• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

G. Kerangka Konseptual

Bagan di bawah ini menjelaskan permasalahan pada penelitian ini diantaranya, dominasi siswa menengah kebawah yang berimbas pada keterlambatan pembayaran spp sehingga untuk biaya operasional tidak terpenuhi, terdapat kegiatan bersifat incidental diluar RAPBS, dan pengembangan sarana prasarana terkendala terbatasnya pembiayaan dan lahan.

Dengan berbagai permasalahan tersebut, maka lembaga pendidikan khususnya SMA Muhammadiyah 8 Ciputat perlu mengimplementasikan strategi agar outputnya berkualitas. Diantara strategi tersebut yaitu manajemen pembiayaan POAC, identifikasi sumber-sumber dana dan pengelolaan sumber dana.

Apabila sekolah SMA Muhammadiyah 8 Ciputat mengimplementasikan strategi dalam manajemen pembiayaan, serta menjalankan strategi tersebut maka

akan didapatkan hasil sebagai berikut: manajemen pembiayaan yang baik dan mutu sekolah meningkat.

Bagan 2 1 Kerangka Konseptual JKJ

Manajemen Keuangan Sekolah

Manajemen Pembiayaan Pendidikan

Pengorganisasian 1. Pengertian

Pengorganisasian 2. Komponen

Pengorganisasian 3. Unsur-unsur

Pengorganisasian

Pelaksanaan:

1. Pengertian Pelaksanaan 2. Komponen

Pelaksanaan 3. Unsur-unsur Pelaksanaan Perencanaan:

1. Pengertian Perencanaan 2. Komponen

Perencanaan 3. Unsur-unsur perencanaan

Sumber Dana Sekolah

Pengawasan:

1. Pengertian Pengawasan 2. Bentuk

pengawasan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu dilakukan karena peneliti ingin menunjukkan fenomena yang tidak dapat dikuantifikasikan yang bersifat deskriptif. Dan menurut (Sugiyono, 2013) mengatakan bahwa penelitian kualitatif merupakan sebuah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme guna meneliti kondisi objek alamiah, peneliti menjadi instrument kuncinya, teknik pengumpulan data dengan triangulasi, analisis data bersifat kualitatif, dan hasil menekankan pada makna.

Menurut (Nana Syaodih, 2011) mengatakan bahwa penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menggambarkan fenomena yang ada, yang bersifat alamiah dan rekayasa manusia. Penelitian deskriptif ini tidak dapat dimanipulasi atau diubah variable-variabel yang sedang diteliti, tetapi dapat menggambarkan kondisi yang sedang berlangsung. (Moleong, 2010) menjelaskan dalam pengumpulan data evaluasi kualitatif dengan pengamatan, wawancara dan telaah dokumen.

Maka dapat disimpulkan, bahwa penelitian deskriptif kualitatif merupakan berbagai kegiatan untuk dapat memperoleh data bersifat apa adanya tanpa adanya rekayasa yang hasilnya dapat menekankan pada makna. Dalam penelitian ini, setelah penulis mengumpulkan data ataupun informasi terkait pembahasan penelitian tentang implementasi manajemen pembiayaan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat kemudian penulis mendeskripsikannya dalam bentuk penjelasan secara naratif.

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Jalan. Dewi Sartika No. 4 Gg. Nangka Cimanggis Ciputat, Tangerang Selatan, Telp. 021-7424379 Fax. 021-74707376.

2. Waktu Penelitian

Waktu penulisan tugas akhir ini sejak bulan Desember 2019. Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga bulan Desember 2020.

No Kegiatan

Bulan

Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agu Jan Mar

1 Penyusunan Proposal 2

Pengurusan izin observasi dan Penelitian

3 Seminar proposal 4 Revisi

5 Penyusunan Bab II dan Bab III 6 Pengumpulan

data

7 Analisis dan penafsiran data 8 Penyusunan

laporan akhir 9 Seminar hasil

penelitian 10 Perbaikan 11 Seminar tesis 12 Perbaikan 13 Pengumpulan

tesis

Tabel 3 1 Waktu Penelitian C. Subjek dan Objek Penelitin

Subjek penelitian merupakan subjek yang dimaksudkan untuk diteliti dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini subjek penelitian meliputi sumber data dan informasi berupa orang, dokumentasi, dan sumber data tertulis dan cetak lainnya.

