaporan keuangan desa ”

Dari penjelasan di atas yang disampaikan oleh Bapak Junaedi selaku Sekretaris Desa, maka dapat disimpulkan bahwa Aplikasi Siskeudes yang digunakan oleh Desa Borongtala adalah Aplikasi Siskeudes Versi 2.0, karena itu adalah himbauan pemerintah, terlebih juga siskeudes versi 2.0 Lebih baik dan terintegrasi dengan dokumen pada tahap perencanaan dan pengangaran, dibanding dengan diserap oleh setiap kegiatan.

Gambar 5. 1 FLOWCHART SISKEUDES

PENGANGGARAN PEMBIAYAAN 1 PEMBIAYAAN 2

MULAI KODE

Pada Gambar 5.1 di atas dapat di jelaskan bahwa dalam penginputan penganggaran di mulai dengan proses pengisian Kode terlebih dahulu yang kemudian di proses lalu mengisi data entry dengan pemrosesan secara online. Dalam pemrosesan secara online yang memproses dokumen dari laporan Realisasi Anggaran dan laporan APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa). Pemrosesan secara online di proses sehingga input yang di hasilkan yakni Aplikasi Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) sedangkan outputnya yaitu Laporan Keuangan. Kemudian proses selanjutnya adalah kehalaman satu yakni pembiayaan 1 melalaui pemrosesan laporan Realisasi Anggaran yang di proses menjadi 2 salinan dokumen. Kemudian keluar halaman 1 ke halaman 2 yakni pembiayaan 2 melalui pemroresan laporan APBDes yang di proses menjadi 2 salinan dokumen.

Pemrosesan APBDes kemudian di proses sampai menjadi bentuk database yakni data yang di simpan secara online, proses dalam aplikasi Siskeudes telah selesai. Langkah selanjutnya file dokumen dari laporan Realisasi Anggaran dan APBDes telah di cetak sehingga berbentuk kertas yang kemudian di arsipkan oleh Sekretaris Desa Borongtala.

Penerapan Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) adalah alat atau aplikasi yang berbasis online yang digunakan untuk mewujudkan pengelolaan keuangan secara akuntabel, yang berisikan user id dan password untuk login kedalam aplikasi siskeudes yang di implementasikan dalam database Microsoft acces. Dimulai dari pengisian data umum, yaitu proses utama yang harus dilakukan. Tanpa

pengisian data umum, maka akan ada proses yang tidak dapat dilakukan, hal yang harus diperhatikan bahwa parameter data umum dikelola oleh Administrator pada tingkat kabupaten. Pemerintah desa

pengisian data umum, maka akan ada proses yang tidak dapat dilakukan, hal yang harus diperhatikan bahwa parameter data umum dikelola oleh Administrator pada tingkat kabupaten. Pemerintah desa

Dokumen terkait