DAFTAR LAMPIRAN
III. METODE PENELITIAN
3.1 Kerangka Pemikiran Penelitian
CV. XYZ merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam produksi seragam seperti kaos, jaket, kemeja, sweater yang berada di wilayah kampus. Dalam menghadapi persaingan di pasar, CV.XYZ perlu merumuskan strategi pemasaran yang efektif agar dapat mencapai tujuan pemasaran yang diinginkan. Adapun perumusan strategi pemasaran tersebut harus didasarkan pada visi dan misi perusahaan. Visi dan misi mencerminkan suatu perusahaan dan apa yang menjadi tujuannya dalam jangka waktu tertentu. Tanpa adanya visi dan misi tersebut perusahaan akan seperti kehilangan arah tujuan dan hasil yang akan dicapai.
CV. XYZ merumuskan strategi pemasaran untuk mencapai tujuan yang diinginkan dengan menetapkan terlebih dahulu pasar mana yang menjadi target penerapan strategi, serta bauran pemasaran perusahaan yang terdiri dari produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Setelah melakukan identifikasi, selanjutnya disusun strategi yang memungkinkan untuk dipilih dan diterapkan oleh perusahaan konveksi XYZ dengan menggunakan alat analisis metode AHP. Metode AHP merupakan suatu metode yang luwes yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Metode AHP juga memasukan pertimbangan nilai-nilai pribadi secara logis. Setelah melewati proses penilaian oleh pakar dan pengolahan bobot prioritas, maka diperoleh hasil strategi terpilih, yakni strategi dengan nilai prioritas terbesar. Strategi tersebut kemudian diterapkan pada pasar sasaran yang sudah diidentifikasi sebelumnya.
Gambar. 3 Kerangka pemikiran penelitian 3.2Lokasi dan waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Perusahaan konveksi XYZ yang beralamat di Jl. Bara 4 No.94 Kampus Dalam Darmaga-Bogor 16680. CV. XYZ adalah salah satu perusahaan konveksi yang memproduksi berbagai model atau bentuk seragam seperti kaos, kemeja, sweater, jaket, almamater, training, pakaian lapang dan lain-lain. Waktu Penelitian dilakukan selama bulan Desember 2011 – Januari 2012.
Perusahaan Konveksi XYZ
Visi dan Misi Perusahaan
Identifikasi Pasar Perusahaan XYZ
Bauran Pemasaran 1. Produk 2. Lokasi 3. Harga 4. Promosi Alternatif-alternatif Strategi AHP
3.3Pengumpulan Data
Data yang digunakan untuk kepentingan analisis adalah data primer dan sekunder. Data primer didapatkan dari hasil wawancara tatap muka dan wawancara dengan kuesioner (Lampiran 1). Data sekunder didapatkan dari berbagai sumber, yaitu dokumen tertulis yang diperoleh dari pihak CV.XYZ buku referensi, internet dan skripsi.
Pemilihan narasumber pada penelitian ini dilakukan secara sengaja
(purposive sampling) yang terkait dengan pemahamannya mengenai strategi
pemasaran dan besarnya peranan para narasumber yang dipilih dalam perumusan dan pelaksanaan strategi pemasaran perusahaan.
Jumlah narasumber terdiri dari empat (4) orang, karena dalam metode AHP sendiri tidak memiliki perumusan tertentu untuk mengambil jumlah contoh yang tepat, atau tepatnya terdapat batas minimum (dua orang narasumber). Narasumber dipilih dengan pertimbangan benar-benar menguasai, mempengaruhi pengambilan kebijakan atau benar-benar mengetahui informasi yang dibutuhkan, sehingga cukup kompeten dalam mewakili keseluruhan populasi. Namun, responden tidak berarti mewakili suatu unsur tertentu pada hirarki, karena kedua hal ini merupakan peubah bebas. Responden sendiri berasal dari CV.XYZ, yaitu pemilik (manajer umum), manajer pemasaran, manajer keuangan dan staff penjahit.