Subjek penelitian dituntut untuk memberikan informasi tentang informasi dan data yang menjadi sasaran penelitian. Sedangkan objek penelitian adalah sasaran yang dijadikan sebagai penelitian atau perhatian dalam suatu penelitian (Sugiyono, 2013).

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah kepala kepala sekolah, wakil kepala sekolah, Bendahara, staff TU, di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Objek dalam penelitian ini ialah implementasi pembiayan pendidikan yang meliputi konteks, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai evaluator eksternal. Peneliti tidak memiliki keterikatan baik secara administratif maupun secara lembaga dengan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Peneliti juga tidak ikut serta dalam pembiayaan pendidikan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

D. Teknik Pengumpulan Data

Peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan tanpa mengetahui teknik pengumpulan data. Teknik pengumpulan data merupakan langkah strategis dalam suatu penelitian, dan tujuan utama penelitian adalah memperoleh data (Sugiyono, 2013). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga metode, yaitu wawancara, observasi, dan analisa dokumen.

1. Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya hasil kerja pancaindra lainnya (Sugiyono, 2013). Dalam pelaksanaan observasi yang dilakukan peneliti, berpedoman pada lembar pengamatan (observation sheet). Teknik observasi digunakan untuk mengamati dan mencatat seluruh kegiatan manajemen pembiayaan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Dalam observasi ini peneliti menggunakan jenis observasi non partisipan yang mana peneliti tidak terlibat langsung dan hanya sebagai pengamat independen. Aktivitas observasi tersebut tidak dapat berjalan dengan optimal karena peneliti terkendala dengan kondisi pandemic yang tengah terjadi pada awal perencanaan anggaran sehingga peneliti tidak dapat mengikuti secara intens. Adapun objek observasi peneliti pada konteks ini mengenai pengelolaan anggaran pada aspek sarana prasarana seperti ruang kelas, ruang pimpinan dan guru, perpustakaan, Laboratorium IPA & Bahasa, musholla, UKS, toilet, aula, gudang dan tempat berolahraga. Observasi ini diperlukan karena sarana dan prasarana pendidikan menjadi salah satu komponen yang dibiayai. Dan, penggalian informasi terkait tujuan penelitian ini.

2. Wawancara

Wawancara merupakan pertemuan orang untuk bertukar informasi dan ide melalui Tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Anggito dan Setiawan, 2018). Wawancara adalah suatu pengumpulan data dengan cara komunikasi langsung antara peneliti dengan objek penelitian. Dalam pelaksanakan wawancara yang dilakukan oleh peneliti berpedoman pada wawancara mengenai: Perencanaan pembiayaan yang dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, pengorganisasian dan pelaksanaan pembiayaan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat, dan pengawasan pembiayaan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat.

3. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumentasi dapat berupa tulisan, gambar atau karya-karya (Sugiyono, 2017:329). Dalam penelitian ini peneliti akan mencari dokumen pendukung dalam hal pelaksanaan pembiayaan yang dilakukan oleh pihak sekolah. Dokumen yang dijadikan sumber antara lain berupa profil sekolah, visi dan misi sekolah, data pendidik dan tenaga kependidikan, data RAPBS tahun ajaran 2019/2020, laporan realisasi anggaran tahun ajaran 2019/2020, Buku Kas Umum dan data lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

E. Instrumen Pengumpulan Data

Peneliti kualitatif berperan sebagai human instrument, yaitu berfungsi dalam memilih informan sebagai sumber data, menetapkan fokus penelitian, melakukan

pengumpulan data, analisis data, menilai kualitas data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono, 2013). Dengan demikian, dalam penelitian kualitatif seorang peneliti menjadi instrumen kunci penelitian.

