• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGINTEGRASIAN DAN PERENCANAAN STRATEGI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN GOWA SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH PENGINTEGRASIAN DAN PERENCANAAN STRATEGI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN GOWA SKRIPSI"

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

N U R N A N I N G S I H NIM : 105721109417

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021

(2)

ii

KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA

JUDUL PENELITIAN :

PENGARUH PENGINTEGRASIAN DAN PERENCANAAN STRATEGI TERHADAP KINERJA PEGAWAI KANTOR

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN GOWA

SKRIPSI

Disusun dan Diajukan Oleh:

N U R N A N I N G S I H NIM: 105721109417

Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

2021M/1443H

(3)

iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Menunda Sesuatu Yang Tidak Dapat Ditunda Oleh Dunia”

(Nurnaningsih)

PERSEMBAHAN

Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik.

Alhamdulillah Rabbil’alamin,

Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, nasehat, dan kasih sayang serta senantiasa mendoakan keberhasilan di

setiap langkahku serta karya ilmiah ini kupersembahkan untuk almamaterku tercinta.

(4)

iv

(5)

v

(6)

vi

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-Nya.

Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pengintegrasian dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa”.

Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua terkasih bapak H. Mustaring dan Ibu Hj.Nirwati dan juga kepada keluarga atas segala cinta dan kasih sayang yang telah diberikan serta segenap doa yang dipanjatkan dalam mendidik dan membesarkan penulis dengan penuh keikhlasan. Juga untuk sahabatku dan keluarga tercinta atas segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan di dunia dan di akhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada :

(8)

viii

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Dr. H. Andi Jam’an, S.E.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Muh Nur Rasyid, S.E.,M.M, selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Prof. Dr. H Abd Rahman Rahim, S.E., M.M, selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi ini selesai dengan baik.

5. Bapak Samsul Rizal, S.E., M.M, selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi.

6. Bapak/Ibu dan Asisten/Konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Bapak Dr. Agus Salim HR, S.E.,M.M, selaku Penasehat Akademik yang senantiasa membimbing penulis selama masa perkuliahan.

8. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

9. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa beserta staf yang telah bersedia menerima penulis untuk mengadakan penelitian dalam rangka penyelesaian studi.

10. Sahabat-sahabatku Nur Asriani, Sulfitri, Nur Hasma, Reski, Nur Islamia, Sulastri, Musvira Damayanti, Fira Yuniar, Nur Lia, Uci Nadilah, Mubsainna Ahmad dan Erwin Arsam yang selalu menemaniku berjuang dan selalu memberikan dukungan dan bantuan selama ini.

(9)

ix

11. Terima kasih teruntuk semua rekan, sahabat dan saudara yang tidak bisa saya tulis satu persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi dan dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan penulisan skripsi ini.

Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senantiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini

Mudah-mudahan skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar.

Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi fii Sabilil Haq, Fastabiqul Khairat, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, 08 Shafar 1443 H 15 September 2021 M

Penulis,

Nurnaningsih

(10)

x

ABSTRAK

Nurnaningsih, 2021, Pengaruh Pengintegrasian Dan Perencanaan Startegi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

Skripsi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Bapak H. Abd Rahman Rahim dan Bapak Samsul Rizal.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengintegrasian dan perencanaan startegi terhadap kinerja pegawai kantor kementerian agama kabupaten Gowa. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh dari kuesioner. Jumlah sampel sebanyak 50 orang responden yang merupakan pegawai Kantor Kementrian Agama Kabupaten Gowa. Jenis penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kuantitatif. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode skala Likert. Adapun teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan model interaktif dengan responden, dimana data interpretasi responden kemudian diregulasikan dengan menggunakan teknik analisis data dalam hal ini SPSS.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh persaman regresi Y = 10.344 + 0.227X1 + 0.698X2 + e, yang berarti jika variabel pengintegrasian mengalami naik 1, maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,227 dan jika variabel perencanaan strategi mengalami naik 1, maka kinerja pegawai akan mengalami peningkatan sebesar 0,698. Hasil uji t hasil pengujian hipotesis variabel pengintegrasian diperoleh nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel 2.151 > 2.011 dan variabel perencanaan strategi diperoleh nilai thitung lebih besar dari nilai ttabel 6.594 > 2.011, yang berarti variabel pengintegrasian dan perencanaan strategi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai, maka kesimpulannya Hipotesis “diterima”.

Kata Kunci: Pengintegrasian, Perencanaan Strategi, Kinerja Pegawai

(11)

xi

ABSTRACT

Nurnaningsih, 2021, The Effect of Integration and Strategic Planning on the Performance of Employees of the Gowa Regency Ministry of Religion. Thesis, Department of Management, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Guided by Mr. H. Abd Rahman Rahim and Guided by Mr. Samsul Rizal.

This study aims to determine the effect of integration and strategic planning on the performance of the employees of the Ministry of Religion in Gowa Regency. The data used in this study are primary data obtained from questionnaires. The number of samples is 50 respondents who are employees of the Office of the Ministry of Religion of Gowa Regency. The type of research used is a quantitative approach. The research instrument used in this study used the Likert scale method. The analysis technique used in this study uses an interactive model with respondents, where the respondent's interpretation data is then regulated using data analysis techniques in this case SPSS.

Based on the results of the research data analysis, the regression equation Y = 10.344 + 0.227X1 + 0.698X22 + e, which means if the integration variable has increased by 1, then employee performance will increase by 0.227 and if the strategic planning variable has increased by 1, then employee performance will increase. increased by 0.698. The results of the t-test results of the integration variable hypothesis testing obtained that the tcount value was greater than the ttable value of 2.151 > 2.011 and the strategic planning variable obtained the t- count value greater than the ttable value of 6.594 > 2.011, which means that the variables of integration and strategic planning have a positive and significant effect on employee performance. then the conclusion is the hypothesis

"accepted".

Keywords: Integration, Strategic Planning, Employee Performance

(12)

xii

DAFTAR ISI

Halaman

SAMPUL………..i

HALAMAN JUDUL ... ii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iii

LEMBAR PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN... v

SURAT PERNYATAAN KEABSAHAN ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

A. Tinjauan Teori ... 8

B. Tinjauan Empiris ... 17

C. Kerangka Pikir ... 19

D. Hipotesis ... 19

(13)

xiii

BAB III METODE PENELITIAN ... 20

A. Jenis Penelitian ... 20

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel... 20

D. Populasi dan Sampel ... 22

E. Teknik Pengumpulan Data ... 23

F. Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 28

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 29

B. Karakteristik Responden ... 38

C. Analisis Deskriptif Variabel ... 40

D. Uji Instrumen Penelitian... 49

E. Pembahasan ... 55

BAB V PENUTUP ... 57

A. Kesimpulan ... 57

B. Saran ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 59 LAMPIRAN

(14)

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ... 17

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 21

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban ... 22

Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 39

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan.. 39

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 40

Tabel 4.4 Tanggapan Responden Terkait Pengintegrasian ... 41

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terkait Perencanaan Strategi ... 43

Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terkait Kinerja Pegawai ... 45

Tabel 4.7 Analisis Statistik Deskriptif ... 47

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas ... 49

Tabel 4.9 Hasil Uji Reliabilitas ... 50

Tabel 4.10 Hasil Uji Regresi Linear Berganda... 51

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)... 52

Tabel 4.12 Hasil Uji Simultan f ... 53

Tabel 4.13 Hasil Uji Parsial t ... 54

(15)

xv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian ... 19 Gambar 4.1 Struktur Organisasi ... 32

(16)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ...