3.4Pengolahan dan Analisis Data
Pengolahan data menggunakan Microsoft Excel 2007 dan analisis data dengan Metode AHP. Metode AHP dipilih, karena cocok digunakan untuk mengorganisasi informasi yang tidak terstruktur dan kompleks untuk mengambil sebuah keputusan atau memilih sebuah prioritas melalui proses kuantitatif. Informasi yang tidak terstruktur ini diorganisasikan kedalam sebuah hirarki yang menunjukkan hubungan antar kriteria dan tujuan didalamnya.
Berdasarkan kerangka kerja AHP, penelitian ini diawali dengan pembuatan hirarki yang disusun berdasarkan studi literatur, data dokumenter
perusahaan, observasi, hasil wawancara dan dengan konfirmasi dari pihak perusahaan. Struktur hirarki yang telah disusun akan menjadi dasar dalam pembuatan kuesioner yang akan disebarkan kepada responden. Hirarki yang sudah sesuai dengan permasalahan dan dapat menggambarkan hubungan secara tepat kemudian diberi penilaian oleh pakar melalui kuesioner. Pakar yang dimaksud adalah orang yang menguasai bidang yang dibahas dalam penelitian ini pakar yang dipilih yaitu manajer umum, manajer pemasaran, manajer keuangan dan staff penjahit. Kuesioner diberikan untuk mengetahui pembobotan setiap unsur pada seluruh tingkat pada struktur hirarki. Validitas kuesioner untuk pemilihan strategi pemasaran dilihat melalui konsistensi setiap matriks, baik itu individu maupun gabungan dan juga konfirmasi yang dilakukan dengan pakar.
Hasil pengolahan data primer ini dimulai dengan memeriksa terlebih dahulu kekonsistenaan pembobotan yang diberikan responden. Pengolahan kekonsistenan pembobotan dilakukan dengan menggunakan expert choice. Dimana dalam penelitian ini batas tingkat inkonsistensi 10% dan selanjutnya masing-masing pembobotan per individu terbukti konsisten, keseluruhan pembobotan oleh masing-masing individu akan digabungkan dalam satu matriks gabungan. Setelah itu matriks gabungan inilah yang akan diukur kembali pembobotannya lewat mekanisme perhitungan AHP dengan Microsoft Excel yang akan melahirkan pengolahan data vertikal dan pengolahan data horizontal. Hasil pengolahan vertikal menjadi dasar pemilihan alternatif pemilihan strategi pemasaran, sedangkan hasil pengolahan horizontal memperlihatkan keterkaitan dan tingkat pengaruh antara satu faktor dengan unsur lain dalam satu tingkat hirarki dengan unsur lain dalam tingkat hirarki di bawahnya.
Hasil pengolahan dari metode AHP tersebut akan menghasilkan pilihan strategi yang disukai berdasarkan penilaian pakar yang sudah diuji konsistensinya. Berikut ini disajikan gambar struktur hirarki yang digunakan (Gambar 4)
Manajer Umum (pemilik) Manajer Pemasaran Manajer Keuangan Staff pekerja (penjahit) Pengembangan pasar Menguatnya brand XYZ Meningkatnya penjualan dan keuntungan Pengembangan produk
PEMILIHAN STRATEGI PEMASARAN CV. XYZ. GOAL FAKTOR AKTOR TUJUAN ALTERNATIF
Gambar 4. Struktur Standar AHP
Strategi 1 Meningkatkan mutu produk Strategi 3 Meningkatkan promosi Strategi 2 Memberikan diskon Strategi 4 Membentuk lokasi Usaha strategis Tingkat persaingan Karakteristik pasar Saluran distribusi Teknologi Harga Strategi 5 Memberikan pelatihan kepada SDM
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Perusahaan4.1.1. Sejarah Perkembangan Perusahaan
CV.XYZ merupakan perusahaan perseorangan yang bergerak dalam pembuatan seragam seperti kaos, sweater, jaket, kemeja, pakaian lapang, jas lab, jas almamater. Dengan desain-desain yang unik dan fungsional, perusahaan ini mampu mengeluarkan produk-produk yang berkualitas dengan harga yang kompetitif untuk pasaran lokal. Perusahaan ini berdiri pada tanggal 1 Maret 2008 dengan workshop di daerah Babakan Raya IV No 94, Darmaga, Bogor.
