• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

E. Kesalahan Pembayaran

Dalam hal tunjangan profesi guru, apabila terjadi kesalahan pembayaran tunjangan profesi kepada guru PNS Daerah yang bukan haknya, maka yang bersangkutan wajib mengembalikan dana kesalahan tersebut ke rekening kas Negara melalui Bendahara Umum Daerah. Pengendalian Pembayaran Tunjangan Profesi Bagi Guru.

Pengendalian pelaksanaan pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah melalui mekanisme transfer ke daerah mencakup semua upaya yang dilakukan dalam rangka menjamin pelaksanaan program pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah agar dapat berjalan sebagaimana mestinya, tepat sasaran dan tepat waktu. Kegiatan pengendalian dilakukan dalam bentuk pengawasan, pelaporan hasil pengawasan dan rekonsiliasi, serta sanksi.

1. Pengawasan

Untuk mewujudkan pembayaran tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah yang transparan dan akuntabel diperlukan pengawasan oleh aparat internal dan eksternal. Pengawasan internal sepenuhnya menjadi tanggungjawab Kepala Satuan Pendidikan tempat guru yang bersangkutan

commit to user

bertugas dan Pengawas Sekolah. Pengawasan eksternal dilakukan oleh lembaga fungsional yang berwenang seperti: Inspektorat Daerah atau Bawasda.

2. Pelaporan dan Rekonsiliasi

Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota wajib menyampaikan rekap data guru penerima tunjangan profesi bagi Guru PNS Daerah secara rutin pada bulan April dan September tahun berjalan dengan menggunakan format sebagaimana pada lampiran 2 kepada Direktorat Jenderal PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional ke alamat :

Direktorat Profesi Pendidik Up. Subdit Program

Gedung D Lt 14 Kompleks Kemendiknas Jalan Pintu I Senayan, Jakarta

Direktorat Jenderal PMPTK Kementerian Pendidikan Nasional bersama Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan melaksanakan rekonsiliasi rekapitulasi jumlah penerima tunjangan profesi bagi guru PNS Daerah setiap bulan Mei dan Oktober tahun berjalan untuk dapat dialokasikan dalam APBD Kabupaten atau Kota tahun berikutnya.

F. Sanksi

Sanksi merupakan salah satu bentuk pembinaan terhadap guru yang telah melakukan suatu tindakan dimana tindakan tersebut tidak sesuai dengan peraturan dan atau persyaratan yang telah ditentukan.

Tunjangan profesi pendidik diberikan kepada setiap guru yang telah memenuhi persyaratan. Apabila ternyata setelah dilakukan verifikasi dan atau pemeriksaan ditemukan ada dokumen guru yang tidak sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan maka yang bersangkutan diberi sanksi sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku.

commit to user

Prosedur tunjangan profesi bagi guru ini merupakan acuan yang mengikat dalam pelaksanaan penyaluran tunjangan profesi melalui mekanisme transfer ke daerah.

Ketentuan-ketentuan yang belum tercantum dalam pedoman ini dapat ditambahkan sesuai dengan kewenangan dan kondisi masing-masing daerah yang tidak bertentangan dengan prosedur pengurusan tunjangan profesi guru ini dan ketentuan lain yang berlaku.

III.METODE PENGAMATAN

Berdasarkan dari Perumusan Masalah dan Tinjauan Pustaka yaitu untuk mengetahui bagaimana prosedur pelayanan, serta kendala yang dihadapi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar dalam tunjangan profesi, maka dalam pengamatan ini terdapat beberapa hal yang menyangkut masalah tata kerja untuk memahami obyek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan, antara lain :

1. Lokasi Pengamatan

Lokasi pengamatan ini bertempat di Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, yang beralamatkan di Jalan Lawu Komplek Perkantoran Cangakan. Telp. (0271) 495041-495014, Fax. 494522. Kode Pos. 57712.

2. Jenis Pengamatan

Pengamatan ini dilakukan guna mengetahui permasalahan yang ada di lapangan. Jenis pengamatan ini bersifat “Deskriptif Kualitatif” yaitu menggambarkan realita yang ada tentang sifat-sifat individu, keadaan dan gejala dalam masyarakat atau memaparkan lokasi yang diamati (orang, lembaga dan lainnya).

3. Sumber Data

Sumber data diperoleh dari informasi-informasi. Adapun jenis sumber data secara menyeluruh dapat dikelompokkan sebagai berikut :

commit to user

Data yang diperoleh dari sumber secara langsung melalui wawancara dan pengamatan kepada narasumber atau informan Pegawai Unit Umum dan Kepegawaian Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar mengenai Tunjangan Profesi Guru.

1. Narasumber

Dalam penelitian kualitatif posisi sumber data manusia (narasumber) sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasinya. Peneliti dan narasumber disini memiliki posisi yang sama, dan narasumber bukan sekedar memberikan tanggapan pada yang diminta peneliti, tetapi ia bisa memilih arah dan selera dalam menyajikan informasi yang ia miliki (H.B Sutopo 2002:50)

Narasumber dalam pengamatan ini adalah pimpinan dan karyawan dari Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar.

