BAB IV. ANALISA PERANCANGAN
Diagram 5. 3 Kerja Sprinkler Semi Otomatis
BAB VI
APLIKASI PERANCANGAN
Perancangan Gedung Konser Musik di Surabaya ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan baik bagi masyarakat Surabaya maupun indonesia dan juga bagi para pecinta musik dari tanah air maupun manca negara.
Pada aplikasi konsep rancangan proyek Gedung Konser Musik di Surabaya ini menggunakan persyaratan – persyaratan yang ada pada bab sebelumnya untuk kemudian diterapkan pada penyelesaian gambar rancangan tugas akhir yang akan diuji dengan kaidah – kaidah dan azas – azas perancangan sehingga dapat diperoleh hasil desain rancangan yang paling optimal.
6. 1. Aplikasi Tapak 6. 1. 1. Aplikasi Zoning
Perencanaan tapak yang digunakan pada proyek Gedung Konser Musik adalah linier. Penataan bangunan di buat linier bertujuan agar bentuk organisasi ruang dapat menyesuaikan dengan berbagai kondisi tapak maupun lingkungan karena sifatnya yang fleksibel.
Gambar 6. 1. Pencapaian ke dalam site
(sumber : analisa penulis,2011)
475 3 0 0 38 9 8 0
EXISTING
SITE
Aplikasi
Design
6. 1. 2. Aplikasi Ruang Luar
Pencapaian ke dalam site dapat diakses melalui tiga jalur, yaitu main entrance yang terletak pada Jalan Dharmo boulevard menuju Jl. Wiyung dan HR. Muhamad. Dengan pertimbangan keamanan dan jumlah aktivas yang masuk dan keluar pada lokasi perancangan. Dan ada dua akses menuju ke arah lokasi perancangan.
Main Entrance yang terletak di Jalan Dharmo boulevard mempunyai kemudahan aksesibilitas karena merupakan jalan raya arteri sekunder kota (masuk dari Jalan H.R. Muhammad atau Jl. Wiyung) dengan intensitas kendaraan sedang. Jalan ini juga sebagai jalur aksesibilitas transportasi umum menuju site.
Gambar 6. 2. Aplikasi Entrance
(sumber : analisa penulis,2011)
6. 2. Aplikasi Or ientasi Massa Bangunan a. Aplikasi Tapak Menurut Analisa Mata Angin
Setelah dilakukanya analisa mata angin disini terciptalah sebuah bangunan yang dapat mengantisipasi tekanan angin yang extrime dari luar bangunan. Dengan tinggi bangunan yang mencapai 4 lantai. Maka bentuk lingkaran sangat sesuai untuk memecah tingkat kecenderungan angin yang berlebihan.
PLAZA TERBUKA
DROP OFF
Gambar 6. 3. Aplikasi Orientasi Bangunan
(sumber : analisa penulis,2011)
b. Aplikasi Entrance
Entrance pada Gedung Konser Musik ini terletak pada arah jalan menuju wiyung. Sebelum masuk kedalam bangunan terdapat plaza terbuka sebagai icon dari gedung konser musik.
PLAZA TERBUKA
Gambar 6. 4. Penyelsaian Entrance
(sumber : analisa penulis,2011)
Sesuai dengan konsep awal dimana bentuk bangunan dibuat melingkar sehingga teknan angin dapat diminimalisir.
Sebelum masuk ke Entrance selain pepohonan sebagai pengarah juga diberi Sclupture sebab dengan adanya sclupture juga diharapkan dapat menjadi penerima dan pengarah masuk kedalam site.
Entrance diberikan vegetasi baik
itu existing seperti pohon-pohon
besar hal ini berjuan sebagai
mengisi tapak, pengarah sirkulasi,
dan peneduh.
Penyelsaian Entrance:
VEGETASI
Entrance terletak pada JL. Dharmo Boulevard yang menuju ke Jl. Wiyung.
6. 3. Aplikasi Bentuk dan Fasad 6. 3. 1. Aplikasi Bentuk
likasi tampilan pada keseluruhan massa bangunan mengunakan penerapan dari arsitektur High tech yang mana unsur-unsur High tech pada ilmu astronomi di aplikasikan pada massa yang lebih dulu diolah secara modern. Pada bentukan bangunan dibuat melingkar, hal ini dikarenakan bentuk bangunan lingkaran menyimbulkan sebuah pusat (pusat hasil pemikiran manusia) yang tidak bersudut atau memiliki makna yang luas Sama seperti halnya alam semesta kita yang begitu luas.
