• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bagan 1.1 Konotasi dan Metabahasa

1.6 Metode Penelitian .1 Penelitian Lapangan

1.6.4 Kerja laboratorium

Setelah pengumpulan data dilaksanakan, data penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik kualitatif yaitu, dengan mendeskripsikan struktur pertunjukan, tekstual, dan musik-serta makna pertunjukan dan tekstual dalam Ketoprak Dor. Semua kegiatan ini merupakan rangkaian dari kerja laboratorium.

Analisis data dilakukan sejak berada di lapangan, yaitu dengan melakukan pengorganisasian data, dilanjutkan dengan menghubungkan data yang satu dengan yang lainnya berdasarkan persfektif teori, kemudian mengidentifikasi hakikat hubungan-hubungannya hingga memunculkan asumsi-asumsi baru yang perlu dibuktikan kebenarannya di lapangan. Hal ini dilakukan hingga akhir penelitian. Pada bagian ini dibahas beberapa metode untuk menarik dan memverifikasi suatu fenomena dalam konteks terbatas yang membentuk suatu kajian kasus dari sekelompok masyarakat atau komunitas tertentu.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskripsi kualitatif yaitu dengan menggambarkan atau mengamati fakta-fakta yang sedang berlangsung. Teknik pengumpulan data dan penelitian ini adalah observasi dan wawancara. Teknik pengolahan dan analisis data menggunakan metode deskripsi

kualitatif yaitu, menguraikan bagaimana struktur dan makna (pertunjukan dan tekstual), serta struktur musik dari pertunjukanKetoprak Dordi Sumatera Utara.

Metode penelitian kualitatif yang dimaksud di dalam tesis magister ini adalah mengacu kepada Hadari dan Martini serta Denzin dan Lincoln, seperti kutipan berikut ini. Menurut Hadari dan Mimi Martini (1994:176), penelitian yang bersifat kualitatif yaitu rangkaian kegiatan atau proses menjaring data atau informasi yang bersifat sewajarnya mengenai suatu masalah dalam kondisi aspek atau bidang kehidupan tertentu pada objeknya. Penelitian ini tidak mempersoalkan sampel dan populasi sebagaimana dalam penelitian kuantitatif.

Dalam hal ini, penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan dan menganalisis suatu keadaan atau fenomena secara sistematis dan akurat mengenai fakta dari struktur pertunjukan dan struktur musik pada tradisi Ketoprak Dor dalam kebudayaan masyarakat Jawa di Sumatera Utara. Denzin dan Lincoln menyatakan secara eksplisit tentang penelitian kualitatif sebagai berikut.

QUALITATIVE [sic.] research has a long and distinguished history in human disiplines. In sociology the work of the "Chicago school" in the 1920s and 1930s established the importance of qualitative research for the study of human group life. In anthropology, during the same period, ... charted the outlines of the field work method, where in the observer went to a foreign setting to study customs and habits of another society and culture. ...Qualitative research is a field of inquiry in its own right. It crosscuts disiplines, fields, and subject matter. A complex, interconnected, family of terms, concepts, and assumtions surround the term qualitative research (Denzin dan Lincoln, 1995:1).

Menurut Denzin dan Lincoln seperti kutipan di atas, yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah adalah suatu metode yang telah lama dikembangkan di dalam ilmu pengetahuan manusia. Di dalam ilmu sosiologi karya-karya penelitian kualitatif dihasilkan oleh aliran-aliran para ilmuwan dari Universitas Chichago, terutama pada dasawarsa 1920-an dan 1930-an. Hasil penelitian ini merupakan kajian terhadap kehidupan manusia dalam kebudayaannya. Dalam disiplin ilmu antropologi, dalam periode yang sama, para ilmuwannya mendisain penelitian dengan cara mengamati dan meneliti adat istiadat dan kebudayaan di luar kebudayaan sang peneliti, artinya studi lintas budaya. Penelitian kualitatif ini biasanya dilakukan dengan menggunakan lintas disiplin, lapangan kajian, dan bidang kajian. Peristilahan yang digunakan dalam pendekatan penelitian ini juga melibatkan seperangkat konsep dan asumsi yang kompleks dan saling terjalin.

Lebih jauh Nelson mengkonsepkan mengenai apa itu penelitian kualitatif itu menurut keberadaannya dalam dunia ilmu pengetahuan adalah seperti yang diuraikan berikut ini.

Qualitative research is an interdisiplinary, transdisiplinary, and sometimes counterdisiplinary field. It crosscuts the humanities and the social and physical sciences. Qualitative research is many things at the same time. It is multiparadigmatic in focus. Its practitioners are sensitive to the value of the multimethod approach. They are commited to the naturalistic perspective, and to the interpretive understanding of human experience. At the same time, the field is inherently political and shaped by multiple ethical and political positions (Nelson dan Grossberg, 1992:4).

