• Tidak ada hasil yang ditemukan

Anak usia sekolah berada pada usia pertumbuhan dan perkembangan. Zat gizi yang diperoleh seorang anak melalui konsumsi pangan setiap hari berperan

25 besar untuk kehidupan anak tersebut. Pada kenyataannya masih banyak anak-anak yang konsumsi pangannya kurang dari tiga kali sehari dan waktu makan yang sering ditinggalkan oleh anak dengan berbagai alasan adalah sarapan (Reddan et al. 2002; Almatsier et al. 2011).

Kebiasaan tidak sarapan di rumah mendorong anak untuk membeli makanan di sekolah. Brown et al. (2008) menyatakan bahwa selain menyumbang glukosa, sarapan juga menyumbangkan zat gizi penting yang berperan dalam mekanisme daya ingat seseorang. Bila terjadi keterlambatan masukan zat gizi (asupan gula ke dalam sel darah) maka dapat menurunkan konsentrasi anak sewaktu belajar yang timbul karena lemas, lesu, pusing, dan mengantuk. Sarapan secara teratur pada anak sekolah terbukti dapat meningkatkan konsentrasi, kemampuan belajar, stamina anak, dan kehadiran di sekolah (Almatsier et al. 2011; Gibson dan Gunn 2011; Arora et al. 2012; Corder et al. 2014). Salah satu upaya untuk mengatasi masalah kelalaian sarapan pada anak yaitu dengan adanya intervensi pendidikan gizi.

Pendidikan gizi merupakan proses penyampaian pesan-pesan gizi dari pendidik terhadap peserta didik untuk membantu peserta didik menjadi tahu apa yang sebelumnya tidak diketahui. Proses pendidikan gizi melibatkan tiga unsur penting, yaitu pendidik (sumber informasi), media pendidikan gizi (alat bantu penyampaian informasi), dan peserta didik (sasaran pendidikan gizi). Ketiga unsur tersebut saling berinteraksi satu sama lain selama proses pendidikan gizi berlangsung. Materi pendidikan gizi tentang kebiasaan sarapan disampaikan melalui media pendidikan gizi. Media pendidikan gizi merupakan alat bantu yang berfungsi untuk mempermudah penyampaian pesan-pesan gizi dan kesehatan dari pendidik kepada sasaran (Arsyad 2009; Fitriani 2011). Pada penelitian ini media pendidikan gizi yang digunakan berupa media visual (poster dan leaflet) dan media audiovisual (multimedia).

Pemberian poster, leaflet, dan multimedia sebagai media pendidikan gizi diharapkan dapat meningkatkan motivasi anak dalam menerima pesan. Hal ini digambarkan dari tingkat penerimaan anak terhadap media. Selain dipengaruhi oleh media pendidikan, proses penyampaian dan penerimaan pesan juga dipengaruhi oleh faktor internal dari anak (usia, jenis kelamin, uang saku, uang jajan), dan faktor eksternal berupa sosial ekonomi keluarga (pekerjaan, pendidikan, pendapatan orangtua, besar keluarga), serta akses informasi gizi.

Tingkat penerimaan yang baik pada media dapat mempengaruhi perilaku kebiasaan sarapan anak. Menurut teori Bloom, perilaku dibagi menjadi pengetahuan (knowledge), sikap (atitude) dan praktik (practice) (Notoatmodjo 2007). Aktifitas fisik yang dilakukan seorang anak memerlukan konsumsi pangan yang baik dan teratur, salah satunya dengan kebiasaan sarapan secara teratur.

Pendidikan gizi dengan menggunakan media poster, leaflet, dan multimedia diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anak mengenai sarapan yang akan berpengaruh pada sikap anak sehingga dapat mengubah kebiasaan sarapan anak. Praktik kebiasaan sarapan yang baik pada anak pada akhirnya akan mempengaruhi asupan zat gizi, status gizi, dan status kesehatan anak sekolah. Pada penelitian ini, aktivitas fisik, status gizi, dan status kesehatan tidak diteliti.

