• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Teori 1. Konsep Pembinaan

LAMPIRAN III : FOTO SUMBER DATA DAFTAR RIWAYAT HIDUP

E. Kerangka Teori 1. Konsep Pembinaan

Secara etimologis “pembinaan” diambil dari kata “bina” dan diberi imbuhan “pe-an” akhirnya berubah menjadi “pembinaan.”

Pembinaan adalah upaya, perbuatan, dan aktifitas yang memiliki efisiensi dan efektifitas guna mencapai hasil yang lebih baik.23

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “pembinaan” yaitu proses, pembuatan, cara pembinaan, pembaharuan, usaha dan tindakan atau kegiatan yang dilakukan secara efisien dan efektif dengan baik.24

Membina berarti membantu pihak lain menggunakan materi pembinaan dengan maksud memaksimalkan kemampuannya demi mencapai apa yang diharapkan.25

Yurudik Yahya menjelaskan bahwa pembinaan adalah suatu bimbingan atau arahan yang dilakukan secara sadar oleh orang dewasa kepada anak yang perlu dewasa agar menjadi dewasa,

23 KBBI, Definisi pembinaan. Diakses 16 Mei 2020,https://www.artikata.com/arti-360090-pembinaan.html,

24 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 200; Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1987), 117.

25 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009),144.

22 mandiri, dan memiliki keperibadian yang utuh dan matang meliputi aspek cipta, rasa, dan karsa. Pembinaan merupakan proses yang dilakukan untuk merubah tingkah laku individu serta membentuk kepribadiannya, sehingga apa yang dicita-citakannya akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan.26

Miftah Thoha menyebutkan salah satu komponen pembinaan adalah usaha untuk mencapai efektifitas, efisiensi dalam suatu perubahan dan pembaharuan yang dilakukan tanpa mengenal berhenti.27

Lina Hadiawati menjelaskan pembinaan merupakan perbuatan, pembaharuan, penyempurnaan, usaha, tindakan, dan kegiatan untuk memperoleh hasil yang lebih baik yang dilakukan secara terus menerus. 28 Menurut Hijrayanti Sari pembinaan juga berarti pertolongan dari orang atau kelompok yang ditujukan orang atau kelompok lain melalui materi pembinaan yang bertujuan dapat mengembangkan kemampuan sehingga tercapai apa yang diharapkan.29

26 Namina, diakses 14 Juni 2021, http://www.definisi-pengertian.com/2015/06/definisi-pembinaan-pengertian-pembinaan.html

27 Miftah Thoha, diakses 14 Juni 2021,

http://xerma.blogspot.com/2014/05/pengertian-fungsi-pembinaan-menurut.html,

28 Lina Hadiawati, “Meningkatkan Kesadaran Siswa Melaksanakan Ibadah Shalat (Penelitian Di Kelas X Dan XI SMK Plus Qurrota `Ayun Kecamatan Samarang Kabupaten Garut ),” Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 2, 01,(2008) : 18–25.

23 Dari berbagai pengertian tersebut, pembinaan berarti usaha untuk melakukan suatu kegiatan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari sebelumnya. Pembinaan karakter religius kepada para mualaf berarti usaha untuk menjadikan pemahaman dan pengamalan agama mualaf sebagai karakter sehingga pemahaman dan pengamalan agama mereka menjadi lebih baik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam konteks organisasi pembinaan merupakan tindakan untuk menjaga supaya setiap individu dan organisasi mentaati peraturan dan teguh melaksanakan aktifitas sesuai rencana yang telah ditetapkan. Oleh karena itu pembinaan meliputi tiga fungsi manajemen yaitu pengawasan (controlling), supervisi, dan pemantauan (monitoring). Pengawasan kebanyakan dilakukan kepada lembaga yang menyelenggarakan program, supervisi untuk pelaksanaan kegiatan, sedangkan terhadap pelaksana kegiatan dilakukan pemantauan.30

