• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

G. Kerangka Pikir

Dalam hal ini penulis membuat suatu kerangka pemikiran dengan menghubungkan permasalahan diatas dengan konsep – konsep yang terkait. Untuk lebih memperjelas perbedaan dasar pengenaan PPh Pasal 21 mengenai konsep umum pemotongan pajak atau pengurangan pajak, peneliti menuangkan dalam gambar sebagai berikut:

Gambar 1. Gambar Bagan Kerangka Pikir H. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dapatlah diberi hipotesa sebagai berikut “Diduga perencanaan Pajak Penghasilan (PPH 21) dapat mengurangi beban pajak pada PT. Bank Sinar Mas Tbk Cabang Makassar”.

PT BANK SINAR MAS

Perencanaan PPH 21

Data

Beban Pajak

28

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Dalam rangka pengumpulan data dan informasi sebagai penunjang utama dalam proposal ini, maka penulis memilih objek penelitian bertempat di PT Bank Sinar Mas Tbk Cabang Makassar dan direncanakan kurang lebih 2 (dua) bulan yakni pada bulan Februari-April 2015.

B. Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis dan sumber data yang dikumpulkan oleh penulis dalam penulis adalah:

1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini terdiri atas 2 (dua) yaitu:

a. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan dalam bentuk angka-angka seperti: jumlah karyawan, serta data lainnya yang ada hubungannya dengan penelitian ini.

b. Data kualitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan melalui keterangan-keterangan secara tertulis, seperti sejarah atau gambaran umum perusahaan, struktur organisasi, dan informasi tentang jenis pelatihan yang pernah dilaksanakan.

2. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini yaitu:

a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan mengadakan pengamatan secara langsung dan wawancara dengan pimpinan perusahaan dan karyawan lainnya.

b. Data sekunder, yaitu berupa bahan-bahan dokumentasi perusahaan seperti sejarah berupa bahan-bahan, struktur organisasi, jumlah karyawan, serta data lainnya yang ada hubungannya dengan tujuan perusahaan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010:115).

Dalam penelitian ini dijadikan populasi adalah karyawan PT. Sinar Mas Tbk Cabang Makassar.

2. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan tehnik purposive sampling yang berarti pengambilan sampel diambil secara sengaja pada karyawan PT Bank Sinar Mas Tbk Cabang Makassar.

D. Definisi Operasional Variabel

Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugioyono, 2012). Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen.

E. Metode Pengumpulan Data

Banyak metode yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data dalam sebuah penelitian. Metode pengumpulan data pada prinsipnya berfungsi untuk mengungkapkan variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian ini dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara langsung pada PT Bank Sinar Mas Tbk Cabang Makassar melalui : a. Observasi

Pengumpulan data dengan pengamatan dan pencatatan data dari kegiatan perusahaan.

b. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pegawai PT Bank Sinar Mas Tbk Cabang Makassar yang mengerti permasalahan pajak yang dibahas dalam penelitian. Mengenai perencanaan pajak, peneliti akan mewawancarai untuk mengetahui teknik-teknik dalam perencanaan Pajak Penghasilan (PPh) pasal 21 sehingga menghasilkan beban pajak yang minimum.

2. Studi Pustaka

Dilakukan dengan cara mencari dan membaca literature-literature yang ada hubungannya dengan materi penulisan.

F. Metode Analisis data

Metode analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif yaitu dengan menganalisis dan mengolah data-data laporan keuangan yang berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik, kemudian melakukan interpratsi terhadap hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk gambaran bagaimana perencanaan pajak dengan PPH 21 dapat mengurangi beban pajak yang dilakukan oleh PT. Bank Sinar Mas Tbk Cabang Makassar.

32

BAB IV

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Singkat PT. Sinar Mas

Bank Sinarmas adalah perusahaan atau badan usaha yang bergerak di bidang Perbankan dengan aktivitas utama untuk menghimpun dana kemudian menyalurkan kembali kepada masyarakat.

Bank Sinarmas berkantor pusat di Jakarta, tepatnya di Sinar Mas Land Plaza, Tower 1, Lantai 8, Jl. MH. Thamrin No. 51 – Jakarta 10350.

Semenjak adanya deregulasi peraturan tentang perbankan di Indonesia, Bank Sinarmas mulai meningkatkan pelayanan kepada konsumen, sehingga mampu bersaing di tengah-tengah kompetisi dunia perbankan.

