• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA PENELITIAN 1. Kerangka Konseptual

Nyeri secara serius menyebabkan ketidakmampuan dan imobilisasi pada individu, sehingga kondisi ini akan merusak kemampuan individu untuk melakukan aktivitas perawatan diri. Nyeri juga menyebabkan isolasi sosial, depresi, dan perubahan konsep diri. Konsep nyaman memiliki subjektivitas yang sama dengan nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka

menginter-pretasikan dan merasakan nyeri. Kolcaba (1992 dalam Potter & Perry, 2005) menyatakan bahwa kenyamanan dengan cara yang konsisten pada pengalaman subjektif klien.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka peneliti merumuskan kerangka penelitian berdasarkan konsep Nyeri (1989 dalam Potter & Perry, 2005). Tentang faktor kenyamanan yang menjadi kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi makanya konsep ini tepat dijadikan panduan dalam penelitian untuk melihat pengaruh kompres dingin kirbat es terhadap intensitas nyeri RA.

Skema 1. Kerangka Penelitian Efektivitas Kompres Dingin Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Penderita Reumatoid Arthritis

Post Nyeri RA Kirbat Es Pre

2. Defenisi Operasional

2.1 Nyeri reumatoid

Nyeri dalam penelitian ini didefenisikan sebagai sensasi sakit yang ditimbulkan pada sendi sendi kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan dan siku yang diakibatkan inflamasi dengan kategori nyeri ringan dan nyeri sedang pada penderita nyeri Reumatoid Arthritis. Intensitas nyeri tersebut diidentifikasi berdasarkan skala pengukuran nyeri yaitu skala numerik (Numerical Rating Scale) dengan rentang skala 0-10.

2.2 Kompres dingin kirbat es

Kompres dingin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terapi dingin menggunakan kirbat es. Kompres dilakukan dengan rentang suhu 15-27oC pada pergelangan kaki, pergelangan tangan dan siku yang terasa nyeri pada pagi hari dilakukan dalam waktu 20 menit dengan frekuensi 3 kali.

3. Hipotesa Penelitian

3.1 Terdapat perbedaan intensitas nyeri RA pre dan post kompres dingin kirbat es pada kelompok intervensi.

3.2 Terdapat perbedaan intensitas nyeri RA antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol setelah perlakuan.

Hipotesa dalam penelitian ini adalah gagal menolak hipotesa Hadan menolak hipotesa H0.

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN 1. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasi eksperimen dengan

pre dan post-test untuk mengidentifikasi pengaruh kompres dingin terhadap intensitas

nyeri Reumatoid Artrhritis. Penelitian ini menggunakan dua kelompok yaitu kelompok intervensi yang diberi kompres dingin kirbat es dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Pada kedua kelompok diawali dengan pengukuran intensitas nyeri (pre-test). Kemudian kelompok intervensi dilakukan kompres dingin selama 20 menit dengan frekuensi 3 kali, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Setelah kompres dingin kirbat es pada kelompok intervensi, diakhiri dengan pengukuran kembali intensitas nyeri RA pada kedua kelompok (post-test).

2. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan penderita Reumatoid Arthtritis yang memungkinkan untuk diteliti dengan nyeri ringan (intensitas nyerinya 2-3) dan sedang (intensitas nyerinya 4-5) di Poli RSU Adam Malik Medan.

3. Sampel Penelitian

Sampel dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan yang dikehendaki peneliti sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya (Nursalam, 2003).

Penentuan jumlah sampel diambil dengan menggunakan tabel “power

analysis” karena jumlah sampel dalam populasi ini tidak diketahui. Dalam penelitian

effect size (γ) sebesar 0.80. Dari tabel Power Analysis ditetapkan 9 orang subjek

penelitian untuk masing-masing kelompok intervensi dan kontrol. (Pollit & Hungler, 1995). Besar sampel dalam kelompok intervensi sama dengan kelompok kontrol sehingga total subjek dalam penelitian ini adalah 18 orang.

Adapun kriteria inklusi sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.1Penderita nyeri RA dengan nyeri ringan (skala nyerinya 2-3) dan nyeri

sedang (skala nyerinya 4-5).