26

Keterangan :

= Variabel yang diteliti

= Variabel yang tidak diteliti = Hubungan yang dianalisis = Hubungan yang tidak dianalisis

Gambar 1 Kerangka pemikiran analisis penggunaan media pada pendidikan gizi terhadap pengetahuan, sikap dan praktik kebiasaan sarapan siswa sekolah dasar

Karakteristik contoh (usia, jenis kelamin, uang saku dan jajan)

Karakteristik keluarga (pekerjaan, pendidikan, pendapatan orangtua, besar keluarga) Perilaku

Pengetahuan Sikap Praktik

Status Gizi Konsumsi Pangan AKG

Umur

Jenis kelamin

Tingkat kecukupan E, P, Fe, Ca, Fosfor, Vit A, Vit B1, dan Vit C

Status Kesehatan

Tingkat penerimaan Anak Sekolah Dasar

pada media Akses informasi gizi

Aktivitas Fisik Materi pendidikan gizi

(Kebiasaan sarapan)

Visual

Media pendidikan gizi

Poster Leaflet Multimedia

Audiovisual Audio

27

4 METODE

Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian

Desain penelitian ini adalah quasy experimental, yaitu memberikan perlakuan atau intervensi pada subyek penelitian, kemudian efek perlakuan tersebut diukur dan dianalisis. Pemilihan tempat penelitian dilakukan secara purposive dengan kriteria, yaitu 1) merupakan empat Sekolah Dasar Negeri di Kota Brebes; 2) memiliki nilai rata-rata UAN yang baik; dan 3) belum pernah memperoleh pendidikan gizi mengenai sarapan di sekolah. Penelitian ini dilakukan di empat sekolah, yaitu SDN Brebes 01, SDN Brebes 02, SDN Brebes 07, dan SDN Brebes 08 pada bulan November-Desember 2013.

Teknik Penarikan Contoh

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 5 dari SDN Brebes 01, SDN Brebes 02, SDN Brebes 07, dan SDN Brebes 08. Contoh yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa yang memenuhi kriteria dan memiliki kelengkapan data. Kriteria siswa yang dijadikan contoh penelitian adalah siswa laki-laki dan perempuan yang berusia 8-12 tahun yang berada pada masa karakteristik anak yang ingin tahu, ingin belajar, cermat, dan berada pada periode emas membaca (Backes 2007), serta bersedia mengikuti setiap tahapan penelitian. Besarnya ukuran contoh untuk masing-masing kelompok dihitung menggunakan rumus (WHO 1996):

n {(2 s2 2) d2)

Keterangan:

n = jumlah contoh per kelompok perlakuan

s = standar deviasi (SD) skor pengetahuan sarapan (11.9) (Nababan 2012) Z = sebaran normal dengan kekuatan uji 80% (0.84)

Z = sebaran normal dengan selang kepercayaan 95% (1.96)

d = peningkatan atau selisih nilai yang diharapkan (8.7) (Nababan 2012) n {(2 .92 0.84 .96 2) 8.72)

n 29

Dengan mempertimbangkan kemungkinan drop out 15%, maka jumlah contoh yang diperlukan adalah 33 siswa tiap kelompok. Jumlah contoh yang diperlukan pada penelitian ini lebih banyak daripada jumlah minimal contoh untuk mewakili target populasi menurut Dick dan Carey (2001) yaitu 30 orang. Hal ini dilakukan sebagai pertimbangan untuk melibatkan seluruh siswa dalam setiap kelas yang terpilih dan juga untuk mengantisipasi terjadi drop out pada masing-masing kelompok.