Salah satu kekuatan yang memberikan andil besar pada kesuksesan Bank Sinarmas adalah kesamaan visi dan komitmen seluruh staff beserta jajaran manajemen perusahaan untuk menjadi mitra terbaik bagi nasabah.

Selain itu peningkatan standar mutu pelayanan yang tinggi kepada masyarakat serta struktur permodalan yang cukup kuat menjadikan Bank Sinarmas sebagai salah satu bank terkemuka di tanah air.

Bank Sinarmas didirikan pada tanggal 18 Agustus 1989 di hadapan Notaris Buniarti Tjandra, SH., di Jakarta, yang pada mulanya bernama Bank Shinta Indonesia. Bank ini memulai kegiatan usaha perbankannya pada bulan Maret 1990. Kemudian pada tahun 1994, Bank Shinta Indonesia mendapatkan status sebagai Bank Persepsi, yaitu

sebagai bank yang ditunjuk untuk melakukan pembayaran tansaksi keuangan pemerintah. Status tersebut kemudian berubah menjadi Bank Devisa pada tahun 1995, sehingga dengan Surat Penunjukan dari Bank Indonesia, Bank Sinarmas bisa melakukan transaksi perbankan dalam valuta asing.

Pada tahun 2005, Bank Shinta Indonesia diambil alih kepemilikannya oleh PT. Sinar Mas Mulitartha, Tbk. Kemudian pada bulan Desember 2006 bank tersebut diubah namanya menjadi Bank Sinarmas. Pada tanggal 13 Desember 2010, untuk memenuhi arahan dari Bank Indonesia, Bank Sinarmas akhirnya berubah menjadi perusahaan Go Public dan mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia. Dari hasil penerbitan saham tersebut, Bank Sinarmas memperoleh peningkatan struktur permodalan sebesar 160 miliar rupiah.

Berkat pertumbuhan usaha yang cukup signifikan mempengaruhi sentimen positif harga saham Bank Sinarmas, sehingga tidak mengherankan jika masyarakat pemodal mulai berburu untuk memiliki saham perusahaan tersebut. Perkembangan usaha tersebut terlihat dari total aset yang dimiliki, hingga akhir Desember 2010, bank ini tercatat memiliki aset sebesar 11,2 triliun rupiah dengan jaringan kantor sebanyak 110 unit. Bahkan pada perkembangan selanjutnya hingga awal September 2013 bank ini telah memiliki kantor sebanyak 364 unit yang telah terhubung secara online yang dilengkapi teknologi informasi

perbankan modern. Bahkan Bank Sinarmas telah menerapkan teknologi perbankan terintegrasi, sehingga tidak mengenal ruang dan waktu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Beberapa teknologi modern tersebut antara lain Phone Banking, Internet Banking, dan Automatic Teller Machine (ATM).

Berkat konsistensi dan komitmen tinggi pada visi dan misinya, Bank Sinarmas terus melaju meningkatkan perkembangan usaha perbankannya meskipun berada di tengah-tengah persaingan global.

Dengan pengembangan inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, bank ini yang mulanya hanya melayani pembiayaan pada skala usaha mikro, kecil, dan menengah kini telah menawarkan program-program pembiayaan konsumer dan komerisal.

B. Visi dan Misi

1. Visi

Menjadi Bank terkemuka di Indonesia dengan jaringan distribusi yang terintegrasi dan layanan yang prima

2. Misi

a. Memperluas jaringan kantor untuk penetrasi pasar dan pembiayaan pada sentra-sentra konsumer, UKM dan sektor usaha skala korporasi.

b. Memperluas basis nasabah, mulai dari nasabah kecil hingga korporasi, melalui kerjasama dengan lembaga keuangan maupun

mitra usaha lainnya.

c. Meningkatkan kemampuan Teknologi Informasi dan Sumber Daya Manusia dalam rangka memberikan layanan terbaik melalui payment system yang lengkap.

d. Membudayakan sistem Manajemen Resiko sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan Good Corporate Governance.

C. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi PT. Bank Sinar Mas

1. DEWAN KOMISARIS

a. President Commissioner Johny J Lumintang b. Independent Commissioner Antonius Chandra Satya

Napitupulu

c. Independent Commissioner Wimpie Rianto 2. DIREKSI

a. President Director Tjendrawati Widjaja b. Director of Credit & Marketing Dani

c. Director of HRD & General Affair Heru Agus Wuryanto d. Director of Compliance Salis Teguh Hartono e. Director of Operational Hadi Christianto Wijaya 3. MANAJEMEN SENIOR

a. Corporate Secretary & Corporate Legal Purwanto b. Treasury & Financial Institution Ho Tjoeng Njian

c. Credit & Marketing Anula Putra

d. Business Development Ardy Candra Sutandi e. Risk Management Darwanti Juliastuti Haryo

f. Internal Audit Bahtiar

g. Information Technology Suhaimi Gohandy

h. General Affair Eric Tunaedi

i. Human Resources Development Trusto Jati Prakoso

j. Compliance Harri Setiabudi

k. Financial Planning & Budgeting David Wibawa Bagan struktur oeganisasi PT. Bank Sinar Mas

37

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Perhitungan Tarif PKP dan PTKP

Sesuai dengan Pasal 17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan), maka tarif (potongan) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 1. Tarif PKP dan PTKP

6 300.000.000 75.000.000 90.840.000 76.320.000 76.320.000 76.320.000 7 350.000.000 87.500.000 103.340.000 88.820.000 88.820.000 88.820.000

8 400.000.000 100.000.000 115.840.000 101.320.000 101.320.000 101.320.000

9 450.000.000 112.500.000 128.340.000 113.820.000 113.820.000 113.820.000

10 500.000.000 150.000.000 165.840.000 151.3200.00 151.320.000 167.160.000

11 550.000.000 165.000.000 180.840.000 166.320.000 166.320.000 182.160.000

12 600.000.000 180.000.000 195.840.000 181.3200.00 181.320.000 197.160.000

Sumber: Hasil perhitungan berdasarkan Pasal 17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008

Berdasarkan ketetapan pada Pasal 17 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008 (Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan), maka tarif (potongan) pajak penghasilan pribadi jika penghasilan sampai dengan Rp. 50 juta maka akan potongan WP sebesar 5% dari pendapatan, sedangkan jika penghasilan diatas 50 Juta maka potongan WP sebesar 15%, jika penghasilan diatas 250 juta sd 500 juta maka potongan WP sebesar 25%, dan jika penghasilan 500 juta maka potongan WP sebesar 30%. Tarif pajak di atas diberlakukan setelah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) dikurangi dari penghasilan bersih yang disetahunkan.

PTKP berbeda untuk status pekerja yang berbeda. Sesuai dengan Pasal 7 ayat 1, Undang-Undang No. 36 tahun 2008, yang besarnya kemudian dirubah sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.011/2012 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak, bagi pekerja yang belum kawin, PTKP adalah Rp 24.300.000. Bila pekerja kawin, ada penambahan Rp2.025.000 untuk PTKP. Bila pekerja mempunyai anak, ada penambahan PTKP sebesar Rp2.025.000 untuk setiap anak dan hanya berlaku sampai anak yang ketiga.Tidak ada penambahan PTKP untuk anak ke-empat dan seterusnya. Bila istri bekerja, PTKP pekerja tetap sama, yaitu Rp24.300.000 dan tarif pajak penghasilan tetap sama.

B. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 pada PT. Bank Sinar Mas

Pada bab sebelumnya di sub bab metodelogi penelitian, penulis telah menguraikan bahwa penyusunan skripsi ini berdasarkan pengumpulan data-data primer maupun skunder yang diperoleh penulis berkenaan dengan pajak penghasilan pasal 21 dan pajak penghasilan badan 25/29. Dan dalam melakukan penelitian mengenai analisis PPh pasal 21 untuk perhitungan pemotongan pajak penghasilan pasal 21 bagi karyawan PT. Bank Sinar Mas.

Data diperoleh berdasarkan izin dari wajib pajak dimana penulis pernah bekerja diperusahaan tersebut, untuk menutip data-data gaji, perhitungan pajak penghasilan pasal 21 dan laporan keuangan yang sudah diaudit langsung dari wajib pajak, sedangkan data skunder penulis dapatkan dari study kepustakaan, karya tulis, makalah, jurnal, Peraturan Perundang-undangan, Keputusan Menteri keuangan, Keputusan Direktorat Jenderal Pajak, Surat Edaran dan peraturan- peraturan yang terkait dengan penelitian ini, yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya.