3.2Responden bersedia meminum obat sebelum kompres dingin kirbat es. 3.3Bersedia mengikuti intervensi kompres dingin kirbat es selama 20

menit/nyeri selama 2 minggu sesuai jadwal pada kelompok intervensi. 4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Poli Reumatologi RSU Adam Malik Medan. Alasan peneliti memilih lokasi ini sebagai tempat penelitian karena tempat ini merupakan rumah sakit rujukan nasional yang menerima pasien. Masyarakat yang masuk rumah sakit ini memiliki penyakit yang beraneka ragam dan merupakan rumah sakit rujukan. Terlebih lagi pengobatan Reumatologi bukan untuk menghambat perjalanan penyakit tapi untuk mengurangi simptomatik penyakit RA, jadi pasien ini sering dirawat jalan. Penelitian ini dilaksanakan selama mulai

dari tanggal 8 Mei sampai 20 Juli 2009 dan berlanjut tanggal 25 Mei sampai 9 Juli 2010.

5. Pertimbangan Etik Penelitian

Penelitian ini mempertimbangkan etik penelitian yaitu dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan dari responden kemudian memberi penjelasan kepada responden penelitian tentang tujuan, manfaat penelitian dan prosedur pelaksanaan

penelitian yaitu pelaksanaan kompres dingin pada kelompok intervensi dan tanpa perlakuan pada kelompok kontrol. Responden yang bersedia barulah melakukan penelitian dengan menekankan pertimbangan etik yang meliputi :

a. Informed consent

Lembar persetujuan akan diberikan kepada responden yang akan diteliti, bila responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak pasien.

b. Anonimity (tanpa nama)

Pasien yang menjadi responden penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dengan tidak mencantumkan nama responden pada lembar instrumen penelitian ini atau dokumentasi apapun dalam penelitian ini. Peneliti selanjutnya hanya mencantumkan kode tertentu untuk memudahkan pentabulasian data.

c. Confidentiality

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti. Data atau informasi yang diberikan responden hanya dipergunakan untuk kepentingan penelitian ini dan tidak akan dibuka untuk selain penelitian ini.

Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga peneliti dan data-data yang diperoleh dari responden hanya digunakan untuk kepentingan penelitian. Kompres dingin kirbat es ini akan segera dihentikan jika nyeri bertambah berat dan responden bisa segera meminum obat RA nya. Lembar persetujuan dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran.

6. Instrumen penelitian

6.1 Data demografi

Data demografi meliputi kode responden, usia, jenis kelamin, suku, agama, riwayat medis sekarang berhubungan dengan penggunaan obat-obatan analgetik dan antiinflamasi. Data demografi ini berguna untuk membantu peneliti mengetahui latar belakang dari responden yang bisa berpengaruh terhadap penelitian ini. Data demografi ini dapat dilihat pada lampiran .

6.2 Lembar observasi nyeri pre dan post intervensi

Hasil pengukuran nyeri pre dan post intervensi disajikan dalam bentuk lembar observasi pada masing-masing kelompok dengan skala nyeri yang dapat dilihat pada lampiran dengan tujuan untuk melihat pengaruh kompres dingin terhadap intensitas nyeri Reumatoid Arthritis .

Instrumen intensitas nyeri yang digunakan yaitu Numerical Rating Scale dengan panjang 0 sampai 10. Skala 0 berarti tidak ada nyeri dan 10 berarti nyeri hebat. Pengukuran skala intensitas nyeri RA dilakukan ketika nyeri timbul pada sore dan malam hari. Sebelum diberikan kompres dingin(pre- test), pada kedua kelompok subjek diukur intensitas nyerinya dengan skala pengukuran nyeri dan setelah diberikan kompres dingin (post-test), intensitas nyeri diukur kembali untuk mengetahui perubahan skala pengukuran nyeri. Durasi pemberian kompres dingin selama 20 menit untuk masing-masing subjek dengan frekuensi 3 kali. Kompres dingin diberikan dengan menggunakan kirbat es yang berisi air es dengan ketepatan suhu 150-270 C.

7. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala nyeri Verbal Numerical Rating Scale (VNRS) point 1-10, lembar cara mengukur skala nyeri, kirbat es biasa ukuran ± 30 cm , potongan es, termometer Safety Hg.

8. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

8.1 Mengajukan permohonan izin kepada bagian Pendidikan Fakultas Keperawatan USU Universitas Sumatera Utara.

8.2 Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian kepada Pimpinan Rumah Sakit Umum Adam Malik Medan.

