BAB II KAJIAN PUSTAKA
B. Kerangka Pikir
Pendekatan kontekstual (Contextual Teaching and Learning) yang lebih terkenal dengan CTL merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Untuk memudahkan pemahaman terhadap penulisan ini, maka digambarkan alur berpikir penulis seperti pada gambar 2.1 berikut:
Gambar 2.1 Model CTL Hasil Belajar Siswa
Meningkat Sebelum Perlakuan
Hasil Belajar Yang Rendah
Kegiatan Belajar Mengajar
Guru Peserta
Didik Penerapan Pembelajaran Pendekatan CTL 1. Membangun pengalaman siswa berdasarkan
pengalaman awal.
2. Mengembangkan sekaligus menggunakan keterampilan berpikir kritis siswa.
3. Mendorong dan membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa.
4. Bekerja sama dengan siswa lain untuk menciptakan pembelajaran yang lebih baik dibandingkan dengan bekerja sendiri.
5. Mengikuti keinginan siswa dalam pembelajaran.
6. Merevisi dan merespon kejadian, aktivitas dan pengalaman siswa.
7. Mengukur pengetahuan atau keterampilan siswa
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus yang terdiri dari siklus I, siklus II dan siklus III. Setiap siklus dilaksanakan 2 kali pertemuan. Dalam penelitian ini peneliti bekerjasama dengan guru bidang studi Seni budaya yang mengajar di kelas tersebut. Pada setiap siklus memiliki tahapan-tahapan tertentu sesuai dengan tahapan-tahapan dalam tindakan kelas yang dikemukakan oleh Anonym (2001). Tahapan-tahapan yang dimaksud ialah:
1). perencanaan (planning), 2) pelaksanaan tindakan (acting), 3) observasi dan evaluasi, 4) analisis dan refleksi.
1. Perencanaan (planning)
Sebelum melaksanakan tindakan perlu membuat perencanaan terlebih dahulu. Bentuk kegiatan yang termasuk kedalam perencanaan adalah:
1. Membuat rencana pembelajaran
2. Mempersiapkan alat-alat pendukung yang diperlukan di kelas sesuai dengan rencana pembelajaran.
3. Membuat lembar observasi kreativitas siswa 4. Membuat lembar observasi kegiatan guru 5. Mendesain alat evaluasi
2. Pelaksanaan Tindakan (acting)
Setelah semua persiapan tindakan kelas selesai maka langkah selanjutnya adalah pelaksanaan tindakan. Dalam pelaksanaan ini pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat
39
pada persiapan tindakan. Secara umum tahapan dalam pelaksanaan tindakan ini antara lain adalah :
1. Memotivasi siswa untuk belajar
2. Melaksanakan kegiatan ini sesuai dengan rencana pembelajaran (RP) yang telah dipersiapkan pada perencanaan tindakan
3. Melakukan evaluasi
4. Menganalisis hasil evaluasi
5. Merefleksikan pelaksanan tindakan untuk menentukan perbaikan kegiatan pembelajaran pada siklus berikutnya
3. Observasi dan Evaluasi a) Observasi
Secara umum observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentasi hal-hal yang diamati. Dalam penelitian tindakan kelas (PTK), Observasi adalah cara yang digunakan untuk mengadakan penilaian dengan jalan mengadakan pengamatan secara langsung dan sistematis. Pemantauan terhadap pembelajaran menggunakan lembar pengamatan (observasi) yang hasilnya digunakan untuk menentukan jenis tindakan perbaikan pada siklus berikutnya.
b) Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai dari proses pelaksanaaan tindakan. Evaluasi dilaksanakan pada akhir siklus dengan memberikan tes akhir untuk melihat tingkat keberhasilan yang
telah diperoleh siswa dalam memahami materi pelajaran yang diberikan.
4. Analisis dan Refleksi
Data tes dianalisis dengan perhitungan data penilaian hasil observasi mengenai aktivitas belajar siswa dan data mengenai hasil belajar siswa pada masing-masing siklus. Jika hasilnya belum seperti yang diharapkan maka masalah yang ada belum terselesaikan, akan diadakan perbaikan (revisi).
B. Jenis Penelitian
Sesuai dengan masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). PTK adalah penelitian yang merupakan perpaduan antara tindakan (action) dan penelitian (research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas.
C. Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IXA SMP Negeri 1 Lappariaja Kab. Bone tahun ajaran 2015/2016.
D. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IXA SMP Negeri 1 Lappariaja Kabupaten Bone tahun ajaran 2015/2016 yang berjumlah 24 siswa yang terdiri dari 7 orang siswa laki-laki dan 17 orang siswa perempuan.
