• Tidak ada hasil yang ditemukan

Terdapat tiga tujuan pembelajaran dalam tema ini. Pertama, para siswa kelas enam diharapkan mampu mengidentifikasikan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi keseimbangan alam; kedua, mampu mengidentifikasikan kegiatan manusia yang mempengaruhi keseimbangan lingkungan; dan ketiga siswa mampu mengidentifikasikan bagian tubuh hewan yang sering diomanfaatkan manusia yang mengarah pada ketidakseimbangan lingkungan.

Keseimbangan lingkungan adalah kondisi harmonis dan seimbang pada interaksi antara faktor biotic dan faktor abiotik dalam suatu lingkungan. Keseimbangan lingkungan dapat terganggu oleh pengaruh alam, seperti gempa bumi, gunung meletus, dan tsunami. Selain itu, keseimbangan lingkungan juga dapat terganggu oleh aktivitas manusia.

Kegiatan manusia dapat memicu terganggunya keseimbangan lingkungan yang dapat mengakibatkan terjadinya bencana alam seperti banjir dan tanah longsor. Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya keseimbangan lingkungan antara lain: penebangan dan kebakaran hutan, pencemaran, perburuan hewan, dan penambangan.

sebagai daerah resapan air hujan, habitat hewan, dan penyedia oksigen. Manusia juga banyak memanfaatkan berbagai hasil hutan untuk memenuhi kebutuhannya seperti mengambil kayu, rotan, buah-buahan, hewan, getah karet dan sebagainya. Bayangkan jika kelestarian hutan tidak terjaga atau pemanfaatan hutan dilakukan secara berlebihan? tentu yang akan terjadi adalah kerusakan seperti kebakaran dan penggundulan hutan.

Kebakaran hutan dapat terjadi karena aktivitas alam maupun manusia. Kebakaran alamiah biasanya terjadi saat musim kemarau. Sebab, pada musim kemarau kondisi sangat panas karena teriknya sinar matahari. Selain itu, jumlah air sedikit karena terjadi penguapan dan jumlah oksigen yang melimpah di lingkungan. Jika terjadi percikan api dan mengenai dedaunan kering maka dengan sangat mudah terjadi kebakaran hutan. Belum lagi gas oksigen yang melimpah dan angin yang kencang. Keduanya dapat mempercepat penyebaran api. Adapun kebakaran yang disebabkan manusia biasanya digunakan untuk pembukaan lahan perkebunan maupun permukiman penduduk dan pabrik.

Akhirnya, hutan yang rusak akibat kebakaran maupun penggundulan dapat mengganggu keseimbangan ekosistem di dalamnya. Mata rantan makanan terganggu, habitat rusak, dan tanah menjadi tidak subur.

Pencemaran juga memiliki andil besar dalam merusak keseimbangan lingkungan. Pencemaran merupakan masuknya bahan-bahan kimia ke dalam lingkungan sampai batas yang membahayakan. Buangan kimia biasanya disebut dengan limbah. Jumlah limbah yang melewati ambang batas dapat membahayakan lingkungan kehidupan sekitar. Pencemaran berdasarkan tempatnya terbagi menjadi tiga. Yaoitu pencemaran air, udara, dan tanah.

Pencemaran air disebabkan masuknya limbah pabrik dan limbah rumah tangga ke sungai, danau, dan laut. Air yang tercemar ditandai dengan perubahan air yang semula jernih menjadi keruh dan berbau tidak enak atau busuk. Biasanya perubahan kejernihan airnya menjadi cokelat,

hijau bahkan hitam. Sungai, danau, dan laut yang tercemar menimbulkan terganggunya makhluk hidup yang hidup di dalamnya.

Sedangkan pencemaran udara disebabkan oleh pembuangan sisa berupa gas dan partikel kecil ke udara. Udara yang tercemar biasanya akan menimbulkan bau tdak sedap yang mengandung karbon monoksida dan mengganggu pernapasan. Akibatnya, udara yang tercemar dapat mengakibatkan kematian seperti pencemaran gas karbon monoksida dari asap kendaran bermotor, pemanasan global oleh sisa pembakaran bahan baka yang mengasilkan gas karbon dioksida, hujan asam yang berasal dari sisa pembakaran yang menghasilkan gas NOx dan Sox, dan dapat merusak lapisan ozon sehingga akan meningkatkan paparan sinar ultraviolet matahari yang dapat memicu kanker kulit.