Lampiran 2 Data Tabulasi ...

Lampiran 3 Hasil Olah Data ...

Lampiran 4 Administrasi Penelitian ...

Lampiran 5 Dokumentasi ... ……

(17)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan aset organisasional terpenting karena sistem organisasi dimulai oleh manusia. Sebagai aset kepentingan sumber daya manusia perlu dikelola seefektif mungkin agar menjadi produktif. Dalam kontek organisasi modal manusia merujuk pada nilai kolektif daripada model intelektual organisasi seperti kompetensi, pengetahuan, dan keterampilan. Manajemen sumber daya manusia merupakan pengakuan tentang pentingnya pengolaan sumber daya manusia secara efektif agar bisa memberikan kontribusi bagi tujuan organisasi dan tujuan individu pegawai secara simultan.

Melalui pengelolaan yang efektif, seluruh dimensi kualitas sumber daya manusia dalam organisasi dapat ditingkatkan dan didayagunakan secara sistematis dan diharapkan dapat mendorong tumbuhnya perilaku kerja dan hasil kerja yang baik dari pegawai tersebut. Perilaku kerja dan hasil kerja yang baik dari pegawai ini lebih dikenal dengan kinerja. Karyawan berbakat, berpengetahuan luas, terinovasi dan berdedikasi adalah aset terbesar organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.

Di berbagai organisasi sektor publik, kualitas sumber daya manusia pegawai terus ditingkatkan dengan beragam metode pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan baik di dalam satuan kerja maupun di luar satuan kerja, dengan tujuan meningkatkan kinerjanya. Namun, hasil-hasil analisis empiris perihal pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap kinerja pegawai masih inkonsisten.

(18)

Menurut (Hasibuan, 2013) Pengintegrasian adalah fungsi operasional manajemen personalia yang terpenting, sulit dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena karyawan atau manusia bersifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat, serta membawa latar belakang, perilaku, keinginan dan kebutuhan yang berbeda- beda dalam organisasi perusahaan. Oleh sebab itu diperlukan dukungan adanya pengitegrasian guna meningkatkan kinerja pegawai. Pengintegrasian sebagai suatu hal yang berkaitan dengan kepercayaan dan kejujuran seseorang dalam melakukan suatu hal untuk mencapai suatu kinerja pegawai yang baik. Pengintegrasian adalah suatu komitmen pribadi yang teguh terhadap prinsip idiologi yang etis dan menjadi bagian dari konsep diri yang ditampilkan melalui perilakunya terikat dengan apa yang orang lain anggap sebagai sesuatu yang etis dan berharga.

Perencanaan Strategi adalah proses memutuskan tujuan-tujuan yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang apa yang akan dilakukan agar tujuan-tujuan itu dapat tercapai dalam hubungan ini proses

“objective-setting” penyusunan tujuan sebagai suatu bagian dari proses perencanaan strategi. Perencanaan Strategi yang baik akan mendorong pegawai lebih giat dalam bekerja dan menghasilkan kinerja yang baik pula terlebih apabila menyelesaikan pekerjaan dengan semangat yang baik.

Menurut (Wibono, 2011) Kinerja Pegawai menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi. Dengan demikian kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut.

(19)

Kementerian Agama Kabupaten Gowa adalah salah satu Kantor Kementerian Agama yang berada di bawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan. Setelah keputusan Menteri Agama No. 53 Tahun 1971 yang mengatur tentang pembentukan Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan maka secara otomatis Departemen Agama Kabupaten Gowa telah resmi berdiri. Sejak berdirinya, secara berturut-turut Kementerian Agama Kabupaten Gowa pertama kalinya dipimpin oleh H. Jamaris, S.Ag., MH pada tahun 2014-2016, kemudian mulai desember 2016-2018 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dipimpin oleh H. Anwar Abubakar,S.Ag.,Mpd. Selanjutnya pada tahun 2019 hingga saat ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dipimpin oleh Dra. Hj.

Adliah,MH. Salah satu tugas pokok Kementerian Agama Kabupaten Gowa adalah melakukan pembinaan dan pelayanan di bidang agama dan keagamaan di Kabupaten Gowa sekaligus berfungsi melakukan dan menjabarkan kebijakan Menteri Agama RI di Kabupaten Gowa.

Pengintegrasian juga merupakan suatu misi atau tujuan bersama untuk tumbuh dan berkembang. Pengintegrasian diharapkan untuk menimbulkan tujuan bersama agar mencapai hal yang dicita-citakan. Seperti halnya dalam sebuah instansi, Pengintegrasian sangat penting dilakukan. Tanpa adanya Pengintegrasian seseorang akan malas melakukan apa yang menjadi tugasnya dimana hal tersebut dikarenakan seseorang melakukan semua hal karena terpaksa, bukan keluar dalam hati nurani individu tersebut. Jika ketiadaan Pengintegrasian dalam individu benar-benar terjadi, maka usaha

(20)

individu dalam meningkatkan tujuan serta mewujudkan visi dan misi perusahaan akan sulit tercapai.

Hasil Perencanaan Strategi baru akan diketahui pada masa depan.

Agar resiko yang ditanggung itu relatif kecil, hendaknya semua kegiatan, tindakan dan kebijakan direncanakan terlebih dahulu. Perencanaan Strategi ini adalah masalah “memilih”, artinya memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan tersebut dari beberapa alternatif yang ada. Tanpa alternatif, Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai. Untuk mendapatkan suatu hasil pekerjaan yang baik dan bermutu tinggi maka diperlukan Perencanaan Strategi yang baik. Perencanaan merupakan kumpulan dari beberapa keputusan.

Perencanaan efektif haruslah didasarkan atas fakta-fakta dan informasi dan tidak atas emosi dan keinginan. Fakta-fakta yang bersangkutan langsung dengan situasi yang dalam pembahasan, dikaitkan dengan pengalaman dan pengetahuan manajer itu, cara berfikir reflektif diperlukan: imajinasi dan pandangan kedepan sangat membantu. Seseorang perencana harus mampu untuk membayangkan pola kegiatan yang diusulkan dengan jelas. Pada dasarnya Perencanaan adalah suatu proses intelektual. Dengan menggunakannya, para manajer mencoba memandang ke depan, menduga- duga kemungkinan-kemungkinan, bersedia siap untuk hal tak terduga, memetakan kegiatan-kegiatan, dan mengadakan urutan-urutan yang teratur untuk mencapai tujuan-tujuan.

