• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN DALAM PERLINDUNGAN KONSUMEN

B. Kerangka Teori

Kepastian hukum merupakan salah satu dari beberapa tujuan hukum, kepastian hukum adalah bahwa hukum bersifat pasti dan digunakan secara umum-abstrak atau menyeluruh tidak hanya memberatkan beberapa pihak tetapi menjadi penjaminan setiap hak-hak manusia agar tetap terlindungi, kepastian hukum merupakan jati diri hukum. Hukum merupakan konsensus atau kesepakatan semua pihak yang terlibat maka dari itu adanya kesepakatan dari semua pihak ini menimbulkan kepastian hukum sehingga membuat penjaminan atas hak-hak warga negara menjadi terjamin.

Hukum merupakan sebuah system norma dan norma adalah pernyataan yang menekankan aspek “seharusnya” atau Dass Sollen dengan menyertakan beberapa peraturan yang menekankan tentang apa yang harus dilakukan oleh

manusia dari norma tersebut. Undang-undang berisi pedoman bagi warga negara untuk bertingkah laku dan bermasyarakat, baik hubungan antar individu maupun hubungan antara individu dan masyarakat. Aturan tersebut menjadi batasan bagi masyarakat dalam melakukan tindakan terhadap individu lainya, adanya aturan pelaksanaan tersebut secara otomatis menimbulkan kepastian hukum.1

Perlindungan hukum adalah bahwa hukum harus menyambungkan dan menyelaraskan segala kepentingan yang ada didalam masyarakat serta membatasi kepentingan beberapa pihak lain agar tercipta suatu keseimbangan atau keadilan dalam hukum tersebut. perlindungan hukum terlahir dikarenakan terjadi konsensus atau kesepakatan seluruh elemen masyarakat untuk mengatur segala hubungan dan perilaku antar anggota masyarakat dan antar masyarakat hubungannya dengan pemerintah.2

Berikut merupakan pengertian perlindungan hukum menurut pendapat ahli,yakni sebagai berikut:3

1. Menurut C.S.T Kansil perindungan hukum adalah upaya negara melalui aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman baik secara fisik maupun pikiran dari ancaman pihak manapun.

2. Muktie A.Fadjar arti perlindungan hukum merupakan penyempitan dari pengertian perlindungan karena difokuskan hanya kepada perlindungan hukum. Perlindungan yang diberikan oleh hukum disisi lain hukum memiliki hak dan kewajiban, subjek hukum dalam interaksinya dengan sesama manusia harus ada pihak penengah dalam hal ini negara menjadi pihak penengan untuk memberikan perlindungan hukum kepada subjek hukum yang haknya terlanggar oleh kepentingan subjek hukum lainnya.

3. Menurut Philiphus M.Hadjon Perlindungan hukum adalah sebagai kumpulan kaidah, norma ataupun peraturan yang melindungi satuhal yang berkaitan dengan hal lainya. Berkaitan dengan warga negara berarti hukum

1 Peter Mahmud Marzuki, Penghantar Ilmu Hukum, (Jakarta: Kencana, 2008), h.158.

2 Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum,(Bandung: PT.Citra Aditya,2000), h.53.

3 Setiono, Rule of law, (Surakarta: Magister ilmu hukum universitas sebelas maret, tahun 2004)h.3.

memberikan perlindungan terhadap hak-hak warga negara dari sesuatu yang mengakibatkan tidak terpenuhinya hak-hak tersebut.

4. Menurut Setiono perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk melindungi warganegara dari perbuatan yang mengakibatkan hilangnya hak dari pada warganegara yang tidak sesuai dengan aturan hukum, hal ini dalam rangka mewujudkan ketentraman dan ketertiban sehingga manusia dapat menikamati martabatnya sebagai manusia.

Berikut merupakan pengertian perlindungan hukum menurut perndapat para ahli, yakni sebagai berikut:

Perlindungan hukum pada dasarnya adalah upaya pencegahan untuk terjadinya pelangaran hukum dan upaya untuk menangani apabila terdapat subjek hukum yang di nilai terlanggar hak hukumnya sebagai warga negara,1oleh karena itu dibutuhkan beberapa syarat agar hukum dapat berjalan secara efektif dan melindungi warga negara sebagai penjalan dan pelaku hukum pada kehidupan sehari-hari. Perlindungan hukum dibagi menjadi dua macam2

1. Perlindungan Hukum Preventif

Perlindungan Hukum Preventif adalah perlindungan yang diberikan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya pelangaran, dalam hal ini terdapat dalam peraturan perundang-undangan dengan memberikan rambu-rambu atau batasan-batasan dalam melakukan suatu tindakan.

