• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN PUSTAKA

B. Kerangka Teori 1.Kualitas 1.Kualitas

3. Kepuasan Pelanggan

a. Pengertian Kepuasan Nasabah

Kolter dalam Fatmawati (2011:35) mengemukakan bahwa nasabah atau pengguna jasa adalah pihak memaksimumkan nilai nasabah membentuk harapan akan nilai yang bertindak untuk itu. sedangkan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara presepsi atau kesannya terhadap kinerja suatu produk atau harapan-harapannya.

Menurut Barnes (2003:35) kepuasan adalah tanggapan pelanggan atas terpenuhinya kebutuhannya. Hal itu berarti penelitian bahwa suatu bentuk keistimewaan dari satu barang atau jasa itu sendiri, memberikan tingkat kenyamanan yang terkait dengan pemenuhan suatu kebutuhan, termasuk pemenuhan kebutuhan dibawah harapan atau pemenuhan kebutuhan harapan melebihi harapan.

Definisi lain, kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membadingkan antara presepsi atau

kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya (Kolter, 2002:42). sedangkan Lovelock dan Wright (2005:96) berpendapat kepuasaan pelanggan adalah reaksi emosional jangka pendek pelanggan terhadap jasa tertentu.

Hal tersebut menunjukan bahwa terpenuhinya suatu kebutuhan menciptakan suatu kenyamanan dan keamanan adalah kepuasan. sayangnya, makna pemenuhan tidak lagi sejelas makna kepuasan. apa yang memuaskan satu pelanggan mungkin tidak memuaskan pelanggan disatu situasi. jadi dari pendapat-pendapat diatas dapat disimpulakan kepuasan pelanggan atau nasabah menurut penulis adalah perasaan senang atau kecewa seseorang setelah menerima jasa itu sendiri.

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapanya (Kolter,2002:42).

Menurut Kotler pengukuran kepuasan pelanggan dapat dilakukan melalui empat sarana,( Kasmir,2008:163) yaitu:

1) Sistem Keluhan dan Usulan

Artinya, seberapa banyak keluhan atau komplain yang dilakukan nasabah dalam suatu priode, makin banyak berarti makin kurang banyak demikian pula sebaliknya. Untuk itu perlu adanya sistem dalam menangani keluhan dan usulan.

2) Surve Kepuasan Konsumen

Dalam hal ini bank perlu secara berkala melakukan survey baik melalui wawancara maupun kuesioner tentang sesuatu yang berhubungan dengan bank terhadap nasabah melalui transaksi selama ini. Untuk itu perlu adanya survey kepada konsumen.

3) Konsumen Samaran

Bank dapat mengirim karyawannya atau melalui orang lain untuk berpura-pura menjadi nasabah guna melihat pelayanan yang diberikan oleh karyawan bank secara langsung, sehingga terlihat jelas bagaimana karyawan melayani nasabah sesungguhnya.

4) Analisis Mantan Pelanggan

Dengan melihat catatan nasabah yang pernah menjadi nasabah bank guna mengetahui sebab-sebab mereka tidak lagi menjadi nasabah bank kita.

b. Memberikan Nilai dan Kepuasan Pelanggan

Menurut James (2006:90) setidaknya ada enam unsur penting yang harus dipahami bilamana ingin menerapkan konsep dan strategi pemberian dukungan pelanggan yaitu:

1) Komitmen Total Top Manajemen dan Karyawan

Memberikan dukungan pada pelanggan harus menjadi komitmen total dari top manajemen, manajer dan seluruh

karyawan. komitmen untuk menghasilkan produk dan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan, demi tercapainya kepuasan pelanggan sekaligus meningkatkan penjualan. untuk menjaga kelestarian pelanggan, maka konsistensi antara janji dengan kenyataan harus dijaga.

2) Kapabilitas Menjual (Personal Selling Capability)

Semua yang berkaitan dengan suksesnya penjuang harus memiliki kapabilitas menjual. jadi bukan hanya mencari order atau tenaga penjual tetapi juga berorientasi kepada pemuasan kebutuhan pelanggan secara obtimal, konsisten dan berkesinambungan.

3) Perencanaan Pemberian Dukungan Pelayanan

jika komitmen sudah diperoleh, karyawan sudah dilatih dan dipersiapkan kapabilitas untuk menghasilkan produk dan dukungan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan maka selanjutnya adalah mempersiapkan aksi atau (action plan),

diantaranya adalah menyediakan saran atau peralatan penunjang yang diperlukan. hal ini lebih baik didasarkan pada hasil riset yang dapat diyakini atau dipercaya, untuk mendeteksi nilai yang dipresepsikan oleh pelanggan. Nilai yang menurut pelanggan sudah seharusnya mampu ditawarkan dan sudah disediakan oleh pemasar agar pelanggan puas dan tetap setia menggunakan jasa pemasar.