Izin untuk mengutip dan mengambil data-data diperoleh dari salah satu perusahaan yaitu PT. Bank Sinar Mas, yang sudah memberikan tunjangan-tunjangan kepada karyawannya serta sudah menganalisa pajak penghasilan pasal 21 yang ditanggung karyawan, sehingga penelitian mudah untuk mendapatkan data yang terkait dengan penelitian. PT. Bank

Sinar Mas Tbk, menanggung semua kewajiban pajak penghasilan karyawan perusahaan sudah membayar beban pajak sebagai berikut:

Tabel 5. 2.Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pegawai PT. Bank Sinar Mas

No Bulan Jumlah Penghasilan

PPh Yang dipotong 1 Januari 19.669.140.489 3.197.110.618 2 Februari 11.539.485.585 605.857.404 3 Maret 10.617.113.013 701.971.412 4 April 10.332.656.530 643.592.789 5 Mei 15.816.631.449 1.758.661.865 6 Juni 55.332.533.964 5.572.767.013 7 Juli 19.143.014.904 1.600.965.737 8 Agustus 29.161.209.040 4.233.557.359 9 September 22.580.332.690 2.085.053.060 10 Oktober 25.579.003.605 2.352.528.249 11 November 13.321.963.145 1.296.292.953 12 Desember 251.391.973.417 26.809.142.761

Total 484.485.057.831 50.857.501.220 Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT. Bank Sinar Mas

Terlihat pada Tabel diatas bahwa PT. Bank Sinar Mas telah menerapkan kebijakan menanggung pajak penghasilan karyawan dengan

cara memberikan tunjangan pajak penghasilan kepada karyawan. Namun, karena perusahaan dalam memberikan tunjangan pajak kepada karyawan hanya berdasarkan penghasilan yang diterima oleh karyawan tiap bulannya, maka perusahaan masih perlu membayar pajak penghasilan (PPh) pasal 21 karyawan yang masih kurang bayar akibat penghasilan karyawan yang dihitung setahun dan dikalikan tarif pajak berlaku. Sehingga pada akhir tahun, perusahaan harus melakukan pembetulan, apakah lebih bayar atau kurang bayar dan dibayar di tahun berikutnya.

C. Perencanaan Pajak Penghasilan (PPh 21) pada PT. Bank Sinar Mas

Perhitungan pajak penghasilan badan jika PT. Bank Sinar Mas memberikan tunjangan pajak dengan mengacu pada penghasilan karyawan tiap bulannya dan menanggung beban pajak kurang bayarnya adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 3.Perhitungan PPh Badan

(Mengacu Pada Penghasilan Karyawan Tiap Bulan)

KETERANGAN JUMLAH (RP)

Laba Bersih Sebelum Pajak 603.818.177.129

Koreksi Fiskal:

Perbedaan Temporer 71.182.188.632

Perbedaan Tetap

Koreksi Positif 41.788.756.195

Koreksi Negatif (37.593.582.589)

Laba Fiskal 679.195.539.366

Pajak Penghasilan Badan (28%) 190.174.751.022 Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT. Bank Sinar Mas

Menghitung pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 pada perusahaan umumnya menggunakan perhitungan yang sama sesuai dengan undang-undang perpajakan yang berlaku. Tetapi bagaimana cara perusahaan tersebut mengelolanya dengan efisien sehingga dapat melakukan perencanaan pajak dengan efektif. PT. Bank Sinar Mas memiliki cukup banyak pegawai dengan jumlah tunjangan yang berbeda-beda berupa asuransi, THR dan bonus, dan penghasilan sejenis lainnya yang sifatnya tidak tetap dan pada umumnya diberikan sekali dalam setahun. Transaksi pemotongan pajak penghasilan (PPh) diatur dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2008 tentang perubahan keempat atas Undang-Undang Nomor 17 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (PPh). Perencanaan pajak yang efektif sangat tergantung kepada kesadaran dan keterlibatan para pengambil keputusan akan adanya dampak pajak yang melekat pada setiap aktivitas perusahaannya.

Berikut merupakan perhitungan pemotongan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 terhadap penghasilan berupa asuransi, THR dan bonus, dan penghasilan sejenis lainnya yang sifatnya tidak tetap dan pada umumnya diberikan sekali dalam setahun dan membandingkannya dengan menggunakan perhitungan menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2014 tentang Pajak Penghasilan Pasal 21.

