III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran
3.1.1. Kerangka Pemikiran Konseptual
PT. Coats Rejo Indonesia memiliki visi, misi dan tujuan perusahaan yang dapat terwujud bila didukung oleh berbagai pihak diantaranya karyawan sebagai penggerak dalam melakukan kegiatan perusahaan, dan karyawan merupakan asset yang sangat berharga yang dimiliki perusahaan, karena karyawan sangat berperan dalam menjalankan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perusahaan membuat kebijakan yang berhubungan dengan sistem kompensasi, yang diharapkan akan memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya
Motivasi kerja adalah dorongan yang mengerakan seseorang baik dari dalam dirinya (faktor internal) atupun dari faktor di luar dirinya (faktor eksternal). Faktor internal berupa sikap dan kepribadian, pendidikan dan keahlian,serta pengalaman yang dimiliki dan faktor eksternal yaitu kompensasi, hubungan dengan atasan, hubungan dengan rekan kerja, pekerjaan itu sendiri.
Dalam melakukan analisis hubungan kompensasi dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan, maka dikaitkan antara kompensasi yang diterima dengan faktor-faktor yang memotivasi karyawan dalam bekerja (faktor eksternal motivasi). Penilaian karyawan terhadap faktor-faktor tersebut dapat diketahui melalui hasil pengisian kuesioner karyawan.
Motivasi kerja yang tinggi diharapkan dapat meningkatkan kinerja karyawan yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan kerangka pemikiran konseptual penelitian, dapat dilihat pada Gambar 4.
Kebijakan PT. Coats Rejo Indonesia
Sistem Kompensasi
Kinerja Karyawan
Kinerja PT. Coats Rejo Indonesia Visi, Misi dan Tujuan
PT. Coats Rejo Indonesia
Faktor Internal Motivasi • Sikap dan Kepribadian • Pendidikan, Keahlian • Pengalaman Motivasi Kerja Faktor Eksternal Motivasi • Kompensasi • Hubungan dengan atasan • Hubungan dengan rekan kerja • Pekerjaan itu sendiri
Gambar 4. Kerangka Pemikiran Konseptual
= Ruang Lingkup Penelitian
PT Coats Rejo Indonesia memberikan kompensasi kepada karyawan dengan tujuan agar karyawan termotivasi dalam bekerja sehingga kinerja karyawan tersebut meningkat. Sistem kompensasi yang baik diharapkan dapat meningkatkan motivasi kerja karyawan, yang berdampak pada peningkatan produktivitas perusahaan sehingga meningkatkan daya saing perusahaan. Sistem kompensasi terdiri atas metode penetapan kompensasi, asas kompensasi yaitu adil layak dan wajar, kompensasi itu sendiri dan manajemen kompensasi maksudnya bagaimana perusahaan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengontrol sistem kompensasi yang diterapkan.
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan. Kompensasi dibagi menjadi dua macam yaitu kompensasi finansial dan non finansial, kompensasi finansial dibagi menjadi dua komponen yaitu kompensasi langsung dan kompensasi tidak langsung. Kompensasi finansial langsung merupakan imbalan yang diterima karyawan berupa gaji, upah insentif, bonus, sedangkan kompensasi finansial tidak langsung berupa imbalan yang diterima karyawan berupa tunjangan, jaminan asuransi dan uang liburan. Kompensasi non finansial dimaksudkan untuk menjaga loyalitas karyawan terhadap perusahaan. Kompensasi non finansial adalah balas jasa yang diberikan perusahaan kepada karyawan berupa kenyamanan lingkungan kerja ( fasilitas kerja), serta pengakuan dan pujian atas prestasi karyawan, dan program rekreasi bagi karyawan. Kompensasi yang diberikan kepada pegawai sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja, serta hasil kerja ( Mangkunegara, 2002).
Motivasi kerja adalah dorongan yang mengerakan seseorang baik dari dalam dirinya (faktor internal) atupun dari faktor di luar dirinya (faktor eksternal). Sistem kompensasi dan motivasi kerja itu berkaitan, dan dapat diteliti dengan menggunakan dasar pemikiran pada teori- teori berikut ini :
2. Teori dua faktor Herzberg 3. Teori ERG Alderfer
Berdasarkan teori hirarki kebutuhan Maslow dikemukakan bahwa manusia memiliki keinginan yang tidak terbatas sehingga yang memotivasinya adalah kebutuhan yang belum terpenuhi, Maslow mengemukakan bahwa kebutuhan manusia itu berjenjang. Teori dua faktor Herzberg menjelaskan bahwa motivasi merupakan sebuah dampak langsung dari kepuasan kerja. Herzberg menemukan faktor-faktor yang berkaitan dengan kepuasan kerja (faktor motivator) yaitu faktor yang berasal dari isi pekerjaan itu sendiri, dan ketidakpuasan kerja (faktor-faktor Higiene), ketidakpuasan atas kompensasi yang diterima, hubungan di lingkungan kerja, kondisi kerja dan kebijakan perusahaan. Teori Motivasi ERG (Existence, Relatedness, Growth) dari Alderfer menjelaskan bahwa kebutuhan manusia itu dikelompokan menjadi tiga bagian yaitu kebutuhan eksistensi, kebutuhan akan hubungan / relasi serta kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang, dalam kebutuhan eksistensi terdapat unsur kompensasi, sehingga jelas bahwa kompensasi itu memiliki hubungan dengan motivasi kerja.
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja menurut Mangkunegara (2002), adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya, adanya motivasi yang tinggi dalam diri karyawan untuk bekerja secara maksimal akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan tersebut. Peningkatan kinerja karyawan akan berpengaruh pada kinerja organisasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Pengukuran korelasi antara kompensasi dengan motivasi kerja dan kinerja karyawan menggunakan alat analisis Rank Spearman, dari uraian diatas dapat disimpulakan kerangka pemikiran operasional dari penelitian, dapat dilihat pada Gambar 5, berikut ini:
Finansial Non Finansial
• Kondisi fisik lingkungan kerja
• Pengakuan dan pujian
• Program rekreasi Tidak Langsung :
Tunjangan, jaminan asuransi, dan uang liburan
Motivasi Kerja Karyawan Langsung : Gaji/upah, upah insentif, bonus
Uji Rank Spearman
Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional 3.2. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Sitem Kompensasi PT. Coats Rejo Indonesia
Teori Motivasi • Teori Hirarki Kebutuhan Maslow • Teori Dua Faktor Herzberg • Teori ERG Alderfer Kompensasi Metode Penetapan Kompensasi Azas Kompensasi Manajemen Kompensasi Kinerja Karyawan • Efisiensi Kinerja • Efektivitas Kinnerja • Tanggung jawab • Kerjasama • Suasana Kerja • Komunikasi Karyawan
Definisi Operasional merupakan suatu pengertian secara operasional mengenai variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian, yaitu : 1. Efisiensi Kinerja Karyawan
Efisiensi berarti melakukan sesuatu dengan tepat atau kemampuan untuk meminimalkan sumber daya dalam mencapai tujuan organisasi (Fahmi, 2004). Perusahaan menginginkan karyawan yang memiliki kinerja yang efisien. Efisiensi kinerja karyawan dalam penelitian ini adalah karyawan selalu berusaha menampilkan hasil kerja yang lengkap dan tidak melakukan kesalahan.