• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

B. Kerangka Pikir

Fisika merupakan ilmu pengetahuan yang sangat penting dan bermanfaat untuk dipelajari di sekolah karena fisika selalu berkaitan dengan segala sesuatu

yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Namun hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran fisika di sekolah masih tergolong rendah. Faktor penyebab rendahnya hasil belajar fisika peserta didik karena kurangnya pemahaman pada mata pelajaran fisika yang berhubungan dengan perangkat pembelajaran yang digunakan di sekolah.

Secara umum telah diketahui bahwa proses pembelajaran fisika di sekolah menggunakan perangkat pembelajaran berupa bahan ajar. Namun bahan ajar yang digunakan saat ini hanya berupa buku paket yang disampaikan melalui metode ceramah belum maksimal menarik peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga dibutuhkan bahan ajar pendukung yang dapat mengubah pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada peserta didik. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses pembelajaran adalah bahan ajar berupa LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang digunakan sebagai pendamping buku paket. LKPD berbasis inkuiri terbimbing bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar peserta didik melalui proses menemukan dengan bimbingan guru, peserta didik membangun pemahamannya sendiri melalui proses penyelidikan untuk memecahkan masalah. Dengan proses pembelajaran tersebut peserta didik akan memiliki pengalaman belajar yang dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan baru. Oleh karena itu perlu dilakukan pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang akan membantu peserta didik untuk membangun pengetahuan dan pemahamannya melalui proses menemukan.

Pengembang LKPD berbasis inkuiri terbimbing dilakukan dengan mengikuti tahapan model pengembang ADDIE yang terdiri dari lima tahap yaitu analysis, design, development, implementation, evaluation. Tahap pertama dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan yang terdiri dari analisis awal, analisis bahan ajar, analisis peserta didik, dan analisis materi. Analisis kebutuhan dimulai dari analisis awal dengan melakukan wawancara langsung kepada guru kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 7 Makassar dan diperoleh permasalahan yaitu pembelajaran fisika dianggap sebagai pembelajaran yang sulit, membingungkan dan hanya berhubungan dengan angka dan rumus. Setelah itu dilakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran di kelas dan dilanjutkan dengan melihat penilaian hasil belajar. Sehingga diketahui penyebab rendahnya pemahaman yang berdampak pada hasil belajar peserta didik di kelas XI IPA.

Tahap selanjutnya yaitu analisis bahan ajar diperoleh bahwa pembelajaran fisika di SMA Muhammadiyah 7 Makassar hanya menggunakan buku paket sebagai sumber belajar. Buku paket yang digunakan berisi soal-soal evaluasi dan percobaan pada materi tertentu tanpa fenomena pemecahan masalah. Kemudian dilakukan analisis peserta didik dengan pengamatan karakteristik peserta didik yang meliputi perkembangan pengetahuan dan kebiasaan peserta didik. Hasil analisis nantinya akan dijadikan bahan pertimbangan dalam penyusunan LKPD dimana peserta didik di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar berada pada tahap perkembangan operasional formal. Tahap perkembangan ini sudah memungkinkan peserta didik untuk berpikir secara logis dan kompleks, membuat hipotesis, menentukan variabel, melakukan eksperimen, mencatat hasil dan menarik kesimpulan. Kendati demikian dalam proses belajar peserta didik tidak

terlepas dari bantuan dan bimbingan guru untuk menyelesaikan permasalahan.

Dari hasil analisis tersebut dapat diketahuai bahwa tahap ini sesuai dengan tahapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dimana peserta didik akan melakukan kegiatan dalam pengawasan guru yang terdiri dari merumuskan masalah, membuat jawaban sementara atas permasalahan, melakukan penyelidikan, mengenalisis data hasil percobaan dan membuat kesimpulan.

Tahap analisis yang terakhir yaitu tahap analisis materi, pada tahap ini materi yang dipilih untuk penyusunan LKPD yaitu materi suhu dan kalor yang dibagi kedalam enam sub materi yaitu suhu, kalor jenis, perubahan wujud zat, pemuaian, azas black dan perpindahan kalor. Materi suhu dan kalor dipilih pada penyusunan LKPD karena suhu dan kalor sangat erat kaitannya dengan peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari sehingga banyak konsep dan pemahaman yang bisa diterapkan.

