• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.4 Kerangka Pemikiran

Setiap kegiatan yang dijalankan tentunya memiliki faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar. Oleh karena itu, diperlukan penentuan alternatif strategi dalam proses pengembangan dengan menggunakan analisis SWOT. Setelah dilakukan analisis faktor SWOT, maka kita dapat menentukan strategi pengembangan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar. Secara sistematis kerangka pemikiran dapat dilihat pada skema gambar berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Strategi Pengembangan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar

Faktor Eksernal Faktor Internal

Analisis Faktor Internal

Analisis Faktor Eksternal

Alternatif Strategi Pengembangan Agrowisata Sawah Desa Pematang

Johar Keterangan :

: Terdapat Hubungan

Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar

26 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Lokasi

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive (sengaja), penelitian ini dilakukan di Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara dengan pertimbangan bahwa di daerah penelitian terdapat agrowisata sawah. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2021 sampai dengan selesai.

3.2 Metode Penentuan Sampel

Metode penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling dengan teknik purposive sampling, yaitu penentuan sampel secara sengaja yang didasarkan atas kriteria yang telah ditentukan. Sampel dalam penelitian ini adalah orang yang mempunyai wawasan (pengetahuan) atau pernah berkunjung ke lokasi Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar dan dapat memberikan keterangan berupa fakta/pendapat mengenai Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar.

Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang mengunjungi kawasan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar, pengelola kawasan, lembaga pembina/pendamping serta pemerintah daerah setempat. Sampel terdiri atas dua kelompok yaitu:

1. Responden pihak internal untuk menentukan daya dukung lingkungan atas pemanfaatan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar, terdiri dari pihak pengelola yaitu manajer dan wakil manajer, pengelola BUMDes dan aparat desa setempat.

2. Responden dari pihak eksternal yaitu berasal dari wisatawan atau wisatawan sebanyak 40 orang.

Tabel 3.1 Sumber dan Jumlah Sampel

No. Sumber Responden Jumlah Responden (orang)

Keterangan

1. Pengelola agrowisata 2 Manajer dan wakil manajer

2. Pengelola BUMDes 2 Kepala dan wakil kepala

3. Aparat desa setempat 2 Kepala Desa dan Sekretaris Desa

4. Wisatawan 40 Wisatawan Agrowisata

Sawah Desa Pematang Johar

Total 46

Responden dalam penelitian ini dipilih secara sengaja yang mana berperan dalam perumusan strategi serta dinilai dapat mewakili perusahaan untuk memberikan data – data atau informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Responden eksternal terdiri dari pihak wisatawan sebanyak 40 orang diharapkan dapat memberikan penilaian yang objektif mengenai Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar melalui kunjungan yang dilakukannya. Data dari responden wisatawan ditujukan untuk menguatkan faktor – faktor internal dan eksternal agrowisata yang berpengaruh terhadap perumusan strategi.

3.3 Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer dalam penelitian ini didapatkan melalui observasi atau pengamatan di lapangan serta wawancara dengan pihak pengelola Agrowisata

Sawah Desa Pematang Johar, pengelola BUMDes, aparat desa setempat, serta wisatawan sebanyak 40 orang.

Data sekunder ialah berupa laporan bulanan maupun tahunan diperoleh dari pihak pengelola Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar berupa data jumlah wisatawan. selain itu data juga diperoleh melalui studi literatur dan informasi dari badan atau instansi lain yang terkait dengan penelitian. Instrumen atau alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang ditujukan kepada responden yang sudah ditetapkan yang mana didalamnya berisi daftar pertanyaan yang berkaitan dengan penelitian.

3.4 Metode Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif serta disajikan dalam bentuk tabel, gambar dan uraian. Data diolah dengan menggunakan analisis matriks IFAS, matriks EFAS, matriks posisi, serta SWOT.

Identifikasi masalah 1 dan 2 dianalisis menggunakan metode analisis deskriptif dengan mengamati faktor lingkungan internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar lalu dideskripsikan dalam bentuk uraian dan gambaran yang sistematis, faktual, dan akurat.

Identifikasi masalah 3 dianalisis menggunakan metode analisis SWOT. Analisis SWOT dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai hubungan dan respon suatu perusahaan terhadap lingkungan internal dan eksternalnya sehingga dapat dirumuskan strategi yang tepat untuk digunakan dalam pengembangan.