(21)

Gap riset yang berkaitan dengan variabel Pengintegrasian, Perencanaan Strategi dan Kinerja Pegawai. Oleh Anisa Amri Isbala (2015) dengan judul Pengaruh Perencanaan Strategi dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai dengan hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara perencanaan strategi dan kepuasan kerja terhadap kinerja pegawai PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 8 Surabaya. Peneliti lainnya yang menemukan hasil yang sama ialah Fanda Veronica Dyah Ayu (2015) sementara penelitian yang dilakukan Murlina Nisusmiati (2016) dengan judul Pengaruh Pengintegrasian dan Perencanaan Strategis Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Yang Bergerak Di Bidang Irigasi dan Rawa II Kota Libuklinggau dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pengintegrasian dan perencanaan strategis tidak berpengaruh positif namun berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Peneliti lainnya yang juga menemukan hasil yang sama adalah Candra Ladianto (2018) dan Rizki, Via Lailatur (2016).

Dari kenyataan yang ada dilapangan tampaknya Kinerja Pegawai belum mencapai maksimal. Beberapa hal yang masih tampak yaitu masih kurangnya keaktifan pegawai dalam mengarahkan kemampuannya dalam menyelesaikan pekerjaan, serta keinginan untuk mencapai Kinerja Pegawai belum optimal, sebagai contoh : belum menyatunya keinginan dan kepentingan organisasi dengan pegawainya, dan masih kurangnya kerja sama yang sesuai dalam melakukan Pengintegrasian. Mengembangkan Perencanaan Strategis dan masih kurangnya penerapan dan kemampuan strategik, contohnya pengalaman dan skill dalam mengendalikan organisasi.

(22)

Maka keadaan ini tidak boleh dibiarkan terus menerus karena akan mempengaruhi tingkat kinerja pegawai. Kinerja Pegawai masih belum optimal dikarenakan masih kurangnya Pengintegrasian dan Perencanaan Strategis yang disebabkan oleh tujuan, standar, umpan balik, alat atau sarana, kompetensi, motif dan peluang, yang menimbulkan adanya kekurangan kesepakatan untuk berkinerja yang tinggi.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis mengangkat judul

“Pengaruh Pengintegrasian dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis mengidentifikasikan rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apakah Pengintegrasian Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa ?

2. Apakah Perencanaan Strategi Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah yang sudah tersaji oleh karena itu tujuan penelitian yang dapat diambil oleh penulis dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk Mengetahui Pengaruh Pengintegrasian Terhadap Kinerja Pegawai

Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

2. Untuk Mengetahui Pengaruh Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

(23)

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian mengacu pada pengertian serta tujuan observasi yang telah disebutkan sebelumnya. Ada berbagai manfaat observasi yang bisa didapatkan, diantaranya ialah sebagai berikut :

1. Bagi Penulis

Sebagai penambah wawasan dan dapat memberikan sumber informasi yang dijadikan motivasi bagi peneliti yang mengkaji masalah sejenis yang dapat menyempurnakan penelitian ini.

2. Bagi Perusahaan/Instansi

Dapat memberikan informasi serta masukan yang berguna bagi instansi tentang pengaruh pengintegrasian dan perencanaan strategi terhadap kinerja pegawai terkhusus pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

3. Bagi Akademik

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan terhadap peneliti-peneliti yang lain atau peneliti selanjutnya.

(24)

8 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori 1. Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management berasal dari kata manage yang artinya memimpin atau membuat keputusan didalam suatu organisasi. Istilah manajemen yang diterjemahkan dari kata manage memang biasanya dikaitka dengan suatu tindakan yang mengatur sekelompok orang di dalam organisasi atau lembaga tertentu demi mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Manajemen adalah proses merencanakan, mengorganisasikan, megarahkan dan mengendalikan kegiatan untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Efektif adalah mengerjakan sesuatu yang benar, sedangkan efisien berarti megerjakan sesuatu dengan benar.

Menurut (M. Manullang, 2018) Manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.

2. Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah proses pendayagunaan manusia sebagai tenaga kerja secara manusiawi, agar semua potensi fisik dan psikis yang dimilikinya berfungsi untuk mencapai tujuan.

Manajemen sumber daya manusia dapat didenifisikan pula sebagai suatu pengelolaan dan pendayagunaan sumber daya yang ada pada individu (pegawai). Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan

(25)

secara maksimal di dalam dunia kerja untuk mencapai tujuan organisasi dan pengembangan individu pegawai.

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) merupakan salah satu bidang dari manajemen umum, di mana manajemen umum sebagai proses meliputi segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian. Karena sumber daya manusia (SDM) dianggap semakin penting perannya dalam pencapaian tujuan perusahaan, maka dalam berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang SDM dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang disebut manajemen sumber daya manusia, di mana istilah “manajemen” mempunyai arti sebagai kumpulan pengetahuan tentang bagaimana seharusnya me- manage (mengelola) sumber daya manusia.

Menurut (Agustina Heryati, 2016) manajemen sumber daya manusia adalah yang mengatur pengelolaan unsur manusia dalam organisasi berguna untuk meningkatkan kinerja baik secara kualitas maupun kuantitas.

Menurut (Marwansyah, 2014) manajemen sumber daya manusia (MSDM) adalah pendayagunaan sumber daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber daya manusia, perencanaan dan pengembangan karir, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan dan kesehatan kerja dan hubungan industri.

(26)

3. Pengintegrasian

a. Pengertian Pengintegrasian

“Integrasi berasal dari bahasa inggris integration yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan”, sedangkan “integrasi di tinjau dari kamus besar bahasa Indonesia artinya yaitu : pembauran hingga menjadi satu kesatuan yang utuh”. Jadi pengintegrasian adalah bauran antara perusahaan dan karyawan dalam melaksanakan suatu tujuan organisasi agar dapat menjadi satu kesatuan yang utuh dan bulat.

Menurut (Hasibuan, 2013) Pengintegrasian adalah fungsi operasional manajemen personalia yang terpenting, sulit, dan kompleks untuk merealisasikannya. Hal ini disebabkan karena karyawan atau manusia bersifat dinamis dan mempunyai pikiran, perasaan, harga diri, sifat, serta membawa latar belakang, perilaku, keinginan dan kebutuhan yang berbeda-beda dalam organisasi perusahaan.

Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan kegiatan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama yang memberikan kepuasan. Maka pengintegrasian adalah yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci untuk mencapai hasil yang baik bagi instansi maupun terhadap pegawai sehingga memberikan kepuasan kepada semua pihak pegawai dapat memenuhi kebutuhannya dan instansi memperoleh keuntungan.

(27)

b. Tujuan Pengintegrasian

Tujuan pengintegrasian adalah memanfaatkan karyawan agar mereka bersedia bekerja keras dan berpartisipasi aktif dalam menunjang tercapainya tujuan perusahaan serta terpenuhunya kebutuhan karyawan.

c. Indikator pengintegrasian

Menurut (Engkos Achmad Kuncoro dan Riduwan, 2007) mengatakan integritas seseorang dapat diukur dari beberapa indikator, yaitu :

1. Kode etik professional. Setinggi apapun jabatan kode etik tetap harus dijunjung, terutama pimpinan suatu instansi yang akan menjadi contoh bawahannya.

2. Bagaimana mereka mengatasi conflik of interest (kepentingan konflik).

3. Wewenang. Dapat memanfaatkan hak yang diberikan sebaik mungkin.

4. Akuntabilitas dan tanggung jawab. Dalam suatu permasalahan, yang harus dilakukan adalah menyelesaikan permasalahan tersebut.

(28)

4. Perencanaan Strategi

a. Pengertian Perencanaan Strategi

Perencanaan strategi adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.