Setelah diperoleh hasil analisis kebutuhan awal maka tahap selanjutnya adalah desain LKPD. Pada tahap ini dilakukan penentuan sistematika LKPD yang terdiri dari penyajian materi dan format tampilan yang digunakan. Kemudian desain LKPD yang telah selesai akan dikembangkan berdasarkan model pembelajaran inkuiri terbimbing dan selanjutnya akan divalidasi oleh 2 dosen fisika di Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai validator ahli. Setelah selesai, data hasil validasi akan dianalisis menggunakan uji Gregory dan dikategorikan berdasarkan kriteria validasi.

Tahap selanjutnya adalah penilaian guru terhadap LKPD berbasis inkuiri terbimbing menggunakan angket respon guru. Angket respon guru menggunakan skala likert yang terdiri dari 5 pilihan respon yaitu sangat setuju, setuju, cukup

setuju/ragu-ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju diberikan kepada guru mata pelajaran fisika kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 7 Makassar yang berjumlah satu orang. Hasil respon kemudian dianalisis menggunakan analisis data responden dan dikategorikan berdasarkan kriteria interpretasi skor kelayakan.

Setelah itu dilakukan uji coba LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada 42 orang peserta didik di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Kemudian tahap terakhir dilakukan evaluasi, peserta didik akan diberikan tes soal untuk mengetahui keefektifan penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Hasil tes kemudian dianalisis menggunakan analisis ketuntasan belajar minimal dimana jika ketuntasan peserta didik secara individu minimal 75 dan secara keseluruan minimal 80 % maka LKPD dapat dikatakan efektif. Kerangka pikir penelitian pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar dapat dilihat pada gambar 2.1

Gambar 2. 1 Kerangka Pikir Analisis Kebutuhan

Pengembangan LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing dengan menggunakan

model pengembangan ADDIE

LKPD berbasis Inkuiri Terbimbing yang Layak dan Efektif 1. Analisis awal

2. Analisis bahan ajar 3. Analisis peserta didik 4. Analisis materi

Desain LKPD Berbasis Inkuiri Terbimbing

Validasi ahli

Uji coba Evaluasi

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis dan Model Pengembangan

1. Jenis Pengembangan

Jenis pengembangan yang digunakan peneliti adalah metode penelitian dan pengembangan. Menurut Salim dan Haidir (2019) penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) adalah tahap-tahap pengembangan dengan tujuan untuk mengembangkan atau penyempurkan produk baru atau produk yang telah ada dan hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.

2. Model Pengembangan

Adapun model pengembangan yang digunakan adalah model analysis, design, development, implementation, evaluation (ADDIE). Menurut Amri (dalam Rayanto dan Sugianti, 2020:51) mengemukakan bahwa model ADDIE dapat diklasifikasikan menjadi lima tahap pengembangan yakni (1) analysis, (2) design, (3) development, (4) implementation, dan (5) evaluation.

B. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah 2 dosen fisika Universitas Muhammadiyah Makassar sebagai validator ahli yang akan memberikan penilian terhadap instrumen penelitian dan LKPD yang akan dikembangkan. Satu orang guru fisika dan peserta didik yang berjumlah 42 orang di SMA Muhammadiyah 7 Makassar kelas XI IPA sebagai subjek uji coba untuk menilai kelayakan LKPD yang telah dikembangkan.

C. Lokasi dan Tempat

Penelitian dilaksanakan di SMA Muhammadiyah 7 Makassar, Jalan Rappokalling Raya No.42, Rappokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian dilaksanakan semester ganjil tahun ajaran 2020/2021

D. Prosedur Penelitian

Penelitian pengembangan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) berbasis inkuiri terbimbing dengan model pengembangan yang digunakan yaitu ADDIE.

Model pengembangan ini terdiri dari lima tahap yaitu Analysis (Analisis), Design (Desain), Develop (Pengembangan), Implementation (Implementasi), dan Evaluation (Evaluasi). Adapun yang menjadi pertimbangan peneliti memilih model ADDIE adalah karena setiap tahapan pada model ini dilakukan revisi dan evaluasi sehingga kesalahan dan kekurangan dari produk yang akan dikembangkan dapat diminimalisir. Secara terperinci tahapan pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing dijelaskan sebagai berikut.

