• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Pemikiran

Dalam dokumen pengelolaan dana desa untuk pemberdayaan (Halaman 39-44)

Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Tentang Pemerintah Daerah menyatakan Dalam pemerintahan daerah kabupaten/kota dibentuk pemerintahan desa yang terdiri dari pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa. Pembentukan, penghapusan, dan/atau penggabungan Desa dengan memperhatikan asal usulnya atas prakarsa masyarakat. Landasan pemikiran dalam pengaturan mengenai desa adalah keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Pemerintah mengakui otonomi yang dimiliki oleh desa ataupun dengan sebutan lainnya dan kepada desa melalui pemerintah desa dapat diberikan penugasan ataupun pendelegasian dari Pemerintah ataupun pemerintah daerah untuk melaksanakan urusan pemerintah tertentu. Sedang terhadap desa di luar desa geneologis yaitu desa yang bersifat administratif seperti desa yang dibentuk karena pemekaran desa ataupun karena transmigrasi ataupun karena alasan lain yang warganya pluralistis, majemuk, ataupun heterogen, maka otonomi desa akan diberikan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan dari desa itu sendiri.

Menurut Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa menyatakan Sumber Pendapatan Desa. Desa mempunyai sumber pendapatan Desa yang terdiri

atas pendapatan asli Desa, bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota, bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota, alokasi anggaran dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota, serta hibah dan sumbangan yang tidak mengikat dari pihak ketiga. Bantuan keuangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota kepada Desa diberikan sesuai dengan kemampuan keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. Bantuan tersebut diarahkan untuk percepatan Pembangunan Desa. Sumber pendapatan lain yang dapat diusahakan oleh Desa berasal dari Badan Usaha Milik Desa, pengelolaan pasar Desa, pengelolaan kawasan wisata skala Desa, pengelolaan tambang mineral bukan logam dan tambang batuan dengan tidak menggunakan alat berat, serta sumber lainnya dan tidak untuk dijualbelikan. Bagian dari dana perimbangan yang diterima Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota paling sedikit 10% (sepuluh perseratus) setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus yang selanjutnya disebut Alokasi Dana Desa. Alokasi anggaran untuk Desa yang bersumber dari Belanja Pusat dilakukan dengan mengefektifkan program yang berbasis Desa secara merata dan berkeadilan.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara bahwa dalam rangka pelaksanaan kebijakan Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Negara sebagaimana diatur dalam Pasal 72 ayat (1) huruf b dan ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, telah ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Berdasarkan ketentuan tersebut Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015 mengatur pengalokasian Dana Desa (DD) dengan peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015 yang menetapkan Pelaksanaan Teknis Pengelola Keuangan Desa Selanjutnya disebut PTPKdes adalah perangkat desa yang ditunjuk oleh kepala desa untuk melaksanakan pengelolaan keuangan desa. Sedangkan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan Pemerintah Kabupaten Meliput;

a. Pemberian pedoman standar dan pelaksanaan Dana Desa; b. Melakasanakan sosialisasi pedoman pengelolaan Dana Desa

c. Pemberian bimbingan teknis penyelengaraan keuangan dea yang mencakup perencanaan, penyusunan, pelaksanaan dan pertanggung-jawaban APBDes.

d. Membina penatausahaan pengelolaan keuangan desa dan pendayagunaan aset desa.

Secara spesifik untuk pengelolaan Dana Desa Tahun 2015 diatur secara rinci dalam Peraturan Bupati Kabupaten Tanah Bumbu Nomor 12 tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Dana Desa Di kabupaten Tanah Bumbu. Tahapan pengelolaan Dana Desa (DD) diatur secara garis besar mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban sebagai berikut:

a. Tahap Perencanaan

Kepala Desa/Lurah, Badan Permusyawaratan Desa Dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat menjelang tahun anggaran baru atau berakhir tahun anggaran berjalan menyusun pengunaan Dana Desa untuk kegiatan pembangunan Desa dengan memperhatikan aspirasi masyarakat yang telah ditetapkan dalam Musrenbang Desa.

b. Tahap Pelaksanaan

Dana Desa dimasukan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Desa yang selanjutnya ditetapkan oleh Kepala Desaa dengan Persetujuan Badan Permusyawaratan Desa dalam Peraturan Desa, kemudian dalam pengelolaan Dana Desa/Kelurahan Kepala desa/Lurah menetapkan pengelola yang terdiri dari Penanggungjawab Operasional Kegiatan (PJOK) dan Bendahara Kas Desa yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa/Lurah, serta Ketentuan lebih lanjut sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur tersendiri dalam Keputusan Kepala Desa.

c. Tahap Pertanggungjawaban

Pelaporan dalam rangka pengendalian Dana Desa dilakukan secara incidental dan periodik dan mekanisme pelaporan sebagai bahan pembinaan dan pengendalian penggunaan Dana Desa/Kelurahan dilakukan secara berjenjang. Dari pelaporan tingkat Desa/Kelurahan kemudian pelaporan tingkat Kabupaten.

Kerangka Pemikiran Pengelolaan Dana Desa (DD) di Desa Pejala Kecamatan Kusan Hilir Kabupaten Tanah Bumbu dapat digambarkan dalam bagan kerangka pikir sebagaimana gambar 2.1 beriku:

-

Perencanaan Pelaksanaan Pertanggung Jawaban

-undang Nomor 9 Tahun 2015 Tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Tentang Pemerintah Daerah

-Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang desa

-Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 Tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara

-Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2015 Tentang Dana Desa

-Peraturan Bupati Tanah Bumbu Nomor 12 Tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Dana Desa di Kabupaten Tanah Bumbu Tahun 2015

Pengelolaan Dana Desa Untuk Pemberdayaan Masyarakt

Faktor Pendukung Faktor Penghambat

Pemberdayaan Masyarakat

Penelitian ini mengunakan pendekataan kualitatif, yakni dengan menggunakan dan memanfaatkan data dengan cara mengumpulkan, menjaring, dan mengolah data atau informasi untuk dipelajari dan dianalisis. Pendekataan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dikarenakan metode menyajikan secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan informa, serta metode ini lebih peka dan dapat menyesuaikan diri dengan setting penelitian terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. (sarman,2004)

Dalam dokumen pengelolaan dana desa untuk pemberdayaan (Halaman 39-44)

Dokumen terkait