Menurut (Abdul Halim dan Syam Kusufi, 2012) “menyatakan bahwa perencanaan strategi merupakan proses penentuan program, aktivitas, atau proyek yang akan dilaksanakan oleh suatu organisasi dan penentuan jumlah lokasi sumber daya yang akan dibutuhkan”.

Perencanaan strategi merupakan proses menganalisis kebutuhan sumber daya manusia dan melakukan aktivitas-aktivitas yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan organisasi.

b. Manfaat Perencanaan Strategi

Manfaat perencanaan strategi adalah sebagai berikut :

1. Menentukan batasan usaha atau bisnis, memilih fokus bidang usaha yang akan dikembangkan yang didasarkan pada sema lapisan manajemen.

2. Memberikan arahan perusahaan.

3. Mengarahkan dan membentuk kultur perusahaan.

4. Menjaga kebijakan yang taat asas dan sesuai.

5. Menjaga fleksibilitas dan stabilitas operasi.

6. Memudahkan penyusunan rencana kegiatan dan anggaran tahunan.

(29)

c. Karakteristik Perencanaan Strategi

Menurut (Allison et al, 2015) karakteristik perencanaan strategi adalah :

1. Dipisahkan antara rencana strategis dan rencana operasional.

Rencana strategis memuat antara lain visi, misi, dan strategi (arah kebijakan) sedangkan rencana operasional memuat program dan rencana tindakan (aksi).

2. Penyusunan rencana strategi melibatkan secara aktif semua stakeholders di masyarakat (dengan kata lain, pemerintah adalah satu-satunya pemeran dalam proses perencanaan strategi).

3. Tidak semua isu atau masalah dipilih untuk ditangani. Dalam proses perencanaan strategi, ditetapkan isu-isu yang dianggap paling strategis atau fokus terhadap masalah yang paling di prioritaskan untuk ditangani.

4. Kajian lingkungan internal dan eksternal secara kontinu dilakukan agar pemilihan strategi selalu diperbaharui berkaitan dengan peluang serta ancaman dilingkungan luar, dan mempertimbangkan kekuatan serta kelemahan yang ada di lingkungan internal.

(30)

d. Indikator Perencanaan Strategi

Menurut (Bryson, John M. 2005) indikator peencanaan strategi terdiri dari empat indikator yaitu :

1. Masalah manusia, adalah manajemen perhatian dan komitmen.

Perhatian orang-orang kunci harus difokuskan kepada isu, konflik dan preferensi kebijakan di tempat kunci dalam proses dan hierarki organisasi.

2. Masalah proses, adalah manajemen ide strategi menjadi good currency. Kearifan yang tidak konvensional harus diubah menjadi kearifan yang konvensional.

3. Masalah struktural, adalah manajemen hubungan bagian dan keseluruhan. Lingkungan internal dan eksternal harus menjadi kaitan yang menguntungkan.

4. Masalah institusional/kelembagaan, adalah pelaksanaan kepemimpinan transformatif. Masalah tersulit harus dihadapi perencanaan strategi dapat dipecahkan hanya melalui informasi institusi.

5. Kinerja Pegawai

a. Pengertian Kinerja Pegawai

Kinerja pegawai adalah arti lain dari “performance” yang dimaksud hasil kerja para pegawai, sebuah metode struktur atau suatu instansi dengan menyeluruh, sehingga dengan begini hasil kerja bisa ditampilkan buktinya dengan kongkrit dan bisa dimulai (dibandingkan ketentuannya yang telah dipastikan).

(31)

Menurut (Fachreza et al, 2018) kinerja ialah hasil kerja yang dituju suatu organisasi dengan mengarahkan pegawai atau kelompok, sesuai dengan kewajiban dan kekuasaan tertentu dalam usaha sehingga bisa mewujudkan tujuan organisasi.

Dikemukakan oleh (Rani & Mayasari, 2016) Kinerja karyawan adalah hasil atau bentuk hasil kerja yang bisa ditentukan dari aspek kemampuan dan kuantitas berlandaskan ketentuan kerja yang telah diterapkan oleh organisasi sehingga organisasi dapat menilai kinerja karyawan tersebut.

b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Pegawai

Menurut (Djeremi et al, 2016) ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja adalah :

1. Efektifitas dan efesiensi yaitu, suatu tujuan tertentu akhirnya tercapai kegiatan yang dilakukan efektif, tetapi apabila melakukan kegiatan yang tidak dicari atau tidak ada tujuannya walaupun hasilnya memuaskan maka kegiatan tersebut tidak efisien.

2. Otoritas (wewenang) yaitu, perintah anggota kepada anggota yang lain untuk melakukan kegiatan kerja tersebut tidak efisien.

3. Disiplin yaitu, mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.

Disiplin anggota kerja berarti kegiatan anggota bersangkutan sesuai perjanjian kerja dengan organisasi dimana ia bekerja.

4. Inisiatif yaitu, kreatifitas dalam melakukan ide dan merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan organisasi.

(32)

5. Lingkungan kerja yaitu, lingkungan kerja yang baik untuk kenyamanan pribadi maupun untuk memudahkan mengerjakan tugas yang lebih baik.

c. Indikator Kinerja

Menurut (Moeheriono, 2012) indikator untuk mengukur kinerja karyawan adalah sebagai berikut :

1. Efektif, indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses yang dihasilkan dalam mencapai sesuatu yang diinginkan.

2. Efisien, indikator ini mengukur derajat kesesuaian proses yang dihasilkan output dengan menggunakan biaya serendah mungkin.

3. Kualitas, indikator ini mengukur derajat kesesuaian antara kualitas produk atau jasa yang dihasilkan dengan kebutuhan dan harapan konsumen.

4. Ketepatan waktu, indikator ini mengukur apakah pekerjaan telah diselesaikan secara benar dan tepat waktu.

5. Produktivitas, indikator ini mengukur tingkat efektivitas suatu organisasi.

(33)

B. Tinjauan Empiris

Tinjauan empiris adalah upaya peneliti untuk mencari perbandingan dan selanjutnya menemukan inspirasi baru untuk penelitian selanjutnya. Dalam hal lain, kajian empiris yaitu hasil dari suatu percobaan untuk asumsi perbandingan penelitian.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No

Nama/

Tahun

Jurnal/Judul Metode Penelitian

Hasil Penelitian 1. Murlina

Nisusmiati (2016)

Pengaruh

Pengintegrasian dan Perencanaan

Strategis Terhadap Kinerja Pegawai Pada Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII Yang Bergerak Di Bidang Irigasi dan Rawa II Kota Libuklinggau

Kuantitatif Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa

pengintegrasian dan perencanaan strategis

berpengaruh

secara signifikan terhadap kinerja pegawai pada Balai Besar Wilayah Sungai Sumatera VIII yang bergerak di Bidang Irigasi dan Rawa II Kota Lubuklinggau.

2. Anisa Amri Isbala (2015)

Pengaruh perencanaan

strategi dan kepuasan kinerja pegawai

Kuantitatif Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perencanaan strategi

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja PT. Kereta Api Indonesia (Persero) DAOP 8 Surabaya dan kepuasan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap PT.

Kereta Api

Indonesia (Persero) DAOP 8 Surabaya.