Menurut David (2006), terdapat tiga tahapan dalam proses perumusan rencana strategis berdasarkan kekuatan dan kelemahan internal, peluang dan ancaman eksternal, yaitu:

1. Tahap pengumpulan data

Tahap pengumpulan data dilakukan untuk pengumpulan data serta pengklasifikasian dan pra analisis. Matriks yang digunakan dalam tahapan ini yaitu matriks faktor strategi internal dan matriks faktor strategi eksternal. Pada tahap ini perlu diketahui apa – apa saja faktor lingkungan internal dan eksternal perusahaan yang selanjutnya akan dianalisis.

a. Faktor Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal adalah proses identifikasi dan evaluasi mengenai kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan di bidang fungsional yang didalamnya termasuk produksi, keuangan, pemasaran, sistem informasi manajemen, serta penelitian dan pengembangan yang menjadi landasan bagi strategi perusahaan (Ernaldi, 2010).

Tabel 3.2 Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skoring (Bobot x Rating) Kekuatan

1.

2.

3.

Kelemahan 1.

2.

3.

Total 1,00

Sumber: Rangkuti, 2017.

b. Faktor Lingkungan Eksternal

Faktor lingkungan eksternal adalah faktor – faktor yang berada di luar kendali perusahaan yang mana akan memberikan peluang, kesempatan, ancaman serta kendala yang harus dihadapi perusahaan. Apabila dikelola dengan baik, peluang akan menghasilkan keuntungan bagi perusahaan, sedangkan ancaman adalah sesuatu yang apabila tidak dapat dikelola dengan baik maka akan memberikan situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan (Ernaldi, 2010).

Perusahaan yang dapat berinteraksi secara optimal dengan lingkungan eksternalnya akan mempengaruhi jalannya sistem dalam perusahaan tersebut karena akan lebih mudah dalam merealisasikan misi perusahaannya. Landasan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan dalam lingkungan bersaingnya diantaranya yaitu:

1) Lingkungan umum; yang didalamnya terdapat ekonomi, sosial budaya, politik dan pemerintah, serta teknologi dan ekologi.

2) Lingkungan industri; yang didalamnya terdapat pemasok, ketersediaan bahan baku atau substitusi, kekuatan pembeli, dan persaingan antar perusahaan.

3) Lingkungan operasional; yang didalamnya terdapat pesaing, pelanggan, kreditor, tenaga kerja, dan pemasok.

Tabel 3.3 Matriks External Factor Analysis Summary (EFAS)

Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skoring (Bobot x Rating) Kekuatan

1.

2.

3.

Kelemahan 1.

2.

3.

Total 1,00

Sumber: Rangkuti, 2017.

Adapun Langkah – langkah untuk menganalisis matriks IFAS dan EFAS yaitu:

a. Mengidentifikasi daftar kekuatan, kelemahan, peluang serta ancaman b. Tahap pembobotan pada tiap faktor

Penentuan bobot pada saat menganalisis faktor internal dan eksternal perusahaan dilakukan dengan cara mengajukan daftar pertanyaan kepada pihak manajemen.

Pembobotan ini dilakukan dengan menentukan bobot masing-masing faktor dimulai dari skala 1 (paling penting) sampai 0 (tidak penting), berlandaskan seberapa besar pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap perusahaan atau Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar.

c. Tahap penentuan rating setiap variabel.

Pada tahap ini, faktor – faktor ditentukan yang termasuk internal (kekuatan dan kelemahan) atau eksternal (peluang dan ancaman). Tahapan penentuan rating dilakukan dimulai pemberian skala mulai dari 4 sampai 1 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi internal atau eksternal perusahaan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang diberi rating 4 dengan kategori sangat besar dan rating 1 dengan kategori sangat kecil, dan sebaliknya untuk nilai rating ancaman.

Faktor kekuatan diberi rating 1 dengan kategori sangat kecil dan rating 4 dengan kategori sangat besar, serta sebaliknya untuk nilai rating kelemahan.

d. Mengalikan bobot dengan rating untuk mendapatkan skor

Nilai bobot dan rating yang telah didapatkan kemudian dikalikan untuk mendapatkan total skor perusahaan yang nilainya bervariasi antara 1,00 sampai 4,00. nilai total skor pembobotan menunjukkan bagaimana reaksi dari perusahaan terhadap faktor – faktor strategis internal dan eksternalnya. Total nilai pembobotan berkisar antara 1 sampai 4 dengan rata – rata 2,5. Pada matriks IFAS, nilai 1 menunjukan situasi internal perusahaan yang sangat buruk, nilai 2,5 menunjukkan situasi internal pada tingkat rata – rata dan nilai 4 mengindikasikan situasi internal yang sangat baik. Sedangkan pada matriks EFAS, nilai 1 menunjukan bahwa perusahaan tidak dapat memanfaatkan peluang dari adanya ancaman, nilai 2,5 menggambarkan perusahaan cukup mampu merespon situasi eksternal, dan nilai 4 menunjukkan bahwa perusahaan telah mampu mengoptimalkan peluang yang ada dengan baik sehingga mampu menghadapi ancaman.

