• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN

C. KERANGKA PEMIKIRAN

Prestasi belajar siswa merupakan indikator keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Tinggi rendahnya prestasi belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik faktor internal maupun eksternal. Model pembelajaran dan media

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Disamping itu, sikap ilmiah dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran akan berpengaruh pula terhadap prestasi belajar siswa tersebut.

Pembelajaran model Contextual Teaching and Learning (CTL) mengasumsikan bahwa secara ilmiah pikiran mencari makna konteks sesuai dengan situasi nyata lingkungan seseorang. Perpaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa didalam pembelajaran akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam dimana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Hal ini sesuai dengan pengertian belajar menurut Harod Spears dalam Sardiman (2001:45), yaitu Learning is the development of new knowledge, skills, or attitude as an

individual interacts with information and the environment.

Dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran model CTL menggunakan media lingkungan dan internet. Siswa secara berkelompok diberi tugas dengan menggunakan media tersebut. Hal ini sesuai dengan teori belajar kognitif bahwa keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik. Penggunakan model pembelajaran dan media pembelajaran dipilih karena disesuaikan dengan karakteristik materi “Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari” yaitu bahan-bahan kimia tersebut banyak dijumpai oleh siswa dalam kehidupannya, baik dilingkungan rumah tangga maupun dilingkungan sekitar rumah tangga.

Dengan menggunakan pembelajaran model CTL siswa diharapkan dapat lebih memahami materi bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari, karena bahan-bahan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id kimia tersebut banyak dijumpai oleh siswa dalam kehidupannya, baik dilingkungan rumah tangga maupun lingkungan luar rumah tangga. Dengan pemberian tugas oleh guru yang harus dicari siswa menggunakan media lingkungan maupun media internet, diharapkan pembelajaran”student center” dapat tercipta secara harmonis. Diharapkan siswa dapat mengadakan pembelajaran CTL secara mandiri.

Tinjauan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sikap ilmiah dan aktifitas belajar siswa. Tinjauan ini dipilih juga karena karakteristik dari model pembelajaran CTL dan media yang digunakan, dalam hal ini media lingkungan dan media internet. Diduga oleh peneliti bahwa sikap ilmiah siswa maupun aktivitas belajar siswa sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Siswa yang mempunyai sikap ilmiah dan aktivitas belajar tinggi dimungkinkan memperoleh hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan siswa yang mempunyai sikap ilmiah dan aktivitas belajar rendah siswa.

Kerangka berpikir dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang diberi pembelajaran menggunakan model CTL media lingkungan dan internet.

Pembelajaran kontekstual (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih menggunakan media lingkungan dan media internet untuk dua kelas yang berbeda. Peneliti memilih media lingkungan dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id media internet karena disesuaikan dengan karakteristik materi bahan ajar yaitu bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari. Materi Pembelajaran Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari merupakan materi yang banyak hafalan, konseptual dan merupakan materi yang baru bagi siswa kelas VIII SMP. Siswa merasa kesulitan belajar apalagi jika mereka belajar secara individu tidak ada tempat berdiskusi jika menemui kesulitan.

Materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari dapat diperoleh dalam lingkungan kehidupan siswa itu sendiri, maupun dapat di download oleh siswa melalui internet. Keuntungan media lingkungan antara lain adalah menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada dilingkungan, memberikan pengalaman yang riil kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkret, siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah dan lebih komunikatif, sebab benda dan peristiwa yang ada di lingkungan siswa biasanya mudah dicerna oleh siswa dibandingkan media yang didesain. Sedangkan keuntungan media internet adalah berbagai informasi yang diperlukan oleh siswa dapat dengan cepat di akses, sehingga sangat efisien dalam hal waktu. Kekurangan media lingkungan adalah memerlukan waktu yang cukup lama dalam melakukan observasi atau pengamatan sedangkan kekurangan media internet adalah memerlukan biaya mahal.

Dengan menggunakan pembelajaran model CTL dan media internet maupun lingkungan akan menyebabkan siswa-siswa tertarik dengan materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari sehingga diduga ada pengaruh media lingkungan dan media internet dengan menggunakan model pembelajaran CTL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.

2. Perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah

Sikap ilmiah adalah suatu pilihan tindakan seseorang yang berhubungan dengan sains. Sikap ilmiah terbentuk dan berubah sejalan dengan perkembangan individu. Sikap ilmiah mempunyai tiga komponen yaitu kognitif (berhubungan dengan pengetahuan), afektif (berhubungan dengan perasaan), dan psikomotoris (berhubungan dengan kecenderungan untuk bertindak). Struktur kognitif merupakan pangkal terbentuknya sikap seseorang. Struktur kognitif ini sangat ditentukan oleh pengetahuan dan informasi yang berhubungan dengan sikap yang diterima seseorang. Dalam sikap ilmiah banyak terkandung nilai paedagogis, diantaranya: sikap mencintai kebenaran, sikap ingin tahu, sikap tidak putus asa, sikap teliti dan hati-hati, sikap optimis serta sikap menghargai orang lain. Sehingga diduga terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan rendah.

3. Perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan rendah

Menurut teori Piaget bahwa aktivitas siswa merupakan hal penting yang dapat menunjang kesuksesan belajarnya. Hal ini sesuai dengan teori belajar konstruktivisme bahwa dengan bekal kemampuan yang telah ada dalam struktur kognitifnya siswa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri melalui proses asimilasi dan akomodasi melalui aktivitas belajarnya. Jadi aktivitas belajar siswa yang biasa dilakukan sehari-hari dimungkinkan dapat mempengaruhi prestasi belajar kimia siswa.

Pembelajaran dengan model Contextual Teaching And Learning (CTL) lebih menuntut keaktifan siswa dalam proses pembelajaran sehingga diduga terdapat perbedaan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari antara siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi dan rendah.

