• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN TEORITIS

D. Pelaksanaan (Actuating)

1. Pengertian Pelaksanaan Pembiayaan

Pelaksanaan adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang telah disusun secara matang dan terperinci, implementasi dilakukan setelah perencanaan dianggap siap. Secara sederhana pelaksanaan bisa diartikan penerapan.

Dalam KBBI, pelaksanaan berasal dari kata dasar laksana yang berarti perbuatan.

Pelaksanaan disebut juga gerakan aksi mencakup kegiatan yang dilakukan pemimpin untuk mengawali dan melanjutkan kegiatan yang ditetapkan oleh unsur perencanaan dan pengorganisasian agar tujuan tercapai. (Terry, 2013). Pelaksanaan anggaran menjadi tahap kedua setelah perencanaan anggaran dengan menyesuaikan komponen kebutuhan yang kemudian diterapkan dalam pelaksanaan sesuai strategi yang ditentukan.

Dalam Al-Qur‟an surah Ali-Imran [31]: 104 Allah SWT berfirman berkenaan dengan pelaksanaan yaitu:

Artinya: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar merekalah orang-orang yang beruntung” (Departeman Agama RI, 2010).

Dalam tafsir Jalalain disebutkan bahwa setiap orang harus memperhatikan apa yang telah dilakukan untuk kedepan, yaitu menghadapi hari kiamat (Imam Jalaludin, 2007). Ayat di atas menjelaskan bahwa dibutuhkan pelaksanaan yang serius agar tujuan dapat tercapai. Dalam hal ini, apapun bentuk perencanaan yang telah dirancang, jika pelaksanaan tidak ada atau tidak optimal, maka hasil sangat sulit tercapai.

Dalam penelitian (Iskandar, 2019) menekankan pada pelaksanaan berdasarkan rencana yang telah dibuat dan kemungkinan penyesuaian jika diperlukan. Penerapan dalam pengelolaan keuangan menjadi proses pengelolaan pendapatan dan pengeluaran. Dalam hal ini, pengelolaan keuangan dari segi pendapatan yaitu, sumber keuangan sekolah berasal dari yayasan dan pemerintah, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan dana pendidikan gratis. Selain dua sumber pembiayaan tersebut, sekolah tidak menerima bantuan dari masyarakat. Sedangkan dalam penelitian (Sunhaji, Ahmad, Abd Muid N, 2020) pelaksanaan adalah suatu kegiatan yang menggerakkan dan mengusahakan pekerja / pelaksana untuk menjalankan tugas dan kewajibannya. Jadi dalam hal ini, dalam pelaksanaannya

dapat disimpulkan bahwa kepemimpinan mampu menggerakkan dan membina pekerja dengan memberikan arahan dan petunjuk dalam melaksanakan tugas.

Senada dengan hal tersebut, Ali Mufron (2011) menyampaikan bahwa pelaksanaan merupakan upaya yang dilakukan oleh pimpinan untuk memberikan penjelasan, arahan dan bimbingan kepada orang-orang yang menjadi bawahannya sebelum dan selama menjalankan tugas. Jadi penggerak adalah kemampuan pimpinan untuk memobilisasi dan membina pekerja dengan memberikan arahan dan petunjuk dalam melaksanakan tugas. Segala biaya yang telah diperoleh dari berbagai pihak, baik dari pemerintah maupun masyarakat, harus digunakan secara efektif dan efisien. Artinya, semua pengeluaran yang dilakukan harus sesuai dengan kebutuhan proses pendidikan yang terdapat di sekolah, yang dalam hal ini sesuai dengan rencana pembiayaan pendidikan yang telah dibuat sejak awal.

2. Komponen dan Unsur-unsur

Pembiayaan pendidikan merupakan komponen penting dari sistem pendidikan. Tanpa adanya biaya yang menunjang proses penyelenggaraan pendidikan, pendidikan yang berkualitas hanyalah angan-angan. Segala sesuatu yang berhubungan dengan proses penyelenggaraan pendidikan yang berjalan di sekolah berkaitan dengan biaya. Menurut Akdon (2015), pembiayaan pendidikan adalah kegiatan yang berkaitan dengan perolehan dana (pendapatan) yang diterima dan bagaimana penggunaan dana tersebut digunakan untuk membiayai semua program yang ditunjuk.