4) Menyediakan Pilihan Layanan (Service Feture) Diantaranya : a) Layanan sebelum penjualan: meliputi semua bentuk

layanan yang diberikan untuk memudahkan konsumen dalam mengenal, memilih, menggunakan produk atau jasa. b) Layanan selama produk penjualan: meliputi semua bentuk pelayanan yang diberikan oleh petugas selama proses transaksi.

c) Layanan setelah penjualan mencakup semua jenis layanan yang ditunjukan untuk menjaga terpenuhinya kepuasan pelanggan setelah melakukan transaksi. Misalnya: Mengantarkan pelangan kedepan menuju pintu keluar dan mengucapkan terimakasih.

d) Pemberian Layanan Pada Pelanggan

faktor penting penentuan tingkat kelengkapan pelayanan adalah presepsi dari calon pelanggan merupakan acuan yang paling penting dalam meningkatkan pelayanan yang akan disediakan.

e) Pemeliharaan Hubungan Baik dengan Pelanggan

faktor penting lainnya adalah pemeliharaan hubungan baik dengan pelanggan. untuk itu, hubungan interpersonal yang baik dengan pelanggan harus tetap terjaga. Komunikasi diupayahkan harus tetap berjalan, Misa: lewat dialog langsung, surat atau telepon.

c. Pentingnya Kepuasan Pelanggan

Lima prinsip dasar mengenai kepuasa pelanggan (James :28-29).

1) Kepuasan pelanggan adalah senjata sttrategi dan kritik yang menghasilkan peningkatan pembagian pasar dan meningkatkan keuntungan.

2) Kepuasan pelanggan mulai dengan pemilikan oleh manajemen tingkat atas (kepemimpinan organisasi kita).

3) Kepuasan pelanggan melibatkan keseluruhan organisasi.

4) Kepuasan pelanggan memiliki implikasi fundamental dikeseluruhan struktur organisasi.

5) Kepuasan pelanggan dapat dihitung, diukur, dan ditelusuri.

d. Manfaat Kepuasan pelanggan

Walapun setiap pemasar yang berhasil ingin memberikan jasa yang memuaskan pelanggan, ini bukanlah satu-satunya sasaran. perusahan tidak melupakan sasaran bisnis lainnya, seperti mencapai keunggulan bersaing atau mencetak keuntungan. kepuasan pelanggan memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, dan tingkat kepuasan pelanggan yang makin tinggi akan menghasilkan loyalitas pelanggan yang lebih besar. dalam jangka panjang akan lebih menguntungkan mempertahankan pelangan dari pada terus menerus menarik pelanggan baru untuk mengantikan pelanggan yang pergi. pelanggan yang sangat puas akan

memyebarkan berita positif dari mulut dan malah menjadi iklan berjalan dan berbicara bagi suatu perusahaan (Lovelock dan Wright, 2005:104).

Oliver dalam Rahmana (2008:33) terdapat lima indikator kepuasan nasabah yaitu adalah sebagai berikut:

1) Puas dalam layanan proses pinjaman. 2) Tidak ada complain.

3) Kinerja bank sesuai harapan.

4) Memiliki pengalaman yang baik dalam proses pinjaman. 5) Pilihan yang terbaik untuk mengambil pinjaman

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan

Rangkuti dalam Swatindra (2006: 10-11) mempunyai pendapat bahwa ada beberapa factor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen yaitu:

1) Nilai: didenifisikan sebagai pengkajian secara menyeluruh manfaat dari suatu produk, yang didasarkan pada persepsi konsumen atas apa yang diterima konsumen dan yang telah diberikan oleh produk tersebut.

2) Daya Saing: suatu produk yang hanya memiliki daya saing bila keunggulan produk tersebut dibutuhkan oleh konsumen. Keunggulan suatu produk terletak pada keunikan serta kualitas pelayanan produk tersebut kepada konsumen. Agar dapat

bersaing, suatu produk harus memiliki keunukan dibandingkan dengan produk lain yang sejenis.

3) Persepsi Konsumen: didenifisikan sebagai proses dimana individu memiliki, mengorganisasikan, serta mengartikan stimulasi yang diterima alat inderanya menjadi suatu makna. Meskipun demikian, makna dari proses persepsi tersebut juga dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu individu yang yang bersangkutan.

4) Harga: harga yang terlalu rendah menimbulkan persepsi tidak berkualitas. Harga yang terlalu rendah menimbulkan persepsi pembeli tidak percaya kepada penjual. Sebaliknya, harga yang tinggi menimbulkan persepsi produk tersebut berkualitas. Harga yang terlalu tinggi menimbulkan persepsi penjual tidak percaya keada pembeli

5) Citra: citra yang buruk mengakibatkan persepsi produk tidak berkualitas, sehingga konsumen mudah marah untuk kesalahan kecil sekalipun. Citra yang baik menimbulkan persepsi produk berkualitas, sehingga konsumen memanfaatkan suatu kesalahan, meskipun tidak untuk kesalahan berikutnya.

6) Tahap dan momen pelayanan: kepuasan konsumen ditentukan oleh berbagai jenis pelayanan yang didapatkan konsumen selama ia menggunakan beberapa tahapan pelayanan tersebut.

kepuasan yang diperoleh tiap tahap awal pelayanan menimbulkan persepsi berupa kualitas pelayanan yang buruk untuk tahap pelayanan selanjutnya, sehingga pelanggan merasa tidak puasa dengan pelayana seluruhnya. Kinerja pelayanan ditentukan oleh: pelayanan, proses, pelayanan, lingkungan fisik dimana layanan diberikan. (Rangkuti dalam Swatindra (2006: 010-11).

Dokumen terkait