Instrument penelitian membutuhkan kisi-kisi yang dijadikan pedoman dalam merumuskan butir-butir instrumen. Kisi-kisi merupakan sebuah tabel yang menunjukkan adanya hubungan antara hal-hal yang disebutkan dalam baris dan kolom (Suharsimi, 2010). Kisi-kisi dalam penyusunan instrumen menunjukkan adanya kaitan antara metode yang digunakan, variabel yang diteliti dengan sumber data, dan instrumen yang disusun. Kisi-kisi yang terdapat dalam penelitian ini antara lain kisi- kisi wawancara, kisi-kisi observasi, dan kisi-kisi dokumen yang akan diuraikan di bawah ini:

1. Observasi

Uraian Pengamatan a. Letak geografis sekolah

b. Keadaan sarana-prasarana, yang meliputi:

- Ruang kelas

- Ruang pimpinan dan guru - Perpustakaan

- Laboratorium IPA & Bahasa - Musholla

Tabel 1 2 Kisi-kisi Instrumen Observasi 2. Wawancara

No Variabel Sub Variabel Indikator Pertanyaan 1

No Variabel Sub Variabel Indikator Pertanyaan

No Variabel Sub Variabel Indikator Pertanyaan sekolah sesuai dengan ketentuan yang berlaku

Tabel 2 3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian

3. Dokumentasi

Sumber Data Jenis Data Aspek

Dokumen tertulis dan foto

mengenai SMAM 8 Ciputat

Profil

Sekolah c. Profil Sekolah

d. Visi, misi dan tujuan sekolah e. Struktur Organisasi

f. Data Peserta didik

g. Data Tenaga pendidik dan Kepend.

Pembiayaan Pendidikan

a. RAPBS T.A 2019/2020 b. Lap. Realisasi Anggaran T.A

2019/2020 c. Buku Kas Umum d. Buku Kas Pembantu e. Daftar potongan-potongan f. Buku SPP

Tabel 2 4 Kisi-kisi Dokumentasi F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teori Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013), mengemukkan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya penuh. Aktivitas yang dimaksud diantaranya: data reduction (reduksi data), data display (penyajian data), dan conclusion drawing/verification (penarikan kesimpulan/verifikasi). Data diperoleh, kemudian dikumpulkan untuk diolah secara sistematis. Di mulai dari wawancara, mengklarifikasi, selanjutnya penyajian data serta menyimpulkan data dan triangulasi.

Terdapat dua tahapan proses analisis data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini. Pertama, analisa data dilakukan saat proses pengumpulan data berlangsung. Hal tersebut berguna untuk pengelompokan data dalam observasi ataupun dokumentasi laporan yang berkaitan dengan implementasi manajemen pembiayaan di SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Kedua, analisa data dilakukan pasca pengumpulan data. Hal ini bertujuan untuk menyeleksi kembali data yang diperoleh agar mendapatkan data akurat dan objektif. Proses penyaringan data kemudian

ditampilkan dalam bentuk grafik, matriks ataupun tabel sehingga proses pengambilan kesimpulan dapat dilakukan. Kesimpulan tersebut diharapkan menjadi bukti dan landasan hasil penelitian. Adapun penjelasan secara rinci sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Menurut Sugiyono (Sugiyono, 2013), data yang didapat di lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu di catat secara rinci dan teliti.

Dengan demikian, mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal inti, fokus pada hal-hal penting, hingga mencari tema dan polanya. Dengan demikian, gambaran yang lebih jelas akan didapatkan setelah data direduksi, dan mempermudah peneliti dalam melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila dibutuhkan.

Dalam penelitian ini, data yang terkumpul dari hasil wawancara Kepala sekolah, bendahara dan tata usaha, hasil observasi, pedoman wawancara, dan dokumentasi peneliti yang selanjutnya dibuat kategorisasi dan dituangkan ke dalam bentuk laporan terinci. Setelah dianalisis, hal-hal yang dianggap tidak ada kaitan langsung dengan penelitian kemudian dieleminasi.