Penarikan contoh dilakukan secara purposive yaitu dipilih satu kelas 5 dari banyaknya kelas 5 di tiap sekolah yang menjadi lokasi penelitian. Kemudian, dari masing-masing kelas 5 yang terpilih di masing-masing sekolah, ditentukan secara acak untuk mendapatkan kelompok mana yang akan menjadi kelompok perlakuan dengan media (poster, leaflet, dan multimedia) dan kelompok perlakuan tanpa media. Selanjutnya diperoleh siswa SDN Brebes 07 sebagai kelompok tanpa

28

media, siswa SDN Brebes 02 sebagai kelompok poster, siswa SDN Brebes 08 sebagai kelompok leaflet, dan siswa SDN Brebes 01 sebagai kelompok multimedia. Pada penelitian ini tidak terdapat kelompok kontrol, semua kelompok mendapatkan intervensi pendidikan gizi, disertai media (poster, leafet, multimedia) maupun tanpa media.

Populasi yang berpartisipasi dalam penelitian adalah 180 orang. Jumlah ini merupakan total dari siswa kelas 5 pada empat sekolah berdasarkan keterangan pihak sekolah. Jumlah ini kemudian berkurang lagi pada tahap cleaning data karena beberapa contoh tidak hadir di sekolah. Akhirnya jumlah contoh yang berhasil mengikuti penelitian ini sebanyak 166 orang (41 orang kelompok tanpa media dan 125 orang kelompok dengan media). Surat persetujuan (informed consent) diberikan kepada orang tua untuk meminta persetujuan bahwa anaknya akan menjadi responden penelitian dan anak juga diberikan surat persetujuan (informed consent) yang menyatakan bersedia menjadi responden penelitian. Berikut adalah proses penarikan contoh.

(acak)

(Pengolahan data)

Gambar 2 Skema penarikan contoh

Proses Pembuatan Media

Jenis media pendidikan gizi yang dipilih adalah media audiovisual (multimedia) dan media visual (poster dan leaflet). Langkah-langkah penyusunan poster, leaflet, dan multimedia diawali dari pemilihan tema hingga proses

180 orang memenuhi kriteria dan bersedia mengikuti penelitian Siswa kelas 5 dari 4 SDN

Kota Brebes SDN Brebes 07 (Tanpa media) SDN Brebes 02 (Poster) SDN Brebes 08 (Leaflet) SDN Brebes 01 (Multimedia) Tanpa media: 41 orang 166 contoh dari 4 SDN Cleaning data

Data tidak lengkap:

Leaflet (1 orang), Multimedia (4 orang) Cleaning data

Data tidak lengkap:

Tanpa media (4 orang), Poster (5 orang)

Poster: 43 orang Leaflet: 40 orang Multimedia: 42 orang

29 percetakan. Tema yang dipilih dalam poster, leaflet, dan multimedia adalah sarapan dengan Judul yang ditetapkan adalah “Ayo Sarapan Sehat!”. Sasaran yang dipilih adalah siswa siswi sekolah dasar yang berada pada periode emas membaca yaitu 8-12 tahun.

Hal yang ditetapkan selanjutnya adalah mengenai isi materi sarapan dimana isi materi yang disampaikan melalui poster, leaflet, dan multimedia harus sesuai yang terdiri dari: pengertian sarapan, waktu sarapan, mengapa perlu sarapan, akibat jika tidak sarapan, karakteristik anak yang sarapan, pengertian makanan seimbang, jenis makanan dalam menu sarapan, kontribusi sarapan dalam pemenuhan kebutuhan gizi, serta contoh makanan sarapan yang bergizi dan tidak. Setelah materi selesai disusun, selanjutnya adalah mencari gambar pendukung yang sesuai untuk setiap bagian dari isi materi yang telah disusun. Gambar pendukung diperoleh dengan melakukan pengambilan gambar pada siswa sekolah dasar disekitar lingkungan tempat tinggal maupun dengan mengambil gambar dari internet. Selanjutnya gambar pendukung tersebut dipakai untuk ketiga media.

