• Tidak ada hasil yang ditemukan

3.2. Kerangka Pemikiran Operasional

Investor yang menyimpan dananya pada saham tentunya tidak hanya menyimpan dananya dalam bentuk saham tetapi juga menyimpan sejumlah dana dalam bentuk tabungan dan deposito, valas US dolar dan sektor riil ataupun investasi lain pada portofolionya. Namun, sejumlah dana yang dialokasikan pada beberapa instrumen investasi dalam portofolio tersebut relatif terbatas dan diasumsikan dana dalam portofolio tersebut berada dalam jumlah yang tetap sehingga hal ini akan mempengaruhi pula pada keputusan berinvestasi yang dilakukan investor. Investor cenderung akan mempertimbangkan untuk memindahkan dana dalam jumlah tertentu dari salah satu instrumen investasi yang memiliki tingkat pengembalian yang rendah menuju instrumen investasi yang memiliki tingkat pengembalian yang lebih tinggi pada portofolionya.

Kenaikan tingkat suku bunga BI rate, inflasi dan kurs US dolar pada kondisi krisis akan mempengaruhi investor dalam memindahkan dananya yang dialokasikan dalam bentuk saham menuju instrumen investasi seperti tabungan dan deposito dari pasar uang, sektor riil dan valas US dolar dari pasar valas secara bersamaan sehingga hal ini akan berdampak sangat besar pada penurunan permintaan saham. Dimana, hal tersebut akan turut pula mempengaruhi terhadap penurunan harga saham.

Investor yang memiliki sejumlah dana pada saham AALI, LSIP, UNSP dan TBLA, mengalami penurunan sangat besar pada harga sahamnya sebagai respon dari adanya kenaikan tingkat suku bunga, inflasi dan kurs US dolar secara bersamaan yang terjadi pada tahun 2008. Sehingga seberapa besar pengaruh dari perubahan tingkat suku bunga, inflasi dan kurs US dolar terhadap perubahan harga saham pada keempat saham perusahaan pertanian ini menjadi penting untuk

dianalisis. Hal ini terkait dengan potensi kerugian yang lebih besar yang mungkin akan terjadi jika investor tidak mengetahui faktor makroekonomi yang mempengaruhi perubahan harga saham pada keempat perusahaan pertanian ini.

Selain itu, investor juga mungkin tidak dapat mengambil peluang dari potensi keuntungan pada keempat saham perusahaan pertanian ini jika tidak mengetahui kekuatan fundamental keuangan keempat saham ini. Sehingga pengaruh dari perubahan faktor makroekonomi tidak lantas menyebabkan penurunan harga saham pada keempat saham perusahaan pertanian ini.

Pada akhirnya dalam penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan perilaku investor dalam merespon perubahan faktor makroekonomi dan kekuatan fundamental keuangan yang mampu ditunjukkan oleh perusahaan sektor pertanian ini dalam pertimbangannya mengambil keputusan dalam memilih atau tidaknya keempat saham perusahaan pertanian ini yakni AALI, LSIP, UNSP dan TBLA.

Secara ringkas dan sistematis, bagan alur kerangka pemikiran konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 5.

                 

Keterangan: - - - = Faktor Makroekonomi yang Mempengaruhi Perubahan Harga Saham Individu yang Masuk ke Dalam Model

Gambar 5. Kerangka Pemikiran Operasional

Kondisi Fundametal Keuangan AALI, LSIP, UNSP dan TBLA Tingkat Suku Bunga BI rate di

Pasar Uang

Keputusan Investasi

Kurs US dolar di Pasar Valas US Dolar Harga Saham Perusahaan Pertanian

AALI, LSIP, UNSP dan TBLA

Inflasi di Sektor Riil Permintaan Saham

IV METODE PENELITIAN

4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang merupakan data time series yang berasal dari beberapa institusi-institusi terkait seperti Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, dan Badan Pusat Statistik. Pengambilan data dalam penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan bulan Mei 2011.