(34)

3. Fanda Veronica Dyah Ayu (2015)

Analisis pengaruh pengintegrasian dan kompensasi

terhadap

tercapainya tujuan perusahaan (studi kasus pada BRPS Syariah Cabang Semarang)

Kuantitatif Hasil penelitian menerangkan bahwa integrasi organisasi

berpengaruh

signifikan positif terhadap

kesuksesan implementasi program system informasi keuangan daerah dengan diperoleh sebesar 3,444 dengan signifikannya

sebesar 0,001 (lebih kecil dari taraf signifikan 0,05).

4. Candra Ladianto (2018)

Pengaruh kinerja pegawai terhadap produktivitas

organisasi pada Kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.

Deli Serdang

Kuantitatif Hasil penelitian terdapat pengaruh positif dengan signifikan kinerja pegawai terhadap produktivitas

organisasi pada Knator Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kab.Deli Serdang.

5. Rizki, Via Lailatur (2016)

Analisis pengaruh perencanaan

strategis dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan PG.

Djatiroto Lumajang

Kuantitatif Hasil penelitian adalah adanya hubungan

signifikan antara perencanaan strategis dan efektivitas

karyawan, adanya hubungan

signifikan antara perencanaan strategis terhadap kerja pegawai dan adanya hubungan signifikan antara perencanaan dan perbaikan kualitas.

(35)

C. Kerangka Pikir

Menurut (Sugiyono, 2017) “kerangka pikir akan menghubungkan secara teoritis antara variabel-variabel penelitian yaitu antara variabel indevenden dengan variabel dependen”. Berdasarkan teori yang telah dipaparkan sebelumnya maka, hubungan antara pengintegrasian dan perencanaan strategi terhadap kinerja pegawai dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.1 Kerangka Pikir D. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang masih harus diuji kebenarannya melalui penelitian. Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Pengintegrasian berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

2. Perencanaan strategi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

Pengintegrasian (X1)

1. Kode Etik Profesional 2. Kepentingan Konflik 3. Wewenang

4. Akuntabilitas dan Tanggung Jawab

(Eileen Rachman dalam EKO b Supriyanto, 2016)

Perencanaan Strategi (X2) 1. Masalah Manusia

2. Masalah Proses 3. Masalah Struktural 4. Masalah

Institusional/Kelembagaan.

(Bryson, 2012)

Kinerja Pegawai (Y) 1. Efektif

2. Efisien 3. Kualitas

4. Ketepatan Waktu 5. Produktivitas (Moheriono, 2012)

(36)

20 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kuantitatif.

Yaitu penelitian yang menggunakan metode survey, dimana penelitian ini mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data.

Menurut (Bungin, 2013) Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dengan alamat Jl. H. Agussalim No.3 Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan. Adapun waktu penelitian dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Agustus - September.

C. Definisi Operasional Variabel dan Pengukuran Variabel 1. Definisi Operasional Variabel

Adapun untuk mengetahui gambaran setiap variabel yaitu pengintegrasian dan perencanaan strategi tehadap kinerja pegawai, berikut dikemukakan definisi operasional tiap variabel :

(37)

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel

Variabel Definisi Variabel Indikator

Pengintegrasian Pengintegrasian adalah kegiatan menyatupadukan kegiatan karyawan dan kepentingan perusahaan, agar tercipta kerja sama

yang memberikan

kepuasan.

1. Kode Etik Profesional 2. Mengatasi Kepentingan

Konflik 3. Wewenang 4. Akuntabilitas dan

Tanggung Jawab Perencanaan

Strategi

Perencanaan strategi merupakan proses menganalisis kebutuhan sumber daya manusia dan melakukan aktivitas- aktivitas yang diperlukan

untuk memenuhi

kebutuhan organisasi

1. Masalah Manusia 2. Masalah Proses 3. Masalah Struktural 4. Masalah

Institusional/Kelembagaan

Kinerja Pegawai Kinerja pegawai adalah hasil atau bentuk hasil kerja yang bisa ditentukan dari aspek kemampuan

dan kuantitas

berlandaskan ketentuan kerja yang telah diterapkan oleh organisasi sehingga organisasi dapat menilai kinerja karyawan tersebut.

1. Efektif 2. Efisien 3. Kualitas

4. Ketepatan Waktu 5. Produktivitas

2. Pengukuran Variabel

Menurut (Sugiyono, 2015) “pengukuran variabel merupakan skala pengukuran yang digunakan sebagai ancaman menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan mendapatkan data kuantitatif”.

Variabel diukur menggunakan skala likert.

(38)

Menurut (Sugiyono, 2017) “skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social”. Skala ukur tersebut pada umumnya ditempatkan berdamping dengan pertanyaan atau pernyataan yang telah direncanakan. Responden dianjurkan untuk memilih kategori jawaban yang telah disediakan dengan memberikan tanda (√) pada jawaban dan setiap jawaban diberikan bobot yang berbeda-beda. Berikut adalah tabel skor alternatif jawaban :

Tabel 3.2 Skor Alternatif Jawaban Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju (SS)

Setuju (S)

Kurang Setuju (KS) Tidak Setuju (TS)

Sangat Tidak Setuju (STS)

5 4 3 2 1

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Menurut (Sugiyono, 2017) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dari karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dengan demikian populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa yang berjumlah sebanyak 50 orang.

(39)

2. Sampel

Menurut (Sugiyono, 2017) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi dalam penelitian ini termasuk populasi kecil, maka digunakan teknik sampel jenuh (semua populasi sekaligus adalah sampel). Maka jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 50 orang yang merupakan seluruh pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan bertujuan untuk mendapatkan data yang benar-benar adanya atau valid, maka penelitian dapat menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah teknik pengumpulan data yang sesuai dengan pengamatan langsung untuk mengukur proses individu untuk dijadikan objek penelitian menyangkut Pengaruh Pengintegrasian Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

2. Kuesioner

Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya yang dijadikan sampel dalam penelitian ini. Kuesioner berupa pertanyaan tertutup atau tebuka yang diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui internet. Dalam penelitian ini, kuesioner

(40)

digunakan untuk memperoleh data mengenai Pengaruh Pengintegrasian Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mempelajari laporan dan dokumen menyangkut Pengintegrasian Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

F. Teknik Analisis Data

Untuk menjawab permasalahan penelitian, maka digunakan alat analisis sebagai berikut :

1. Analisis Statistik Deskriptif

Menurut (Sugiyono, 2015) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Statistik deskriptif adalah penyajian data melalui table grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, media, mean, perhitungan desi, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata, standar deviasi dan perhitungan persentase.

(41)

2. Uji Instrumen a. Uji Validitas

Validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya pertanyaan. Kuesioner dinyatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur kuesioner tersebut.

b. Uji Realibilitas

Uji realibilitas adalah suatu indeks yang menunjukkan sejauh mana hasil suatu pengukuran sehingga dapat dipercaya. Suatu kuesioner dapat dinyatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu.

3. Analisis Regresi Linear Berganda

Analisis regresi linear berganda adalah hubungan secara linear antara dua variabel atau lebih variabel indevenden (x1, x2) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui hubungan antara variabel indevenden dengan variabel dependen. Apakah masing-masing variabel indevenden berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai variabel, nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel indevenden megalami kenaikan atau penurunan.