Secara garis besar, pelaksanaan pembiayaan pendidikan dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu pendapatan dan pengeluaran. Pendapatan terkait dana yang telah diperoleh harus dicatat dengan jelas, sesuai dengan prosedur pengelolaan yang sejalan dengan ketentuan yang disepakati, baik dalam bentuk konsep teoritis maupun peraturan pemerintah. Biaya sekolah berkaitan dengan pembayaran keuangan sekolah untuk pembelian beberapa sumber atau masukan dari proses sekolah seperti tenaga administrasi, guru, bahan, peralatan, dan fasilitas (Mulyasa, 2011).

Pelaksanaan proses belajar mengajar yang terdapat di dalam kelas memungkinkan terjadinya interaksi antara pendidik dan siswa. Distribusi pengetahuan dari pendidik kepada siswa terjadi dalam proses pembelajaran. Dengan kata lain, proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan sekolah yang diharapkan. Proses ini membutuhkan dukungan fasilitas dalam kegiatan belajar mengajar di kelas terutama dalam hal sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk mendukung proses tersebut. Mulai dari perlengkapan media pembelajaran hingga metode pembelajaran yang digunakan oleh pendidik. Dalam hal ini tentunya biaya sangat sangat dibutuhkan sekali dalam alokasi untuk proses pembelajaran yang terdapat di dalam kelas.

Semua pengeluaran dalam pendanaan pendidikan khususnya sekolah tidak hanya terbatas pada kegiatan formal seperti kegiatan belajar mengajar, namun ada beberapa kegiatan informal yang harus dibiayai dalam pelaksanaannya. Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu siswa.

Peningkatan kualitas siswa dapat dikembangkan melalui kegiatan di luar sekolah atau ekstrakurikuler. Hal tersebut membutuhkan biaya yang tidak sedikit secara nominal, namun membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama pemerintah

dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang lebih baik lagi dari sumber daya manusia yang kompeten, baik dukungan moril maupun materil.

Kegiatan yang sudah selesai kemudian dibuat laporan untuk dipertanggungjawabkan nanti. Laporan mulai dari biaya terkecil hingga terbesar secara nominal. Hal ini dapat dijelaskan dalam bentuk pembukuannya. Sehingga tidak ada kesalahan dalam pengeluaran yang telah dilakukan.

Selain itu, terdapat beberapa hal yang menjadi ciri atau ciri pembiayaan pendidikan, yaitu sebagai berikut (Mulyasa, 2011):

a. Biaya pendidikan akan selalu naik, dan dalam perhitungan pembiayaan pendidikan dinyatakan dalam satuan biaya yang meliputi:

1) Biaya satuan lengkap, yaitu penghitungan biaya satuan berdasarkan semua fasilitas yang dikeluarkan untuk penyelenggaraan pendidikan.

2) Biaya satuan semi-lengkap, hanya menghitung biaya kebutuhan bahan dan peralatan yang lama-kelamaan habis meskipun jangka waktunya berbeda.

3) Satuan biaya terbatas, yaitu biaya satuan yang diperoleh hanya dengan memperhitungkan biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan penghitungan biaya lain yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar.

b. Biaya terbesar dalam penyelenggaraan pendidikan adalah biaya faktor manusia. Pendidikan dapat dikatakan sebagai “human investment” yang artinya biaya terbesar diserap oleh tenaga manusia.

c. Biaya satuan pendidikan akan meningkat sesuai dengan tingkat sekolah.

d. Biaya satuan pendidikan dipengaruhi oleh jenis institusi pendidikan.

Biaya sekolah kejuruan lebih besar dari pada sekolah umum.

a. Komponen yang dibiayai dalam sistem pendidikan hampir sama dari tahun ke tahun.

3. Pelaksana Pembiayaan

Prosedur akuntansi untuk penerimaan keuangan sekolah menggabungkan antara peraturan pemerintah pusat dan sekolah. Artinya, ada beberapa kebijakan pemerintah yang tidak bisa diubah oleh sekolah dalam hal alokasi anggaran. Dalam hal ini sekolah hanya bertindak sebagai pengguna pelaksana. Di sisi lain, dengan adanya Manajemen Berbasis Sekolah, sekolah memiliki kewenangan dan keleluasaan untuk mengelola dana dalam mencapai efektivitas pencapaian tujuan sekolah. Pembukuan meliputi dua hal, yaitu: manajemen yang berkepentingan dengan kewenangan untuk menetapkan kebijakan penerimaan atau pengeluaran uang, dan tindak lanjutnya yaitu menerima, menabung dan membelanjakan uang.

Jenis komite kedua juga dikenal sebagai komite bendahara.

