• Tidak ada hasil yang ditemukan

Simon Philips (Mu’in 2011:160) karakter adalah kumpulan tata nilai yang menuju pada suatu sistem, yang melandasi pemikiran, sikap, dan perilaku yang ditampilkan. Karakter dapat dilukiskan ke dalam benak sesorang (anak), membangun karakter sejatinya lebih mudah jika diterapkan dari usia dini melalui pendidikan formal maupun informal.

Pendidikan Karakter menurut Ratna Megawangi (Dharma dkk, 2012:5) adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya.

Pendidikan karakter adalah usaha sadar pembentukan/pengukiran sifat-sifat baik kepada anak didik dengan berbagai cara, misalnya dengan cara keteladanan dan percontohan, pembiasaan sikap baik dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas hidup anak didik, dan untuk mempersiapkan anak menjalani kehidupan di masyarakat supaya dapat memberikan kontribusi positif kepada lingkungannya.

Lemahnya pendidikan karakter berakibat pada degradasi moral yang menjangkit pada bangsa Indonesia ini. Pemerintah lewat Kemendikbud melalui pusat kurikulum (Wijaya, 2012:78) merumuskan pendidikan karakter yang tercermin pada 18 karakter bangsa, 18 karakter bangsa tersebut diantaranya: 1.Religius, 2.Jujur, 3.Toleransi, 4.Disiplin, 5.Kerja Keras, 6.Kreatif, 7.Mandiri, 8.Demokratis, 9.Rasa Ingin Tahu, 10.Semangat Kebangsaan, 11.Cinta Tanah Air, 12.Menghargai Prestasi, 13.Bersahabat/Komunikatif, 14.Cinta Damai, 15.Gemar membaca, 16.Peduli Lingkungan, 17.Peduli Sosial, 18.Tanggung Jawab.

Seperti halnya dengan pemerintah yang mencanangkan pendidikan karakter, pada pendidikan Muhammadiyah sudah sejak awal berdirinya pendidikan Muhammadiyah mengambil sebuah gagasan atau konsepsi

tentang pendidikan, yaitu dengan cara mengabungkan ilmu pngetahuan umum dengan ilmu Agama Islam. Pendidikan Muhammadiyah merupakan pendidikan Islam modern yang mengintegrasikan agama dengan kehidupan dan antara iman dan kemajuan secara holistic. Sehingga melahirkan generasi muslim terpelajar yang kuat iman dan kepribadiannya, sekaligus mampu menghadapi dan menjawab tantangan zaman.

Hal ini tercermin pada penanaman kultur (karakter) yang di rangkum dalam putusan Tanfidz Muktamar Muhammadiyah ke-46 tentang bab Konsep Pendidikan Muhammadiyah (2010:137) merumuskan aspek penanaman kultur diantaranya sebagai berikut : 1. Disiplin (ibadah, waktu, belajar, bekerja), 2. Kesantunan, 3. Keteladanan, 4. Kejujuran, 5. Kesederhanaan, 6. Kebersihan, 7. Suka beramal saleh, 8. Layanan, 9. Hemat, 10. Percaya diri, 11. Sabar dan bersyukur, 12. Bijak dan bertanggungjawab, 13. Dinamis, 14. Berfikiran maju.

Dari kerangka berpikir diatas ada keterhubungan antara pelaksanaan pendidikan karakter dan pendidikan Muhammadiyah. Pelaksanaan pendidikan karakter lebih dominan di perankan oleh pemerintah lewat Kemendikbud melalui pengintegrasian dalam proses pembelajaran di sekolah yang tercermin pada asas 18 nilai karakter bangsa. Sedangkan pendidikan Muhammadiyah selain menggunakan pengintegrasian 18 karakter bangsa juga melalui pengintegrasian dan sikap pembiasaan baik yang dirumuskan pada penanam kultur pendidikan

Muhammadiyah. Berdasarkan 18 nilai karakter bangsa dan 14 nilai penanaman kultur pada pendidikan Muhammadiyah, peneliti dapat menggabungkan keduanya menjadi beberapa nilai karakter yang tertera pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2 aspek/indikator nilai karakter

No Aspek Deskripsi

(Sumber : dari berbagai sumber)

Indikator

Sumber : (Fitri 2012:40) dan berbagai sumber

1. Suka Beramal Saleh (Religius)

Perihal atau perilaku seseorang yang taat dan sungguh-sungguh dalam menjalankan agamanya, dan suci hidupnya menurut agama yang dianut (Poerwadarminta, 2007 :1015).

 Mengucap salam.

 Berdoa sebelum dan sesudah belajar.  Melaksanakan ibadah keagamaan.  Merayakan hari besar keagamaan.

2. Jujur Menjunjung tinggi kebenaran, ikhlas dan lurus hati, tidak suka berbohong, mencuri dan fitnah, tidak pernah bermaksud menjerumuskan orang lain (Samani, 2012:124).

 Membuat dan mengerjakan tugas secara benar.

 Tidak menyontek atau memberikan contekan.

3. Disiplin

Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai

ketentuan dan peraturan.

 Guru dan siswa hadir tepat waktu.  Menegakan prinsip dengan

memberikan punishment bagi yang melanggar dan reward bagi yang

 Menjalankan tata tertib sekolah. 4. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah mengerjakan

tugas-tugas dengan semestinya. Menghindarkan diri dari sikap menyalahkan orang lain. Memahami dan menerima resiko atau akibat dari suatu tindakan terhadap diri sendiri dan orang lain. (Zuriah, 2008:98).

 Mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dengan baik.

 Bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan.

 Melakukan piket sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.

 Mengerjakan tugas kelompok secara bersama-sama

5. Komunikatif (Layanan)

Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

 Saling menghargai dan menghormati.  Guru menyayangi siswa dan siswa

menghormati guru.  Tidak menjaga jarak.

 Tidak membeda-bedakan dalam berkomunikasi.

6. Kesantunan Biasa berperilaku sopan santun, berbudi bahasa halus sebagai perwujudan rasa hormatnya kepada orang lain (Samani,

 Menggunakan bahasa yang baik dan benar saat berbicara dengan guru.  Mendengarkan atau menyimak guru

7. Keteladanan Sesuatu (perbuatan, barang, dsb) yang patut ditiru (Poerwadarminta, 2007 :1231).

 Memberikan contoh tindakan yang baik untuk teman sebayanya. 8. Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

 Memperlakukan orang lain dengan cara yang sama dan tidak membeda-bedakan agama, suku, ras, dan golongan.

 Menghargai perbedaan yang ada tanpa melecehkan kelompok yang lain. 9. Kerja Keras

Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya.

 Berkompetisi secara fair

 Memberikan penghargaan kepada siswa yang berprestasi

10. Kreatif

Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.

 Menciptakan ide-ide baru di sekolah  Membangun suasana belajar yang

mendorong munculnya kreativitas siswa

11. Kesederhanaan

Berperilaku dalam hal sedang-sedang atau sederhana dalam konteks keadaan

 Menggunakan pakaian atau perhiasan(asesoris) yang tidak

12. Kebersihan Kebiasaan baik dalam kesehatan pribadi (personal hygiene) dan selalu menjaga agar segala sesuatunya rapi dan bersih (Samani, 2012:53).

 Tidak suka membuang sampah dikelas.

 Gemar piket harian (menyapu, menghapus papan tulis, dll). 13. Mandiri

Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.

 Melatih siswa agar mampu bekerja secara mandiri.

 Membangun kemandirian siswa melalui tugas-tugas yang bersifat individu.

14. Hemat

Kebiasaan baik untuk tidak melakukan pemborosan, berhati-hati (dalam memakai uang) (Poerwadarminta, 2007 :413).

 Menyisihkan uangnya untuk menabung.

15. Percaya Diri Percaya kepada diri sendiri, pada kemampuan dan kecakapan diri sendiri, suatu sikap mental yang percaya

sepenuhnya dan bergantung pada kemampuan sendiri (Samani, 2012:130).

 Tidak tergantung pada guru atau temannya dalam pembelajaran.  Berani maju kedepan.

 Berani mengajukan pertanyaan/pendapat.

yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

orang lain.

 Mendasarkan setiap keputusan pada musyawarah/mufakat.

17. Rasa Ingin Tahu

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajari, dilihat, dan didengar.

 Sistem pembelajaran diarahkan untuk. mengeksplorasi keingintahunan siswa.

18. Sabar dan Bersyukur Mewujudkan rasa terima kasih kepada Tuhan dengan perilaku yang semakin meningkatkan iman dan taqwa atas segala kenikmatan yang diberikan oleh Tuhan (Samani, 2012:123).

 Bersyukur ketika mendapat nilai baik.  Sabar dalam mengikuti kegiatan

belajar mengajar.

19. Dinamis Menggunakan kekuatan sosial,

kekuatan moral dan kekuatan intlektual untuk menghasilkan aktivitas dan perubahan dan keluar dari situasi rutin tertentu (Samani, 2012:121).

 Menyelesaikan tugasnya dengan caranya sendiri.

20. Berpikiran Maju Sikap dan perilaku sesorang untuk dapat berfkir jernih, tidak buruk sangka, dan mendahulukan sisi positif dari suatu masalah (Zuriah, 2008:199).

 Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.  Mempunyai gairah untuk belajar.

berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.

nasional.

 Meneladani para pahlawan nasional.  Melaksanakan upacara rutin sekolah.  Memajang gambar tokoh-tokoh

bangsa. 22. Cinta Tanah Air

Cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

 Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.

 Memajang bendera Indonesia, pancasila, gambar presiden serta simbol-simbol negara lainnya. 23. Menghargai Prestasi

Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain.

 Memajang hasil karya siswa di sekolah.

 Memberikan reward siswa yang berprestasi.

24. Cinta Damai

Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman ataskehadiran dirinya.

 Menciptakan suasana kelas yang tentram.

 Mendorong terciptanya harmonisasi kelas dan sekolah.

memberikan kebajikan bagi dirinya maupun ruangan khusus tertentu.  Menyediakan buku-buku yang dapat

menarik minat baca siswa. 26. Peduli Lingkungan

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.

 Menjaga lingkungan kelas dan sekolah.

 Tersedianya tempat untuk membuang sampah organik dan sampah

nonorganik.

 Menyediakan kamar mandi, air bersih, dan tempat cuci tangan.

27. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

 Melakukan kegiatan bakti sosial.  Memberikan bantuan kepada siswa

yang kurang mampu.

 Menyediakan kotak amal atau sumbangan.

Dokumen terkait