(42)

Menurut (Sugiyono, 2017) persamaan regresi linear berganda yang ditetapkan sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan :

Y = Kinerja Pegawai X1 = Pengintegrasian X2 = Perencanaan Strategi

a = Kostanta

b1 b2 = Koefisien Regresi

e = Error, Variabel Gangguan

4. Uji Hipotesis

a. Uji Koefisien Determinasi (R )

Koefisien determinasi (R pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai R yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

(43)

b. Uji Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh variabel bebas secara bersama-sama dalam menerangkan variasi variabel terikat. Uji F dapat dilakukan dengan melihat nilai signifikan F pada output uji ANOVA. Jika nilai signifikasi F<0,05 maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

c. Uji Statistik t

Uji statistik t digunakan untuk mengukur pengaruh masing- masing variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terkait. Jika nilai t-hitung lebih besar dari nilai t-tabel maka dapat dinyatakan bahwa variabel bebas secara individual berpengaruh positif terhadap variabel terkait, jika nilai signifikan <0,05 maka dapat berpengaruh signifikan terhadap variabel terkait.

(44)

28 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

Secara nasional organisasi Kementerian Agama (dahulu Departemen Agama) resmi terbentuk pada tanggal 3 januari 1946, bertugas membimbing dan mengendalikan kehidupan beragama sesuai dengan pembukaan UUD 1945 dan sebagai realisasi dari pasal 29 UUD 1945. Ketika wilayah sulawesi selatan dan tenggara masih merupakan wilayah satu provinsi yakni provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara, Instansi Departemen Agama di tingkat Provinsi ketika itu bernama Jawatan Urusan Agama (JAURA) berkedudukan di Makassar, Sulawesi Selatan. Kepala Jawatan Urusan Agama yang pertama dijabat oleh Bapak Gazali (1950-1952), yang berkantor di Jalan Jenderal Ahmad Yani Makassar (sekarang Kantor Polwitabes Makassar). Kantor Jawatan Urusan Agama ini bertugas sebagai perpanjangan tugas pemerintah pusat pada bidang agama dan keagamaan di tingkat provinsi. setelah Bapak Gazali menjabat kepala Jawatan pada tahun 1950-1952, dilanjutkan oleh Bapak Ismail Napu (1952-1955) dan kemudian setelah Bapak Ismail Napu menjabat kepala Jawatan pada tahun 1952-1955 dilanjutkan oleh bapak H. Zainuddin (1955-1960).

(45)

Tahun 1960, Kantor Jawatan Urusan Agama Provinsi Sulawesi Selatan dipindahkan dari Jalan Jend. Ahmad Yani ke Jalan WR.

Supratman pada masa Bapak Rahman Tahir (1960-1962). dan pada Tahun 1962, dijabat oleh KH. Badawi (1962-1964) terjadilah peralihan wilayah administratif Provinsi Sulawesi Selatan dan Tenggara dibagi menjadi dua wilayah. Provinsi Sulawesi Tenggara berdiri sendiri sebagai satu wilayah administratif ditandai dengan keluarnya Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1964.

Seiring dengan tuntutan pelayanan pemerintahan, maka pada masa jabatan KH. Hasan (1967) Kantor Jawatan Urusan Agama berubah nomenklaturnya menjadi Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi Sulawesi Selatan. Perubahan nomenklatur ini diharapkan dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat, khususnya di Sulawesi Selatan. Perubahan nomenklatur ini juga, menjadikan lokasi kantor dipindahkan ke Jalan Nuri hingga sekarang ini, pada saat itu dijabat oleh Bapak KH. Muh. Siri (1967-1970). Berdasarkan Kepres Nomor 44 tahun 1974, Keputusan Menteri Agama Nomor 18 Tahun 1975 tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi serta susunan dan tata kerja Departemen Agama, maka instansi Departemen Agama tingkat provinsi berubah nomenklaturnya menjadi Kantor Wilayah Departemen Agama, termasuk Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Sulawesi Selatan.

Kantor Departemen Agama Kabupaten Gowa sebelum terbentuk, kegiatan keagamaan dilaksanakan oleh kadi Gowa (disebut juga Juluempona Karaenga) yang dijabat oleh H. Mansyur Daeng Limpo.

dalam perjalanannya, dibentuk perwakilan Departemen Urusan Agama

(46)

yang dipimpin oleh KH. Abdullah Musa Dg. Nai periode 1958-1970.

setelah keputusan Menteri Agama No. 53 tahun 1971 yang mengatur tentang pembentukan Kantor Perwakilan Departemen Agama Provinsi dan Kantor Departemen Agama Kabupaten dan Inspektorat Perwakilan maka secara otomatis Departemen Agama Kabupaten Gowa telah resmi berdiri. Sejak berdirinya, secara berturut-turut Departemen Agama Kabupaten Gowa dipimpin pertama kalinya oleh H. Muh Ali Mabham Dg.

Tojeng pada tahun 1970-1974, kemudian kepemimpinan berikutnya dilanjutkan oleh H. Abd. Rahman dg. Sija pada tahun 1974-1980, dan pada kepemimpinan periode ke 3 Departemen Agama Kabupaten gowa dipimpin oleh Drs. KH. Abubakar Paka Dg Tojeng pada tahun 1980-1990 kemudian kepemimpinannya dilanjutkan pada tahun 1993-1998, setelah kepemimpinan periode ke 3 berakhir kemudian kepemimpinan berikutnya dilanjutkan oleh Drs. H. Basyir Situju pada tahun 1990-1993, dan selanjutnya kepemimpinan Departemen Agama Kabupaten Gowa dipimpin oleh Drs. H. Mukminin Gaffar pada tahun 1998-2004 dan Drs.

HM. Ahmad Muhajir tahun 2004-2013. Tahun 2014 hingga 2016 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dijabat Pgs Kepala H.

Jamaris, S.Ag.,MH. kemudian mulai desember 2016-2018 Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dijabat oleh H. Anwar Abubakar, S.Ag., M.Pd. selanjutnya pada tahun 2019 hingga saat ini Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa dijabat oleh Dra. Hj. Adliah, MH.