H.D. Sudjana menjelaskan ada dua pendekatan yang dapat digunakan dalam pembinaan yaitu pendekatan langsung dan pendekatan tidak lagsung. Pembinaan langsung apabila dilakukan melalui tatap muka antara pembina (pimpinan, pengelola, pengawas, supervisor dan lainnya) dengan mereka yang dibina. Pendekatan ini bisa dilaksanakan melalui diskusi, rapat, dialog, kunjungan ke lokasi

29 Hijrayanti Sari, “Pola Komunikasi Da’iyah Dalam Pembinaan Keagamaan Di Muslimah Wahdah Islamiyah Daerah Makassar,” Nukhbatul

’Ulum: Jurnal Bidang Kajian Islam 4, no. 1 (2018): 51–60

30 Djuju Sudjana, Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006),9.

24 pembinaan dan sebagainya. Sedangkan pembinaan tidak langsung yaitu jika pembina melakukan pembinaan melalui media seperti bulletin, surat, tulisan, dan sebagainya.31

Dengan demikian pembinaan adalah kegiatan berupa bimbingan, pengarahan, pendampingan, dan pengawasan yang dilakukan untuk memelihara suatu kegiatan agar tercapai program yang diinginkan.

Pembinaan merupakan tindakan yang sangat penting dalam pembentukan akhlak mulia. Al-Nahlawi menyebutkan ada lima langkah pembinaan akhlak, yaitu: memberikan keteladanan yang baik; memberikan pengajaran sambil menumbuhkan kesadaran dan pembiasaan; motivasi dan ancaman; cerita; dan kedisiplinan.32

Menurut Sumodiningrat, pembinaan tidak bersifat permanen atau selamanya melainkan memiliki target untuk dilepaskan agar objek yang dibina mampu berjalan secara mandiri meskipun dilakukan dari jauh. Kegiatan pembinaan meliputi beberapa fase:

a. Fase menyadarkan dan membentuk agar orang memiliki kesadaran dan kepedulian untuk meningkatkan kemampuan diri.

b. Fase penyampaian wawasan, pengetahuan, keahlian, dan ketrampilan agar mampu mengambil peran..

31 H.D. Sudjana, Manajemen Program Pendidikan Untuk Pendidikan Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, (Bandung: Falah Production, 2004), 229.

32 Abdurrahman al-Nahlawi, Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah dan Masyarakat, Terj. Euis Erinawati dari Ushul at-Tarbiyah Al-Isalamiyah wa Asalibiha Fi al-Bait wa al-Madrasat wa al-Mujtama’, (Jakarta : Gema Insani Press, 1995), 32.

25 c. Fase meningkatkan kapasitas intelektual, keahlian, dan ketrampilan dengan tujuan membentuk pribadi yang penuh inisiatif dan inovatif agar bisa berdiri sendiri.33

Pembinaan merupakan bagian dari unsur pendidikan. Menurut Priatna, pendidikan berarti proses mengembangkan kemampuan diri sendiri dan kekuatan individu.34 Definisi ini menunjukkan bahwa manusia adalah manusia terdidik yang secara gradual memerlukan pendidikan untuk mengembangkan kemampuannya.

Ada tiga istilah yang digunakan oleh al-Qur’an untuk menyebut manusia, yaitu al-Insān yang disebut sebanyak 65 kali. Jika disebut dengan kata ini berarti maksudnya manusia secara utuh; al-basyar yang disebut 26 kali, biasanya disebut untuk menjelaskan salah satu sisi tentang manusia; dan an-nās yang disebut sebanyak 241 kali, biasanya ditujukan untuk menyebut aspek keagamaan manusia.35

Dalam ilmu pendidikan Islam dikenal beberapa istilah untuk menjelaskan pengertian pendidikan. Heri Gunawan menyebutkan istilah al-tarbiyah; al-taʻlim; al-ta’dib; dan al-riyaḍah.36

33 Sumodiningrat, “Pengertian Pembinaan”, Diakses 24 Desember 2020,http:/tugasakhiramik.blogspot.com/2013/05/pengertian-pembinaan.html.