Selain kedua pencemaran di atas, tanah juga dapar tercemar. Pencemaran tanah terjadi karena masuknya limbah cair atau padat yang sulit diurai ke dalam atau permukaan tanah. Penyebab utama dari terjadinya pencemaran tanah adalah pembuandan limbah pada atau sampah dan penggunaan pestisida. Hal ini menjadikan tanah kurang subur, mengganggu kehidupan makhluk hidup di darat, dan merusak kualitas air.

Perburuan hewan yang dilakukan secara terus menerus juga dapa mengakibatkan kelangkaan yang pada akhirnya berdampak pada ketidakseimbangan ekosistem. Contohnya, burung elang yang banyak diburu oleh manusia sebagai hewan peliharaan. Jumlah burung elang pun menurun bahkan langka di lingkungan. Mata rantai makanan akhirnya rusak. Hal ini membuat jumlah konsumen di bawah burung elang meningkat dan tidak seimbang. Selain itu, cara berburu hewan yang tidak bijak dapat mengakibatkan kerusakan habitat hewan tersebut, seperti perburuan ikan menggunakan bahan peledak yang berdampak pada rusaknya ekosistem laut.

Terakhir penambangan. Penambangan merupakan aktivitas manusia mengambil sumber daya alam yang berasal dari dalam bumi, seperti

minyak bumi, besi, emas, perak, dan batubara. Penambangan dapat dilakukan di darat dan di laut. Penambangan di darat umumnya dilakukan dengan membuka lahan tambang baru. Lahan baru tersebut berupa daerah hutan yang masih alami. Pada proses penambangan akan dibuang beberapa zat sisa yang berbahaya, seperti limbah merkuri yang beracun pada penambangan emas. Selain itu, kegiatan penambangan akan meninggalkan lubang-lubang bekas galian.

Ironisnya, pemulihan lingkungan akibat limbah tambang ini tidak dapat dilakukan dalam waktu dekat. Dibutuhkan waktu yang lama untuk mengembalikan lingkungan pada wujud semula.

Dalam pembahasan kerusakan lingkungan, guru memadukan nilai-nilai Islam dengan menjelaskan bahwa Allah SWT tidak suka kepada mereka yang membuat kerusakan di muka bumi. Sebab, Allah SWT telah menciptakan alam semesta ini dengan seimbang dan sempurna.

Guru melanjutkan dengan menyertakan beberapa ayat al-Qur‟an berikut ini:































Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (QS. Ar Ruum:41).

\































Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut

(tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS.

Al-A‟raf: 56)

Selain ayat Al-Qur‟an, guru juga menyertakan sebuah hadits yang menekankan untuk berbuat baik sehingga diikuti oleh orang-orang lain. Sebab, jika melakukan perbuatan buruk maka akan diikuti oleh orang lain. Membuang sampah sembarangan, misalnya, satu kantong sampah yang dibuang bukan pada tempatnya akan menyebabkan tumpukan sampah yang menggunung. Ini yang disinyalir dalam hadits berikut ini.

َنَسَح ًةَّنُس ِمَلاْسِْلاا ِفِ َّنَس ْنَم

َلِمَع ْنَم ُرْجَاَو اَىُرْجَا ُوَلَ ف ًة

َصُقْ نَ ي ْنَا ِْيرَغ ْنِم ُهَدْعَ ب اَِبِ

َلِمَع ْنَم ُرْزِو َو اَىُرْزِو ِوْيَلَع َناَك ًةَئِّيَس ًةَّنُس َّنَس ْنَمَو .ٌءْيَش ْمِىِرْوُجُا ْنِم

ْنِم ُهَدْعَ ب اَِبِ

( ٌءْيَش ْمِىِراَزوَا ْنِم َصُقْ نَ ي ْنَا ِْيرَغ

)ملسم هاور

Barang siapa yang yang berbuat/prakarsa yang baik dalam Islam, maka ia akan memperoleh pahala dari perbuatan/ prakarsa itu dan pahala dari orang yang melaksanakan atau menirunya. Dan barang siapa berprakarsa yang jelek, maka ia akan medapatkan dosa dari prakarsanya itu dan dosa dari orang-orang yang mempraktikkan prakarsanya itu tanpa mengurangi dosa yang menirunya. (HR. Muslim)

Dokumen terkait