1. Analisis (Analysis)

Tahap analisis merupakan tahap pertama untuk mengetahui permasalahan yang diperlukan dalam mengembangkan LKPD. Tahap analisis terdiri dari empat kegiatan analisis yang dijelaskan sebagai berikut.

a. Analisis awal

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui pokok permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran yang dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan.

Pada tahap ini peneliti melakukan wawancara dengan guru mata pelajaran fisika di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar. Berdasarkan wawancara yang

telah dilakukan guru mengatakan bahwa peserta didiki kurang tertarik untuk belajar fisika karena peserta didik menganggap fisika itu hanya berhubungan dengan angka dan rumus yang sulit dan membingungkan.

Selanjutnya dalam pelaksanaannya kurikulum 2013 lebih menekankan peserta didik untuk mampu mengembangkan sikap, pengetahuan dan keterampilan serta mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari agar peserta didik lebih mandiri menemukan konsep dan memecahkan permasalahan.

Namun dalam penerapannya belum sesuai dengan kurikulum 2013. Hal ini disebabkan oleh faktor yang didasarkan pada wawancara peneliti terhadap guru dan berdasarkan pengamatan pada kegiatan belajar mengajar dikelas yang hanya berjalan satu arah atau pembelajaran yang hanya berpusat pada guru. Peserta didik hanya mencatat materi yang diberikan kemudian diberi soal evaluasi untuk dikerjakan. Tentunya hal ini akan membuat peserta didik merasa bosan tidak tahu konsep dan penerapan materi yang dipelajari. Proses seperti ini akan berdampak pada hasil belajar peserta didik dimana mata pelajaran fisika menjadi salah satu mata pelajaran dengan ketuntasan belajar paling rendah. Dari data yang diperoleh menunjukkan persentase nilai ketuntasan belajar fisika di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar hanya sebesar 55% dari jumlah keseluruhan peserta didik. Berdasarkan data tersebut maka dapat diketahui bahwa dari 42 peserta didik di kelas XI IPA hanya 23 orang memperoleh nilai tuntas. Oleh sebab itu perlu diberikan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan menghadirkan bahan ajar yang dapat mengarahkan peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran sehinggap peserta didik dapat mengetahui konsep dan penerapan

materi serta hubungannya dengan kehidupan sehari-hari untuk memecahkan permasalahan fisika.

b. Analisis bahan ajar

Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahan ajar yang digunakan di sekolah dan akan dijadikan pertimbangan dalam pengembangan produk. Pada tahap analisis bahan ajar peneliti melakukan analisis terhadap bahan ajar yang digunakan di sekolah khususnya pada mata pelajaran fisika di kelas XI IPA SMA Muhammadiyah 7 Makassar, hasil yang diperoleh bahan ajar yang digunakan hanya berupa buku paket yang berisi soal-soal evaluasi dan percobaan pada materi tertentu yang tidak dilengkapi dengan fenomena pemecahan masalah sehingga belum maksimal untuk menarik peserta didik untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Dibutuhkan bahan ajar pendukung untuk membantu peserta didik memahami materi. Berdasarkan hal tersebut peneliti memberikan salah satu alternatif yang dapat membantu menyelesaikan permasalahan dengan menghadirkan bahan ajar berupa LKPD sebagai sumber belajar tambahan. LKPD diharapkan menjadi bahan ajar yang tepat untuk membangun pengetahuan dan pemahaman peserta didik. Melalui penggunaan LKPD peserta didik bukan hanya melakukan percobaan dan mengerjakan soal evaluasi tetapi peserta didik akan mampu membuat pertanyaan, menyusun jawaban sementara, melakukan penyelidikan yang akan memberikan pengalaman kepada peserta didik hingga sampai pada tahap memberikan kesimpulan.