Pada dasarnya ada dua (2) nilai tambah yang ditawarkan oleh bisnis konveksi ini kepada konsumennya. Yang pertama adalah dari segi biaya, ongkos yang dikeluarkan oleh konsumen menjadi lebih murah dibandingkan jika mereka memproduksi ke Bandung atau Jakarta yang terkenal sebagai pusat konveksi. Hal ini disebabkan lokasi yang lebih dekat dengan keberadaan konsumen, yaitu di kawasan lingkar kampus. Nilai tambah yang kedua yaitu konsumen lebih mudah manjangkau lokasi ketika terjadi keluhan, sehingga kepuasan konsumen bisa dijaga.
Pemasok dan Mitra
Dalam menjalankan usaha ini konveksi ini bekerjasama dengan mitra yaitu Konveksi Trijaya Group dan Toko Amida di Bogor, Toko Ping di Jakarta dan Toko Kota Indah di Bandung. Posisi mitra ini adalah sebagai vendor dari produk-produk sekunder dan pemasok bahan baku. Selain itu konveksi ini juga bisa melakukan benchmarking dari segi operasional dan troubleshooting dari bisnis ini.
4.1.2. Visi dan Misi Visi :
Menjadi perusahaan konveksi terkreatif di Bogor yang mengkombinasikan skill dan teknologi dalam produk bermutu.
Misi :
a. Menjadi perusahaan yang memiliki layanan yang baik, harga murah dan bermutu tinggi.
b. Menciptakan produk-produk yang inovatif, mempunyai nilai tambah, dan berdaya saing tinggi.
c. Menjadi perusahaan konveksi yang profesional yang memiliki manajemen yang tepat guna dalam mengelola organisasi dan menjalankan usaha.
d. Memberikan kesempatan kepada berbagai lapisan masyarakat untuk memiliki kehidupan yang lebih baik.
Spesifikasi :
CV. XYZ menerima pemesanan produksi untuk seragam seperti kaos, jaket, kemeja, sweater dengan mutu distro. Produk- produk di produksi dengan pengawasan kualitas yang detail. Produk ditujukan untuk semua gender dan diharapkan memenuhi kebutuhan konsumen.
4.1.3. Struktur Organisasi dan Uraian tugas
Struktur atau hierarki organisasi yang dibuat adalah struktur organisasi matriks. Struktur ini dibuat untuk mempermudah koordinasi dan membentuk organisasi yang efisien untuk menekan seminimal mungkin biaya overhead perusahaan yang berasal dari gaji. Dalam menjalankan tugas pokoknya CV. XYZ dipimpin oleh seorang
General manager (GM). Perusahaan ini memiliki tiga (3) bagian
utama yaitu, pemasaran, keuangan (administrasi), serta produksi operasi termasuk tenaga teknis. Berikut ini adalah penjelasan tugas dan tanggungjawab dari struktur pada Gambar 5 :
Gambar 5. Struktur organisasi perusahaan
General Manager :
a. Penanggung jawab utama perusahaan.
b. Menentukan keputusan-keputusan strategis perusahaan. c. Menentukan target setiap periode.
d. Membuat mekanisme pengangkatan dan pemecatan karyawan.
e. Membuat sistem untuk meningkatkan motivasi, knowledge dan skill karyawan. f. Bertanggung jawab membina hubungan baik dengan karyawan dan
Shareholder.
Keuangan :
a. Membuat system pencatatan keadministrasian perusahaan.
b. Membuat laporan keuangan perusahaan dan mengelola Cash Flow perusahaan. c. Menyimpan uang perusahaan.
d. Melakukan analisis biaya dan keuangan perusahaan, serta membuat anggaran. e. Bertanggungjawab membina hubungan baik dengan pemasok dan rekanan.