E. Instrumen Penelitian
Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui karya-karya siswa yang diberikan setiap akhir siklus pembelajaran dalam bentuk proyek. Yaitu menggambar bentuk kubistis pada akhir siklus I, menggambar bentuk selindris pada akhir siklus II dan menggambar bentuk bebas pada akhir siklus III. Adapun kriteria penilaian karya siswa adalah :
1. Kemiripan 2. Kreativitas 3. Kebersihan 4. Kerapian
5. Kesesuaian Warna 6. Komposisi
7. Proporsi
F. Pengumpulan Data
Jenis data yang diambil dalam penelitian ini berupa :
1. Data Kualitatif yaitu data tentang kreativitas siswa dan kreativitas guru dalam proses belajar mengajar.
2. Data Kuantitatif yaitu data tentang hasil karya siswa setiap akhir siklus.
G. Cara Pengambilan Data
1. Data hasil karya siswa diambil dengan memberikan tugas proyek menggambar bentuk kepada siswa setiap akhir siklus
2. Data tentang situasi belajar mengajar pada saat dilaksanakannya tindakan diambil dengan menggunakan lembar observasi yang diisi oleh guru seni budaya.
H. Analisis Data
Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian digunakan beberapa teknik analisis data sebagai berikut :
1. Data Kuantitatif
Data kuantitatif yang digunakan untuk mengamati penilaian hasil karya siswa
2. Data Kualitatif
Pengambilan data kualitatif dilakukan dengan menggunakan lembar pengamatan kreativitas siswa dan lembar pengamatan kreativitas guru selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
I. Indikator Keberhasilan
Indikator yang digunakan untuk mengetahui keberhasilan tindakan yang dilakukan adalah nilai hasil karya yang diperoleh siswa. Keberhasilan belajar dilihat berdasarkan hasil kerja yang diperoleh siswa. Tahap keberhasilan belajar dihitung berdasarkan kemampuan dalam menyelesaiakan tugas proyek mengenai materi pelajaran tersebut.
Adapun indikator keberhasilan siswa adalah sebagai berikut:
1. Seorang siswa dikatakan berhasil dalam belajar apabila telah mencapai daya serap sekurang-kurangnya 70%. Hal ini sesuai dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) di SMP Negeri 1
Lappariaja Kabupaten Bone untuk mata pelajaran Seni Budaya adalah 70.
2. Suatu kelas dikatakan berhasil dalam belajar apabila sekurang-kurangnya 85% siswa dikelas tersebut telah mencapai daya serap 70%.
Bila kriteria ini terpenuhi maka dalam menggambar bentuk dengan menggunakan pendekatan CTL dapat meningkatkan kreativitas siswa terutama dalam menggambar bentuk.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Siklus I
a. Hasil Observasi
Berdasarkan hasil observasi yang merupakan gambaran aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung, secara keseluruhan aktivitas siswa belum berlangsung optimal seperti yang tampak pada tabel di bawah ini.
a. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I.
Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I
No Aktivitas yang diamati Jumlah
siswa %
Guru memasuki kelas tepat waktu.
Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan tulis.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan sewaktu guru menyampaikan skenario pembelajaran.
Siswa memperhatikan sewaktu guru menyajikan materi.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yang telah disiapkan dari rumah.
Siswa memulai menggambar bentuk kubistik .
Siswa bertanya tentang hal yang belum dimengerti dalam menggambar bentuk kubistik.
22
11.
III 12.
Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Kegiatan Penutup
Siswa yang ikut menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
18
14
75,00
58,33
b. Hasil observasi aktivitas guru siklus I
Adapun hasil observasi terhadap aktivitas guru dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut ini :
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I
No Aktivitas yang diamati
Tingkat
Guru memasuki kelas tepat waktu.
Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan tulis.
Kegiatan Inti
Guru menyampaikan skenario pembelajaran..
Guru menyampaikan bentuk kubistik yang mau digambar Guru memberikan contoh gambar bentuk kubistik
Guru memantau siswa yang mengalami kesulitan dalam menggambar bentuk kubistik.
Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menggambar bentuk kubistik
Guru meminta beberapa siswa menampilkan hasil karyanya didepan kelas.
III 12.
13.
Kegiatan Penutup
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan..
Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
√
√
b. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar yang diperoleh siswa dari tes pada Siklus I dengan menggambar bentuk kubistikl dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:
Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Yang Diikuti Oleh 24 Orang Siswa
No Variabel yang diamati Jumlah Persentase
1 2 3
Nilai rata-rata siswa.