1. Ahsan Malik (belum menikah) bekerja pada PT. Bank Sinar Mas dengan memperoleh gaji sebesar Rp.10.414.549 per tahun. Dalam tahun yang

bersangkutan, Ahsan Malik menerima THR dan bonus sebesar Rp.23.644.638, asuransi Rp.115.731, dan tunjangan lainnya sebesar Rp.19.720.920. Setiap tahunnya, Ahsan Malik membayar Iuran THT sebesar Rp.550.546.

Tabel 5. 4. Pajak Penghasilan Pasal 21 Pegawai (Status Tidak Kawin)

Penghasilan Perusahaan

Gaji Pokok 10.414.549

Tunjangan PPh 1.889.274

Tunjangan Lainnya 19.720.920

Asuransi 115.731

THR dan Bonus 23.644.638

Total Penghasilan Bruto 55.785.112

Pengurang

Biaya Jabatan 2.789.256

Iuran THT 550.546

Penghasilan Netto 52.445.311

PTKP 15.840.000

Penghasilan Kena Pajak

(PKP) 36.605.311

PPh 21 1.889.274

PPh 21 yang telah dibayar 1.830.266

PPh kurang bayar 59.009

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT. Bank Sinar Mas

Dalam tabel diatas terlihat bahwa Pajak Penghasilan Pasal 21 Ahsan Malik dengan status belum kawin menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2014 sebesar Rp.1.740.525 lebih baik dibandingkan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut perusahaan yaitu sebesar Rp.1.889.274. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2014 adalah sebagai berikut:

Gaji pokok : Rp 10.414.549

Tunjangan Lainnya : Rp 19.720.920

Asuransi : Rp 115.731

THR dan Bonus : Rp 23.644.638

Total penghasilan bruto : Rp 53.895.838 Pengurangan

Biaya Jabatan : 5% x Rp 53.895.838 : Rp (2.694.792)

Iuran THT : Rp (550.546)

Total penghasilan netto : Rp 50.650.500

TKP Wajib Pajak Orang Pribadi : Rp (15.840.000)

PKP : Rp 34.810.500

PPh 21 Terutang : 5% x Rp 34.810.500 = Rp 1.740.525

2. Husain (kawin dan belum memiliki tanggungan) bekerja pada PT. Bank Sinar Mas dengan memperoleh gaji sebesar Rp.10.363.811 per tahun.

Dalam tahun yang bersangkutan, Husain menerima THR dan bonus sebesar Rp.23.905.255, asuransi Rp.115.731, dan tunjangan lainnya sebesar Rp.17.840.921. Setiap tahunnya, Husain membayar Iuran THT sebesar Rp.550.546.

Tabel 5. 5.Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan (Kawin dan tidak memiliki tanggungan)

Penghasilan Perusahaan

Gaji Pokok 10.363.811

Tunjangan PPh 1.741.392

Tunjangan Lainnya 17.840.921

Asuransi 115.731

THR dan Bonus 23.905.255

Total Penghasilan Bruto 53.967.110

Pengurang

Biaya Jabatan 2.698.355

Iuran THT 550.546

Penghasilan Netto 50.718.208

PTKP 17.160.000

Penghasilan Kena Pajak

(PKP) 33.558.208

PPh 21 1.741.392

PPh 21 yang telah dibayar 1.677.910

PPh kurang bayar 63.482

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT. Bank Sinar Mas

Dalam tabel terlihat bahwa Pajak Penghasilan Pasal 21 Husain (kawin dan tidak memiliki tanggungan) menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2009 sebesar Rp.1.595.194 lebih baik dibandingkan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut perusahaan yaitu sebesar Rp.1.741.392. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2014 adalah sebagai berikut:

Gaji pokok : Rp 10.363.811

Tunjangan Lainnya : Rp 17.840.921

Asuransi : Rp 115.731

THR dan Bonus : Rp 23.905.255

Total penghasilan bruto : Rp 52.225.718

Pengurangan

Biaya Jabatan : 5% x Rp 52.225.718: : Rp (2.611.286)

Iuran THT : Rp (550.546)

Total penghasilan netto : Rp 49.063.886

TKP Wajib Pajak Orang Pribadi : Rp (17.160.000)

PKP : Rp 31.903.886

PPh 21 Terutang : 5% x Rp 31.903.886 = Rp 1.595.194

3. Dwi Andini (kawin dan memiliki satu tanggungan) bekerja pada PT.

Bank Sinar Mas dengan memperoleh gaji sebesar Rp.12.783.030 per tahun. Dalam tahun yang bersangkutan, Dwi Andini menerima THR dan bonus sebesar Rp.30.916.501, asuransi Rp.143.422, dan tunjangan lainnya sebesar Rp.21.402.360. Setiap tahunnya, Dwi Andini membayar Iuran THT sebesar Rp.1.132.941.

