• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penjualan Soyjoy tahun 2012 mengalami penurunan sebanyak 46% dan meningkat sebesar 27% pada tahun 2013. Hal ini salah satunya disebabkan oleh munculnya pesaing baru dalam industri makanan ringan. PT AIO sebagai produsen Soyjoy diharapkan dapat menerapkan strategi awal dalam menangani tren penjualan yang fluktuatif. Salah satu strateginya adalah dengan menganalisis karakteristik konsumen dan mengetahui atribut produk yang paling berpengaruh terhadap minat beli Soyjoy. Berdasarkan kajian pustaka dan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dikembangkan model sebagai kerangka pikir teoritis dari penelitian ini seperti pada Gambar 3.

PT Amerta Indah Otsuka

Trend penjualan Soyjoy yang fluktuatif

Persaingan di industri makanan ringan semakin ketat

Identifikasi karakteristik konsumen Soyjoy dan atribut produk yang paling berpengaruh

terhadap minat beli Soyjoy

Analisis Deskriptif

Mengetahui Karakteristik Konsumen dan Trend Penjualan Soyjoy

Analisis SEM

1. Menganalisis pengaruh

kualitas, citra merek, harga dan kemasan terhadap minat beli Soyjoy di Bogor dan atribut yang paling berpengaruh

2. Menganalisis dampak dari

minat beli konsumen terhadap keputusan pembelian Soyjoy di Bogor

Rumusan Rekomendasi Bauran Pemasaran

Penelitian ini dilakukan di tempat-tempat yang menjual Soyjoy di Bogor, seperti pasar swalayan, rumah sakit, apotek dan toko kelontong. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive). Waktu pelaksanaan penelitian adalah pada bulan September sampai Desember 2014.

Jenis dan Sumber Data

Data yang dibutuhkan pada penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh melalui pengamatan langsung, wawancara, dan penyebaran kuisioner. Data sekunder adalah data yang dikumpulkan dengan cara studi pustaka.

Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian (Indriantoro dan Supomo 1999). Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil pengujian. Peneliti dengan data primer dapat mengumpulkan data sesuai dengan tujuan penelitian dapat dieliminir atau setidaknya dikurangi.

Ada dua metode yang dapat digunakan dalam untuk mengumpulkan data primer, yaitu survey dan observasi. (Indriantoro dan Supomo 1999). Dalam penelitian ini data primer diperoleh melalui kuisioner yang diberikan kepada responden. Responden yang dipilih merupakan konsumen yang mengkonsumsi Soyjoy dan berada di Bogor.

Data sekunder merupakan data yang dikumpulkan oleh pihak lain untuk tujuan dimana peneliti hanya menggunakan data yang sudah ada untuk mendukung penelitian. Data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu data penjualan Soyjoy di seluruh Indonesia dan Bogor tahun 2009 sampai dengan tahun 2013, serta sumber data lain yang berupa literatur fisik maupun internet yang dapat mendukung penelitian ini.

Metode Pengumpulan Data

Data dikumpulkan menggunakan metode wawancara berdasarkan daftar pertanyaan kepada para konsumen. Adapun keuntungan menggunakan wawancara adalah pewawancara dapat menggunakan kemampuannya untuk mengeksplorasi topik penelitian secara lebih mendalam, dan melakukan kontrol atas pertanyaan yang diajukan, serta mengatasi situasi-situasi unik yang mungkin dihadapi.

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan daftar pertanyaan tertutup dan terbuka. Daftar pertanyaan tertutup yaitu daftar pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data tentang dimensi-dimensi dari kualitas, citra merek, harga, kemasan, minat beli dan keputusan pembelian. Pernyataan- pernyataan dalam daftar pertanyaan tertutup dibuat dengan menggunakan skala likert yang sudah dimodifikasi. Menurut Sugiyono (2009), skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Data yang telah terkumpul

(2009).

Tabel 3. Penilaian Skala Likert

Alternatif Skor

Sangat setuju Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

4 3 2 1

Kuisioner pada penelitian ini menggunakan pertanyaan yang dipilih dan jawaban digunakan untuk menarik kesimpulan tentang item-item di dalam pertanyaan (Jugement Questionnare) dan pertanyaan terbuka (Open Questionnare), pada masing – masing pertanyaan diberikan skala 1 (satu) sampai dengan 4 (empat), dan responden melingkari sesuai dengan pendapat mereka tentang apa yang ditanyakan pada masing – masing pertanyaan. Untuk pertanyaan terbuka, responden diminta menuliskan opini mereka pada tempat yang telah disediakan.

Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 1996), populasi juga merupakan kumpulan semua elemen yang memilih satu atau lebih atribut yang menjadi tujuan. Populasi adalah suatu area generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono 1999). Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Soyjoy di area Bogor.