Tahun 2010, terbit Keputusan Menteri Agama Nomor 1 Tahun 2010 tentang perubahan Departemen menjadi Kementerian, maka nama Departemen Agama berubah menjadi Kementerian Agama. Saat ini

(47)

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa secara struktural membawahi 18 Kantor Urusan Agama se Kabupaten Gowa. Kegiatan pembangunan dalam wilayah Gowa merupakan bagian integral dari pembangunan nasional secara keseluruhan, berbagai upaya untuk peningkatan kualitas manusia dan keseluruhan aspek kehidupannya telah dilaksanakan, pembangunan di segala bidang termasuk pembangunan sektor agama yang memiliki posisi dan peran mendasar sebagai landasan etika, moral dan spiritual dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan menuju masyarakat sejahtera dan bahagia yang berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

2. Visi dan Misi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa a. Visi

Kementerian Agama yang profesional dan andal dalam membangun masyarakat yang saleh, moderat, cerdas dan unggul untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berdasarkan gotong royong.

b. Misi

1) Meningkatkan kualitas kesalehan umat beragama

2) Memperkuat moderasi beragama dan kerukunan umat beragama 3) Meningkatkan layanan keagamaan yang adil, mudah dan merata 4) Meningkatkan layanan pendidikan yang merata dan bermutu 5) Meningkatkan produktivitas dan daya saing pendidikan

6) Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik (good Governance)

(48)

3. Struktur Organisasi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

Gambar 4.1 Struktur Organisasi

(49)

4. Job Description a. Kepala Kantor

1. Bertanggung jawab kepada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

2. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan para staf di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

3. Menandatangani surat-surat yang masuk setelah mendapatkan bubuhan tandatangan dari bagian tata usaha

4. Menghimpun kegiatan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa

b. Sub. Bagian Tata Usaha (SUBBAG TU)

1. Melakukan pelayanan, pembinaan, dan bimbingan tugas pokok seksi tata usaha

2. Bertanggung jawab atas seksi tata usaha

3. Melakukan penyusunan laporan kegiatan seksi tata usaha (TU) 4. Melaksakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala kantor

dan atasan

c. Pelaksana Kepegawaian

1. Menghimpun dan memelihara peraturan pedoman atau petunjuk pelaksanaan kepegawaian

2. Menyusun konsep usul mutasi

3. Menyiapkan bahan pelantikan pejabat dan penyumpahan PNS 4. Menyusun data statistik kepegawaian dan daftar unit kepangkatan 5. Menangani berkas guru honorer

(50)

6. Mengelola surat tugas laporan bulanan pengawas dan guru non islam

7. Menyusun konsep KGB

d. Pelaksana Keuangan

1. Mengadministrasikan gaji seksi mapenda dan urais

2. Membuat daftar pembayaran uang makan pegawai ditiap-tiap seksi

3. Menghitung dan membagikan gaji tiap pegawai ditiap-tiap seksi 4. Melaksanakan pembukuan administrasi pajak

5. Membuat daftar gaji, lembur dan honor pegawai

6. Melakukan pendataan buku khas umum dan melaporkannya 7. Bendahara pengeluaran yang dilakukan pelayanan buku khas

atau buku bank pegawai berupa tabungan atau giro bank

e. Pelaksana Umum

1. Mengkoordinir dan mengawasi surat masuk dan surat keluar lalu mendisposisikan surat masuk kemudian diarsipkan dalam catatan berdasarkan surat

2. Membuka dan menyortir surat-surat masuk yang bersifat rutin 3. Meneruskan surat-surat yang sudah disortir kepada sub unit

urusan agenda/arsip

4. Menyampaikan surat-surat yang sudah diagendakan kepada kepala kantor/kabag sekretariat dan unit-unit kerja lainnya sesuai dengan kode yang telah ditentukan

5. Memelihara dan mengatur pemakaian cap dinas kantor

(51)

6. Menerima, meneliti dan mencatat semua konsep surat/bahan- bahan yang akan diketik

7. Mengajukan atau menyampaikan surat-surat yang akan ditandatangani kepada pejabat-pejabat yang bersangkutan

8. Menyusun laporan tentang hasil pelaksanaan tugas sub bagian umum

9. Melakukan penyediaan, pendistribusian, pemeliharaan, dan usul penghapusan perlengkapan kantor

10. Menerima dan Menyimpan ATK

11. Menghimpun peraturan perundang-undangan, surat keputusan, instruksi dan surat edaran

12. Mempersiapkan buku tamu, absen pegawai serta absen rapat 13. Menyusun data keagamaan

14. Mencatat dan mengatur kegiatan kepala kantor

f. Seksi Pendidikan Madrasah

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan madrasah

2. Melakukan pelayanan, bimbingan teknis, pembinaan, serta pengelolaan data dan informasi di bidang RA, MI, MTs, MA, dan MAK

3. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan penyiapan pembinaan di bidang kurikulum dan evaluasi, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengembangan potensi siswa, kelembagaan, kerjasama, dan pengelolaan sistem informasi pendidikan madrasah

(52)

4. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan madrasah

g. Seksi Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren

2. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan di bidang pendidikan madrasah diniyah takmiliyah, diniyah, dan kesetaraan, pendidikan pesantren dan pendidikan Al-Qur’an, serta pengelolaan sistem informasi pendidikan diniyah dan pondok pesantren

3. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan diniyah dan pondok pesantren

h. Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS)

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang pendidikan agama islam

2. Pelaksanaan pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang pendidikan agama islam dan pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar/sekolah dasar luar biasa (SD/SDLB), sekolah menengah pertama/sekolah menengah pertama luar biasa (SMP/SMPLB), sekolah menengah atas/sekolah menengah atas luar biasa/sekolah menengah kejuruan (SMA/SMALB/SMK), dan pengelolaan sistem informasi pendidikan agama islam

3. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang pendidikan agama islam

(53)

i. Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah

1. Penyiapan perumusan kebijakan teknis dan perencanaan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah

2. Penyiapan pelayanan, bimbingan dan pembinaan di bidang pendaftaran, dokumen, akomodasi, transportasi, perlengkapan haji dan pembinaan Jamaah haji dan umrah serta pengelolaan sistem informasi haji dan umrah

3. Evaluasi dan penyusunan laporan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah

j. Seksi Bimbingan Masyarakat Islam

1. Melakukan pelayanan, pembinaan dan bimbingan tugas pokok seksi bimbingan masyarakat islam

2. Melakukan penyusunan kegiatan pemberdayaan dan pengembangan aturan dan perkawinan

3. Melakukan penyusunan kegiatan pelayanan kepenghuluan 4. Melakukan penyusunan kegiatan pelayanan hisab dan rakyat 5. Melakukan penyusunan kegiatan bendahara menerima biaya

pencatatan NR

6. Melakukan pelayanan penasehat perkawinan

k. Penyelenggara Syariah

1. Melaksanakan pelayanan dan bimbingan pengembangan MTQ dan pembinaan sarana

2. Melakukan pelayanan dan bimbingan kerukunan umat beragama 3. Pelaksanaan pelayanan urusan publikasi dakwah dan HBI

(54)

4. Melakukan pelayanan urusan penyuluh dan bimbingan dakwah 5. Melakukan pelayanan urusan pemberdayaan masjid

6. Melakukan pelayanan urusan siaran dan tamaddun

B. Karakteristik Responden

Karakteristik responden adalah penjelasan tentang keberadaan pegawai pada tempat penelitian yang diperlukan sebagai informasi untuk mengetahui identitas responden dalam penelitian ini. Responden sebagai objek penelitian yang memberikan interprestasi terhadap karakteristik responden untuk menganalisis Pengaruh Pengintegrasian Dan Perencanaan Strategi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

Responden dalam penelitian ini adalah Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa sebanyak 50 orang. Penelitian dilakukan dengan membagikan kuesioner kepada masing-masing Pegawai. Terdapat karakteristik responden yang dimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan jenis kelamin, jenjang pendidikan dan masa kerja diperusahaan.

