• Tidak ada hasil yang ditemukan

10. C Janie Chang et al (2002)

2.3 Kerangka Pemikiran

2.3.1 Pengaruh Pola Penyajian Informasi dan Urutan Informasi Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi

Fenomena pola penyajian informasi menggambarkan bagaimana individu merevisi keyakinan atas informasi yang diperolehnya. Ketika seorang individu memperoleh informasi secara step by step, maka individu tersebut akan melakukan revisi keyakinan setelah memperoleh potongan-potongan bukti dari informasi yang terpisah. Sedangkan ketika seorang individu memperoleh informasi secara end of sequence, maka individu tersebut akan melakukan revisi keyakinan setelah semua informasi terkumpul. Dalam urutan informasi terdapat

dua kemungkinan yang terjadi yaitu primacy effect dan recency effect. Dalam

primacy effect bukti informasi awal lebih dipertimbangkan daripada bukti informasi awal. Sedangkan dalam recency effect bukti informasi terakhir lebih dipertimbangkan daripada bukti informasi awal. Dalam urutan informasi yang diperhatikan oleh individu dalam mempertimbangkan pengambilan keputusan bukanlah substansi ataupun esensi informasi melainkan yang diperhatikan adalah urutan informasi yang diperoleh. Hal ini dibuktikan oleh penelitian terdahulu yaitu Pinsker (2007) membuktikan bahwa revisi harga saham lebih besar dalam kondisi sekuensial daripada dalam kondisi simultan. Hal ini juga didukung oleh Tri Ika dan Intiyas Utami (2015) membuktikan bahwa terjadi recency effect pada keputusan SPI ketika pola penyajian sekuensial/step by step.

Penelitian ini menguji pola penyajian informasi dan urutan informasi dengan menggunakan informasi non akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi. Pola penyajian informasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

step by step (SbS) dan end of sequence (EoS). Urutan informasi yang digunakan adalah good news diikuti bad news dan bad news diikuti good news.

2.3.2 Pengaruh Framing Effect Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi

Fenomena framing effect terjadi ketika individu membuat keputusan yang berbeda pada permasalahan yang sama yang disebabkan oleh cara penyajian yang berbeda. Pemberian informasi dengan bingkai positif akan mempengaruhi pengambil keputusan atas pembuatan keputusan yang kurang berisiko (risk

averse) begitupun sebaliknya jika pemberian informasi dengan bingkai negatif akan mempengaruhi pengambil keputusan atas pembuatan informasi yang lebih berisiko (risk seeking). Fenomena framing effect telah dibuktikan oleh Erlinda Kusuma dan Sukirno (2014) yang membuktikan bahwa pengambil keputusan yang berada pada kondisi positive framing akan melakukan investasi karena tidak terpengaruh oleh risiko yang akan ditanggung serta pengambil keputusan pada kondisi negative framing akan melakukan investasi. Hal ini juga didukung oleh Teodora Winda et al. (2015) yang membuktikan hasil seperti teori prospek yaitu ketika para pengambil keputusan diberikan informasi framing positif maka akan mengambil keputusan yang cenderung risk averse, sebaliknya jika para pengambil keputusan diberikan informasi framing negatif maka akan mengambil keputusan yang cenderung risk seeking. Penelitian ini menguji framing effect dengan menggunakan informasi non akuntansi dalam pengambilan keputusan investasi.

Treatment yang digunakan atas variabel framing effect dalam penelitian ini menggunakan dua macam yang terdiri dari (1) framing sesuai informasi dan (2)

framing dibalik.

2.3.3 Pengaruh Informasi Non Akuntansi Terhadap Pengambilan Keputusan Investasi

Informasi non akuntansi pada umumnya tercantum dalam laporan tahunan perusahaan yang berupa laporan para stockholder, good corporate governance dan corporate social responsibility. Informasi non akuntansi memiliki peran penting bagi investor yang dapat digunakan sebagai dasar pengambilan

keputusan investasi karena informasi non akuntansi dapat digunakan sebagai tambahan informasi selain informasi akuntansi yang diperoleh dari laporan keuangan perusahaan. Pengungkapan informasi non akuntansi perusahaan juga dapat menggambarkan kelangsungan usaha perusahaan di masa yang akan datang dan hal itu tentunya akab lebih dipertimbangkan investor dalam pengambilan keputusan investasinya. Pentingnya informasi non akuntansi dibuktikan oleh penelitian terdahulu yaitu Abdelkarim et al (2009) membuktikan bahwa laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, pernyataan dari shareholder, komentar manajemen dan catatan atas laporan keuangan merupakan informasi penting dalam laporan tahunan. Selain itu, Cox et al. (2004) juga membuktikan bahwa investor institusional lebih memperhatikan laporan corporate social responsibility

perusahaan.

Berdasarkan uraian diatas, untuk membuktikan adanya pengaruh dari variabel-variabel penelitian, maka perlu membuat kerangkan pemikiran untuk membuktikan kebenarannya. Skema kerangka berpikir dalam penelitian eksperimen ini adalah sebagai berikut:

Pola penyajian informasi: Step by Step Urutan informasi good news diikuti bad news Framing: sesuai dengan informasi

Seri informasi: pendek

Pengambilan Keputusan Skenario 1

Skenario 2

Pola penyajian informasi: Step by Step Urutan informasi bad news diikuti good news Framing: sesuai dengan informasi

Seri informasi: pendek

Skenario 3

Pola penyajian informasi: Step by Step Urutan informasi good news diikuti bad news Framing: dibalik

Seri informasi: pendek

Skenario 4

Pola penyajian informasi: Step by Step Urutan informasi bad news diikuti good news Framing: dibalik

Seri informasi: pendek

Skenario 8

Pola penyajian informasi: End of Sequence Urutan informasi bad news diikuti good news Framing: dibalik

Seri informasi: pendek

Skenario 7

Pola penyajian informasi: End of Sequence Urutan informasi good news diikuti bad news Framing: dibalik

Seri informasi: pendek

Skenario 6

Pola penyajian informasi: End od Sequence Urutan informasi bad news diikuti good news Framing: sesuai dengan informasi

Seri informasi: pendek

Pola penyajian informasi: End of Sequence Urutan informasi good news diikuti bad news Framing: sesuai dengan informasi

Seri informasi: pendek Pengambilan Keputusan Skenario 5 Pengambilan Keputusan Skenario 6 Pengambilan Keputusan Skenario 2 Pengambilan Keputusan Skenario 7 Pengambilan Keputusan Skenario 3 Pengambilan Keputusan Skenario 8 Pengambilan Keputusan Skenario 4 H1a Uji Beda H2d Uji Beda H1b Uji Beda H1c Uji Beda H1d Uji Beda H2c Uji Beda H2b Uji Beda H2a Uji Beda Sumber: diolah H3c Uji Beda H3b Uji Beda Gambar 2.1 KERANGKA PEMIKIRAN H3d Uji Beda Keterangan:

H1a,b,c,d : Pengujian Urutan Informasi H2a,b,c,d : Pengujian Framing Effect

Dokumen terkait