2. Penyajian Data

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data.

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori, flowchart, dan sejenisnya.

Sugiyono (Sugiyono, 2013) menjabarkan bahwa penyajian data kualitatif paling sering menarasikan data dengan teks. Dengan demikian, penyajian data dari hasil riset akan memudahkan peneliti dalam menganalisis dan memahami apa yang terjadi.

Dalam penelitian ini, penyajian data dilakukan dengan cara melihat gambaran keseluruhan atau bagian-bagian tertentu dari hasil data yang telah direduksi untuk dilakukan klasifikasi berdasarkan aspek-aspek pada fungsi manajemen pembiayaan yaitu perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan.

3. Penarikan Kesimpulan/Verifikasi

Setelah proses reduksi dan penyajian data telah dilakukan, maka langkah ketiga adalah penarikan kesimpulan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung ada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2013). Dengan demikian, kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak, karena masalah dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada di lapangan.

G. Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data yang diperoleh. Menurut Sugiono (2013), uji keabsahan data di dalam penelitian kualitatif meliputi uji kredibilitas (validitas internal), transferability (validitas eskternal), dependability (reabilitas), dan confirmability (obyektifitas). Adapun penjelasan komponen uji keabsahan data sebagai berikut:

1. Kredibilitas

Kredibilitas adalah keakuratan diantara data responden dengan data peneliti.

Ada beberapa syarat supaya kredibilitas terpenuhi sebagai berikut:

a. Perpanjangan pengamatan

Maksudnya ialah si peneliti kembali ke lapangan untuk mengamati kembali, wawancara kembali dengan responden / sumber data yang telah ditemui maupun yang belum ditemui sebelumnya. Maksud dari perpanjangan pengamatan ini ialah agar terjalin hubungan yang akrab satu sama lain, saling percaya, saling terbuka dan saling berbagi tanpa ada yang ditutupi.

b. Peningkatan ketekunan

Artinya peneliti melakukan proses pengamatan dengan cara lebih teliti, cermat, dan kontinu. Dengan metode ini maka kepastian data dan urutan kejadian akan dapat dipotret secara runut.

c. Triangulasi

Triangulasi pada pengujian credibility ini dimaksudkan sebagai pengecekan data-data dari sumber-sumber melalui berbagai mekanisme dan waktu. Dengan cara itu maka akan ada triangulasi sumber dan triangulasi teknik pengumpulan data. Penjelasan di atas dapat disimpulkan melalui bagan di bawah ini.

Bagan. 1.1 Triangulasi Sumber Wawancara

Men-dalam

Informan 1 Informan 2 Informan 3

Tabel 3 4 Triangulasi Teknik Sumber: (Sugiyono, 2013)

Dalam penelitian ini peneliti membandingkan informasi yang diberikan kepala sekolah, dengan informasi yang diberikan oleh bendahara. Peneliti memperoleh data yang sama dari antara kepala sekolah dan bendahara terkait data RAPBS, laporan realisasi anggaran, pembukuan keuangan dan Buku Kas Umum (BKU) serta ketersediaan sarana prasarana di SMA Muhammadayah 8 Ciputat.

Pemeriksaan keabsahan data dilakukan dengan cara membandingkan data melalui observasi, wawancara, dokumentasi untuk memastikan data yang diperoleh tidak tidak bertentangan.

d. Peer Review

Metode ini adalah usaha untuk menghasilkan informasi terkait beserta data yang dibutuhkan hingga akhirnya hal-hal yang didapatkan bisa benar dan meyakinkan.

e. Analisis kasus negatif

Maksudnya ialah menganalisis kasus yang negatif atau seorang peneliti mencari data yang bersifat agak berbeda, dan bahkan sangat beda atau bertentangan dengan data yang sudah ada. Kalau sudah tidak ada data lagi yang paradok terhadap data temuan awal berarti data yang didapatkan sudah bisa terpercaya kebenarannya. Tapi jika masih ditemukan data yang paradok dengan data awal maka mungkin peneliti akan melakukan perubahan dalam penelitiannya.

f. Member Check

Proses pengecekan data data yang didapat dari informan. Tujuan membercheck adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Jadi tujuan membercheck adalah agar informasi yang diperoleh dan akan digunakan dalam penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau informan.