Pemasaran :
a. Mengkoordinasikan agen-agen pemasaran.
b. Membuat kerjasama dengan instansi/perusahaan/organisasi. c. Membuat desain katalog.
d. Membuat sistem pendistribusian produk. e. Melakukan evaluasi dan riset pasar.
f. Bertanggungjawab membina hubungan baik dengan konsumen, agen dan instansi. GENERAL MANAGER PEMASARAN PRODUKSI DAN OPERASI KEUANGAN
g. Bertanggungjawab atas segala lay out pemesanan dan promosi
Produksi dan Operasi :
a. Bertanggungjawab sebagai kepala produksi harian. b. Mengkoordinasikan karyawan setiap hari.
c. Bertanggungjawab atas pengadaan mesin, peralatan dan bahan baku d. Melakukan perencanaan produksi.
e. Melakukan perawatan terhadap alat-alat produksi.
f. Membuat sistem pengembangan produk Research and Development, atau (R&D).
g. Melakukan kontrol terhadap mutu produk yang dihasilkan. 4.2 Kegiatan Pemasaran CV. XYZ
4.2.1. Bentuk kegiatan pemasaran yang dilakukan CV. XYZ
a. Menggunakan logo atau merk sebagai identitas produk. (Gambar.6)
Personal selling : Dengan Lobbying presentasi penjualan saat mengikuti open tender untuk sebuah acara kepanitiaan di kampus.
b. Mengikuti pameran dan acara bazar di kampus.
c. Melakukan promosi dengan memberikan diskon kusus, jaminan produk, membagikan brosur, selebaran, kalender, dan pembatas buku.
e. Memasang spanduk lokasi usaha.
Gambar 6. Logo, atau merk perusahaan 4.2.2. Strategi Produk
Secara umum, produk dibagi menjadi dua (2) kelompok besar, yaitu kelompok produk utama (Primer) dan kelompok produk pelengkap (Sekunder). Produk utama merupakan produk yang diproyeksikan sebagai sumber pendapatan utama dan keseluruhan proses produksi dikerjakan
sendiri. Produk ini meliputi produk kaos, sweater, jaket dan seragam berdasarkan pesanan. Produk pelengkap merupakan produk sekunder, sebagai sumber pendapatan tambahan. Selain itu dari proses produksinya ada sebagian, atau keseluruhan dari prosesnya yang menggunakan sistem
outsourcing dengan mitra perusahaan lain. Produk pelengkap meliputi
kemeja, pakaian lapang dan jas lab.
Untuk memenuhi kepuasan pelanggan, konveksi ini memberi kebebasan kepada konsumen untuk melakukan sourcing. Tindakan sourcing ini adalah suatu tindakan untuk mencari bahan baku. Pembeli (buyer) terlebih dahulu melakukan pemesan pakaian, dimana pembeli tersebut akan menentukan bahan apa yang diinginkannya. Kemudian pihak konveksi mencari bahan yang telah ditentukan sebelumnya.
Sesuai dengan strategi pemasaran konveksi ini menyediakan produk bermutu. Untuk menjaga agar mutu produk tetap terjaga konveksi tersebut menerapkan standar yang tinggi dari peralatan dan bahan baku yang dibeli. Selain itu konveksi tersebut bekerjasama dengan mitra yang sudah berpengalaman dalam melakukan maintanance peralatan dan perlengkapan. 4.2.3. Strategi Harga
Jika diamati harga yang umum di pasaran untuk produk layanan konveksi biasanya mengambil margin keuntungan yang sangat besar. Bahkan untuk daerah sekitar Bogor, harga produk secara nyata berada di atas harga umum pasaran. Menurut pemilik konveksi ini ada tiga (3) faktor yang menyebabkan tingginya harga produk konveksi, yang pertama margin keuntungan tinggi disebabkan masih sedikitnya pelaku bisnis ini dibandingkan permintaan yang ada, yang kedua untuk perusahaan kecil harga suplai bahan baku cukup tinggi, karena kapasitas produksinya masih rendah, dan ketiga adalah banyaknya pemborosan yang dilakukan.
