• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERJA SAMA DENGAN LEMBAGA LAIN

Keberhasilan kegiatan industri hulu minyak dan gas bumi sangat dipengaruhi oleh dukungan para pemangku kepentingan. Untuk itu, pada tahun 2015 SKK Migas telah menandatangani beberapa kerja sama dengan lembaga lain sebagai berikut:

Guna menjalin hubungan baik dengan stakeholder dan masyarakat di sekitar wilayah operasi, SKK Migas terus meningkatkan kerja sama dengan lembaga masyarakat maupun institusi pendidikan setempat. Salah satu wujud upaya tersebut adalah dengan menggandeng Universitas Papua. Kerja sama SKK Migas dengan Universitas Papua dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan Rektor Universitas Papua, Suriel S. Mofu, di Jakarta pada 24 Maret 2015.

Melalui kerja sama tersebut, SKK Migas dan Universitas Papua melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dapat bersinergi dengan industri hulu migas, salah satunya melakukan pemetaan atas hak ulayat dan social mapping masyarakat di Provinsi Papua Barat serta membantu memfasilitasi hubungan dengan masyarakat adat di wilayah tersebut untuk kelancaran operasi industri hulu migas. Kegiatan ini dilakukan sejalan dengan upaya SKK Migas dan Kontraktor KKS untuk merangkul masyarakat adat agar mendukung kegiatan operasi hulu migas di wilayah Papua Barat. Kelancaran kegiatan operasi di industri hulu migas diharapkan bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat di Provinsi Papua Barat.

Selain menjalin hubungan baik dengan masyarakat setempat, kerja sama ini diharapkan bisa turut berperan membangun sumber daya manusia, khususnya yang berasal dari Provinsi Papua Barat. Sinergi antara kalangan akademisi dengan tenaga profesional akan mendukung upaya perguruan tinggi dalam menyiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asia (MEA).

NOTA KESEPAHAMAN DENGAN UNIVERSITAS PAPUA DI JAKARTA, 24 MARET 2015 59

Selain pengamanan yang dilakukan oleh internal Kontraktor KKS, SKK Migas turut menggandeng pihak polisi dan militer, salah satunya TNI Angkatan Laut. Sebagai objek vital nasional, fasilitas dan peralatan migas berfungsi menjaga kesinambungan penyediaan energi nasional serta menjadi simbol kedaulatan negara, terutama yang berada di kawasan perbatasan. Fasilitas dan peralatan tersebut perlu dijaga agar kegiatan produksi migas tidak terganggu.

Perpanjangan Piagam Kesepakatan Bersama antara SKK Migas dan TNI Angkatan Laut ditandatangani oleh Amien Sunaryadi dan Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Ade Supandi di Surabaya pada 12 Mei 2015. Kerja sama ini berlaku selama lima tahun mulai 2015 hingga 2020. Penandatanganan tersebut dilakukan sebagai penyempurnaan dari kesepakatan yang sudah ditandatangani pada tahun 2010 menyusul adanya perubahan nomenklatur dari BPMIGAS menjadi SKK Migas. Selain itu, industri hulu migas masih

membutuhkan dukungan TNI AL dalam melakukan pengamanan dan pengawasan mengingat makin kompleksnya gangguan keamanan di laut. Saat ini, ada 28 Kontraktor KKS offshore yang sudah berproduksi dengan lokasi tersebar mulai dari perairan Aceh hingga Papua. Aktivitas operasi Kontraktor KKS offshore perlu dijaga karena gangguan keamanan seperti pencurian peralatan operasi dan pelanggaran batas pengambilan ikan oleh nelayan asing maupun tradisional dapat menghambat kegiatan operasi.

TNI AL akan mendukung SKK Migas untuk menghindari terjadinya teror maupun sabotase terhadap fasilitas migas di lepas pantai serta mengamankan sarana dan prasarana kegiatan hulu migas. Selain itu, TNI Angkatan Laut akan memberikan pelatihan untuk meningkatkan sumber daya manusia di bidang pengamanan serta saling tukar informasi melalui penempatan personel (liaison officer).

PENANDATANGANAN PERPANJANGAN PIAGAM KESEPAKATAN BERSAMA SKK MIGAS-TNI AL DI SURABAYA, 12 MEI 2015 60

SKK Migas mengambil langkah pro aktif melalui kerja sama dengan institusi pendidikan, baik di dalam maupun luar negeri. Pada 20 Oktober 2015, SKK Migas menjalin kerja sama resmi dalam bidang pendidikan dengan Universitas Aberdeen. Kerja sama yang tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) ini ditandatangani oleh Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan Emre Usenmez selaku Deputy Director for Internationalization School of Law di Universitas Aberdeen.

Berdasarkan nota kesepahaman tersebut, SKK Migas dan Universitas Aberdeen sepakat untuk melakukan kerja sama dan kolaborasi yang saling menguntungkan dalam kegiatan usaha hulu migas. Salah satu fokus kegiatan dalam kesepakatan ini adalah pengembangan personel melalui program studi pasca sarjana.