34 Priatna, Reaktualisasi Paradigma Pendidikan Islam, Ikhtiar Mewujudkan Pendidikan Bernilai Ilahiah dan Insaniah di Indonesia, (Bandung:

Pustaka Bani Quraisy, 2004), 27 .

35 Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur’an, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2012), 22.

36 Heri Gunawan, Pendidikan Islam Kajian Teoritis dan Pemikiran Tokoh,( Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2014), 2-8

26 Sedangkan Abudin Nata menyebutkan isilah-istilah untuk pendidikan yaitu al-tarbiyah; al-taʻlim; al-ta’dīb; al-tahżib; al-waʻẓ;

atau mauʻiẓah; ar-riyāḍah; tazkiyah; talqin; tadrīs; al-tafaqquh; al-tabyīn; al-tażkirah; dan al-irshād.37 Semua penyebutan ini menuju kepada satu titik temu yaitu pendidikan.

Menurut orang-orang Yunani dahulu sebagaimana dijelaskan oleh Ahmad Tafsir pendidikan adalah pertolongan kepada manusia agar ia menjadi manusia atau usaha membantu manusia menjadi manusia. Pengertian ini mengandung makna bahwa memanusiakan manusia dilakukan dengan memberinya pendidikan.38

Imam al-Baiḍawi menjelaskan bahwa pendidikan adalah mengantarkan sesuatu hingga mencapai kesempurnaannya. 39 Sedangkan Imam al-Asfahani menjelaskan bahwa pendidikan adalah menumbuhkan sesuatu setahap demi setahap hingga mencapai kesempurnaan.40

Abbas Maḥjub menjelaskan tentang pendidikan atau tarbiyah menurut etimologi sebagai berikut :

37 Abuddin Nata, Pemikiran Pendidikan Islam & Barat, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), 20.

38 Ahmad Tafsir, Filsafat Pendidikan Islami, (Bandung: PT Rosda Karya, 2006), 32-33

39 Naṣir Dīn Abu Khair Abdullah bin ‘Umar bin Muhammad al-Baiḍawi,Tafsir al-Baiḍawi, (ttp:tt) CD-ROM 2.11 Maktabah Syāmilah.

40 Abu Qasim Ḥusein, bin Mufaḍḍal bin Muhammad Ragib al-Aṣfahani, Mufradāt al-Qur’an, (ttp:tt) CD-ROM 2.11 Maktabah Syāmilah.

27

امب هديوزتب ايلقعو ,ايمسج هتياعرو هتيذغتب ايدام لفطلا ةئشنت لوح ةغللا ىف ةيبرتلا ةملك رودت

ايحور هتيذغتو ,ةيرشبلا ةفاقثلاو ةيناسنلاا ةفرعملا بورض نم هبساني هسفن بذهي امب هديوزتب

درو دقو ,اهب ومسيو اهيكزيو حلاصلااو ةدايزلاو ةياعرلا ىنعمب ةيوغللا اهيناعم ىف ةملكلا ت

...لامكلاو ءامنلاو ةأشنلاو

Kata pendidikan dalam bahasa berputar di sekitar pengasuhan fisik anak dengan memberi makan dan merawatnya secara fisik, dan mental dengan memberinya apa yang cocok untuknya dalam hal pengetahuan manusia dan budaya manusia, Dan memberinya makan secara spiritual dengan memberikan kepadanya apa yang memurnikan, mensucikan dan meninggikan dirinya, dan kata tersebut telah disebutkan dalam arti linguistiknya dalam arti kepedulian, peningkatan, reformasi, pengasuhan, pertumbuhan dan kesempurnaan ...

Sedangkan menurut terminologi setelah membahas berbagai pendapat, Abbas menjelaskan pendidikan adalah:

دم ىلع ّلدت تافيرعتلا هذه ّلكو هتاردقو هبهاوم ةيمنتو ههيجوتو ناسنلاا ميلعتب ةيبرتلا طابترا ى

.ضرلاا ىف هدوجو رسب ةلصتملا هتاياغ ىلا ناسنلال لصوملا يناسنلاا لامكلا ىلا هب لوصولل