Proses selanjutnya setelah menentukan tema, judul, isi materi, serta gambar pendukung yang relevan dengan isi materi pada media poster, leaflet, dan multimedia adalah pembuatan ilustrasi. Proses pembuatan ilustrasi dilakukan dalam dua tahap, yaitu pembuatan sketsa dan pewarnaan.

Media poster yang dibuat menggunakan software CORELDRAW X5. Pemilihan warna dan jenis font pada poster disesuaikan dengan tema dan konsep ceria yang dapat menarik perhatian anak-anak. Warna yang dominan digunakan pada poster adalah warna orange, hijau, dan biru. Jenis font yang digunakan adalah Blaster, Ashcan BB, dan Bauhaus. Ukuran font disesuaikan dengan kebutuhan karena terdapat perbedaan ukuran font bagi judul, sub judul, dan isi materi. Jenis font pada judul adalah Blaster berukuran 47.447 pt dan sub judul menggunakan font Blaster berukuran 24 pt. Secara keseluruhan isi materi pada poster menggunakan font Ashcan BB beukuran 18 dan 22. Informasi mengenai peneliti menggunakan font Bauhaus berukuran 15.573 pt. Poster dibuat dalam ukuran A2 dan A0. Setelah keseluruhan selesai dilakukan editing untuk memperbaiki atau menyesuaikan kembali setiap komponen dalam poster termasuk di dalamnya adalah isi materi, gambar/ilustrasi, dan tata letak (layout). Poster yang telah selesai di-edit kemudian disimpan dalam fomat PNG (Portable Network Graphics).

Media leaflet dimana proses pembuatan leaflet sama halnya pada poster. Leaflet dibuat menggunakan software CorelDRAW X5. Pemilihan warna, jenis font, serta gambar pendukung pada isi materi leaflet pun disamakan dengan yang ada pada poster. Jenis Font pada judul adalah Blaster berukuran 48 pt (untuk tulisan “Ayo”) dan 30.829 pt (tulisan “Sarapan sehat!”), serta sub judul pada leaflet menggunakan font Blaster berukuran 16 pt-18 pt. Secara keseluruhan isi materi pada poster menggunakan font Ashcan BB beukuran 12 pt, 17 pt, 18 pt, dan 22 pt. Informasi mengenai peneliti menggunakan font Bauhaus berukuran 13 pt. Leaflet dibuat dalam ukuran A4. Menurut Contento (2007), hal yang penting untuk diperhatikan dalam membuat media pendidikan gizi adalah memilih jenis dan ukuran font yang sederhana dan mudah dibaca. Setelah poster dan leaflet selesai dibuat, dilakukan editing untuk memperbaiki atau menyesuaikan kembali setiap komponen dalam poster dan leaflet termasuk di dalamnya adalah isi materi,

30

gambar/ilustrasi, dan tata letak (layout). Poster dan leaflet yang telah selesai di- edit kemudian disimpan dalam fomat PNG (Portable Network Graphics).

Media audiovisual pada penelitian ini adalah media yang mengintegrasikan berbagai elemen, yaitu teks, gambar, suara, animasi, dan video ke dalam suatu bentuk presentasi yang disebut dengan multimedia. Proses pembuatan multimedia ini adalah story-line (alur cerita), pemilihan gambar/ilustrasi, layouting, dan pemberian efek. Alur cerita yang disampaikan sama halnya dengan isi materi pada poster dan leaflet, hanya saja pada media ini disampaikan melalui percakapan antara dua orang anak sekolah dasar, yakni Sarah dan Afan sebagai maskot “Duta Sarapan”. Setelah pengerjaan alur cerita, proses selanjutnya adalah pemilihan ilustrasi yang digunakan dalam media ini.

