• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

C. Kerangka Pikir

Menurut (Sugiyono, 2017) “kerangka pikir akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel indevenden dengan variabel dependen”. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya maka, hubungan antara pengintegrasian dan perencanaan strategi terhadap kinerja pegawai dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Pengintegrasian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

2. Perencanaan strategi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

Pengintegrasian (X1)

1. Kode Etik Profesional 2. Kepentingan Konflik 3. Wewenang

4. Akuntabilitas dan Tanggung Jawab

(Eileen Rachman dalam EKO b Supriyanto, 2016)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Yaitu penelitian yang menggunakan metode survey, dimana penelitian ini mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

Menurut (Bungin, 2013) Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dengan alamat Jl. H. Agussalim No.3 Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Agustus - September.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional Variabel

Adapun untuk mengetahui gambaran setiap variabel yaitu pengintegrasian dan perencanaan strategi tehadap kinerja pegawai, berikut dikemukakan definisi operasional tiap variabel :

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator

Pengintegrasian Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan kegiatan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama

yang memberikan

kepuasan.

1. Kode Etik Profesional 2. Mengatasi Kepentingan

Konflik 3. Wewenang 4. Akuntabilitas dan

Tanggung Jawab sumber daya manusia dan melakukan aktivitas-aktivitas yang diperlukan

untuk memenuhi

kebutuhan organisasi

1. Masalah Manusia 2. Masalah Proses 3. Masalah Struktural 4. Masalah

Institusional/Kelembagaan

Kinerja Pegawai Kinerja pegawai adalah hasil atau bentuk hasil kerja yang bisa ditentukan dari aspek kemampuan

dan kuantitas

berlandaskan ketentuan kerja yang telah diterapkan oleh organisasi sehingga organisasi dapat menilai kinerja karyawan tersebut.

1. Efektif 2. Efisien 3. Kualitas

4. Ketepatan Waktu 5. Produktivitas

2. Pengukuran Variabel

Menurut (Sugiyono, 2015) “pengukuran variabel merupakan skala pengukuran yang digunakan sebagai ancaman menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan data kuantitatif”.

Variabel diukur menggunakan skala likert.

Menurut (Sugiyono, 2017) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social”. Skala ukur tersebut pada umumnya ditempatkan berdamping dengan pertanyaan atau pernyataan yang telah direncanakan. Responden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang telah disediakan dengan memberikan tanda (√) pada jawaban dan setiap jawaban diberikan bobot yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel skor alternatif jawaban :

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dari karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa yang berjumlah sebanyak 50 orang.

2. Sampel

Menurut (Sugiyono, 2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini termasuk populasi kecil, maka digunakan teknik sampel jenuh (semua populasi sekaligus adalah sampel). Maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 50 orang yang merupakan seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data yang benar-benar adanya atau valid, maka penelitian dapat menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang sesuai dengan pengamatan langsung untuk mengukur proses individu untuk dijadikan objek penelitian menyangkut Pengaruh Pengintegrasian Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

2. Kuesioner

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Kuesioner berupa pertanyaan tertutup atau tebuka yang diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet. Dalam penelitian ini, kuesioner

digunakan untuk memperoleh data mengenai Pengaruh Pengintegrasian Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mempelajari laporan dan dokumen menyangkut Pengintegrasian Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan penelitian, maka digunakan alat analisis sebagai berikut :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut (Sugiyono, 2015) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif adalah penyajian data melalui table grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, media, mean, perhitungan desi, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi dan perhitungan persentase.

2. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya pertanyaan. Kuesioner dinyatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran sehingga dapat dipercaya. Suatu kuesioner dapat dinyatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua variabel atau lebih variabel indevenden (x1, x2) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara variabel indevenden dengan variabel dependen. Apakah masing-masing variabel indevenden berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel, nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel indevenden megalami kenaikan atau penurunan.

Menurut (Sugiyono, 2017) persamaan regresi linear berganda yang ditetapkan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :

Y = Kinerja Pegawai X1 = Pengintegrasian X2 = Perencanaan Strategi

a = Kostanta

b1 b2 = Koefisien Regresi

e = Error, Variabel Gangguan

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R )

Koefisien determinasi (R pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

b. Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara bersama-sama dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikan F pada output uji ANOVA. Jika nilai signifikasi F<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

c. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengukur pengaruh masing-masing variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terkait. Jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara individual berpengaruh positif terhadap variabel terkait, jika nilai signifikan <0,05 maka dapat berpengaruh signifikan terhadap variabel terkait.