Menurut Nelson dan Grossberg seperti dikemukakannya pada kutipan di atas, penelitian kualitatif adalah kajian keilmuan yang bersifat interdisiplin, transdisiplin, dan kadangkala kounterdisiplin. Pendekatannya selalu melibatkan ilmu-ilmu kemanusiaan, sosial, dan eksakta. Penelitian kualitatif melibatkan berbagai bahan kajian pada saat yang sama. Penelitian ini menggunakan multiparadigmatik. Para pendukung metode ini sangat peka terhadap nilai-nilai yang dianut masyarakat yang diteliti, serta berbagai metode pendekatan. Para penelitinya sangat mendukung perspektif alamiah atau seperti apa adanya. Begitu juga dengan menafsirkan apa yang terjadi dalam pengalaman manusia. Kadangkala penelitian kualitatif ini inheren dengan politik yang dibentuk oleh berbagai posisi etika dan politik.

Dalam rangka penelitian terhadap struktur pertunjukan dan struktur musik pada teaterKetoprak Dorpada masyarakat Jawa di Sumatera Utara, maka metode penelitian yang peneliti pergunakan adalah metode kualitatif, yaitu dengan cara mengkaji kegiatan sosial dan kultural ini apa adanya. Kemudian menginterpretasikan kegiatan tersebut berdasarkan etika penelitian yang didasari oleh multidisiplin ilmu. Dalam hal ini ilmu yang digunakan adalah mencakup dua ailmu utama yakni kajian seni pertunjukan dan etnomusikologi-dibantu dengan ilmu kemanusiaan (antropologi, sosiologi, filsafat, linguistik, sejarah), juga ilmu-ilmu bantu lainnya.

Untuk menginterpretasikan makna-makna yang terjadi pada struktur pertunjukan dan struktur musik, maka peneliti melakukan pendekatan wawancara kepada informan kunci. Selanjutnya untuk menguraikan konterks sosiobudaya

peneliti merenungkan dan mengkaji dalam perspektif holistik dan mendalam. Dengan demikian, diharapkan penelitian ini akan mengungkapkan kebenaran realita yang ada serta hal-hal yang melatarbelakangi kegiatanKetoprak Dordalam kebudayaan masyarakat Jawa Deli di tengah-tengah pergaulan sosial dengan kebudayaan multietnik di Sumatera Utara.

Menurut Kaelan (2012:94-95) bahwa dalam konteks penelitian kebudayaan terdapat beberapa pendekatan metode seperti metode historis, hermeneutika, komparatif, dan analitika bahasa yang bisa digunakan oleh peneliti agar penelitian lebih jelas dan memiliki data yang akurat. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan Arikunto, (2003:309-310), yaitu penelitian deskriptif merupakan penelitian yang di maksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status, satu gejala yang ada yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan. Adapun pengertian deskriptif menurut Sukardi (2009:15) adalah metode yang berusaha menggambarkan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. Tujuannya adalah menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat.

Setelah keseluruhan data selesai dikumpulkan dari lokasi penelitian, maka tahap akhir dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menganalisis data-data. Kerja ini dilakukan untuk menemukan beberapa kesimpulan tentang struktur pertunjukan dan struktur musikKetoprak DorJawa Deli.

Dalam konteks pengumpulan data di lapangan tentang Ketoprak Dor Jawa Deli ini, peneliti melakukan pendekatan kepada para informan kunci dan informan pangkal. Seterusnya melakukan penelitian di dalam konteks sosial dan

budaya, yakni pertunjukan langsung (live)Ketoprak Dordi lapangan. Berikutnya adalah melakukan rekaman-rekaman baik dari format audiovsual maupun visual.

1.6.5 Perekaman

Untuk pelaksanaan kegiatan ini, peneliti menggunakan kamerahandycam sertagadget. Adapun spesifikasi yang dipakai yaitu kamera DSLR dan handycam Sony. Untuk melakukan perekaman atau pendokumentasian foto yang tak terduga atau mendadak, peneliti sudah menyiapkan iphone. Masing-masing alat tersebut menggunakan slot kartu memori mikro, sehingga mempermudah peneliti untuk mengakses dan menyimpan datanya ke komputer.

Rekaman ini terdiri dari dua bentuk, yakni rekaman visual, berupa gambar dalam format jpg, yang kemudian diolah dengan cara insert ke halaman-halaman tesis yang membicarakan aktivitas foto tersebut. Foto-foto ini diolah dengan menggunakan perangkat lunak paint pada sistem windows 7. Besar dan kecilnya foto dalam tesis, disesuaikan dengan besaran ruang yang terdapat pada halaman yang akan dimuatinya. Rekaman yang kedua adalah berbentuk audiovisul, yang dalam bentuk hasilnya adalah berupa file dat, yang kemudian untuk mempermudah analisis laboratorium diubah menjadi format mpg, yang juga dapat ditransfer menjadi bentuk-bentuk foto. Demikian pengelolaan perekaman data-data lapangan yang peneliti lakukan.

Dokumen terkait