Dalam industri pakaian jadi ini harga bersifat sensitif, dimana para produsen cenderung bersaing menurunkan harga, kecuali untuk produk- produk yang sudah memiliki merek terkenal dipasaran. Selain itu, penetapan
harga yang beragam juga ditetapkan berdasarkan jenis bahan yang akan digunakan untuk membuat pakaian tersebut. Jenis bahan yang umumnya digunakan untuk membuat pakaian adalah :
a. Bahan Kaos : katun kombed 30s, katun kombed 24s, katun kombed 20s, katun kardet, polyester double, dan single knit.
b. Bahan Kaos olahraga : paragon, alyet, dan hyget super. c. Bahan sweater : flece katun, flece pe, diadora, dan adidas. d. Bahan jaket : kanvas, twill, drill, dan parasut.
Strategi harga yang ditetapkan berdasarkan ke empat jenis bahan ini adalah penetapan harga yang paling tinggi untuk pakaian dengan jenis bahan kombed. Penetapan-penetapan harga tersebut dengan mengasumsikan bahwa ketebalan kain yang digunakan adalah sama.
Pada konveksi XYZ kebijakan harga yang diambil berada di bawah harga umum pasaran, karena pasar utama yang dibidik adalah pasar pelajar dan mahasiswa yang notabene cukup sensitif terhadap harga produk. Dengan demikian diharapkan volume penjualan akan semakin tinggi, sehingga meningkatkan pendapatan.
4.2.4. Strategi Promosi
Beberapa bentuk promosi yang dijalankan adalah :
a.Memberikan diskon harga produk terhadap pembelian dalam jumlah tertentu.
b.Membuat spanduk lokasi usaha.
c.Menyebarkan media promosi seperti flyer, leaflet, poster, kalender, pembatas buku, dan lain-lain.
d.Mengajukan penawaran terhadap sekolah-sekolah, perguruan tinggi dan perusahaan swasta.
e. Mengajukan penawaran terhadap panitia kegiatan akademik perguruan tinggi dan sekolah.
f. Memberikan voucher khusus.
4.2.5. Strategi Lokasi dan distribusi
Dari segi lokasi usaha yang ditempati, jelas bahwa konveksi tersebut berada pada lokasi strategik karena berada di Lingkar Kampus IPB dan dikelilingi oleh pusat-pusat keramaian. Oleh karena itu, sistem distribusi lebih terfokus pada pelayanan ditempat atau distribusi pasif. Sebagai salah satu strategi untuk meningkat penjualan konveksi tersebut juga menggunakan sistem delivery dan merekrut agen-agen untuk mengambil order-order besar. 4.2.6. STP
Dari segi pasar, bisnis ini mempunyai segmentasi cukup luas, yaitu mulai kelas menengah sampai dengan kelas atas. Lebih spesifik lagi target dari bisnis ini dibagi menjadi beberapa kalangan, yaitu pelajar, mahasiswa, pegawai kantoran dan masyarakat umum. Untuk kalangan pelajar, mahasiswa dan perusahaan swasta, atau pemerintah daerah biasanya memproduksi pakaian untuk kebutuhan identitas organisasi, atau kegiatan, sedangkan untuk masyarakat umum biasanya memproduksi pakaian untuk kebutuhan sendiri, maupun komunitas tertentu.
Konveksi tersebut memilih target pasar ini, karena lokasi yang dimiliki sangat strategik, sehingga mudah dijangkau. Selain itu untuk daerah Babakan Raya belum ada perusahaan konveksi yang mampu memenuhi permintaan pasar di daerah ini dan memproduksi langsung. Selain itu salah satu pertimbangan lainnya adalah strategi pengembangan bisnis dilakukan bertahap, untuk tahap awal konveksi tersebut hanya melayani produksi sesuai pesanan konsumen dengan pola pemasaran pasif. Positioning perusahaan ini yaitu menghasilkan produk yang bermutu tinggi sejajar dengan mutu distro dengan harga yang terjangkau.
