• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Teori dan Konsepsi

Dalam dokumen TESIS. Oleh. MAULIDA KARYANTI /M.Kn (Halaman 28-33)

BAB I PENDAHULUAN

F. Kerangka Teori dan Konsepsi

Karangka teori ialah karangka pemikiran atau butir-butir pendapat, teori, thesis mengenai sesuatu kasus atau permasalahan (problem).Yang menjadi bahan perbandingan pegangan teoritis yang mungkin disetujui ataupun tidak disetujui21.

Teori adalah untuk menerangkan atau menjelaskan mengapa gejala spesifik atau proses tertentu terjadi22. Jelaslah kiranya teori adalah susunan konsep, defenisi

21Solly Lubis, Filsafat Ilmu dan Penelitian, (Bandung : Mandar Maju, 1994)hal 80

22J.J.J. Wuisman, dengan Penyunting M. Hisyam, Penelitian Ilmu –ilmu Sosial, (Jakarta : jilid I, FE-UI,1996), hal 126

yang dalam yang menyajikan pendangan yang sistematis tentang fenomena23. Keberadaan teori dalam dunia ilmu sangat penting karena teori merupakan konsep yang akan menjawab suatu masalah.

Agar karangka teori meyakinkan, maka harus memenuhi syarat sebagai berikut24.:

1. Teori yang digunakan dalam membangun karangka berfikir harus merupakan pilihan dari sejumlah teori yang dikuasai secara lengkap dengan mencakup perkembangan-perkembangan terbaru.

2. Analisis filsafat dari teori-teori analisis filsafat dari teori-teori keilmuan dengan cara berfikir keilmuan yang mendasari pengetahuan tersebut dengan pembahasan secara eksplisit mengenai postulat, asumsi dan prinsip yang mendasarinya25.

3. Mampu mengidentifikasi masalah yang timbul sekitar disiplin keilmuan tersebut, teori merupakan pijakan bagi peneliti untuk memahami persoalan yang diteliti untuk memahami persoalan yang diteliti dengan benar dan sesuai dengan karangka berfikir ilmiah26.

Kerangka teori yang digunakan dalam menganalisa permasalahan dalam tesis ini adalah teori keadilan dalam hukum Islam, atau menetapkan hukum dengan benar

23Sofian Safitri Haraha, Tips Menulis Skripsi dan Menghadapi Ujian Komprehensif, (Jakarta : pusaka Quantum, 2001), hal 40

24Jujun S. Suariasumantri, Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Popular, (Jakarta : Pustaka Sinar Hrapan), hal 318-321

25Jonathan Sarwono. Metode Penelitian Kuantitatif, (Yogyakarta :Graha Ilmu, 2006) hal 26

26Zamakhsyari Hasballah, Teori-teori Hukum Islam Dalam fiqih dan ushul fiqih, (Bandung : CitaPustaka Media Perintis, 2013),hal 94

menurut Zamakhsyari Hasballah, dan H.M. Hasballah Thaib, dalam bukunya teori-teori Hukum Islam dalam fiqh, dan Tafsir Tematik Al-Qur’an II.

Menurut Zamakhsyari Hasballah dalam bukunya berjudul Teori-teori hukum Islam ‘Adl/menetapkan hukum dengan benar, jadi seorang yang adil adalah berjalan lurus dan sikapnya selalu menggunakan ukuran yang sama, bukan ukuran ganda.

Persamaan itulah yang merupakan makna asal kata ‘adl,yang menjadikan pelakunya

“tidak berpihak” kepada salah seorang yang berselisih, dan pada dasarnya pula seorang yang ‘adil berpihak kepada yang benar, karena baik yang benar maupun yang salah sama-sama harus memperoleh haknya dalam menerima bagian warisan27

Sebagai pegangan bagi kita, dapat kita katakan bahwa defenisi adil mempunyai 4 (empat ) arti yaitu28:

1. Adil dalam arti sama : artinya tidak membedakan antara yang satu dengan yang lain sebagai contoh adalah, Hakim dipengadilan harus memandang sama, menempatkan tempat yang sama antara penggugat dan tergugat.

Maksudnya penggugat dan tergugat memiliki hak yang sama. Firman Allah di surat An-nisa’ayat 58, Yang artinya : “apabila kamu memutuskan perkara diantara manusia, maka hendaklah kamu memutuskannya dengan adil”

2. Adil artinya seimbang dalam arti proporsional yaitu keadilan yang diperlikan pada hukum waris islam. Misalnya hak anak laki-laki 2 x bahagian anak

27Hasballah Thaib, Zamakhsyari Hasballah, Tafsir Tematik Al-Qur’an II, (Medan, Pustaka bangsa, 2007),hal 245

28Hasballah Thaib, Zamakhsyari Hasballah, Tafsir Tematik Al-Qur’an II, (Medan, Pustaka bangsa, 2007),hal 245

perempuan karena tanggung jawab anak laki lebih berat, karna anak laki-laki nantinya akan menjadi ayah, akan menjadi suami, tentu saja wajib mengeluarkan harta lebih banyak disbanding anak perempuan yang akan menjadi isteri atau ibu.