2. Tahap analisis

Hasil yang telah didapat melalui analisis pada tabel matriks faktor strategi internal dan faktor eksternal selanjutnya dipetakan pada matriks posisi dengan cara:

a. Sumbu horizontal (x) menunjukkan faktor internal kekuatan dan kelemahan, serta sumbu vertikal (y) menunjukkan faktor eksternal peluang dan ancaman.

b. Posisi perusahaan ditentukan dengan hasil sebagai berikut:

Jika peluang lebih besar daripada ancaman maka nilai y > 0 dan sebaliknya jika ancaman lebih besar daripada peluang maka nilainya y < 0. Jika kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x > 0 dan sebaliknya jika kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilainya x < 0.

3. Mendukung strategi 1. Mendukung strategi agresif turn-around

4. Mendukung strategi defensif 2. Mendukung strategi diversifikasi

Sumber: Rangkuti, 2017

Gambar 3.1 Analisis SWOT

Bentuk gambar diagram analisis SWOT menurut Rangkuti (2017) terdiri dari 4 kuadran yaitu:

a. Kuadran 1

Kuadran 1 ialah situasi yang sangat baik dan menguntungkan dimana perusahaan memiliki peluang dan kekuatan serta dapat mengoptimalkan peluang yang ada tersebut. Strategi yang dapat diterapkan perusahaan dalam konsidi ini ialah dengan mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (Growth Oriented Strategy) dimana kebijakan suatu perusahaan yang telah dibuat harus dijalankan secara optimal sehingga dapat memberikan profit bagi perusahaan.

b. Kuadran 2

Perusahaan sering dihadapkan pada berbagai macam permasalahan dan ancaman.

Namun, perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal. Oleh karena itu, strategi yang dapat diterapkan ketika perusahaan menghadapi permasalahan ialah

KELEMAHAN INTERNAL

BERBAGAI PELUANG

KEKUATAN INTERNAL

BERBAGAI ANCAMAN

memanfaatkan peluang jangka panjang yang dimiliki dengan cara menerapkan strategi diversifikasi (barang/pasar). Penerapan strategi ini dapat dilakukan melalui pengembangan dalam menghadapi ancaman seperti membuat inovasi melalui peluncuran produk baru atau memperlebar pangsa pasar.

c. Kuadran 3

Perusahaan yang berada pada kuadran 3 ialah perusahaan yang dihadapkan pada peluang yang sangat besar, namun di sisi lain tengah menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal. Fokus strategi yang harus dilakukan perusahaan pada kondisi ini ialah dengan meminimalkan kendala internal perusahaan sehingga akan mendapat peluang pasar yang lebih baik.

d. Kuadran 4

Kuadran 4 merupakan situasi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan dimana perusahaan menghadapi ancaman dan kelemahan internal. Strategi yang harus dilakukan perusahaan apabila berada pada kondisi ini ialah dengan menerapkan strategi pertahanan atau defensive. Tujuan strategi ini adalah untuk meminimalisir kemungkinan diserang serta menampik serangan ke arah yang tidak membahayakan perusahaan atau mengurangi intensitas serangan tersebut.

3. Tahap pengambilan keputusan

Pengambilan keputusan merupakan salah satu bagian yang penting dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Pengambilan keputusan harus mempertimbangkan secara seksama kekuatan dan juga kelemahan baik internal maupun eksternal yang ada. Keputusan yang baik harus berorientasi pada pelaksanaannya.

Analisis SWOT adalah suatu identifikasi berbagai faktor sehingga didapatkan perumusan strategi perusahaan yang dilakukan secara sistematis. Analisis SWOT didasarkan pada logika yang memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Matriks SWOT dapat memperlihatkan kesesuaian antara kelemahan, kekuatan, peluang dan ancaman yang diperoleh dari hasil identifikasi matriks IFAS dan matriks EFAS untuk selanjutnya diambil keputusan untuk penentuan strategi.