Pembuatan ilustrasi Sarah dan Afan, serta logo mereka sebagai duta sarapan menggunakan software CorelDRAW X3. Setelah selesai pembuatan ilustrasi Sarah dan Afan, serta logo duta sarapan dilakukan editing untuk memperbaiki jika ada ketidakcocokan warna, bentuk, dan tata letak (layout). Pemilihan warna pada tokoh Sarah dan Afan disesuaikan dengan sosok anak sekolah dasar yang berseragam sekolah, yaitu warna merah, putih, dan hitam. Ilustrasi tersebut kemudian disimpan dalam file gambar dan file animasi bergerak. Multimedia ini terdiri dari 4 bagian, yaitu intro, isi, games, dan penutup. Semua bagian pada multimedia ini dibuat menggunakan software Adobe Flash CS4 dan didukung oleh backsound dari Sarah dan Afan. Pada bagian intro, menampilkan judul “Ayo

Sarapan Sehat!”, keterangan mengenai peneliti, logo duta sarapan, serta logo IPB.

Jenis dan ukuran font yang digunakan adalah “A Song for Jenifer” 52 pt. Selanjutnya, Sarah dan Afan memperkenalkan diri sebagai Duta Sarapan.

Pada bagian isi, materi yang diberikan oleh Sarah dan Afan disajikan dalam bentuk percakapan yang mudah dipahami oleh anak sekolah dasar. Percakapan ditampilkan di kelas yang diilustrasikan dengan adanya depan papan tulis yang disajikan dalam bentuk text buble. Background dari papan tulis adalah hijau tua dengan warna coklat untuk bagian bingkai. Warna dari judul “Ayo Sarapan

Sehat!” adalah kuning dengan jenis dan ukuran font yang digunakan adalah “A

Song for Jenifer” 52 pt. Background dari sub judul adalah putih dengan warna tulisan merah. Jenis dan ukuran font yang digunakan pada sub judul adalah “A

Song for Jenifer” 42 pt. Sedangkan background dari text buble adalah kuning dengan tulisan hitam. Jenis dan ukuran font yang digunakan pada text buble yang

menjelaskan isi materi adalah “A Song for Jenifer” 36 pt.

Pada bagian isi, papan tulis pada multimedia menampilkan tombol keluar sejajar pada bagian atas yang sejajar dengan judul, menampilkan games pada bagian bawah untuk memulai permainan, serta menampilkan tanggal dan jam untuk mengetahui pada tanggal dan jam ditampilkannya multimedia tersebut yang terletak pada bagian kiri atas sejajar dengan judul. Jenis dan ukuran font untuk

tanggal adalah “Tahoma” 6 pt, sedangkan jenis dan ukuran font untuk jam adalah

“Tahoma” 2 pt. Selain itu, tersedia tombol next dan previous pada bagian kanan atas sejajar sub judul, untuk dapat beralih kepada sub judul materi sebelum dan selanjutnya yang digambarkan dengan arah panah warna putih. Sub judul yang ditampilkan, terdiri dari pengertian sarapan, waktu sarapan, mengapa perlu sarapan, akibat jika tidak sarapan, karakteristik anak yang sarapan, kontribusi makanan sarapan, pengertian makanan seimbang, jenis makanan dalam menu sarapan, serta contoh makanan sarapan yang bergizi dan tidak.

31 Pada bagian games, proses awal yang dilakukan adalah menentukan isi dari games yang akan ditampilkan. Konsep games pada multimedia ini terdiri dari dua level, yaitu level 1 dan level 2. Pada games level 1, telah di sediakan beberapa bahan pangan, selanjutnya contoh diminta memilih diantara bahan pangan tersebut yang termasuk kelompok bahan pangan/zat gizi yang ditanyakan. Apabila berhasil pada games level 1, contoh dapat masuk ke games level 2. Pada games level 2, telah disediakan beberapa menu makanan, selanjutnya contoh diminta memilih manakah dari menu makanan yang ditampilkan yang termasuk menu makanan sarapan yang bergizi dan sehat. Setelah konsep pada games selesai, selanjutnya games dibuat menggunakan software Adobe Flash CS4. Warna yang dominan pada games level 1 adalah biru, abu, dan pink, sedangkan warna yang dominan pada games level 2 adalah putih, orange, dan hijau. Games juga dilengkapi dengan backsound agar lebih menarik. Selanjutnya dilakukan editing untuk menyesuaikan kembali setiap komponen pada games termasuk gambar/ilustrasi, warna, backsound, durasi setiap level, dan tata letak (layout).