Siswa yang berhasil.
Siswa yang belum berhasil.
69,5
Berdasarkan hasil belajar siswa serta lembar observasi siswa maupun guru, pelaksanaan siklus I dapat dikatakan belum berhasil atau belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dan perlu ditingkatkan pada siklus II.
Ketidakberhasilan ini dapat dilihat dari rendahnya nilai siswa dan keaktifan.
Selain itu perolehan hasil belajar siswa yang telah berhasil dalam belajar secara klasikal juga rendah. Ini disebabkan adanya kendala yang dihadapi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
2. Siklus II
a. Hasil Observasi
Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa pada siklus II dengan mengunakan lembar observasi aktivitas siswa, seperti pada tabel 4.4 di bawah ini:
a. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II.
Tabel 4.4. Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus II
No Aktivitas yang diamati Jumlah
siswa %
Guru memasuki kelas tepat waktu.
Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan tulis.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan sewaktu guru menyampaikan skenario pembelajaran.
Siswa memperhatikan sewaktu guru menyajikan materi.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yang telah disiapkan dari rumah.
Siswa memulai menggambar bentuk selindris . Siswa bertanya tentang hal yang belum dimengerti dalam menggambar bentuk selindris.
Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Kegiatan Penutup
Siswa yang ikut menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Hasil observasi aktivitas guru siklus II
Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru pada siklus II dengan mengunakan lembar observasi aktivitas guru, seperti pada tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5. Hasil Observasi Aktivitas Guru Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus II
No Aktivitas yang diamati
Tingkat
Guru memasuki kelas tepat waktu.
Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan tulis.
Kegiatan Inti
Guru menyampaikan skenario pembelajaran..
Guru menyampaikan bentuk selindris yang mau digambar
Guru memberikan contoh gambar bentuk selindris Guru memantau siswa yang mengalami kesulitan dalam menggambar bentuk selindris.
Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menggambar bentuk selindris
Guru meminta beberapa siswa menampilkan hasil karyanya didepan kelas.
Kegiatan Penutup
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan..
√
13 Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
√
b. Hasil Belajar
Untuk melihat seberapa besar tingkat pemahaman siswa pada siklus II dilaksanakan tes hasil belajar pada siklus II dengan menggambar bentuk selindris.
Hasil yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II Yang Diikuti Oleh 24 Orang Siswa No Variabel yang diamati Jumlah Persentase (%)
1 2 3
Nilai rata-rata siswa Siswa yang berhasil Siswa yang belum berhasil
72,5
Berdasarkan hasil belajar siswa serta lembar observasi siswa maupun guru, pelaksanaan siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa pada hasil belajar akhir siklus II serta dari lembar observasi siswa dalam proses belajar mengajar. Tetapi pemberian tindakan masih perlu dilanjutkan dan diharapkan pada siklus III terjadi peningkatan yang lebih baik lagi, baik itu hasil belajar maupun keaktifan siswa.
3. Siklus III
a. Hasil Observasi
Berdasarkan lembar observasi aktivitas siswa pada siklus III dengan mengunakan lembar observasi aktivitas siswa, seperti pada tabel 4.7 di bawah ini:
a. Hasil observasi aktivitas siswa pada siklus III.
Tabel 4.7.Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus III
No Aktivitas yang diamati Jumlah
siswa %
Guru memasuki kelas tepat waktu.
Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan tulis.
Kegiatan Inti
Siswa memperhatikan sewaktu guru menyampaikan skenario pembelajaran.
Siswa memperhatikan sewaktu guru menyajikan materi.
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yang telah disiapkan dari rumah.
Siswa memulai menggambar bentuk bebas .
Siswa bertanya tentang hal yang belum dimengerti dalam menggambar bentuk bebas.
Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu.
Kegiatan Penutup
Siswa yang ikut menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
b. Hasil observasi aktivitas guru siklus III
Berdasarkan lembar observasi aktivitas guru pada siklus III dengan mengunakan lembar observasi aktivitas guru, seperti pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8. Hasil Observasi Aktivitas Guru dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus III
No Aktivitas yang diamati
Tingkat
Guru memasuki kelas tepat waktu.
Guru melakukan do’a bersama& baca Al-Qur’an Guru mengecek kehadiran siswa.
Guru memotivasi siswa untuk belajar.
Guru menuliskan judul materi pelajaran hari ini di papan tulis.
Kegiatan Inti
Guru menyampaikan skenario pembelajaran..