2. Dokumen dan Arsip

Dalam pengamatan ini diperoleh data dari beberapa arsip dan dokumen yang berhubungan dengan masalah pengamatan tersebut. 3. Tempat dan Lokasi

Tempat ditemukannya data adalah di kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh dan dikumpulkan secara ridak langsung melalaui dokumen dan arsip yang berhubungan dengan sasaran pengamatan yaitu masalah tentang Tunjangan Profesi Guru di Kabupaten Karanganyar. 4. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik yang akan digunakan dalam pengumpulan data pengamatan ini adalah sebagai berikut :

Untuk memperoleh data, penulis terjun langsung dengan memasuki lapangan yaitu tempat terdapatnya sumber-sumber data. Dalam mengumpulkan data penulis menggunakan cara sebagai berikut :

commit to user

a. Observasi

Teknik observasi digunakan untuk menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, tempat atau lokasi, dan benda, serta gambar. Observasi dapat dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. (H.B Sutopo 2002:64)

Dalam pengumpulan data, penulis tidak hanya berperan sebagai pengamat melainkan juga berperan aktif didalam proses pemberian kredit dengan demikian penulis dapat mengarahkan pada pendalaman dan kelengkapan data pada permasalahan.

b. Wawancara

Wawancara merupakan cara untuk mendapatkan informasi dengan bertanya langsung kepada informan atau narasumber. Teknik wawancara yang dipergunakan dalam pengamatan ini yaitu wawancara mendalam (in- depth interviewing ) menurut patton wawancara mendalam bersifat lentur dan terbuka, tidak tersruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan bisa dilakukan berulang ulang pada informan yang sama. (H.B sutopo 2002:184)

c. Mengkaji Dokumen dan arsip

Dalam pengamatan ini diperoleh data dari beberapa arsip dan dokumen yang berhubungan dengan permasalahan dalam pengamatan.

5. Teknik Analisa Data

Analisa data dilakukan untuk mengolah data sedemikian rupa

sehingga dapat menyimpulkan persoalan yang diajukan dalam menyusun hasil pengamatan ini.

Dalam penamatan ini teknik pengamatan data menggunakan model interaktif, yatu setelah data terkumpul kemudian dilakuakan analisis melalui 3 (tiga) komponen, yaitu reduksi data, penyajian data, serta penarikan simpulan dan verifikasi (HB. Sutopo, 2002 : 186).

Ketiga komponen tersebut saling berinteraksi dengan proses pengumpulan data sehingga merupakan suatu siklus. Komponen-komponen dan analisa data tersebut dijelaskan sebagai berikut :

commit to user

a. Reduksi Data

Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan pengabstrakan data kasar yang muncul dari catatan tertulis di lapangan. Dalam proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan pengamatan. Bahkan diawali sebelum pelaksanaan pengumpulan data sampai laporan akhir pengamatan selesai disusun. (H.B Sutopo, 2002 : 92).

b. Sajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan pengamatan dapat dilakukan. Sajian data harus mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan, sehingga narasi yang tersaji merupakan deskripsi mengenai kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan yang ada.

c. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data pengamat sudah harus memahami apa arti dari berbagai hal yang ia temui. Konklusi-konklusi yang ada tetap dibiarkan, pada awalnya kurang jelas kemudian semakin meningkat secara eksplisit dan juga memiliki landasan yang semakin kuat. Simpulan akhir tidak akan terjadi sampai proses pengumpulan data berakhir.

commit to user

Sumber : H.B. Sutopo (2002 : 96) SAJIAN DATA REDUKSI DATA PENGUMPULAN DATA PENARIKAN SIMPULAN/VERIFIKA SI

commit to user

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA / INSTANSI

A. Sejarah Berdirinya Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Karanganyar.

Proses history terbentuknya Kabupaten Karanganyar dimulai dari pemerintahan desa yang kecil, yang terbentuk pada masa perjuangan Raden Mas Said, pada tahun 1741-1757. Ketika itu Raden Mas Said yang dikenal sebagai Pangeran Sambernyawa menjadikan beberapa daerah sebagai pusat perlawanan terhadap Belanda. Daerah-daerah tersebut adalah daerah Nglaroh, daerah Sembuyan, dan daerah Matesih, yang selanjutnya menjadikan titik sejarah dan awal dari proses pertumbuhan pemerintahan.

Berdasarkan STAATSBLAD Nomor 30 Tahun 1847, Tanggal 5 Juni 1847, Kabupaten Anom (Onderregent) Karanganyar terbentuk, bersama-sama dengan dibentuknya 2 (dua) Kabupaten Anom lain, yaitu Kabupaten Anom Wonogiri dan Anom Malangjiwan, yang berada dalam wilayah Pemerintahan Kadipaten Mangkunagaran. Dalam pelaksanaan pemerintahannya, pada setiap Kabupaten Anom, termasuk pada Kabupaten Anom Karanganyar dibentuk Kantor Urusan Pemerintahan, Kantor Urusan Pengadilan, Kantor Urusan Kepolisian, dan Kantor Urusan Perkebunan.