c. Analisis peserta didik

Analisis ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kebiasaan belajar peserta didik yang dibutuhkan untuk menyusun LKPD yang sesuai dengan tahap perkembangan pengetahuannya.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan peserta didik kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 7 Makassar berada dalam rentang usia 15 sampai 17 tahun. Menurut tahap perkembangan kognitif yang dikemukakan oleh Piaget pada usia ini peseera didik digolongkan ke dalam tahap perkembangan operasional formal. Karakteristik peserta didik pada tahap ini sudah mampu menalar secara logis dan menarik kesimpulan. Tahap operasianal formal sudah memungkinkan peserta didik mengembangkan hipotesis untuk memecahkan permasalahan hingga sampai pada tahap menyimpulkan secara sistematis. Lebih lanjut peneliti melakukan pengamatan terhadap kebiaasan peserta didik dalam proses belajar mengajar sudah terbiasa melakukan segala sesuatu dengan bantuan dan bimbingan guru.

Berdasarkan hasil analisis karakteristik dan kebiasaan belajar peserta didik peneliti melihat bahwa peserta didik sudah mampu melakukan kegiatan pembelajaran dengan model penemuan dalam pengawasan dan bimbingan guru dengan penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. LKPD berbasis inkuiri terbimbing merupakan bahan ajar yang terdiri dari tahap-tahap yang dapat mengarahkan peserta didik untuk menemukan konsep dan pemahaman yang dimulai dari merumuskan masalah melalui fenomena yang disajikan kemudian merancang hipotesis, melakukan penyelidikan dengan percobaan sampai pada tahap menemukan pemecahan masalah dan membuat kesimpulan. Diharapkan

melalui penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing peserta didik lebih mudah untuk memahahami mata pelajaran fisika dan menerapkan konsep dan pemahaman yang diperoleh untuk memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

d. Analisis materi

Analisis materi bertujuan untuk menentukan materi yang dijadikan sebagai rujukan dalam penyusunan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Berdasarkana hasil analisis yang telah dilakukan peneliti memilih materi kelas XI IPA semester ganjil dengan memperhatikan karakteristik pengetahuan dan kebiasaan belajar pada analisis peserta didik sebelumnya. Pada hasil analisis sebelumya telah diketahui karakteristik pengetahuan dan kebiasan belajar peserta didik yang sudah mampu untuk menemukan konsep dan membangun pemahamannya melalui serangkaian proses yang sistematis di bawah bimbingan dan pengawasan guru.

Adapun materi yang dipilih oleh peneliti adalah materi suhu dan kalor yang dibagi ke dalam 6 sub materi yaitu suhu, kalor jenis, perubahan wujud zat, pemuaian, azas black, dan perpindahan kalor. Alasan peneliti memilih materi suhu dan kalor sebagai materi yang menjadi rujukan penyusunan LKPD berbasis inkuiri terbimbing karena materi suhu dan kalor dalam konsep dan penerapannya sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Adapun kompetensi dasar (KD) yang digunakan yaitu KD 3. 5 materi suhu dan kalor kelas XI IPA di SMA Muhammadiyah 7 Makassar. KD dan indikator pencapaian secara terperinci dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini.

Tabel 3. 1 Kompetensi Dasar dan Indikator Materi Suhu dan Kalor Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Materi 3.5 Menganalisis pengaruh

kalor dan perpindahan kalor yang meliputi karakteristik termal suatu bahan, kapasitas dan konduktivitas kalor pada kehidupan sehari-hari katarakteristik termal suatu bahan, terutama terkait dengan kapasitas dan konduktivitas kalor beserta presentasi hasil percobaan dan pemanfaatannya

Melakukan percobaan tentang perpindahan kalor

Berdasarkan tabel 3.1 dapat dilihat penjabaran kompetensi dasar dan indikator pencapaian peserta didik pada materi suhu dan kalor untuk pengembangan LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Pengembangan akan mengacu pada kompetensi dasar sehingga diharapkan peserta didik mampu membangan konsep dan pengetahuannya melalui proses menemukan pada penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing.