Guru menyampaikan bentuk bebas yang mau digambar Guru memberikan contoh gambar bentuk bebas
Guru memantau siswa yang mengalami kesulitan dalam menggambar bentuk bebas.
Guru membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menggambar bentuk bebas
Guru meminta beberapa siswa menampilkan hasil karyanya didepan kelas.
Kegiatan Penutup
Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan..
Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
b. Hasil Belajar
Untuk melihat seberapa besar tingkat pemahaman siswa pada siklus III dilaksanakan tes hasil belajar pada siklus III yaitu menggambar bentuk bebas.
Hasil yang diperoleh siswa dilihat pada tabel 4.9 berikut:
Tabel 4.9 Hasil Belajar Siswa pada Siklus III Yang Diikuti Oleh 24 Orang Siswa
No Variabel yang diamati Jumlah Persentase (%)
1.
2.
3.
Nilai rata-rata siswa Siswa yang berhasil Siswa yang belum berhasil
77,6 mengalami peningkatan, ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa pada siklus III yang diikuti oleh 24 siswa, nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 69,50 pada siklus I menjadi 72,50 pada siklus IIdan meningkat lagi menjadi 77,6 pada siklus III. Ini berarti keberhasilan klasikal mencapai 95,83% sedangkan yang belum berhasil sebesar 4,17%. Angka ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan dapat dikatakan berhasil.
c. Refleksi
Berdasarkan hasil evaluasi yang diadakan melalui ulangan pada akhir siklus III, hasil belajar yang diperoleh siswa telah mengalami peningkatan sesuai dengan yang diharapkan. Berdasarkan analisa terhadap tes hasil belajarpada siklus III dan data observasi siklus III dapat diketahui bahwa tindakan yang dilakukan pada siklus ini telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
terlihat pada hasil belajar siswa yang telah memenuhi kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan. Dari hasil tes diperoleh nilai rata-rata kelas 77,6.
B. Pembahasan 1. Siklus I
a. Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I terdiri dari 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dengan materi menggambar bentuk kubistis..
Langkah-langkah pada siklus I ini dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran I.
Di awal pembelajaran guru menyampaikan standar kompetensi, kompetensi dasar serta indikator-indikator pada siswa agar siswa mengetahui sasaran yang akan dicapai dalam proses pembelajaran. Pada pertemuan 2 diadakan evaluasi siklus I untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa pada materi yang telah diajarkan. Evaluasi siklus I ini adalah menggambar bentuk kubistik berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan memperhatikan kemiripan, kreativitas, kebersihan, kerapian, kesesuaian warna, komposisi dan proporsi
b. Hasil Belajar
Dari tabel 4.3 diketahui bahwa nilai rata-rata siswa masih rendah dan belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Hal ini terlihat dari rendahnya nilai rata-rata yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu 69,50. Jumlah siswa memperoleh nilai 70 hanya 13 orang atau 54,17% dari jumlah siswa secara keseluruhan dan siswa yang belum berhasil sebanyak 11 orang atau
45,83% dari jumlah siswa keseluruhan, artinya tindakan yang diberikan pada siklus I belum dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Siklus II
a. Pelaksanaan tindakan
Tindakan yang dilaksanakan pada siklus II dibagi dalam 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dengan materi menggambar bentuk selindris. Langkah-langkah yang dilakukan pada setiap pertemuan sama seperti pada siklus I dengan melakukan perbaikan-perbaikan seperti yang telah dirumuskan pada refleksi siklus I.
Untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang telah diajarkan pada siklus II maka diadakan evaluasi yaitu menggambar bentuk selindris berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan memperhatikan kemiripan, kreativitas, kebersihan, kerapian, kesesuaian warna, komposisi dan proporsi.
b. Hasil Belajar
Dari tabel 4.6 diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus II sudah mengalami peningkatan dari siklus I. Ini dapat diketahui dari hasil belajar siklus II yang diikuti oleh 24 siswa. Nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 54,17 pada siklus I menjadi 72,50pada siklus II. Dan jumlah siswa memperoleh nilai 70 sebanyak 18 orang, ini berarti keberhasilan klasikal telah mencapai 75%.
Sedangkan siswa yang belum berhasil 6 orang sekitar 25% maka tindakan dilanjutkan pada siklus III.
3. Siklus III
a. Pelaksanaan tindakan
Siklus III ini terdiri dari 2 kali pertemuan, pertemuan pertama dengani materi menggambar bentuk bebas. Langkah-langkah yang dilakukan pada setiap pertemuan sama seperti pada siklus I dan siklus II dengan melakukan perbaikan-perbaikan seperti yang telah dirumuskan pada refleksi siklus I dan siklus II.