Matriks SWOT merupakan alat yang digunakan manajer dalam membantu mengembangkan strategi dan sangat penting yang mana terdiri dari empat tipe diantaranya adalah strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT.

Tahapan dalam menganalisis SWOT adalah:

a. Membuat daftar kekuatan dan kelemahan internal perusahaan.

b. Membuat daftar peluang dan ancaman eksternal perusahaan.

c. Mencocokkan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategi SO.

d. Menyatukan kelemahan internal dengan peluang eksternal dan mencatat hasil strategi WO.

e. Menyatukan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat hasil strategi ST.

f. Menyatukan kelemahan internal dengan ancaman eksternal den mencatat hasil strategi WT.

Berdasarkan hasil persilangan keempat faktor tersebut maka terdapat empat kemungkinan alternatif strategi seperti terlihat pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4 Penyusunan Strategi Berdasarkan Matriks SWOT

Strategi SO Strategi yang mengunakan

kekuatan untuk

memanfaatkan peluang

Strategi WO Strategi meminimalkan

kelemahan untuk memanfaatkan peluang Ancaman atau Threats

(T)

Strategi ST Strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

Strategi WT Strategi yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman Sumber: David, 2006.

3.5 Definisi dan Batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman mengenai pengertian serta istilah – istilah dalam penelitian yang dilakukan, maka dibuat suatu definisi dan batasan operasional sebagai berikut:

3.5.1 Definisi

1. Agrowisata merupakan sektor usaha kolaborasi antara pertanian dan wisata yang mana akan menumbuhkan persepsi positif petani dan juga masyarakat akan pelestarian lingkungan.

2. SWOT ialah salah satu alat analisis dalam manajemen yang digunakan untuk mensistematisasikan masalah dan menyusun strategi.

3. Kekuatan (Strengths) adalah faktor unsur internal dalam perusahaan yang apabila dikelola dengan baik akan memperkuat tujuan atau sasaran yang ingin dicapai.

4. Kelemahan (Weakness) adalah kekurangan atau unsur yang apabila dibiarkan dan tidak dikelola maka akan merusak kekuatan sehingga akan mengalami kegagalan atau tujuan menjadi tidak tercapai.

5. Peluang (Opportunities) adalah kesempatan yang apabila dipergunakan secara tepat guna dan optimal maka akan mampu mencapai tujuan dengan baik.

6. Ancaman (Threats) adalah gangguan atau bahaya yang ada dalam sistem dan apabila dibiarkan akan merusak kekuatan yang sudah ada serta membuat perusahaan berada dalam posisi yang semakin lemah.

7. Strategi pengembangan ialah usaha atau daya yang terdiri dari faktor internal dan eksternal dalam pengembangan Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar.

8. Faktor Internal terdiri atas pemasaran, produksi/operasi, keuangan, penelitian dan pengembangan serta sistem informasi manajemen.

9. Faktor eksternal terdiri atas lingkungan umum (ekonomi, sosial budaya, politik, dan teknologi), lingkungan industri (kekuatan pemasok, kekuatan pembeli, ketersediaan subtitusi, dan persaingan antar perusahaan) lingkungan operasional (pesaing, pelanggan, pemasok, kreditor, dan tenaga kerja).

3.5.2 Batasan Operasional

1. Daerah Penelitian adalah Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang.

2. Responden dalam penelitian ini adalah responden yang memiliki wawasan mengenai Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar seperti manajer, aparat desa setempat, pengelola Bumdes serta wisatawan.

3. Waktu penelitian dilakukan pada Februari 2021 sampai dengan selesai.

38 BAB IV

DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.1 Profil Desa Pematang Johar

4.1.1 Kondisi Geografis Desa Pematang Johar

Desa Pematang Johar merupakan salah satu dari 5 (lima) desa yang ada di Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang. Desa Pematang Johar memiliki 15 Dusun dengan luas wilayah 2.169,02 Ha. Penggunaan Tanah di Desa Pematang Johar sebagian besar diperuntukkan untuk lahan pertanian sawah dan perkebunan, pemukiman, tambak serta fasilitas – fasilitas umum lainnya.

Jarak kantor desa ke Ibukota Kabupaten sejauh 43 km, jarak ke Ibukota Kecamatan sejauh 13 km dan jarak ke Ibukota Provinsi sejauh 15 km. Adapun batas – batas wilayah penelitian adalah sebagai berikut;

- Sebelah Utara berbatasan dengan Sei Seruwei Kelurahan Sei Mati Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Saentis dan Desa Sampali Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tanjung Selamat Kecamatan Percut Sei Tuan

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Tangkahan Kecamatan Medan Labuhan Kota Medan dan Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli Kota Medan.