Kerja sama ini juga memberi kesempatan bagi kedua belah pihak untuk bertukar materi, informasi, penelitian, serta publikasi akademik maupun profesional. Kesempatan pendidikan yang diberikan juga tidak terbatas pada program studi pasca sarjana. Pekerja sektor hulu migas nasional bisa mengikuti program pelatihan jangka pendek khusus serta studi singkat.

Selain itu, SKK Migas dan Universitas Aberdeen bisa saling memberikan pendapat teknis, finansial, dan/ atau hukum terkait hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan usaha hulu migas. Meski nota kesepahaman menekankan pada lima poin utama, namun lingkup kerja sama dan kolaborasi yang dijalin bisa lebih luas dan tidak hanya terbatas pada kegiatan tersebut.

Selama ini, SKK Migas telah menjalin kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan, baik perguruan tinggi maupun lembaga-lembaga pelatihan. Kerja sama serupa juga telah dilakukan beberapa Kontraktor KKS demi mendukung pengembangan SDM lokal. Melalui kerja sama dengan Universitas Aberdeen, wawasan pekerja diharapkan bisa bertambah sehingga kualitas SDM di sektor hulu migas menjadi lebih baik.

NOTA KESEPAHAMAN (MEMORANDUM OF UNDERSTANDING/ MOU) SKK MIGAS DENGAN UNIVERSITAS ABERDEEN DI BALI, 20 OKTOBER 2015 61

Kompetensi tenaga kerja yang berkualitas di bidang Keuangan dibutuhkan SKK Migas dalam menjalankan fungsi Pengawasan dan pengendalian, terutama yang berkaitan dengan audit biaya operasi kegiatan usaha hulu migas. Guna memenuhi kebutuhan tersebut, SKK Migas menjalin kerja sama dengan PKN STAN. Kerja sama tersebut dituangkan dalam MoU yang ditandatangani Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi, dan Direktur PKN STAN, Kusmanadji. Penandatanganan dilakukan di sela-sela acara reuni Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kedinasan Keuangan (Ikanas) STAN di kampus PKN STAN di Tangerang Selatan pada 21 November 2015. Kerja sama antara SKK Migas dan PKN STAN mencakup pelaksanaan audit terhadap kepatuhan Kontraktor KKS dalam lingkup pengelolaan rantai suplai. Kerja sama ini berkaitan erat dengan tugas SKK Migas dalam menjalankan fungsi pengawasan dan pengendalian, terutama yang terkait dengan pengawasan terhadap biaya operasi sejak awal penggunaan hingga Kontraktor KKS mengajukan cost recovery.

Selain itu, SKK Migas dan PKN STAN bersepakat untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang keuangan melalui kerja sama dalam pendidikan dan pelatihan. Kerja sama ini meliputi penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan bagi pekerja SKK Migas terkait aspek Keuangan negara yang dilakukan oleh PKN STAN. SKK Migas juga berperan dalam menyiapkan tenaga kerja siap pakai dengan menyediakan tempat magang bagi mahasiswa PKN STAN.

Dalam penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan di PKN STAN, SKK Migas akan menyediakan pembicara atau narasumber yang kompeten dari industri hulu migas. Selama tiga tahun ke depan, SKK Migas dan PKN STAN juga akan menjalin kerja sama untuk penelitian dan pengabdian masyarakat. Dengan berbekal pemahaman yang benar, para mahasiswa diharapkan bisa lebih siap ketika terjun ke dunia kerja di sektor hulu migas maupun saat bekerja di instansi pemerintah yang selama ini berhubungan dengan SKK Migas dalam hal audit, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), dan Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.

PENANDATANGAN MOU DENGAN POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA STAN (PKN STAN) DI TANGERANG SELATAN, 21 NOVEMBER 2015 62

KENDALA DALAM CAPAIAN TARGET PRODUKSI

Jadwal Proyek Onstream Mundur

1. Full Scale Banyu Urip – MCL (46.000 bopd & 37 MMscfd) 2. Lapangan Ridho – Odira Karang Agung (1.600 bopd) 3. Lapangan TBA – JOB Pertamina PetroChina Salawati (600 bopd & 3 MMscfd)

4. Lapangan Bukit Tua – Petronas Ketapang II (100 bopd & 4 MMscfd)

5. Lapangan Kepodang – Petronas Muriah (13 MMscfd), kendala di hilir 6. Lapangan Bayan – Manhattan Kalimantan Investment

(50 bopd & 3 MMscfd)

Kontribusi Kegiatan dan Existing Decline dari Pertamina EP

Keekonomian Lapangan (EMP Tonga, EMP Gebang)

Unplanned Shutdown

• Fasilitas Produksi (peralatan, kelistrikan, operasional, hose, SBM) (7.600 bopd & 91 MMscfd)

• Offtaker (penyerapan buyer) (1.700 bopd & 100 MMscfd) • Eksternal (gangguan sosial dan alam) (600 bopd & 1 MMscfd) • Subsurface (kepasiran, kenaikan watercut, dlsb.)

(500 bopd & 2 MMscfd) TOTAL

TANTANGAN DALAM

Dokumen terkait