Untuk mengetahui penguasaan siswa pada materi yang telah diajarkan pada siklus III maka diadakan evaluasi yaitu menggambar bentuk bebas berkaitan dengan materi yang telah dipelajari sebelumnya dengan memperhatikan kemiripan, kreativitas, kebersihan, kerapian, kesesuaian warna, komposisi dan proporsi .
b. Hasil Belajar
Dari tabel 4.9diketahui bahwa pelaksanaan tindakan pada siklus III sudah mengalami peningkatan. Ini dapat diketahui dari siklus I yang diikuti oleh 24 orang siswa, nilai rata-rata yang diperoleh meningkat dari 69,6 pada siklus I menjadi 72,5pada siklus II dan meningkat menjadi 77,6 pada siklus III. Siswa yang memperoleh nilai 70 sebanyak 23 orang. Ini berarti keberhasilan klasikal mencapai 95,83% sedangkan siswa yang belum berhasil sebesar 4,17%. Angka keberhasilan ini menunjukkan bahwa tindakan yang dilakukan dapat dikatakan berhasil.
Adapun rincian mengenai peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.10. Peningkatan Hasil Belajar Siswa telah berhasil dalam belajar.
Jumlah siswa yang belum berhasil dalam belajar.
Dari tabel dapat disimpulkan bahwa setiap siklus terdapat peningkatan hasil belajar yang semakin baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan CTL dalam pembelajaran menggambar bentuk dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatitas siswa.
Tabel 4.11. Peningkatan kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
Siklus Rata-rata % kreativitas
Siswa Rata-rata Hasil Belajar Siswa I
Dari tabel di atas dapat digambarkan diagram berikut :
Gambar 4.1. Diagram Peningkatan kreativitas dan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus
Gambaran mengenai peningkatan aktivitas siswa pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4.12.Peningkatan Aktivitas Siswa pada Saat Proses Belajar Mengajar.
No Aktivitas yang diamati
Siklus I Siklus II Siklus III ini di papan tulis.
22
Siklus I Siklus II Siklus III 68.3
Diagram Peningkatan Kreativitas dan Hasil Belajar Siswa
Rata - rata
II
Siswa menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yang telah disiapkan dari rumah.
Siswa memulai menggambar bentuk bebas .
Siswa bertanya tentang hal yang belum
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan CTL dalam pembelajaran menggambar bentuk dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa.
Adapun gambaran mengenai aktivitas guru pada setiap siklus dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.13. Peningkatan Aktivitas Guru pada Saat Kegiatan Belajar Mengajar
No Aktivitas yang diamati hari ini di papan tulis.
Kegiatan Inti
III 12
13
Kegiatan Penutup Guru bersama dengan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran yang telah
dilaksanakan..
Guru
menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan selanjutnya.
√
√
√
√
√
√
Dari tabel 4.13 di atas dapat dilihat adanya peningkatan aktivitas guru pada setiap siklus. Hal ini dikarenakan guru sudah terbiasa menggunakan pendekatan CTL pembelajaran menggambar bentuk, sehingga rencana pembelajaran yang sudah dibuat dapat terlaksana dengan baik.
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan dari analisis data dan pembahasan, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Kreativitas siswa dapat ditingkatkan melalui pendekatan CTL dalam pembelajaran menggambar bentukdi kelas IXA SMP Negeri 1 Lappariaja Kab. Bone. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan kreativitas siswa setiap siklusnya, yaitu : 69,5 pada siklus I meningkat menjadi 72,5 sebesar 3,00 pada siklus II dan meningkat menjadi 77,6sebesar 5,1 pada siklus III.
2. Hasil belajar siswa dapat ditingkatkan melalui pendekatan CTL dalam pembelajaran menggambar bentuk di kelas IXA SMP Negeri 1 Lappariaja Kab. Bone. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar yang didapat oleh siswa pada setiap siklusnya, yaitu : 68,3pada siklus I meningkat menjadi 71,7 sebesar 3,4pada siklus II dan meningkat menjadi76,5sebesar 4,8pada siklus III.
B. Saran
Saran yang diberikan peneliti untuk kesempurnaan penelitian selanjutnya adalah sebagai berikut:
1. Penerapan Pendekatan CTL dalam pembelajaran seni budaya pada umumnya dan pada menggambar pada khususnya perlu dikembangkan sebagai variasi
62
pembelajaran seni budaya yang relevan, guna meningkatkan kreativitas dan
pembelajaran seni budaya yang relevan, guna meningkatkan kreativitas dan