4.3 Analisis Pengambilan keputusan strategi pemasaran CV. XYZ.
4.3.1. Faktor yang berpengaruh dalam penyusunan strategi pemasaran a. Tingkat Persaingan
Semakin banyaknya perusahaan baru yang memasuki industri konveksi, maka membuat semakin meningkatnya tingkat persaingan dalam industri yang sama. Hal tersebut menyebabkan terjadinya kompetisi dalam memperebutkan pasar dan kepercayaan konsumen. Faktor lain yang harus diperhatikan dalam menghadapi pesaing adalah kegiatan pesaing. Sebaiknya, perusahaan tidak mengabaikan segala aktifitas pesaing dalam memasarkan produknya, baik dalam kegiatan menginformasikan produk, maupun bagaimana cara pesaing untuk mendapatkan konsumen. Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan sebaiknya memperhatikan faktor tersebut.
b. Karakteristik Pasar
Segmentasi pasar yang dimasuki perusahaan adalah kalangan menengah ke atas, karena produk perusahaan termasuk dalam kategori cukup mahal, maka perusahaan perlu melakukan kegiatan promosi seefektif mungkin agar terlihat profesional.
Permintaan konsumen terhadap produk-produk fashion/konveksi sedang mengalami peningkatan cukup pesat, maka faktor yang dipertimbangkan oleh perusahaan adalah bagaimana caranya agar informasi yang disampaikan perusahaan dapat dengan cepat dipahami oleh konsumen. Hal ini diharapkan oleh perusahaan agar dapat meraih pangsa pasar lebih cepat dibandingkan pesaingnya, maka diperlukan strategi yang tepat dalam melakukan promosi.
c. Saluran Distribusi
Saluran distribusi adalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Saluran distribusi bertugas menyampaikan produk yang telah dihasilkan oleh produsen kepada konsumen. Agar strategi pemasaran yang disusun perusahaan memenuhi sasaran dan tujuannya, maka perusahaan harus memahami saluran distribusi yang digunakan. d. Teknologi
Salah satu faktor keberhasilan usaha di bidang konveksi adalah kecanggihan dan kondisi peralatan teknologi yang dimiliki. Semakin baik kondisi dan kecanggihannya, akan semakin tinggi kapasitas dan kualitas produk yang dihasilkannya. Di samping itu juga faktor keterampilan pengrajin mutlak diperlukan. Menurut Hubeis (2009), Teknologi adalah keseluruhan mesin/alat, atau cara yang diterapkan untuk mendapatkan sesuatu yang diperlukan guna kelangsungan dan kenyamanan manusia (misalnya teknologi mekanik, biologi, dan kimiawi). Hal lainnya, teknologi dapat dianggap sebagai proses transformasi sumber daya melalui kegiatan penelitian, baik dengan cara meningkatkan, memperbaiki, memodifikasi, menciptakan hal baru, mengubah dan menggabungkan. Dalam pengembangan produk pemahaman rantai kelahiran teknologi merupakan sesuatu yang tidak dapat ditawar-tawar lagi untuk pembinaan dan pengembangan perusahaan/industry melalui dukungan kelembagaan seperti kawasan bisnis dan lain-lainnya dalam menghasilkan kegiatan ekonomi yang berdaya dan berhasil guna bagi semua pihak. Rantai kelahiran teknologi tersebut dapat dilihat pada (Gambar 7).
Gambar 7. Rantai kelahiran teknologi (Hubeis, 2009) Keterangan :
1) Gagasan/produk/jasa
2) Pengembangan prototype produk (teknis dan ekonomis) melalui formulasi, pemasaran dan pengembangan
3) Spesifikasi produk, harga dan potensi pasar Ide (1) Evaluasi (2) Uji (5) Pemasar an (6) Layak (3) Pengemb angan (4)
4) Integrasi tahap 1-3 (realisasi pabrikasi awal) melalui tahap pengendalian internal dan eksternal
5) Pabrikasi penuh dan strategi pemasaran (produk, harga, promosi, merek dan distribusi)
6) Komersialisasi produk/jasa secara total, baik yang sudah ada atau belum ada di pasar kepada konsumen
Dalam hal ini, faktor teknologi mengacu pada peralatan, mesin, dan teknologi produksi yang digunakan oleh perusahaan dalam hubungannya dengan peningkatan kapasitas produksi, mutu produk, dan efisiensi proses produksi. Teknologi yang digunakan adalah teknologi standar konveksi mesin besar yang biasa digunakan di industri garmen. Mesin yang digunakan diantaranya mesin potong kain menggunakan OKTA RS 100 buatan Jepang, Mesing Obras Nissin Buatan Jerman, Mesin Overdeck Yamato Buatan Jepang, dan Mesin Jahit Brother buatan Jerman.