4.1.2 Keadaan Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Pematang Johar adalah 15.191 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 7.832 jiwa dan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 7.259 jiwa. Jumlah KK (Kepala Keluarga) di Desa Pematang Johar sebanyak 4.105 KK. Distribusi penduduk menurut dusun di Desa Pematang Johar dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Menurut Dusun di Desa Pematang Johar

No Nama Dusun Jumlah Jumlah

Jiwa

Jumlah L P KK

1 Dusun I Batang Buluh 172 171 343 96

2 Dusun II Pasar Lalang 410 423 833 198

3 Dusun III Paloh Gelombang 264 207 471 129

4 Dusun IV Paloh Gelombang 143 136 279 67

5 Dusun V Pasar Dua 428 387 815 211

6 Dusun VI Rawa Badak 520 494 1014 274

7 Dusun VII Pasar Tujuh 787 663 1450 404

8 Dusun VIII Tanah Tinggi 250 243 493 144

9 Dusun IX Sukasetia 1409 1316 2725 744

10 Dusun X Sukasetia 1050 1007 2057 567

11 Dusun XI Sidoharjo 692 601 1293 342

12 Dusun XII Sidobali 745 778 1523 401

13 Dusun XIII Sinar Gunung 183 193 376 96

14 Dusun XIV Sinar Gunung 213 200 413 127

15 Dusun XV Sukamulia 566 540 1106 305

Jumlah 7832 7359 15.191 4105

Sumber: Profil Desa Pematang Johar, 2020.

Dapat dilihat pada Tabel 4.1 bahwa jumlah penduduk Desa Pematang Johar pada tahun 2020 adalah sebesar 15.191 jiwa. Dari tabel di atas juga menunjukkan bahwa jumlah laki-laki lebih banyak daripada jumlah penduduk perempuan dengan selisih sebesar 473 jiwa. Jumlah penduduk terbanyak berada di Dusun IX dan paling sedikit berada di Dusun IV.

4.1.3 Keadaan Ekonomi

Kondisi ekonomi masyarakat Desa Pematang Johar secara kasat mata terlihat jelas perbedaannya antara rumah tangga yang termasuk pada kategori sangat miskin, miskin, menengah dan kaya. Hal ini disebabkan karena mata pencaharian masyarakatnya berada pada sektor usaha yang berbeda – beda. Jumlah penduduk Desa Pematang Johar berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada tabel 4.2.

Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Menurut Mata Pencaharian di Desa Pematang Johar

No Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan

1 Petani 556 445

2 Buruh Tani 688 614

3 Buruh migran perempuan - 15

4 Buruh migran laki-laki 2 -

5 Pegawai Negeri Sipil 63 47

6 Pengrajin industri rumah tangga 9 26

7 Pedagang keliling 27 15

8 Peternak 130 101

9 Nelayan 5 -

10 Montir 62 -

11 Dokter swasta - 2

12 Bidan swasta - 6

13 Perawat swasta - 5

14 Pembantu rumah tangga - 208

15 TNI 12 -

16 POLRI 13 -

17 Pensiunan PNS / TNI / POLRI 19 14

18 Pengusaha kecil dan menengah 293 213

19 Pengacara 2 -

20 Jasa pengobatan alternatif 4 1

21 Dosen swasta/Guru Swasta 93 104

22 Pengusaha besar 1 2

23 Arsitektur 1

24 Karyawan perusahaan swasta 529 203

25 Karyawan perusahaan pemerintah 14 10

26 Tukang Kayu 157

27 Tukang Batu 388

28 Tukang Besi 123

29 Tukang Jahit 5 8

30 Tukang Cukur 4

31 Tukang Service Elektronik 5

32 Tukang Pijat 4 6

33 Salon 2 4

34 Buruh Harian Lepas 1305 449

Jumlah Total Penduduk 4422 2498

Sumber: Profil Desa Pematang Johar, 2020.

4.1.4 Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan dapat memberikan gambaran bagaimana suatu masyarakat memanfaatkan alam demi kesejahteraannya. Luas wilayah Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang menurut fungsinya dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Luas Wilayah Menurut Fungsinya

No Peruntukan Luas (Ha)

1 Persawahan 1.750

2 Pemukiman 197

3 Perkebunan 20

4 Kuburan 3,32

5 Perkarangan 25

6 Perkantoran 0,18

7 Tambak 10

8 Prasarana Umum Lainnya 163,52

Total Luas lahan 2.169,02

Sumber: Profil Desa Pematang Johar, 2020.