Gambar 6. 5. Aplikasi Bentuk
(sumber : analisa penulis,2011)
Aplikasi dari tema dan konsep bahwa bentukan massa lingkaran yang diterapkan menyimbulkan sebuah pusat (pusat hasil pemikiran manusia) tidak bersudut atau memiliki makna yang luas, sama seperti halnya alam semesta kita.
Pendekatan design dengan mengacu pada tangible metaphor bentukan dari sebuah gitar, yang element dasarnya yaitu persegi dan lingkaran. Maka pada design bentuk nya gabungan dari persegi dan lingkaran.
6. 3. 2. Aplikasi Fasad
Tampilan bangunan mengunakan material yang mencerminkan kemajuan teknologi dengan memanfaatkan bahan pabrikasi modern. Pada fasad bangunan ekspresi musik ditonjolkan dengan mengambil bagian dari gitar dengan cara mengekspos bagian-bagian dari bangunan yang menjadi fasad utama. Ekspos dengan menggunakan material cladding dan kaca.
Gambar 6. 6. Aplikasi Fasad
(sumber : analisa penulis,2011)
Gambar 6. 7. Aplikasi Detail Fasad
(sumber : analisa penulis,2011) Pengaplikasian dari material kaca. Pengaplikasian dari material cladding alucubon. Pencapaian dari bentukan sebuah gitar.
SEMI PRIVAT
PUBLIK
PUBLIK PRIVA
6. 4. Aplikasi Ruang Dalam
Konsep ruang dalam proyek Gedung Konser Musik ini menggunakan pola tatanan Organisasi Linear. Dimana pengaplikasian Tatanan ruang diterapkan pada setiap lantai dengan maksud mempermudah pengunjung untuk terus bergerak mengikuti pola sirkulasi tersebut.
Gambar 6. 8. Aplikasi Ruang Dalam
(sumber : analisa penulis,2011)
Area publik, karena
digunakan untuk area pertokoan dan cafe. Area pertokoan dan café digunakan oleh semua pengunjung gedung konser untuk berbelanja dan bersantai di cafe.
Area semi private, karena digunakan untuk area konser.
Area konser dapat digunakan apabila telah mendapatkan ijin dari pengelolah gedung, sehingga tidak semua orang bisa menggunakan area tersebut.
Area private, karena digunakan untuk area kantor pengelolah. Area pengelolah digunakan oleh para karyawan dan yang berkepentingaan dengan pemakaian gedung konser tersebut.
Area publik, karena digunakan untuk area mini show live musik dan cafe.
Area free mini show live musik dan cafe.
digunakan oleh semua pengunjung gedung konser untuk menampilkan skil bermusik dan bersantai di cafe.
INTERIOR RUANG KONSER
DAFTAR PUSTAKA
A, Idrus H . 1996. Kamus Umum Baku Bahasa Indonesia. Bintang Usaha Jaya. Surabaya.
Chiara, Joseph De and Jhon C. Time Sarver Standart for Building Type.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Pendidikan dan Kesenian.
Buku Petunjuk Pendididkan Dasar Musik.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi Ketiga. Balai Pustaka. Jakarta.
Doelle, Lestie L. 1990. Akustik Lingkungan. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kartono, Ario, dkk. 2007. Kreasi Seni Budaya. Ganeca Exact. Jakarta.
Mediastika, Cristina E.,Ph. D. 2005. Akustika Bangunan.Penerbit Erlangga. Jakarta.
Neufert, Ernest. 1996. Data Arsitek Jilid 1. Penerbit Erlangga. Jakarta. Neufert, Ernest. 2002. Data Arsitek Jilid 2. Penerbit Erlangga. Jakarta. Poewardaminta, WJS. Kamus Umum Baku Bahasa Indonesia.
Penyusunan Rencana Teknik Ruang Kota. UD. Jajar Tunggal. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya. Bapekko Surabaya
Supandar, J Pamuji. 2004. Faktor Akustik Dalam Perancangan Desain Interior. Djambatan. Jakarta.
Tutt, Paricia and David Adler. New Matric Hand Book. London.
www.google.com www.surabaya.go.id