1. Jenis Kelamin

Responden yang pertama dalam penelitian ini merupakan responden yang dikelompokkan berdasarkan jenis kelamin, dimana perbedaan jenis kelamin akan memberikan interpretasi yang beragam terkait dengan proses pengintegrasian dan perencanaan strategi terhadap peningkatan indeks kinerja pegawai pada instansi pemerintahan. Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokan responden berdasarkan jenis kelamin :

(55)

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase

Laki-laki Perempuan

22 28

44%

56%

Total 50 100%

Sumber Hasil Olah Data 2021

Berdasarkan table 4.1 diatas yang berdasarkan jenis kelamin, responden terdiri dari 22 orang atau 44% berjenis kelamin laki-laki dan 28 orang atau 56% berjenis kelamin perempuan. Sehingga dapat dikatakan bahwa jumlah Pegawai Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa lebih mendominasi perempuan.

2. Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan merupakan salah satu unsur yang menentukan kemampuan-kemampuan, nilai-nilai dan kebutuhan-kebutuhan. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, diharapkan semakin baik pula kemampuan kerjanya, dan sikapnya terhadap pekerjaan. Pada tabel berikut ini menunjukkan pengelompokan responden berdasarkan Jenjang Pendidikan:

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase

S1 S2 S3

32 17 1

64%

34%

2%

Total 50 100%

Sumber Hasil Olah Data 2021

(56)

Berdasarkan table 4.2 diatas yang berdasarkan Tingkat pendididkan, responden yang paling dominan adalah Pegawai yang berpendidikan S1 yang terdiri dari 32 orang atau 64%, diikuti pegawai yang berpendidikan S2 sebanyak 17 orang atau 34%, kemudian S3 sebanyak 1 orang atau 2%.

3. Masa Kerja

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja (Tahun) Jumlah Responden Persentase -5 tahun

5-10 tahun 10-20 tahun

+20 tahun

7 18 16 9

14%

36%

32%

18%

Total 50 100%

Sumber Hasil Olah Data 2021

Berdasarkan tabel 4.3 diatas yang berdasarkan Masa Kerja, jumlah responden yang paling dominan adalah Pegawai yang berpendidikan yang masa kerjanya -5 tahun sebanyak 7 orang atau 14%, 5-10 tahun yaitu 18 orang atau 36%, diikuti 10-20 tahun yaitu sebanyak 16 orang atau 32%, dan +20 tahun sebanyak 9 orang atau 18%.

C. Analisis Deskripsi Variabel Penelitian

Untuk melihat tanggapan responden terhadap pernyataan-pernyataan dan juga perhitungan skor untuk variabel pengintegrasian yang terdiri dari 4 indikator yakni kode etik profesional, kepentingan konflik, wewenang dan akuntabilitas dan tanggungjawab variable perencanaan strategi yang terdiri dari 4 indikator yakni, masalah manusia, masalah proses, masalah struktural dan masalah kelembagaan, kemudian variabel kinerja pegawai yang terdiri

(57)

dari 5 indikator yaitu efektif, efesien, kualitas, ketepatan waktu, dan produktivitas, dapat dilihat sebagai berikut:

1. Analisis Variabel Pengintegrasian (X1)

Analisis deskripsi jawaban responden tentang variabel Pengintegrasian didasarkan pada jawaban responden atas pernyataan- pernyataan seperti yang terdapat dalam kuesioner yang disebarkan pada responden. Variasi jawaban responden untuk variabel Kompetensi dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut ini :

Tabel 4.4

Tanggapan Responden Variabel Pengintegrasian

Tanggapan Sangat

Setuju Setuju Kurang Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Pernyataan F F F F F

1

Saya akan memegang teguh kode etik profesi walaupun saya mendapat kompensasi yang kecil

13 34 3 0 0

2

Selama bekerja, saya akan menggunakan kode etik hanya yang sesuai dengan keinginan saya

23 24 3 0 0

3

Saya merasakan terjadinya konflik emosional antara saya dan rekan kerja saya

22 25 3 0 0

4

Saya merasakan perbedaan antara rekan kerja saya dalam menentukan penyebab atas

permasalahan konflik yang berkaitan dengan pekerjaan

26 20 4 0 0

5

Saya diberi wewenang yang besar untuk mengambil keputusan dalam melaksanakan tugas

33 13 4 0 0

6 Atasan percaya akan

kemampuan karyawan 21 26 3 0 0

(58)

7

Saya melaksanakan tugas- tugas dengan penuh tanggung jawab dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan

12 35 3 0 0

8

Saya mempunyai komitmen dan tanggung jawab dalam bekerja

17 30 3 0 0

Sumber: Hasil olah data

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dengan jumlah respoden 50, tanggapan responden lumayan bervariasi, hal ini dapat dilihat dari item pertama sangat setuju frekuensinya 13 responden, setuju frekuensinya 34 responden, dan kurang setuju 3 responden, item kedua sangat setuju frekuensinya 23 responden, setuju frekuensinya 24 responden dan kurang setuju frekuensinya 3 responden, item ketiga sangat setuju frekuensinya 22 responden, setuju frekuensinya 25 responden dan kurang setuju 3 responden, item keempat sangat setuju frekuensinya 26 responden, setuju frekuensinya 20 responden dan kurang setuju frekuensinya 4 responden, item kelima sangat setuju frekuensinya 33 responden, setuju frekuensinya 13 responden dan kurang setuju frekuensinya 4 responden, item keenam sangat setuju frekuensinya 21 responden, setuju frekuensinya 26 responden dan kurang setuju frekuensinya 3 responden, item ketujuh sangat setuju frekuensinya 12 responden, setuju frekuensinya 35 responden, dan kurang setuju 3 responden, dan item kedelapan sangat setuju frekuensinya 17 responden, setuju frekuensinya 30 responden, dan kurang setuju 3 responden. Maka dapat disimpulkan dari kesepuluh butir pernyataan dari variabel Pengintegrasian diatas, pernyataan Saya diberi wewenang yang

Gambar

Gambar 2.1   Kerangka Pikir Penelitian .........................................  19  Gambar 4.1  Struktur Organisasi ..................................................
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
Gambar 2.1 Kerangka Pikir  D.  Hipotesis
Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

pertama , eksistensi bakul semanggi gendong didukung oleh proses pelembagaan bakul semanggi gendong sendiri; kedua , proses pelembagaan yang terjadi pada bakul semanggi gendong

Berdasarakan penelitian dan analisis terhadap permasalahan kenyamanan yang terdapat pada pengguna, penulis mencoba untuk memberikan solusi berupa rekomendasi ruang perahu yang

Bench Mark di tepi kiri jalan raya Banda Aceh - Malahayati KM 25 dari Banda Aceh, dekat jembatan Krueng Idi, kl. 50 meter dari mesjid

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat- Nya, dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan judul Pemberian Aromaterpi Lavender Terhadap

Dari hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tidak adanya pengaruh antara pengaruh strategi komunikasi pendidik dalam pembelajaran tematik terhadap hasil belajar

The transactions recording system (purchases and sales) LPG at distributor level is generally better than at the level of sub-resellers (SP), as shown in Table

Setelah kita memasang blok, maka pada panel bagian bawah akan muncul parameter dari blok tersebut (masing-masing blok memiliki parameter sendiri), dari parameter

Tujuan dari tugas akhir ini adalah merancang suatu program simulasi yang dapat memperlihatkan cara pengendali putaran motor arus searah penguatan terpisah dengan