8.3 Mendata pasien RA yang mau menjadi responden ke poli Reumatologi setiap senin dan jumat jam 09:00-13:00 pagi.

8.4 Menjelaskan tujuan, manfaat, prosedur pengumpulan data pada calon responden dan jadwal kontrak kegiatan dimana pada kelompok intervensi dilakukan kompres dingin kirbat es sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan.

8.5 Mengelompokkan responden ke dalam dua kelompok yaitu 9 orang kelompok intervensi dan 9 orang kelompok kontrol

8.6 Memberikan informed consent kepada kedua kelompok responden.

8.7 Memberikan alat dan bahan kepada kelompok intervensi serta menjelaskan prosedur kompres dingin kirbat es kepada responden agar mereka dapat membantu peneliti melakukan kompres dingin terhadap dirinya dengan benar sehingga meminimalkan timbulnya bias.

8.8 Menjelaskan kepada kelompok intervensi sebelum pemberian intervensi atau pre- test pada kedua kelompok mengisi kuesioner Skala Numerik (Numerical Rating Scale) dengan panjang 0-10, pre-test yang dilakukan responden saat mengalami nyeri RA.

8.9 Menjelaskan untuk melakukan kompres dingin kirbat es selama 20 menit saat muncul rasa nyeri klien pada pagi hari dengan frekuensi 3 kali pada kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Responden kedua kelompok mengikuti kegiatan hingga akhir penelitian. Kegiatan pada kelompok intervensi dilakukan di ruang Poli RSU H. Adam Malik Medan oleh peneliti ataupun dilakukan di rumah oleh responden.

8.10 Menjelaskan kepada responden untuk mengukur kembali intensitas nyeri post kompres dingin kirbat es pada kelompok intervensi sedangkan pada kelompok kontrol diukur setelah 20 menit.

8.11 Mengumpulkan data penelitian setelah jadwal kontrak habis, dikum- pul ke ruang poli RSU H. Adam Malik Medan kepada peneliti. 9. Analisa Data

Setelah dilakukan pengumpulan data maka dilakukan analisa data. Data yang diperoleh dari setiap responden berupa data demografi yang merupakan hasil wawancara peneliti kepada penderita nyeri reumatoid Arthrtitis dan hasil pengukuran skala nyeri sebelum dilakukan intervensi kompres dingin dan sesudah dilakukan kompres dingin. Hasil penelitian tersebut dibandingkan dengan menguji hipotesa penelitian sehingga diketahui pengaruh kompres dingin terhadap intensitas nyeri pada penderita RA. Selanjutnya lakukan pengolahan data.

9.1Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk menyajikan data-data demografi dan skala nyeri RA pre dan post dalam bentuk tabel. Data-data demografi didapatkan dari pihak rumah sakit.

9.2Statistik Inferensial

Statistik inferensial digunakan untuk menganalisis perbedaan skala nyeri antara pre dan post kompres dingin kirbat es pada kelompok intervensi dan perbedaan skala nyeri antara kelompok intervensi dan kontrol. Adapun uji inferensial yang dipakai adalah:

9.2.1Uji paired t-test digunakan untuk membandingkan tingkat nyeri pre

post kompres dingin kirbat es pada kelompok intervensi.

9.2.2Uji independent t-test digunakan untuk membandingkan skala nyeri RA antara kelompok intervensi dan kontrol.

Sebelum dilakukan uji inferensial diatas lakukan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov. Data terdistribusi normal maka pengolahan data yang digunakan parametrik (uji paired t-test dan indpendent t-tes) tapi jika data tidak terdistribusi normal maka pengolahan datanya menggunakan nonparametrik (uji wilcoxon dan man whitney)

Menurut Harsono (2001) dari kedua uji paired t-test dan independent t-test tersebut akan diperoleh nilai p, yaitu nilai yang menyatakan besarnya peluang hasil penelitian (misal adanya perbedaan mean). Kesimpulan hasilnya diinterpretasikan dengan membandingkan nilai p dan nilai alpha (α = 0.05).

Bila nilai p ≤ α, maka keputusannya adalah Ha gagal ditolak sedangkan bila nilai p > α, maka keputusannya adalah Ha ditolak.

Hipotesa penelitian ini adalah untuk membuktikan kebenaran Ha, yaitu terdapat Pengaruh kompres dingin kirbat es terhadap intensitas nyeri Reumatoid Arthritis.

Dokumen terkait