2. Desain (Design)

Setelah melakukan tahap analisis kemudian memilih bahan ajar yang akan dikembangkan berupa LKPD berbasis inkuiri terbimbing. Tahap ini terbagi menjadi dua bagian yaitu menyusun instrumen penelitian dan sistematika LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang dikembangkan.

a. Menyusun instrumen penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan yaitu instrumen lembar penilaian kelayakan LKPD oleh validator ahli, lembar angket respon atau tanggapan guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis inkuiri dan lembar tes soal. Adapun hasil tahap perancangan instrumen penilaian LKPD adalah sebagai berikut.

1) Lembar penilaian LKPD oleh validator ahli

Lembar penilaian LKPD diberikan kepada 2 validator ahli untuk mengetahui kelayakan dan kevalidan LKPD yang dikembangkan, instrumen penilaian ini terdiri dari beberapa aspek penilaian. Lembar penilaian LKPD ini disajikan dengan 4 pilihan alternatif jawaban yaitu Tidak Baik, Kurang Baik, Baik, dan Baik Sekali.

2) Lembar respon atau tanggapan guru dan peserta didik

Lembar respon berupa angket yang disajikan dengan 5 alternatif jawaban yaitu, Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Ragu-Ragu, Setuju, dan Sangat Setuju.

Angket diberikan kepada guru dan peserta didik, untuk mengetahui respon guru dan peserta didik terhadap LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang telah dikembangkan.

3) Lembar tes soal (pretest and posttest)

Tes soal yang terdiri dari 20 soal pretest and postest dalam bentuk pilihan ganda diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui keefektifan penggunaan LKPD berbasis inkuiri terbimbing.

b. Menyusun sistematika LKPD

Tahap ini dilakukan dengan tujuan menentuan sistematika yang memuat penyajian materi dalam LKPD berbasis inkuiri terbimbing dan jenis tampilan yang digunakan. Dari hasil analisis yang telah dilakukan proses perancangan atau pembuatan LKPD berbasis inkuiri terbimbing pada materi suhu dan kalor.

Langkah-langkah penyusunan desain LKPD menyesuaikan sintaks model pembelajaran inkuiri terbimbing. yang terdiri dari 6 tahap yaitu Planning (perencanaan) yang terdiri dari rumusan masalah dan fenomena yang dituliskan sebagai ayo berpikir , Retrieving (mendapatkan informasi) yang terdiri dari hipotesis dan materi yang ditulis sebagai sejenak baca, Processing (memproses) yang terdiri dari identifikasi variabel dan percobaan yang ditulis sebagai ayo cari tau, Creating (membuat laporan hasil) yang terdiri dari analisis hasil pengamatan , Sharing (membagikan informasi) ditulis sebagai kesimpulan dan Evaluating

(evaluasi) yang ditulis sebagai tugas. Setelah itu tahap selanjutnya menentukan format tampilan. Dan dilanjutkan dengan menentukan ukuran kertas A4 dengan ukuran dan jenis font yang digunakan adalah 14, 20, 36 (Times New Roman),12, 28 (Britannic Bold) 10, 11, 12, 16, 18, 26 (Comic Sans MS), spasi1.0 dan 1.5. Hal ini dilakukan sebagai upaya agar LKPD yang dirancang terlihat menarik bagi peserta didik yang menggunakan LKPD sebagai sumber belajar. Desain awal LKPD terdiri dari beberapa bagian yang dijabarkan sebagai berikut.

1) Halaman Sampul (cover) luar

Sampul depan LKPD yang dikembangkan terdiri dari judul, judul materi pelajaran, tagline SMK/MA Kelas XI semester ganjil, nama prodi, fakultas dan kampus. Sampul dibuat dengan kombinasi tulisan dan warna yang menarik sehingga peserta didik tertarik dan termotivasi untuk menjadikan LKPD sebagai sumber belajar.

2) Kata Pengantar

Kata pengantar memuat ungkapan puji syukur dan penjelasan peran LKPD fisika yang berbasis inkuiri terbimbing untuk proses pembelajaran

3) Standar Isi

LKPD yang dirancang dilengkapi dengan standar isi yang terdiri dari Kompetensi Inti, Kompetensi dasar, dan Indikator Pencapaian yang disusun berdasarkan standar kurikulum 2013. Dengan tujuan agar peserta didik mengetahui standar capaian pembelajaran per sub materi

4) Daftar Isi

LKPD dilengkapi dengan daftar isi yang memuat kerangka LKPD beserta nomor halaman untuk memudahkan guru dan peserta didik mencari halaman yang ingin dibuka.