Otorisator adalah pejabat yang diberi kewenangan untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan terjadinya penerimaan dan pengeluaran anggaran (Panjaitan, 2019). Dengan demikian, pencairan dana hanya dapat dilakukan jika pemberi otorisasi berperan dalam melaksanakan otorisasi. Ordinator adalah pejabat yang memiliki kewenangan untuk menguji dan memerintahkan pembayaran untuk semua tindakan yang diambil berdasarkan otorisasi yang telah ditentukan. Dengan demikian, peran ordinator mengawasi pemberi kuasa untuk menjalankan

kewenangannya agar tidak bertentangan dengan aturan.

Kepala sekolah berfungsi sebagai petugas otorisasi resmi dan dipercayakan dengan tugas ordinator. Kepala sekolah sebagai administrator harus diwujudkan dalam mengembangkan administrasi keuangan rutin, menyusun proposal bantuan keuangan, dan menyusun proposal untuk mencari berbagai kemungkinan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak terkait. Di sisi lain, fungsi kepala sekolah dapat dikatakan sebagai kewenangan manajerial dalam hal penggunaan dana yang telah diperoleh, yang kemudian menunjuk bendahara untuk membuat laporan anggaran untuk pertanggungjawaban nantinya. Dapat dikatakan bahwa pengelolaan keuangan di sekolah ditanggung oleh kepala sekolah. Hal ini karena kepala sekolah berperan memberikan kewenangan sekaligus bertanggung jawab penuh atas anggaran yang telah diterima atau yang telah dikeluarkan. Untuk operasi, Pengelolaan keuangan di sekolah biasa dikelola oleh bendahara yang melakukan pembukuan sesuai ketentuan yang berlaku. Menurut Mulyasa (Mulyasa, 2011) Bendahara adalah pejabat yang berwenang menerima, menyimpan, dan mencairkan uang atau surat berharga lain yang dapat dinilai dengan uang dan wajib melakukan perhitungan serta dapat dipertanggungjawabkan.

Di sekolah yang terlibat dalam pembiayaan pendidikan ada dua hal. Pimpinan sebagai penanggung jawab anggaran akan membandingkan pelaksanaan kegiatan yang bersangkutan dengan anggarannya (Terry, 2013). Kepala sekolah sebagai penanggung jawab dalam penggunaan anggaran. Segala biaya yang harus dikeluarkan harus ada kewenangan pimpinan, dalam hal ini kepala sekolah. Hal ini karena kepala sekolah berhak memberikan kewenangan terkait pembiayaan pendidikan di sekolah. Bendahara berfungsi sebagai penanggung jawab seluruh penggunaan anggaran yang dikeluarkan yang dilanjutkan dengan membuat pembukuan sesuai standar, yang kemudian dilaporkan dan dipertanggungjawabkan atas seluruh biaya yang telah dikeluarkan. Baik berupa barang maupun jasa yang terpinggirkan. Bendahara harus mengetahui apa yang terkait dengan pembukuan dalam hal penggunaan biaya. Hal tersebut perlu dilakukan agar ada kejelasan biaya yang telah dikeluarkan, baik dalam kategori dengan nilai nominal kecil maupun nominal besar. Dicairkan untuk biaya apa saja yang telah digunakan. Di sisi lain, menyusun laporan sejelas-jelasnya agar nantinya laporan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.

Dalam melaksanakan pembiayaan di sekolah, dapat disimpulkan bahwa berfokus pada proses pembukuan. Karena semua laporan yang berkaitan dengan pembiayaan harus dibuktikan dengan laporan fisik yang jelas yaitu berupa laporan berupa hasil belanjaan atau pernyataan hukum. Contohnya berupa kwitansi dan sebagainya. Dari pengeluaran kecil hingga pengeluaran nominal besar, harus ada bukti fisik. Tanpa bukti fisik yang jelas, biaya harus dipertanyakan. Laporan yang disajikan kemudian harus dipertanggungjawabkan. Pembukuan harus dilakukan sesuai prosedur yang ada. Setiap kekurangan laporan yang jelas dipertanggungjawabkan oleh kepala sekolah, karena kepala sekolah merupakan pemegang tanggung jawab terkait pembiayaan sekolah. Dalam kasus lain, bendahara bertugas membukukan yang nantinya akan dipertanggungjawabkan. Mulai dari dana yang diterima hingga pelaksanaan anggaran hingga urusan apa pun. Laporan yang disajikan tidak hanya sebatas biaya yang dikeluarkan saja, tetapi semua biaya yang telah diperoleh harus diperjelas dalam buku yang disajikan, baik dana yang

diperoleh dari pemerintah maupun masyarakat.

Dokumen terkait