Berdasarkan fungsinya, dapat dilihat bahwasanya luas wilayah Desa Pematang Johar paling besar diperuntukkan untuk lahan persawahan sebesar 1.750 Ha dan pemukiman sebesar 197 Ha. Besarnya penggunaan lahan untuk persawahan di Desa Pematang Johar menyebabkan desa ini sebagai salah satu lumbung padi terbesar di Kabupaten Deli Serdang.

4.1.5 Sarana dan Prasarana

Desa Pematang Johar memiliki sarana dan prasarana yang diperuntukkan untuk masyarakat Desa Pematang Johar baik dalam bidang pemerintahan, kesehatan, keagamaan, ekonomi dan juga sosial yang mana sarana dan prasarana ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat serta akan mendukung kegiatan masyarakat sehari – hari.

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Desa Pematang Johar

No Sarana /Prasarana Jumlah

1. Kantor Desa 1

2. Puskesmas 1

3. Masjid 5

4. Mushola 10

5. Gereja 4

6. Pos Kamling 15

7. Taman Kanak-kanak 7

8. SD Negeri 3

9. SD Swasta/Diniyah 3

10. SMP Swasta/Tsanawiyah 2

11. Balai Pertemuan Dusun 1

12. Tempat Pemakaman Umum 4

13. Posyandu 14

14. Perpustakaan Desa 1

15. Kelompok Dasa Wisma 183

Sumber: Profil Desa Pematang Johar, 2020.

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa Desa Pematang Johar memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap untuk mendukung kegiatan masyarakatnya.

Dalam bidang pendidikan terdapat sekolah baik negeri maupun swasta untuk tingkat SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah Pertama) serta perpustakaan desa. Dalam bidang keagamaan terdapat 5 Masjid, 10 Mushola dan juga 4 Gereja.

4.2 Profil Agrowisata Sawah Pematang Johar

Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar dibentuk berkat adanya Anggaran Dana Desa pada Tahun 2018 yang mana juga berdampingan dengan PT. KIM (Kawasan Industri Medan) melalui dana CSR (Corporate Social Responsibility) dalam proses pembangunannya. Proses pembangunan agrowisata ini dimulai dari awal tahun 2019 dan selesai pada akhir 2019.

Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar terletak di Dusun VI Rawa Badak dengan luas areal wisata sebesar 2 Ha. Fasilitas yang tersedia di agrowisata sawah Desa Pematang Johar cukup lengkap dimana terdiri atas saung, wisata kuliner, spot foto, taman baca, mushola, dan juga lahan parkir yang cukup luas.

Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar termasuk ke dalam bagian dari BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Pematang Johar. BUMDes Pematang Johar sudah tergolong maju dan memiliki beberapa badan usaha yang terkelola dengan baik.

Tabel 4.5 Perangkat BUMDes Desa Pematang Johar

No. Nama Jabatan

1 Juman Ketua

2 Agam, SE Sekretaris

3 Sartika Sari Tarigan Bendahara

4 Muhammad Ihsanul Arifin Kaunit Usaha Jasa Hotspot

5 Syahrial Kaunit Usaha BRI LINK

6 Susilawati Kaunit Usaha Foto Copy

7 Dampi Sandika Kaunit Usaha PPOB

8 Samsul Bahri Kaunit Usaha ATK

9 Nur Aini Kaunit Usaha Batik

10 Irfan Kaunit Usaha Agrowisata Sawah

Sumber: Profil Desa Pematang Johar, 2020.

BUMDes Pematang Johar berperan sebagai payung hukum untuk Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar. Agrowisata ini merupakan milik desa dan bukan swasta sehingga pihak pengelola akan melaporkan kepada pihak desa dan juga pihak – pihak yang telah memberikan bantuan dana dalam proses pembangunannya.

45 BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan di Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar yang merupakan salah satu destinasi wisata yang berada di Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Utara tepatnya di Dusun VI Rawa Badak Desa Pematang Johar.

Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar memiliki luas areal sebesar 2 Ha.

Fasilitas yang tersedia di Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar terdiri atas

Fasilitas yang tersedia di Agrowisata Sawah Desa Pematang Johar terdiri atas

Dokumen terkait