5) Peta Konsep

LKPD yang dikembangka n dilengkapi dengan peta konsep yang memberikan gambaran umum dari isi LKPD serta materi yang akan dipelajari 6) Sampul dalam

Sampul salam terdiri dari gambar pendukung dan kolom nama kelompok dan anggota kelompok untuk memberikan batasan LKPD per sub materi

7) Kolom informasi dan petunjuk

Informasi dan petunjuk memuat petunjuk belajar, kompetensi dasar, indikator dan kolom yang berisi informasi materi, hari tanggal pelaksanan dan alokasi waktu.

8) Fenomena dan Rumusan Masalah

Penyajian fenomena yang memancing peserta didik untuk berpikir yang kemudian mendorong peserta didik merumuskan dan menuliskan masala 9) Materi

Materi singkat berisi informasi/referensi yang memudahkan peserta didik untuk membuat jawaban sementara atas rumusan masalah yang telah dibuat sebelumnya.

10) Hipotesis

LKPD dilengkapi dengan kolom hipotesis yang dapat digunakan peserta didik untuk menuliskan jawaban sementara dari rumusan masalah yang telah dibuat sebelumya

11) Identifikasi variabel dan Definisi Operasional variabel

LKPD dilengkapi dengan kolom Identifikasi dan defenisi Operasional variable untuk menuliskan variabel yang akan dicari

12) Pengumpulan Data dan Analisis Data

Kolom percobaan berisi tujuan, alat dan bahan, langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan peserta didik untuk membuktikan hipotesis serta tabel hasil pengamatan yang digunakan untuk menuliskan hasil percobaan

13) Tugas

Kolom tugas berisi soal-soal yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi pemahaman peserta didik setelah melakukan percobaan

14) Kesimpulan

LKPD disertai dengan kolom kesimpulan yang digunakan peserta didik untuk menuliskan kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan

15) Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat referensi buku yang digunakan untuk menyesun materi pada LKPD

3. Pengembangan (Development)

Setelah tahap desain selesai, kemudian dikonsultasikan ke dosen pembimbing sebelum dinilai kelayakannya oleh validator ahli. Selain mengembangkan LKPD, pada tahap ini peneliti juga melakukan penyusunan instrumen penelitian yang kemudian divalidasi oleh 2 validator ahli dari dosen fisika Universitas Muhammadiyah Makassar yaitu ibu Salwa Rufaidah, S.Pd,.M.Pd sebagai validator 1 dan ibu Nurfadilah, S.Pd,.M.Pd sebagai validator 2. Pada tahap ini validator akan melakukan penilaian dengan skala penilaian

dimulai dari satu sampai empat yang kemudian ditandai menggunakan tanda centang (√) sebagai tanda pada aspek yang telah sesuai dan dilengkapi dengan catatan untuk diperbaiki dari hasil saran yang diberikan sebagai bahan perbaikan instrumen penelitian dan LKPD sebelum di uji cobakan kepada peserta didik.

a. Validasi LKPD berbasis inkuiri terbimbing

Hasil validasi dari 2 validator ahli menyatakan bahwa terdapat beberapa bagian pada LKPD berbasis inkuiri terbimbing yang harus direvisi diantaranya peta konsep, fenomena pada sub materi azas black, penambahan materi pada sub materi pemuaian. Berdasarkan hasil validasi tersebut peneliti kemudian melakukan evaluasi terhadap LKPD untuk kemudian direvisi. Dari hasil penilian validator LKPD berbasis inkuiri terbimbing berada pada kategori valid dan layak digunakan dengan sedikir revisi.

b. Validasi angket respon guru dan peserta didik

Angket respon guru dan peserta didik terdiri dari 4 indikator yang dijabarkan ke dalam 25 pernyataan dengan 4 aspek penilaian yaitu format, isi, dan

Angket respon guru dan peserta didik terdiri dari 4 indikator yang dijabarkan ke dalam 25 pernyataan dengan 4 aspek penilaian yaitu format, isi, dan

Dokumen terkait