2. Perlindungan Hukum Represif

Perlindungan Hukum Represif adalah perlindungan hukum yang diberikan berupa sanksi seperti denda, penjara, kurungan ataupun pengantian uang berupa sengketa keperdataan guna mengembalikan keadaan kepada situasi sebelumnya. Perlindungan hukum merupakan salah satu tujuan hukum yang memberi garis besar dalam hukum bahwa hukum harus bersifat melindungi kepentingan subjek-subjek hukum, dan untuk

1 Sudikno Mertokusumo, Penemuan Hukum, (Bandung: Citra Aditya, 2009), h.38.

2 Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum Bagi Investor Indonesia, (Surakarta: Jurnal Magister FH UNS, 2003), h.14.

menghindari tumpang tindihnya kepentingan satu pihak dengan pihak lain sehingga negara memberi batasan tersebut dalam hukum tertulis atau Undang-undang yang ditujulam untuk memberi perlindungan hukum.

Teori dan Konsep Kepastian Hukum dan Perlindungan Hukum a. Teori Perlindungan Hukum

Perlindungan hukum adalah memberikan pengayoman kepada hak asasi manusia yang dirugikan orang lain dan perlindungan tersebut diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum atau dengan kata lain perlindungan hukum adalah berbagai upaya hukum yang harus diberikan oleh aparat penegak hukum untuk memberikan rasa aman, baik secara pikiran maupun fisik dari gangguan dan berbagai ancaman dari pihak manapun. Menurut Phillipus M. Hadjon bahwa perlindungan hukum bagi rakyat sebagai tindakan pemerintah yang bersifat preventif dan resprensif. Perlindungan Hukum yang preventif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa, yang mengarahkan tindakan pemerintah bersikap hati-hati dalam pengambilan keputusan berdasarkan diskresi dan perlindungan yang resprensif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa, termasuk penanganannya di lembaga peradilan.1

b. Teori Keadilan

Istilah keadilan berasal dari kata “adil” yang berarti: tidak berat sebelah, tidak memihak, berpihak kepada yang benar, sepatutnya, tidak sewenang-wenang. Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa pengertian keadilan adalah semua hal yang berkenan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia, keadilan berisi sebuah tuntutan agar orang memperlakukan sesamanya sesuai dengan hak dan kewajibannya, perlakukan tersebut tidak pandang bulu atau pilih kasih melainkan, semua orang diperlakukan sama sesuai dengan hak dan

1 Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum ,(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2000), h. 53.

kewajibannya.Keadilan pada dasarnya adalah suatu konsep yang relatif, setiap orang tidak sama, adil menurut yang satu belum tentu adil bagi yang lainnya, ketika seseorang menegaskan bahwa ia melakukan suatu keadilan, hal itu tentunya harus relevan dengan ketertiban umum dimana suatu skala keadilan diakui. Skala keadilan sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain, setiap skala didefinisikan dan sepenuhnya ditentukan oleh masyarakat sesuai dengan ketertiban umum dari masyarakat tersebut.

Nilai-nilai keadilan tersebut haruslah merupakan suatu dasar yang harus diwujudkan dalam hidup bersama kenegaraan untuk mewujudkan tujuan negara, yaitu mewujudkan kesejahteraan seluruh warganya dan seluruh wilayahnya, mencerdaskan seluruh warganya.

Demikian pula nilai-nilai keadilan tersebut sebagai dasar dalam pergaulan antar negara sesama bangsa didunia dan prinsip-prinsip ingin menciptakan ketertiban hidup bersama dalam suatu pergaulan antarbangsa di dunia dengan berdasarkan suatu prinsip kemerdekaan bagi setiap bangsa, perdamaian abadi, serta keadilan dalam hidup bersama (keadilan sosial).

Menurut Aristoteles yang menggemukakan bahwa teori keadilan ialah tindakan yang terletak diantara memberikan terlalu banyak dan juga sedikit yang dapat diartikan ialah memberikan sesuatu kepada setiap orang sesuai dengan memberi apa yang menjadi haknya.

Aristoteles juga membedakan antara keadilan distributif dengan keadilan korektif. Keadilan distributif menurutnya adalah keadilan yang berlaku dalam hukum publik, yaitu berfokus pada distribusi, honor kekayaan, dan barang-barang lain yang diperoleh oleh anggota masyarakat. Kemudian keadilan korektif berhubungan dengan pembetulan sesuatu yang salah, memberikan kompensasi kepada pihak yang dirugikan atau hukuman yang pantas bagi pelaku kejahatan.

C. Tinjauan (Review) Kajian terdahulu