e. Harga
Harga produk menjadi salah satu factor penyusun strategi pemasaran konveksi XYZ. Harga berperan sebagai penentu dari pilihan pembeli dan sebagai salah satu unsur yang menentukan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan (Kotler, 2007).
4.3.2. Aktor yang berperan dalam pengambilan keputusan a. Manajer Umum
Manajer Umum (pemilik perusahaan) mempunyai peran yang penting dalam mengatur semua kegiatan yang ada di perusahaan, baik dalam kegiatan produksi, keuangan, sumber daya manusia (SDM) dan pemasaran produk perusahaan.
b. Manajer Keuangan
Manajer keuangan konveksi icon bertanggung jawab terhadap bidang keuangan. Adapun tugas-tugas manajer keuangan konveksi XYZ adalah :
3) Menyimpan uang perusahaan. c. Manajer Pemasaran
Manajer Pemasaran konveksi icon bertanggungjawab terhadap bidang pemasaran dan administrasi penjualan. Tugas-tugas manajer pemasaran konveksi XYZ adalah :
1) Mengadakan perencanaan, pengaturan, pelaksanaan kebijaksanaan program dan strategi di bidang pemasaran.
2) Mengawasi pelaksanaan sistem administrasi penjualan sesuai dengan ketentuan berlaku.
3) Mengetahui situasi pasar dan harga pasar, sehingga dalam pelaksanaan penjualan sesuai dengan ketentuan berlaku.
d. Karyawan Perusahaan (staff penjahit)
Karyawan Perusahaan adalah semua anggota yang terlibat dalam akktivitas pembuatan produk, baik bagian produksi, bagian riset dan desain. Karyawan perusahaan juga terlibat secara langsung, maupun tidak langsung terhadap kegiatan promosi perusahaan.
4.3.3. Tujuan penyusunan strategi pemasaran a. Menguatnya Brand XYZ
Perusahaan XYZ merupakan pendatang baru dalam dunia konveksi, maka penting bagi perusahaan untuk terus memperkuat
brand keberadaannya kepada konsumen melalui produknya. Brand
perusahaan adalah segala sesuatu yang menyangkut nama baik, reputasi dan kredibilitas suatu perusahaan di mata konsumen. Brand yang baik merupakan asset bernilai tinggi, karena konsumen akan mencari perusahaan dengan reputasi yang baik. Untuk itu, kemampuan perusahaan dalam menciptakan produk yang sesuai dengan spesifikasi konsumen dapat mempengaruhi citra perusahaan.
Hingga saat ini, pangsa pasar yang diraih oleh konveksi icon masih sedikit. Hal ini dikarenakan karena keberadaanya yang relatif baru di pasaran. Oleh karena itu masih ada kesempatan bagi perusahaan tersebut untuk mengembangkan pangsa pasarnya melalui kegiatan pemasarannya.
c. Meningkatnya Penjualan dan Keuntungan
Setiap pengusaha pasti menginginkan perusahaannya terus maju dan berkembang. Tujuan umum perusahaan dalam kaitannya dengan memajukan perusahaan adalah meningkatkan laba yang dapat dicapai dari hasil penjualan. Selain itu, peningkatan ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja perusahaan, memperlancar aktivitas perusahaan dan mensejahterakan karyawan perusahaan. Ha-hal tersebut dapat dicapai apabila perusahaan mempunyai sumber daya yang cukup.