Tabel 5. Daftar Nama Perusahaan Sektor Pertanian yang Terdaftar di BEI beserta Frekuensi Perdagangan Saham Periode Januari 2009-Juli 2010

Nama

Perusahaan Sektor Sub Tanggal Terdaftar Di BEI Kode Saham Rata-Rata Frekuensi Perdagangan

Saham per Bulan PT Astra Agro Lestari

Tbk

Perkebunan 9 Desember 1997 AALI 13.656,43 PT PP London

Sumatra Tbk Perkebunan 5 Juli 1996 LSIP 12.705,43 PT Bakrie Sumatra

Plantation Tbk Perkebunan 6 Maret 1990 UNSP 26.600,29 PT Tunas

Baru Lampung Tbk Perkebunan 14 Februari 2000 TBLA 8.493,14 Pt Gozco Plantations

Tbk Perkebunan 25 May 2008 GZCO 7.589,57

PT Smart TBK Perkebunan 20 November 1992

SMAR 161,57 PT Sampoerna Agro

Tbk Perkebunan 18 Juni 2007 SGRO 10.216,8

PT BW Plantation Tbk Perkebunan 27 Oktober 2009 BWPT 5.679,7 PT Bumi Teknoultra

Unggul Lainnya 14 May 2004 BTEK 1.954

PT Bisi International Tbk

Tanaman Pangan

28 May 2007 BISI 10.665 PT Cipendawa Tbk Peternakan 18 Juni 1990 CPDW - PT Mutibreeder

Adirama Tbk

Peternakan 28 Februari 1994 MBAI 3.593,43 PT Central

Proteinaprima Perikanan 28 November 2006 CPRO 8.210,8 PT Inti Agri

Resources Perikanan 14 Oktober 2002 IIKP 9,4 PT Dharma Samudra

Fishing Tbk Perikanan 24 Maret 2000 DSFI 217,29 Sumber: Bursa Efek Indonesia (2011), diolah

Populasi dalam penelitian ini adalah saham-saham perusahaan yang masuk dalam sektor pertanian yang terdaftar di BEI sejak tahun 2006 hingga Mei 2011 yaitu sebanyak 15 perusahaan. Dilakukan pemilihan dan pengambilan sampel dari secara purposive sampling dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang sesuai dngan tujuan penelitian. Sampel penelitian dipilih populasi tersebut.

Pemilihan sampel dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan dan kriteria sebagai berikut:

1) Terdaftar aktif di BEI selama periode penelitian yaitu Januari 2006- Mei 2011, masih aktif berdiri, serta merupakan perusahaan yang bergerak di sektor pertanian.

2) Frekuensi perdagangan saham per bulannya melebihi rata-rata frekuensi perdagangan saham perusahaan sektor pertanian.

Berdasarkan kriteria tersebut maka didapatkan empat dari 15 perusahaan sektor pertanian yang terdaftar di BEI, yaitu PT Astra Agro Lestari Tbk, PT PP London Sumatera Tbk, PT Bakrie Sumatra Plantations Tbk dan PT Tunas Baru Lampung Tbk. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada Tabel 5.

4.2. Data dan Instrumentasi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data time series yang bersifat kuantitatif. Data time series tersebut merupakan data yang didapat dari literatur-literatur dan instansi yang terkait antara lain Bursa Efek Indonesia, Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik, Perpustakan LSI IPB dan literatur-literatur lain yang relevan dengan penelitian ini. Data time series ini terdiri dari:

1) Data harga saham bulanan perusahaan AALI, LSIP, UNSP, dan TBLA periode Januari 2006-Mei 2011.

2) Data tingkat inflasi bulanan periode Januari 2006-Mei 2011. 3) Data suku bunga BI rate bulanan periode Januari 2006-Mei 2011.

4) Data kurs tengah rupiah terhadap US dolar periode Januari 2006-Mei 2011 5) Laporan keuangan triwulan AALI, LSIP, UNSP, dan TBLA periode

Desember 2006-Maret 2011.

Pengolahan data time series di atas dilakukan dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program SPSS 16.0.

Dokumen terkait