Tabel 5. 6.Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan (Kawin dan memiliki 1 tanggungan)

Penghasilan Perusahaan

Gaji Pokok 12.783.030

Tunjangan PPh 2.115.194

Tunjangan Lainnya 21.402.360

Asuransi 143.422

THR dan Bonus 30.916.501

Total Penghasilan Bruto 67.360.507

PPh 21 yang telah dibayar 2.115.194

PPh kurang bayar 103.783

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT. Bank Sinar Mas

Dalam tabel terlihat bahwa Pajak Penghasilan Pasal 21 Dwi Andini (kawin dan memiliki satu tanggungan) menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2014 sebesar Rp.2.175.152 lebih baik dibandingkan dengan Pajak Penghasilan Pasal 21 menurut perusahaan yaitu sebesar Rp.2.218.997. Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2014 adalah sebagai berikut:

Gaji pokok : Rp 12.783.030

Tunjangan Lainnya : Rp 21.402.360

Asuransi : Rp 143.422

THR dan Bonus : Rp 30.916.501

Total penghasilan bruto : Rp 65.245.313

Pengurangan

Biaya Jabatan : 5% x Rp

65.245.313 : Rp (3.262.265)

Iuran THT : Rp (1.132.941)

Total penghasilan netto : Rp 60.850.107

TKP Wajib Pajak Orang Pribadi : Rp (18.480.000)

PKP : Rp 42.370.107

PPh 21 Terutang : 5% x Rp

42.370.107 = Rp 2.118.505

4. Abdul Majid (kawin dan memiliki 2 tanggungan) bekerja pada PT. Bank Sinar Mas dengan memperoleh gaji sebesar Rp.11.777.788 per tahun.

Dalam tahun yang bersangkutan, Abdul Majid menerima THR dan bonus sebesar Rp.28.678.490, asuransi Rp.131.113, dan tunjangan lainnya sebesar Rp.26.732.700. Setiap tahunnya, Abdul Majid membayar Iuran THT sebesar Rp.1.132.941.

Tabel 5. 7.Pajak Penghasilan Pasal 21 karyawan (Kawin dan memiliki 2 tanggungan)

Penghasilan Perusahaan

Gaji Pokok 11.777.788

Tunjangan PPh 2.309.718

Tunjangan Lainnya 26.732.700

Asuransi 131.113

THR dan Bonus 28.678.490

Total Penghasilan Bruto 69.629.828

Pengurang

Biaya Jabatan 3.481.491

Iuran THT 1.132.941

Penghasilan Netto 65.015.396

PTKP 19.800.000

Penghasilan Kena Pajak

(PKP) 45.215.396

PPh 21 2.309.718

PPh 21 yang telah dibayar (2.151.058)

PPh kurang bayar 48.948

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT. Bank Sinar Mas

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa Pajak Penghasilan Pasal 21 Abdul Muin (kawin dan memiliki dua tanggungan) menurut Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor: PER-31/PJ/2014 sebesar Rp.2.151.058 Berikut analisis pengurangan pajak berdasarkan aturan dan ketentuan pajak yang berlaku:

Gaji pokok : Rp 11.777.788

Tunjangan Lainnya : Rp 26.732.700

Asuransi : Rp 131.113

THR dan Bonus : Rp 28.678.490

Total penghasilan bruto : Rp 67.320.111

Pengurangan

aya Jabatan : 5% x Rp 67.320.111 : Rp (3.366.005)

Iuran THT : Rp (1.132.941)

Total penghasilan netto : Rp 62.821.164

TKP Wajib Pajak Orang Pribadi : Rp (19.800.000)

PKP : Rp 43.021.164

PPh 21 Terutang : 5% x Rp

43.021.164 = Rp 2.260.769

Berdasarkan pada tabel sebelumnya dan uraian diatas dapat dilihat bahwa dengan adanya perencanaan yang dilakukan terhadap uraian pajak yang dikenakan kepada karyawan PT. Bank Sinar Mas Tbk Cabang

Makassar bahwa sebesar Rp. 2.151.058 yang harus dibayar oleh karyawan sebagai wajib pajak dalam setahun, sedangkan jika dilakukan perhitungan dengan mengikuti aturan perpajakan yang berlaku maka kewajiban karyawan membayar pajak sebesar Rp. 2.260.769 dari uraian tersebut dapat terlihat bahwa perencanaan yang dilakukan oleh perusahaan PT. Bank Sinar Mas Tbk Cabang Makassar dalam membantu pengurangan pajak bagi karyawan dalam perencanaan keuangan sangat membantu dan dapat dilihat selisih yang diperoleh sebesar Rp. 158.660.