28 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

Secara nasional organisasi Kementerian Agama (dahulu Departemen Agama) resmi terbentuk pada tanggal 3 januari 1946, bertugas membimbing dan mengendalikan kehidupan beragama sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan sebagai realisasi dari pasal 29 UUD 1945. Ketika wilayah sulawesi selatan dan tenggara masih merupakan wilayah satu provinsi yakni provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara, Instansi Departemen Agama di tingkat Provinsi ketika itu bernama Jawatan Urusan Agama (JAURA) berkedudukan di Makassar, Sulawesi Selatan. Kepala Jawatan Urusan Agama yang pertama dijabat oleh Bapak Gazali (1950-1952), yang berkantor di Jalan Jenderal Ahmad Yani Makassar (sekarang Kantor Polwitabes Makassar). Kantor Jawatan Urusan Agama ini bertugas sebagai perpanjangan tugas pemerintah pusat pada bidang agama dan keagamaan di tingkat provinsi. setelah Bapak Gazali menjabat kepala Jawatan pada tahun 1950-1952, dilanjutkan oleh Bapak Ismail Napu (1952-1955) dan kemudian setelah Bapak Ismail Napu menjabat kepala Jawatan pada tahun 1952-1955 dilanjutkan oleh bapak H. Zainuddin (1955-1960).

Tahun 1960, Kantor Jawatan Urusan Agama Provinsi Sulawesi Selatan dipindahkan dari Jalan Jend. Ahmad Yani ke Jalan WR.

Supratman pada masa Bapak Rahman Tahir (1960-1962). dan pada Tahun 1962, dijabat oleh KH. Badawi (1962-1964) terjadilah peralihan wilayah administratif Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara dibagi menjadi dua wilayah. Provinsi Sulawesi Tenggara berdiri sendiri sebagai satu wilayah administratif ditandai dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964.

Seiring dengan tuntutan pelayanan pemerintahan, maka pada masa jabatan KH. Hasan (1967) Kantor Jawatan Urusan Agama berubah nomenklaturnya menjadi Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Perubahan nomenklatur ini diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan. Perubahan nomenklatur ini juga, menjadikan lokasi kantor dipindahkan ke Jalan Nuri hingga sekarang ini, pada saat itu dijabat oleh Bapak KH. Muh. Siri (1967-1970). Berdasarkan Kepres Nomor 44 tahun 1974, Keputusan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 1975 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi serta susunan dan tata kerja Departemen Agama, maka instansi Departemen Agama tingkat provinsi berubah nomenklaturnya menjadi Kantor Wilayah Departemen Agama, termasuk Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Kantor Departemen Agama Kabupaten Gowa sebelum terbentuk, kegiatan keagamaan dilaksanakan oleh kadi Gowa (disebut juga Juluempona Karaenga) yang dijabat oleh H. Mansyur Daeng Limpo.

dalam perjalanannya, dibentuk perwakilan Departemen Urusan Agama

yang dipimpin oleh KH. Abdullah Musa Dg. Nai periode 1958-1970.

setelah keputusan Menteri Agama No. 53 tahun 1971 yang mengatur tentang pembentukan Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan maka secara otomatis Departemen Agama Kabupaten Gowa telah resmi berdiri. Sejak berdirinya, secara berturut-turut Departemen Agama Kabupaten Gowa dipimpin pertama kalinya oleh H. Muh Ali Mabham Dg.

Tojeng pada tahun 1970-1974, kemudian kepemimpinan berikutnya dilanjutkan oleh H. Abd. Rahman dg. Sija pada tahun 1974-1980, dan pada kepemimpinan periode ke 3 Departemen Agama Kabupaten gowa dipimpin oleh Drs. KH. Abubakar Paka Dg Tojeng pada tahun 1980-1990 kemudian kepemimpinannya dilanjutkan pada tahun 1993-1998, setelah kepemimpinan periode ke 3 berakhir kemudian kepemimpinan berikutnya dilanjutkan oleh Drs. H. Basyir Situju pada tahun 1990-1993, dan selanjutnya kepemimpinan Departemen Agama Kabupaten Gowa dipimpin oleh Drs. H. Mukminin Gaffar pada tahun 1998-2004 dan Drs.

HM. Ahmad Muhajir tahun 2004-2013. Tahun 2014 hingga 2016 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dijabat Pgs Kepala H.

Jamaris, S.Ag.,MH. kemudian mulai desember 2016-2018 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dijabat oleh H. Anwar Abubakar, S.Ag., M.Pd. selanjutnya pada tahun 2019 hingga saat ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dijabat oleh Dra. Hj. Adliah, MH.

