• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nenas merupakan salah satu buah tropika non musiman yang banyak diproduksi di Kabupaten Subang. Karakteristik buah nenas yang memiliki shelf

102 nenas untuk dijadikan penganan yang memilki daya simpan yang lebih lama serta memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi. Salah satu produk olahannya yaitu dodol nenas. Kelompok Wanita Tani (KWT) yang tergabung dalam Kelompok Usaha Bersama (KUB) pengolahan nenas yang didukung oleh dinas terkait memproduksi dodol dengan menggunakan bahan baku nenas yang tidak terserap oleh pasar. Namun, seiring dengan waktu prospek pasar dari produk ini menunjukkan respon yang sangat baik. Variasi dari olahan buah nenas pun semakin berkembang. Diantaranya yaitu wajit nenas, kerupuk nenas dan keripik nenas.

LPPM PKBT merupakan suatu organisasi yang bertujuan dalam meningkatkan kualitas dan nilai tambah pada produk pertanian untuk dapat lebih tahan lama, dan memiliki nilai jual yang tinggi yang dapat menghasilkan keuntungan yang lebih baik. Adanya penemuan pengolahan buah nenas yang memiliki shelf life yang pendek dijadikan penganan permen lembut (Soft Candy) yang memiliki rasa yang enak dan tidak merubah rasa serta khasiat buah aslinya menjadikan suatu peluang usaha yang dapat diadopsi oleh pelaku usaha kecil rumahan yang ada di sentra buah itu sendiri yaitu Jalancagak Subang yang telah menghasilkan berbagai produk olahan nenas.

Namun, selama berjalannya produksi soft candy yang dilakukan oleh LPPM PKBT belum dinilai kelayakan usahanya apakah cocok dan layak untuk dilakukan pada skala rumahan lainnya di Jalancagak sebagai suatu tempat yang potensial. Oleh karena itu dibutuhkan analisis investasi terhadap adopsi produksi

pineapple soft candy. Hal ini dimaksudkan untuk melihat dan menilai apakah

usaha layak atau tidak untuk dilaksanakan. Untuk dapat menganalisis kelayakan investasi perlu dilakukan kajian mengenai aspek-aspek yang berpengaruh terhadap kegiatan investasi produksi pineapple soft candy, yaitu dengan menganalisis aspek non finansial dan aspek finansial.

Analisis aspek non finansial menggunakan kriteria kelayakan yang digunakan adalah aspek teknis yang ditujuan dengan adanya ketersediaan bahan baku yang cukup, adanya tempat produksi dan layout produksi yang memadai, serta teknologi dalam memproduksi soft candy yang dapat bersaing di pasar. Asapek manajemen ditujukan dengan pengelolaan dan pengendalian manajemen

103 yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan usaha, serta bagaimana izin penjualan produk. Aspek sosial dan ekonomi ditujukan dengan bagaimana respon masyarakat sekitar dengan adanya kegiatan usaha dan apakah masyarakat ikut serta dalam kegiatan usaha dan mendapatkan nilai positif dari adanya usaha tersebut. Dari aspek lingkungan ditujukan apakah dengan adanya usaha tersebut lingkungan dapat menjadi lebih baik atau bahakan tercemar karena adanya usaha tersebut.

Penilaian mengenai aspek finansial dilakukan dengan menggunakan kriteria investasi diantaranya yaitu NPV, IRR, Net B/C, dan Payback Period dengan kriteria penilaian yang digunakan adalah jika NPV>0 maka investasi dinyatakan layak untuk dijalankan. Jika NPV<0, maka investasi tidak layak untuk dilakukan. Nilai IRR merupakan nilai persentase untuk mengetahui persentase keuntungan dari suatu proyek tiap tahunnya dan menunjukkan kemampuan proyek dalam mengembalikan pinjaman. Jika dengan tingakt diskonto tertentu, nilai NPV menjadi sebesar nol maka proyek yang bersangkutan berada dalam posisi pulang modal yang berarti proyek dapat mengembalikan modal dan biaya operasional yang dikeluarkan serta dapat melunasi bunga penggunaan uang. Suatu investasi dikatakan layak apabila nilai IRR lebih besar dari tingkat suku bunga yang berlaku, apabila IRR lebih kecil dari tingkat suku bunga yang berlaku berarti investasi tidak layak untuk dilaksanakan karena tidak menguntungkan.

Nilai Net B/C ratio menunjukkan besarnya tingkat tambahan manfaat pada setiap tambahan biaya sebesar satu rupiah. Investasi dikatakan layak untuk dilakukan apabila nilai Net B/C ratio menunjukkan angka lebih besar dari satu, sebaliknya jika nilai Net B/C ratio nya kurang dari satu maka investasi tidak layak untuk dijalankan karena penambahan biaya lebih besar daripada tambahan manfaat yang diterima dalam suatu usaha tersebut. Untuk mengetahui periode pengembalian modal dapat menggunakan payback period. Sedangkan analsis sensitivitas digunkan untuk menilai kepekaan suatu perubahan kondisi tertentu yang masih dapat ditoleransi oleh usaha yang dijalankan atau terhadap kelayakan investasinya.

Hasil analisis dari kelayakan investasi aspek non finansial dan aspek finansial akan menunjukkan bahwa usaha tersebut layak atau tidak untuk

104 dijalankan. Dari hasil analisis kelayakan investasi yang diperoleh selanjutnya akan disampaikan dan direkomendasikan. Hasil analisis kelayakan investasi produksi

pineapple soft candy juga diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi

LPPM PKBT untuk memperluas usaha soft candy yang telah dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai jual dari buah nenas dengan menunjuk pelaku industri rumahan yang potensial. Sebaliknya, apabila dari hasil evaluasi kelayakan yang dilakukan menunjukkan bahwa produksi pineapple soft

candy tidak layak untuk dilaksanakan, maka sebaiknya mencari alternatif lain

untuk mengatasi permasalahan yang ada. Jalancagak-Subang

sebagai sentra produksi buah nenas dan olahannya memiliki pasar dan pelaku yang berpotensial dalam

olahan buah nenas

Prototipe teknologi pembuatan pineapple soft

candy oleh LPPM PKBT

IPB

Adopsi prototipe produksi Pineapple Soft Candy

Aspek Non Finansial : 1. Aspek Teknis 2. Aspek Manajemen 3. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Aspek Finansial : 1. NPV 2. IRR 3. Net B/C 4. Payback Period 5. Sensitivitas Kelayakan Investasi

Layak Tidak Layak

Rekomendasi adopsi prototipe

Pineapple Soft Candy

105 Gambar 1. Kerangka Berpikir Operasional Kelayakan Investasi Usaha Home

106

IV METODE PENELITIAN

Dokumen terkait