Sampel (n) atau perwakilan populasi adalah anggota populasi yang dipilih dengan berbagai pertimbangan sehingga dianggap mewakili karakteristik populasi secara keseluruhan (Siswoyo dan Prawoto 2013). Dalam Ghozali (2008) besarnya ukuran sampel memiliki peran penting dalam interpretasi hasil SEM. Ukuran sampel memberikan dasar untuk mengestimasi sampling error. Menurut Sekaran (2003) dalam Wijaya (2009) analisis SEM membutuhkan sampel paling sedikit 5 kali jumlah variabel indikator yang digunakan. Teknik Maximum Likelihood Estimation membutuhkan sampel berkisar antara 100-200 sampel.

Untuk melakukan penetapan jumlah sampel penelitian ini penulis mengacu pada pendapat Santoso (2011) yang menyatakan syarat jumlah sampel yang harus dipenuhi jika menggunakan analisis SEM adalah antara 100-200 atau minimal lima kali jumlah indikator. Berdasarkan teori di atas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian adalah 100.

penelitian dan peubah yang akan diteliti. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model kausalitas atau hubungan atau pengaruh dan untuk menguji hipotesa yang diajukan dalam penelitian ini, maka teknik analisa yang digunakan adalah SEM atau structural equation model yang dioperasikan melalui pendekatan program PLS. Metode ini dipilih karena SEM dapat menganalisis hubungan secara langsung antara 1 peubah dependen dengan beberapa peubah independen sehingga membantu untuk mengambil keputusan yang akan diterapkan dimasa yang akan datang.

Peubah Penelitian

Peubah laten dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 4.

Tabel 4. Peubah dan Indikator Penelitian

Lanjutan Tabel 4

Peubah Laten Peubah Indikator Sumber

Kualitas  Keserasian warna produk (KL1)

Margaretha et al. (2012)

 Kesegaran dan kebersihan produk saat akan dinikmati (KL2)

 Produk sudah sesuai dengan porsi standar (KL3)

 Bentuk produk menarik untuk dikonsumsi (KL4)

 Tekstur makanan sudah pas terasa di mulut (KL5)

 Konsumen dapat mencium aroma makanan tersebut (KL6)

 Tingkat kematangan yang pas (KL7)

 Memiliki rasa unik dan menarik untuk dinikmati (KL8)

Citra Merek  Merek memiliki reputasi yang baik di mata konsumen (CM9)

Hoeffler dan Keller (2003)

Low dan Lamb (2000)

 Merek mudah dikenali (CM10)

 Merek selalu diingat (CM11)

 Merek diakui menjadi top of mind dalam suatu produk

Harga  Harga produk lebih rendah dari produk lain (H13)

Stanton (1994)

 Harga produk sesuai dengan kualitas yang di dapat (H14)

 Harga produk terjangkau oleh konsumen (H15)

Kemasan  Warna Kemasan yang Menarik (KM16)

Kotler (2002)

 Ukuran, bentuk, dan warna huruf yang menarik pada kemasan (KM17)

 Kemasan mampu melindungi produk di dalamnya (KM18)

 Kemasan memudahkan menyimpan produk (KM19) Minat Beli  Mencari informasi lebih

lanjut mengenai produk (MB20)

Haubl (1996)

 Kemauan untuk memahami produk (MB21)

 Keinginan untuk mencoba produk (MB22)

 Kunjungan ke tempat yang menjual produk (MB23) Keputusan

Pembelian

 Daya tarik produk (KP24) Haubl (1996)

 Kemantapan membeli (KP25)

 Produk sudah sesuai kebutuhan (KP26)

Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1 (H1): Kualitas produk berpengaruh terhadap minat beli

konsumen Soyjoy di Bogor

Hipotesis 2 (H2): Citra merek memiliki pengaruh terhadap minat beli

Hipotesis 4 (H4) Kemasan berpengaruh terhadap minat beli konsumen

dalam membeli Soyjoy di Bogor

Hipotesis 5 (H5): Minat beli berpengaruh positif terhadap keputusan

pembelian Soyjoy pada konsumen di Bogor

Kerangka model awal struktur SEM penelitian yang akan menjadi acuan bagi peneliti untuk melakukan konfirmasi model, dapat dilihat pada Gambar 4.

H1

H2 H5

H3

H4

Gambar 4. Model Penelitian Awal

Kualitas Citra Merek Harga Kemasan Minat Beli KL1 KL2 KL3 KL4 KL5 KL6 KL7 KL8 CM9 CM10 CM11 CM12 H13 H14 H15 KM16 KM17 KM18 KM19 Keputusan Pembelian MB20 MB21 MB22 MB23 KP24 KP25 KP26

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen terkait