3. Adil dalam arti hak-hak individu artinya setiap orang memiliki haknya masing-masing, atau dengan kata lain disebut menempatkan sesuatu pada tempatnya.

4. Keadilan Allah yang tidak mampu akal manusia untuk memahaminya, keadilan Allah pada hakikatnya merupakan rahmat dan kebaikannya29.

Keadilandalam kewarisan, sebagaimana dikemukakan oleh Hasanani Muhammad Makhluf, ahli fiqih kontenporer asal mesir, bahwa islam mensyaratkan aturan hukum yang adil karena menyangkut penetapan hak milik seseorang, yakni hak yang harus dimiliki seseorang sebagai ahli waris dengan sebab meninggalnya seseorang yang lain30.

MenurutRobert N. Bellah sebagai mana yang dikutip oleh Daud Rasyid, mengakui bahwa masyarakat yang dibangun Nabi di Madinan adalah masyarakat yang menegakkan keadilan dan menjadi masyarakat yang sangat demokratis untuk masa dan zamannya31.

29ibid, hal 246-248

30Hasanain Muhammad Makhluf, Almawaris fi Syari’ah islamiyah, (Kairo : Daar al-Fadhilah, 2007), hal 125

31DaudRasyid, Islam dalam berbagai dimensi, (Bandung : CiptaPustaka, 1998), hal 158

Keadilan dalam warisan tidak berarti membagi sama rata harta warisan kepada semua ahli waris, tetapi berpihak kepada kebenaran sebagaimana yang telah digariskan Allah dalam Al-Qur’an. Jika laki-laki memperoleh lebih banyak dari perempuan ini terkait dengan tanggung jawab laki-laki yang lebih besar dari pada perempuan untuk membiayai rumah tangganya. Jika menyimpang dari apa yang telah digariskan dalam Al-Qur’an berarti pembagiannya telah dilakukan secara adil32. 2. Konsepsi

Konsepsi berasal dari bahasa latin, yaitu conseptus memilik arti sebagai suatu kegiatan atau proses cara berpikir, daya berpikir khususnya penalaran dan pertimbangan. Karangka konsepsi merupakan alat yang dipakai oleh hukum disamping yang lain-lain seperti asas dan standar.Sehingga kebutuhan untuk membentuk konsep merupakan salah satu dari hal-hal yang dirasakan pentingnya oleh hukum33. Konsepsi digunakan juga untuk memberi pegangan pada proses penelitian, oleh karena itu dalam rangka penelitian ini perlu dirumuskan serangkaian defenisi agar tidak menimbulkan perbedaan penafsiran34.oleh karena itu, dalam penulisan tesis ini dirangkaikan karangka konsepsi sebagia berikut :

1. Mengundurkan diri adalah salah seorang ahli waris yang menggurkan haknya sebagai ahli waris dan menolak bagian dari harta warisan, tetapi bagiannya tersebut dibagikan kepada ahli waris lainnya yang disebut dalam hukum Islam adalah takharuj35.

32Zamakhsyari, Teori-teori Hukum Islam Dalam Fiqih dan Ushul Fiqih(Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2013), hal 106-107

33Satcipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung :Citra Adiya Bakti, 1996), hal 397

34Masri Singarimbun,Metode Penelitian Survey, (Jakarta : LP3ES, 1999), hal 71

35Ahmad Azhar Basyir, Hukum Waris Islam, (UUI Press Yogyakarta, 2001)hal 103

2. Hukum Islam adalah hukum syar’i, dalambanyak istilah disebut hukum syara’

atau hukum syari’at atau hukum syari’ah, dan oleh dalam masyarakat Indonesia lebih dikenal sebagai hukum Islam adalah salah satu Sub sistem hukum yang berlaku di Negara Indonesia dan menjadi unsur yang membentuk (sumber bahan hukum) ssitem hukum nasionalindonesia36.

3. Warisan adalah berpindahnya hak dan kewajiban atas segala sesuatu baik harta maupun tanggungan dari orang yang telah meninggal dunia kepada keluarganya yang masih hidup37.

4. Bagian ahli waris adalah terdapat bagian tertentu bagian ahli waris dzawil furudz(saham/bagian yang sudah ditentukan jumlahnya untuk ahli waris pada harta peninggalan)38.

5. Harta peninggalan adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh seseorang yang meninggal dunia, baik yang berbentuk benda (harta benda) dan hak-hak kebendaan serta hak-hak yang bukan hak kebendaan39.

G. Metode Penelitian

Dalam dokumen TESIS. Oleh. MAULIDA KARYANTI /M.Kn (Halaman 28-33)

Dokumen terkait