2. Transferability (Validitas Eksternal)

Validitas eksternal merupakan transferability dalam penelitian kualitatif.

Validitas eksternal menunjukan deretan ketetapan atau dapat diterapkannya hasil penelitian ke populasi dimana sampel tersebut telah digunakan.

Informan

Observasi Wawancara Dokumentasi

3. Dependability

Di dalam penelitian yang bersifat kualitatif, uji dependability dilakukan dengan cara mengaudit terhadap keseluruhan proses penelitian. Banyak terjadi peneliti tidak melakukan proses meneliti di lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti yang bersifat/berprilaku seperti ini perlu dipertayakan dependabilitynya. Karena peneliti ini mendatangkan data tanpa terjun ke lapangan, maka ia bisa disebut sebagai peneliti tidak reliable. Oleh karena itu pengujian ini dilakukan untuk mangaudit semua proses penelitian secara keseluruhan.

4. Confirmability (Objektifitas)

Uji objektifitas ini sangat mirip dengan uji dependability, sehingga pengujiannya bisa dilaksanakan dengan cara bersama-sama. Menguji objektifitas sama dengan menguji hasil dari sebuah penelitian, dihubungkan terhadap proses yang dijalankan peneliti. Jika hasil dari penelitian ialah manfaat dari proses penelitian yang dilakukan, maka peneliti ini sudah memenuhi kriteria confirmability.

Dalam penelitian kali ini peneliti menggunakan uji triangulasi dalam menguji keabsahan datanya. Triangulasi ini dimaksudkan sebagai proses cek data dari banyak sumber dan dengan banyak cara dan waktu. Dengan itu maka akan ada triangulasi sumber dan teknik pengumpulan data.

Penulis ingin mengetahui bagaimana implementasi manajemen pembiayaan pendidikan SMA Muhammadiyah 8 Ciputat. Dengan mengumpulkan berbagai macam jenis data bisa dari wawancara, observasi, maupun dokumentasi.

Sehingga metode triangulasi dapat mendapatkan data yang sama seperti harapan peneliti.

BAB IV

GAMBARAN UMUM SMA MUHAMMADIYAH 8 CIPUTAT

A. Sejarah Singkat SMA Muhammadiyah 8 Ciputat 1. Sejarah Organisasi Muhammadiyah

Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan Kyai Haji Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang.

Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan dirumahnya ditengah kesibukannya sebagai Khatib dan para pedagang (Muhammadiyah, 2020).

KH Ahmad Dahlan memimpin Muhammadiyah dari tahun 1912 hingga tahun 1922 dimana saat itu masih menggunakan sistem permusyawaratan rapat tahunan.

Pada rapat tahun ke 11, Pemimpin Muhammadiyah dipegang oleh KH Ibrahim yang kemudian memegang Muhammadiyah hingga tahun 1934. Rapat Tahunan itu sendiri kemudian berubah menjadi Konggres Tahunan pada tahun 1926 yang di kemudian hari berubah menjadi Muktamar tiga tahunan dan seperti saat ini Menjadi Muktamar 5 tahunan.

Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang besar di Indonesia.

Nama organisasi ini diambil dari nama Nabi Muhammad SAW. Sehingga Muhammadiyah juga dapat dikenal sebagai orang-orang yang menjadi pengikut Nabi Muhammad SAW. Latar belakang KH Ahmad Dahlan memilih nama Muhammadiyah yang pada masa itu sangat asing bagi telinga masyarakat umum adalah untuk memancing rasa ingin tahu dari masyarakat, sehingga ada celah untuk memberikan penjelasan dan keterangan seluas-luasnya tentang agama Islam sebagaimana yang telah diajarkan Rasulullah SAW.

Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha KH Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran Islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah (sekarang dikenal dengan Madrasah Mu‟allimin khusus laki-laki, yang bertempat di Patangpuluhan kecamatan Wirobrajan dan Mu‟allimaat Muhammadiyah khusus Perempuan, di Suronatan Yogyakarta).

Muhammadiyah secara etimologis berarti pengikut nabi Muhammad, karena berasal dari kata Muhammad, kemudian mendapatkan ya nisbiyah, sedangkan secara terminologi berarti gerakan Islam, dakwah amar ma‟ruf nahi mungkar dan tajdid, bersumber pada al-Qur‟an dan as-Sunnah. Berkaitan dengan latar belakang berdirinya Muhammadiyah secara garis besar faktor penyebabnya adalah pertama, factor subyektif adalah hasil pendalaman KH. Ahmad Dahlan terhadap al-Qur‟an

dalam menelaah, membahas dan mengkaji kandungan isinya. Kedua, faktor obyektif dimana dapat dilihat secara internal dan eksternal. Secara internal ketidakmurnian amalan Islam akibat tidak dijadikannya al-Qur‟an dan as-Sunnah sebagai satu-satunya rujukan oleh sebagiab besar umat Islam Indonesia.

Muhammadiyah adalah Gerakan Islam yang melaksanakan da‟wah amar ma‟ruf nahi munkar dengan maksud dan tujuan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

Muhammadiyah berpandangan bahwa Agama Islam menyangkut seluruh aspek kehidupan meliputi aqidah, ibadah, akhlaq, dan mu‟amalat duniawiyah yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dilaksanakan dalam kehidupan perseorangan maupun kolektif. Dengan mengemban misi gerakan tersebut.

Muhammadiyah dapat mewujudkan atau mengaktualisasikan Agama Islam menjadi rahmatan lil-‟alamin dalam kehidupan di muka bumi ini.

Visi Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang berlandaskan alQur‟an dan as-Sunnah dengan watak tajdid yang dimilikinya senantiasa istiqamah dan aktif dalam melaksanakan dakwah Islam amar ma‟ruf nahi mungkar di segala bidang, sehingga menjadi rahmatan li al-„alamin bagi umat, bangsa dan dunia kemanusiaan menuju terciptanya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya yang diridhai Allah SWT dalam kehidupan di dunia ini. Misi Muhammadiyah adalah:

a. Menegakkan keyakinan tauhid yang murni sesuai dengan ajaran Allah swt yang dibawa oleh Rasulullah yang disyariatkan sejak Nabi Nuh hingga Nabi Muhammad saw.

b. Memahami agama dengan menggunakan akal pikiran sesuai dengan jiwa ajaran Islam untuk menjawab dan menyelesaikan persolan-persoalan kehidupan yang bersifat duniawi.

c. Menyebarkan ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur‟an sebagai kitab Allah yang terakhir untuk umat manusia sebagai penjelasannya.

d. Mewujudkan amalan-amalan Islam dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat. Lihat Tanfidz Keputusan Musyawarah Wilayah ke-39 Muhammadiyah Sumatera Barat tahun 2005 di Kota Sawahlunto.

Keinginan dari KH. Akhmad Dahlan untuk mendirikan organisasi yangdapat dijadikan sebagai alat perjuangan dan da‟wah untuk menegakan amar ma’ruf nahyi munkar yang bersumber pada Al-Qur‟an, QS. Al-Imron [3]: 104 dan QS. Al-Ma‟un sebagai sumber dari gerakan sosial praktis untuk mewujudkan gerakan tauhid.

Sebagaimana dalam QS. Al-Imran [3]:104 berbunyi:



"Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Kemenag, 2020) Faktor-faktor yang mempengaruhi berdirinya Muhammadiyah terdiri dari

faktor internal dan eksternal, sebagai berikut :

faktor internal dan eksternal, sebagai berikut :

Dokumen terkait