4. Interaksi antara penggunaan media dalam pembelajaran model CTL dan sikap ilmiah terhadap prestasi belajar siswa.

Media lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk didalamnya manusia dan perilakunya serta makhluk hidup lainnya yang semuanya dapat digunakan sebagai sumber belajar oleh siswa. Dengan memanfaatkan lingkungan tersebut, siswa dapat berinteraksi langsung dengan benda-benda yang mengandung bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Media internet adalah media teknologi informasi yang dapat mempercepat aliran ilmu pengetahuan yang dapat menembus batas dimensi ruang, birokrasi, kemapanan, dan waktu. Dengan menggunakan media internet, siswa dapat mencari informasi yang berhubungan dengan materi bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari cepat.

Sikap ilmiah adalah sikap yang diwujudkan dalam bentuk perilaku aktual yang bersifat keilmuan terhadap stimulus tertentu. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikutip dari E. Mulyasa (2007: 133) disebutkan bahwa

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id salah satu tujuan mata pelajaran Kimia di SMA/SMP adalah untuk memupuk sikap ilmiah. Sikap ilmiah tersebut adalah: 1) Jujur, 2) Terbuka, 3) Ulet, 4) Kritis, dan 5) Dapat bekerjasama dengan orang lain.

Dari pembahasan sebelumnya siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran model CTL media lingkungan akan mempunyai perbedaan prestasi dengan siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran model CTL media internet. Demikian juga siswa yang mempunyai sikap ilmiah rendah. Jadi siswa yang mempunyai sikap ilmiah tinggi dan rendah diberi perlakuan pembelajaran model CTL media lingkungan prestasi belajarnya lebih tinggi sedangkan siswa yang diberi perlakuan model CTL media internet prestasi belajarnya lebih rendah. Berdasarkan pemikiran tersebut, dapat diduga bahwa terdapat interaksi antara penggunaan model CTL media lingkungan dan internet dengan sikap ilmiah siswa terhadap prestasi belajar materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.

5. Interaksi antara penggunaan media dalam pembelajaran model CTL dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa.

Dari pembahasan sebelumnya siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran model CTL media lingkungan akan mempunyai perbedaan prestasi dengan siswa yang mempunyai prestasi belajar tinggi yang diberi perlakuan pembelajaran model CTL media internet. Demikian juga siswa yang mempunyai aktivitas belajar rendah. Jadi siswa yang mempunyai aktivitas belajar tinggi dan rendah diberi perlakuan pembelajaran model CTL

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id media lingkungan prestasi belajarnya lebih tinggi sedangkan siswa yang diberi perlakuan model CTL media internet prestasi belajarnya lebih rendah. Berdasarkan pemikiran tersebut, dapat diduga bahwa terdapat interaksi antara penggunaan model CTL media lingkungan dan internet dengan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar materi Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.

6. Interaksi antara sikap ilmiah dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa. Pada pembelajaran pokok bahasan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dengan memperhatikan sikap ilmiah dan aktivitas belajar siswa dimungkinkan ada interaksi antara sikap ilmiah dan aktivitas belajar siswa. Siswa dengan aktivitas belajar yang tinggi akan lebih aktif dan kreatif dalam belajar, tidak demikian siswa yang aktivitas belajarnya rendah akan cenderung pasif dan tidak mengeksplorasi pengetahuan sendiri. Siswa yang sikap ilmiah tinggi sebagai akibat siswa tersebut mempunyai aktivitas belajar yang tinggi, demikian juga siswa yang mempunyai sikap ilmiah rendah dapat dipandang mempunyai aktivitas belajar yang rendah pula. Jadi dapat diduga terdapat interaksi antara sikap ilmiah dan aktivitas belajar siswa terhadap prestasi belajar kimia pokok bahasan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

7. Terdapat interaksi antara penggunaan media dalam pembelajaran model CTL, sikap ilmiah, dan aktivitas belajar terhadap prestasi belajar siswa pada pokok bahasan Bahan-bahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-hari.

Seperti telah diuraikan diatas bahwa kemungkinan siswa yang diberi pembelajaran dengan model CTL menggunakan media lingkungan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari pada diajar dengan model CTL menggunakan media internet, dan juga

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi dan aktivitas belajar tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dari pada siswa yang memiliki sikap ilmiah rendah, jadi faktor sikap ilmiah dan aktivitas belajar mempunyai peran yang sama dalam proses belajar mengajar tersebut.

Sehingga apapun model pembelajaran yang diterapkan apakah CTL menggunakan media lingkungan atau CTL menggunakan media internet, siswa yang memiliki sikap ilmiah tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik daripada siswa yang memiliki sikap ilmiah yang rendah. Dan sebaliknya tanpa melihat sikap ilmiah yang dimiliki tinggi atau rendah jika diberi pembelajaran model CTL menggunakan media lingkungan akan mempunyai prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran model CTL menggunakan media internet. Begitu pula dengan aktivitas belajar siswa, apapun model pembelajaran yang diterapkan, baik menggunakan model CTL menggunakan media lingkungan atau model CTL menggunakan media internet siswa yang memiliki aktivitas belajar tinggi akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang memiliki aktivitas belajar rendah. Sebaliknya seberapapun tingkat aktivitas belajar siswa, baik tinggi atau rendah, siswa yang diajar dengan pembelajaran model CTL menggunakan media lingkungan akan memiliki prestasi belajar yang lebih baik dari pada siswa yang diajar dengan pembelajaran model CTL menggunakan media internet. Sehingga dapat diduga bahwa tidak terjadi interaksi antara model pembelajaran, sikap ilmiah, dan aktivitas belajar kimia pokok bahasan bahan-bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari.

Dokumen terkait