Pada bagian akhir multimedia ini, terdiri dari video sarapan sehat dan bagian penutup. Video yang disajikan adalah video anak sekolah dasar yang sedang

bernyanyi dan menari “Ayo Sarapan” yang diperoleh dari youtube, di bagian bawah tampilan video juga disertakan lirik dari lagu tersebut. Jenis font dan

ukuran dari lirik menggunakan “A song for jenifer” 36 pt. Bagian penutup dibuat menggunakan software Adobe Flash CS4. Warna yang dipakai adalah orange. Pada bagian ini berisi ucapan terima kasih, logo IPB, nama peneliti, maskot duta sarapan, nama pembimbing, serta nama animator yang membantu peneliti dalam pembuatan multimedia ini. Pada bagian penutup juga disertakan gambar makanan sarapan yang bergizi dan sehat, dan diiringi dengan backsound. Proses editing dilakukan untuk menyesuaikan kembali setiap komponen pada bagian penutup termasuk gambar/ilustrasi, warna, backsound, dan penulisan nama. Setelah semua bagian selesai dibuat, proses selanjutnya adalah pemberian coding dengan menggunakan software Adobe Flash CS4. Kemudian dilanjutkan trial dan error untuk menyesuaikan seluruh komponen multimedia termasuk isi materi, gambar/ilustrasi, tata letak (layout), backsound, warna sehingga tidak ditemukan lagi kesalahan pada multimedia.

Poster, leaflet, dan multimedia ini kemudian dievaluasi dengan cara evaluasi satu-satu yaitu dengan melibatkan seorang siswa untuk me-review hasil desain pembelajaran yang sedang dikembangkan dengan didampingi oleh seorang evaluator (Morrison et al. 2001). Evaluasi satu-satu ini dimaksudkan untuk mendapatkan komentar siswa dalam mengurangi kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam hasil desain pembelajaran (Suparman 1997). Hal-hal yang dievaluasi adalah kejelasan isi, ukuran tulisan, gambar, warna, dan kemenarikan keseluruhan pada setiap media. Hasil evaluasi digunakan untuk merevisi media poster, leaflet, dan multimedia. Menurut Dick dan Carey (2001), dua atau tiga orang siswa cukup untuk digunakan dalam evaluasi satu-satu.

Kriteria siswa yang digunakan adalah siswa yang dapat mewakili ciri-ciri populasi sasaran (Dick dan Carey 2001), yakni satu siswa yang berkemampuan sedang (rata-rata), satu siswa diatas sedang, dan satu siswa di bawah sedang. Jumlah siswa yang digunakan dalam evaluasi satu-satu pada setiap media adalah dua orang, dengan kriteria satu orang berkemampuan di atas sedang dan satu orang lainnya berkemampuan di bawah sedang. Total siswa yang digunakan

32

dalam evaluasi satu-satu adalah enam orang. Para siswa ini bukan berasal dari sekolah dasar yang dijadikan tempat penelitian. Selain uji coba media pendidikan gizi, uji coba kuesioner juga dilakukan kepada enam orang siswa tersebut. Hasil dari uji coba tersebut kemudian dijadikan evaluasi untuk perbaikan kuesioner dan media pendidikan gizi yang akan digunakan pada tahap selanjutnya.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan sekunder. Data primer meliputi karakteristik individu (usia, jenis kelamin, uang saku, uang jajan) dan keluarga (pendidikan orang tua, pekerjaan orang tua, besar keluarga, pendapatan orang tua); data akses informasi mengenai gizi; data tingkat kesukaan terhadap media; data pengetahuan sarapan, data sikap sarapan; data praktik sarapan contoh diperoleh dari frekuensi sarapan, tipe sarapan, mutu gizi asupan sarapan, FFQ makanan sarapan, serta asupan zat gizi (tingkat kecukupan energi, protein, zat besi, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin B1, dan vitamin C).

Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara menggunakan kuesioner. Pengumpulan data pengetahuan, sikap, dan praktik sarapan dilakukan dua kali periode, yaitu baseline (sebelum intervensi) dan endline (satu bulan setelah intervensi). Data sekunder meliputi keadaan umum sekolah (profil sekolah, fasilitas sekolah, jumlah siswa dan jumlah guru) diperoleh dari arsip data sekolah dan wawancara.

Data akses informasi mengenai gizi berdasarkan pertanyaan yang diajukan kepada contoh tentang apakah contoh pernah memperoleh infromasi mengenai gizi dan sumber informasi tersebut diperoleh. Data tingkat kesukaan terhadap media (poster, leaflet, dan multimedia) diperoleh dari kuesioner berdasarkan pada pertanyaan yang diajukan kepada contoh dan contoh dapat menilai media pendidikan gizi melalui besar skor yang diberikan. Pertanyaan yang diberikan berupa empat pertanyaan mengenai isi materi, ukuran tulisan, gambar, dan warna.

Data pengetahuan dan sikap sarapan diperoleh dari pengisian kuesioner terhadap 15 pertanyaan pengetahuan dan 15 pernyataan sikap sarapan contoh pada baseline dan endline. Data praktik sarapan yang meliputi asupan dan tingkat kecukupan zat gizi diperoleh dengan menggunakan kuesioner recall 2x24 jam pada baseline dan endline. Data FFQ makanan sarapan diperoleh menggunakan kuesioner FFQ sarapan selama satu minggu pada baseline dan endline. Variabel, jenis data, dan cara pengumpulan data dapat dilihat pada Tabel 3.

33 Tabel 3 Variabel, jenis data, dan cara pengumpulan data

No Variabel Jenis data Cara pengumpulan data 1. Karakteristik

individu (usia, jenis kelamin, uang saku, uang jajan)

Primer Wawancara menggunakan kuesioner 2. Karakteristik keluarga (pekerjaan, pendidikan, besar keluarga, pendapatan orang tua)

Primer Wawancara menggunakan kuesioner

3. Pengetahuan Primer 15 pertanyaan multiple choice menggunakan kuesioner (baseline dan endline)

4. Sikap Primer 15 pernyataan menggunakan

kuesioner (baseline dan endline) 5. Praktik -Frekuensi sarapan -FFQ makanan sarapan Primer Primer - Wawancara menggunakan kuesioner recall 2x24 jam (baseline dan endline) - Kuesioner FFQ selama

seminggu (baseline dan endline)

-Tipe sarapan, mutu gizi asupan sarapan, asupan zat gizi

Primer - Wawancara menggunakan kuesioner recall 2x24 jam (baseline dan endline) 6. Akses informasi gizi Primer Pertanyaan untuk menilai

akses informasi siswa menggunakan kuesioner 7. Tingkat kesukaan

terhadap media

Primer Pertanyaan untuk menilai respon contoh menggunakan kuesioner

8. Keadaan umum sekolah

Sekunder Arsip data sekolah dan wawancara menggunakan kuesioner

Pelaksanaan Intervensi

Tujuan

Tujuan dilakukan intervensi pendidikan gizi ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik kebiasaan sarapan siswa sekolah dasar.

Sasaran

Sasaran pendidikan gizi adalah siswa kelas 5 SD dari SDN Brebes 07, SDN Brebes 02, SDN Brebes 08, dan SDN Brebes 01.

34

Materi

Materi yang diberikan meliputi pengertian sarapan, waktu sarapan, manfaat sarapan, akibat jika tidak sarapan, karakteristik anak yang sarapan, pengertian

Dokumen terkait