C. Analisis Perencanaan Pajak

Untuk meningkatkan aktivitas operasional suatu perusahaan, maka perusahaan perlu menyusun suatu laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan baik internal maupun eksternal.

Peranan laporan keuangan dalam perusahaan dimaksudkan untuk dapat menyajikan informasi keuangan terhadap pengambil keputusan keuangan bagi suatu perusahaan, sebab dengan adanya laporan keuangan maka perusahaan dapat mengetahui keadaan dan posisi keuangan suatu perusahaan. Berikut laporan keuangan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pegawai Tetap PT. Bank Sinar Mas Tbk.

Tabel 5. 8. Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 Pegawai Tetap PT. Bank Sinar

1 Januari 359 1.966.914.048 319.711.061

2 Februari 363 1.153.948.558 60.585.740

3 Maret 365 1.061.711.301 70.197.041

4 April 337 1.033.265.653 64.359.278

5 Mei 372 158.663.144 175.866.186

6 Juni 320 5.533.253.396 557.276.701

7 Juli 328 1.914.301.490 160.096.573

8 Agustus 346 2.916.120.904 423.355.735

9 September 350 2.258.033.269 20.855.306

10 Oktober 317 2.557.900.360 235.252.824

11 November 306 1.332.196.314 129.629.295

12 Desember 351 2.513.919.734 268.091.427

Sumber: Diolah dari Laporan Keuangan PT. Bank Sinar Mas

Perusahaan telah menerapkan kebijakan menanggung pajak penghasilan karyawan dengan cara memberikan tunjangan pajak penghasilan kepada karyawan. Namun, karena perusahaan dalam memberikan tunjangan pajak kepada karyawan hanya berdasarkan penghasilan yang diterima oleh karyawan tiap bulannya, maka perusahaan masih perlu membayar pajak penghasilan (PPh) pasal 21 karyawan yang masih kurang bayarakibat penghasilan karyawan yang dihitung setahun dan dikalikan tarif pajak berlaku. Sehingga pada akhir tahun, perusahaan harus

melakukan pembetulan, apakah lebih bayar atau kurang bayar dan dibayar di tahun berikutnya. Adapun laporan laba rugi dengan tunjangan pegawai dalam bentuk kas adalah sebagai berikut:

Tabel 5. 9. Laporan Pajak Per 31 Desember 2014

Laba sebelum pajak Bank 653.620.388

Perbedaan temporer:

Kesejahteraan karyaw an setelah

dikurangi pembayaran 22.491.355

Penyusutan aset tetap 38.036.143

Imbalan kerja jangka panjang

direksi, komisaris dan DPS 19.969.482

Bonus 3.079.288

Cadangan kerugian penurunan nilai 12.292.846 Cadangan penurunan nilai aset 28.500.000

Jumlah perbedaan temporer 42.783.422

Hasil laporan laba rugi diatas dapat dilihat besaran pajak yang dikeluarkan oleh PT. Bank Sinar Mas berdasarkan PPh 21 yaitu sebesar Rp.177.463.912. Menghitung pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 pada perusahaan umumnya menggunakan perhitungan yang sama sesuai dengan undang-undangperpajakan yang berlaku agar dalam pengelolaannya efisien sehingga dapat melakukan perencanaan pajak dengan efektif.

Hasil laporan laba rugi diatas dapat dilihat besaran pajak yang dikeluarkan oleh PT. Bank Sinar Mas berdasarkan PPh 21 yaitu sebesar Rp.177.463.912. Menghitung pajak penghasilan (PPh) Pasal 21 pada perusahaan umumnya menggunakan perhitungan yang sama sesuai dengan undang-undangperpajakan yang berlaku agar dalam pengelolaannya efisien sehingga dapat melakukan perencanaan pajak dengan efektif.

Dokumen terkait