Tahun 2010, terbit Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2010 tentang perubahan Departemen menjadi Kementerian, maka nama Departemen Agama berubah menjadi Kementerian Agama. Saat ini

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa secara struktural membawahi 18 Kantor Urusan Agama se Kabupaten Gowa. Kegiatan pembangunan dalam wilayah Gowa merupakan bagian integral dari pembangunan nasional secara keseluruhan, berbagai upaya untuk peningkatan kualitas manusia dan keseluruhan aspek kehidupannya telah dilaksanakan, pembangunan di segala bidang termasuk pembangunan sektor agama yang memiliki posisi dan peran mendasar sebagai landasan etika, moral dan spiritual dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat sejahtera dan bahagia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Visi dan Misi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa a. Visi

Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.

b. Misi

1) Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama

2) Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama 3) Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata 4) Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu 5) Meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan

6) Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (good Governance)

3. Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

4. Job Description a. Kepala Kantor

1. Bertanggung jawab kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

2. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan para staf di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

3. Menandatangani surat-surat yang masuk setelah mendapatkan bubuhan tandatangan dari bagian tata usaha

4. Menghimpun kegiatan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

b. Sub. Bagian Tata Usaha (SUBBAG TU)

1. Melakukan pelayanan, pembinaan, dan bimbingan tugas pokok seksi tata usaha

2. Bertanggung jawab atas seksi tata usaha

3. Melakukan penyusunan laporan kegiatan seksi tata usaha (TU) 4. Melaksakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala kantor

dan atasan

c. Pelaksana Kepegawaian

1. Menghimpun dan memelihara peraturan pedoman atau petunjuk pelaksanaan kepegawaian

2. Menyusun konsep usul mutasi

3. Menyiapkan bahan pelantikan pejabat dan penyumpahan PNS 4. Menyusun data statistik kepegawaian dan daftar unit kepangkatan 5. Menangani berkas guru honorer

6. Mengelola surat tugas laporan bulanan pengawas dan guru non islam

7. Menyusun konsep KGB

d. Pelaksana Keuangan

1. Mengadministrasikan gaji seksi mapenda dan urais

2. Membuat daftar pembayaran uang makan pegawai ditiap-tiap seksi

3. Menghitung dan membagikan gaji tiap pegawai ditiap-tiap seksi 4. Melaksanakan pembukuan administrasi pajak

5. Membuat daftar gaji, lembur dan honor pegawai

6. Melakukan pendataan buku khas umum dan melaporkannya 7. Bendahara pengeluaran yang dilakukan pelayanan buku khas

atau buku bank pegawai berupa tabungan atau giro bank

e. Pelaksana Umum

1. Mengkoordinir dan mengawasi surat masuk dan surat keluar lalu mendisposisikan surat masuk kemudian diarsipkan dalam catatan berdasarkan surat

2. Membuka dan menyortir surat-surat masuk yang bersifat rutin 3. Meneruskan surat-surat yang sudah disortir kepada sub unit

urusan agenda/arsip

4. Menyampaikan surat-surat yang sudah diagendakan kepada kepala kantor/kabag sekretariat dan unit-unit kerja lainnya sesuai dengan kode yang telah ditentukan

5. Memelihara dan mengatur pemakaian cap dinas kantor

6. Menerima, meneliti dan mencatat semua konsep surat/bahan-bahan yang akan diketik

7. Mengajukan atau menyampaikan surat-surat yang akan ditandatangani kepada pejabat-pejabat yang bersangkutan

8. Menyusun laporan tentang hasil pelaksanaan tugas sub bagian umum

9. Melakukan penyediaan, pendistribusian, pemeliharaan, dan usul penghapusan perlengkapan kantor

10. Menerima dan Menyimpan ATK

11. Menghimpun peraturan perundang-undangan, surat keputusan, instruksi dan surat edaran

12. Mempersiapkan buku tamu, absen pegawai serta absen rapat 13. Menyusun data keagamaan

14. Mencatat dan mengatur kegiatan kepala kantor

f. Seksi Pendidikan Madrasah

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan madrasah

2. Melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang RA, MI, MTs, MA, dan MAK

3. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan penyiapan pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan potensi siswa, kelembagaan, kerjasama, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan madrasah

4. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan madrasah

g. Seksi Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren

2. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah diniyah takmiliyah, diniyah, dan kesetaraan, pendidikan pesantren dan pendidikan Al-Qur’an, serta pengelolaan sistem informasi pendidikan diniyah dan pondok pesantren

3. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren

h. Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS)

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan agama islam

2. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang pendidikan agama islam dan pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar/sekolah dasar luar biasa (SD/SDLB), sekolah menengah pertama/sekolah menengah pertama luar biasa (SMP/SMPLB), sekolah menengah atas/sekolah menengah atas luar biasa/sekolah menengah kejuruan (SMA/SMALB/SMK), dan pengelolaan sistem informasi pendidikan agama islam

3. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan agama islam

i. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah

2. Penyiapan pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang pendaftaran, dokumen, akomodasi, transportasi, perlengkapan haji dan pembinaan Jamaah haji dan umrah serta pengelolaan sistem informasi haji dan umrah

3. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah

j. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam

1. Melakukan pelayanan, pembinaan dan bimbingan tugas pokok seksi bimbingan masyarakat islam

2. Melakukan penyusunan kegiatan pemberdayaan dan pengembangan aturan dan perkawinan

3. Melakukan penyusunan kegiatan pelayanan kepenghuluan 4. Melakukan penyusunan kegiatan pelayanan hisab dan rakyat 5. Melakukan penyusunan kegiatan bendahara menerima biaya

pencatatan NR

6. Melakukan pelayanan penasehat perkawinan

k. Penyelenggara Syariah

1. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan pengembangan MTQ dan pembinaan sarana

2. Melakukan pelayanan dan bimbingan kerukunan umat beragama 3. Pelaksanaan pelayanan urusan publikasi dakwah dan HBI

4. Melakukan pelayanan urusan penyuluh dan bimbingan dakwah 5. Melakukan pelayanan urusan pemberdayaan masjid

6. Melakukan pelayanan urusan siaran dan tamaddun

B. Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan pegawai pada tempat penelitian yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas responden dalam penelitian ini. Responden sebagai objek penelitian yang memberikan interprestasi terhadap karakteristik responden untuk menganalisis Pengaruh Pengintegrasian Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa sebanyak 50 orang. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada masing-masing Pegawai. Terdapat karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan dan masa kerja diperusahaan.

1. Jenis Kelamin

Responden yang pertama dalam penelitian ini merupakan responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, dimana perbedaan jenis kelamin akan memberikan interpretasi yang beragam terkait dengan proses pengintegrasian dan perencanaan strategi terhadap peningkatan indeks kinerja pegawai pada instansi pemerintahan. Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-laki

Sumber Hasil Olah Data 2021

Berdasarkan table 4.1 diatas yang berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari 22 orang atau 44% berjenis kelamin laki-laki dan 28 orang atau 56% berjenis kelamin perempuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa lebih mendominasi perempuan.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu unsur yang menentukan kemampuan-kemampuan, nilai-nilai dan kebutuhan-kebutuhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, diharapkan semakin baik pula kemampuan kerjanya, dan sikapnya terhadap pekerjaan. Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokan responden berdasarkan Jenjang Pendidikan:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase

S1

Sumber Hasil Olah Data 2021

Berdasarkan table 4.2 diatas yang berdasarkan Tingkat pendididkan, responden yang paling dominan adalah Pegawai yang berpendidikan S1 yang terdiri dari 32 orang atau 64%, diikuti pegawai yang berpendidikan S2 sebanyak 17 orang atau 34%, kemudian S3 sebanyak 1 orang atau 2%.

3. Masa Kerja

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase -5 tahun

Sumber Hasil Olah Data 2021

Berdasarkan tabel 4.3 diatas yang berdasarkan Masa Kerja, jumlah responden yang paling dominan adalah Pegawai yang berpendidikan yang masa kerjanya -5 tahun sebanyak 7 orang atau 14%, 5-10 tahun yaitu 18 orang atau 36%, diikuti 10-20 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau 32%, dan +20 tahun sebanyak 9 orang atau 18%.

C. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

Untuk melihat tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan dan juga perhitungan skor untuk variabel pengintegrasian yang terdiri dari 4 indikator yakni kode etik profesional, kepentingan konflik, wewenang dan akuntabilitas dan tanggungjawab variable perencanaan strategi yang terdiri dari 4 indikator yakni, masalah manusia, masalah proses, masalah struktural dan masalah kelembagaan, kemudian variabel kinerja pegawai yang terdiri

dari 5 indikator yaitu efektif, efesien, kualitas, ketepatan waktu, dan produktivitas, dapat dilihat sebagai berikut:

1. Analisis Variabel Pengintegrasian (X1)

Analisis deskripsi jawaban responden tentang variabel Pengintegrasian didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan-pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Variasi jawaban responden untuk variabel Kompetensi dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Tanggapan Responden Variabel Pengintegrasian

Tanggapan Sangat

Saya akan memegang teguh kode etik profesi walaupun saya mendapat kompensasi yang kecil

13 34 3 0 0

2

Selama bekerja, saya akan menggunakan kode etik hanya yang sesuai dengan keinginan saya

23 24 3 0 0

3

Saya merasakan terjadinya konflik emosional antara saya dan rekan kerja saya

22 25 3 0 0

4

Saya merasakan perbedaan antara rekan kerja saya dalam menentukan

Saya diberi wewenang yang besar untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan tugas

33 13 4 0 0

6 Atasan percaya akan

kemampuan karyawan 21 26 3 0 0

7

Saya melaksanakan tugas-tugas dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

12 35 3 0 0

8

Saya mempunyai komitmen dan tanggung jawab dalam bekerja

17 30 3 0 0

Sumber: Hasil olah data

Sumber: Hasil olah data

Dokumen terkait