Pada tahun 1917, dengan RIJKSBLAD Mangkunegaran Nomor 37 dibentuk 2 (dua) Kabupaten, yaitu : Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Wonogiri. Dan pada tanggal 18 November 1917 , Kanjeng Gusti Pangeran Arya Mangkunegara VII melantik KRMT. Hardjo Hasmoro sebagai Bupati Karanganyar.

Dalam kurun waktu tahun 1917-1930 di Kabupaten Karanganyar telah terjadi pergantian bupati sebanyak 2 (dua) kali, yang berarti dalam kurun waktu 1917-1930 tersebut, ada 3 (tiga) orang Bupati yaitu KRMT. Hardjohasmoro, RMT. Sarwoko Mangoen Koesoemoe, dan RMT. Darko Soegondo.

commit to user

Berdasarkan RIJKSBLAD Mangkunegaran Nomor 10 Tahun 1923, Kabupupaten Karanganyar dibagi menjadi 3 (tiga) wilayah Kawedanan, yaitu : 1. Kawedanan Karanganyar

2. Kawedanan Karangpandan

3. Kawedanan Jumapolo

Dalam 3 (tiga) Kawedanan tersebut terdapat 14 (empat belas) wilayah Kapanewon atau Kecamatan, yaitu :

1. Kapanewon Karanganyar. 2. Kapanewon Tasikmadu. 3. Kapanewon Jaten. 4. Kapanewon Kebakkramat. 5. Kapanewon Mojogedhang. 6. Kapanewon Karangpandan. 7. Kapanewon Matesih. 8. Kapanewon Tawangmangu. 9. Kapanewon Ngargoyoso. 10.Kapanewon Kerjo. 11.Kapanewon Jumapolo.

12.Kapanewon Tugu (sekarang Jumantono). 13.Kapanewon Jatipuro.

14.Kapanewon Jatiyoso.

Setelah Proklamasi Kemerdekaan terjadi reorganisasi pemerintahan daerah di Indonesia. Tiga Kapanewon yang sebelumnya tidak termasuk wilayah Kabupaten Karanganyar, setelah Proklamasi Kemerdekaan dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Karanganyar. Tiga Kapanewon tersebut adalah Kapanewon Malangjiwan (sekarang Kecamatan Colomadu), Kapanewon Kaliyoso (sekarang Gondangrejo), dan Kapanewon Jenawi. Sejak saat itu maka wilayah Kabupaten Karanganyar menjadi 17 (tujuh belas) Kapanewon atau Kecamatan.

Dengan demikian dapat sisimpulkan bahwa proses terbentuknya pemerintahan Kabupaten Karanganyar dimulai dari pemerintahan desa yang

commit to user

terbentuk pada masa perjuangan RM Said (1941-1957), kemudian dibentuknya Kabupaten Anom pada tanggal 5 Juni 1847, diikuti dengan dibentuknya Kabupaten Karanganyar pada tanggal 18 November 1917.

Dengan Peraturan Daerah Tingkat II Karanganyar Nomor 20 Tahun 1998 tentang hari jadi Kabupaten Karanganyar, maka hari jadi Kabupaten Karanganyar ditetapkan pada tanggal 18 November 1917.

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam pembangunan bangsa. Sejarah menunjukkan bahwa kunci keberhasilan pembangunan negara-negara maju adalah tersedianya penduduk yang terdidik dalam jumlah, jenis, dan tingkat yang memadai. Karena itu, hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam program pembangunan mereka. Sumber daya manusia yang bermutu, merupakan rahasia keberhasilan pembangunan negara.

Pemerintah Kabupaten Karanganyar telah mencanangkan pendidikan sebagai salah satu prioritas pembangunan yang harus segera ditangani, prioritas progran ini memiliki target semua anak usia sekolah mampu menyelesaikan pendidikan setingkat SMA dengan mutu yang baik.

Dengan bekal ini diharapkan warga Karanganyar dapat mengembangkan dirinya lebih lanjut yang akhirnya mampu memilih dan mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan potensi yang dimiliki, sekaligus berperan serta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

B. Visi, Misi, dan Kebijakan 1. Visi

Visi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar adalah :

Terwujudnya masyarakat yang berpengetahuan, berkeimanan dan berdaya saing.

2. Misi

commit to user

b. Mewujudkan pendidika yang bermutu, relevan, dan berdaya saing

c. Mewujudkan akuntabilitas dan pencitraan publik dalam

penyelenggaraan pendidikan

d. Melestarikan seni dan budaya daerah

e. Mewujudkan masyarakat yang sehat, terampil, dan profesional. 3. Kebijakan

a. Pemerataan dan perluasan akses pendidikan. b. Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing. c. Governance, akuntabilitas dan pencitraan publik.

C. Susunan Organisasi

Di dalam menjalankan operasionalnya suatu Instansi perlu sekali memiliki pembagian tugas dan wewenang diantaranya tiapa bagian yang ada dalam instansi perlu mengadakan pengorganisasian yang baik.

Susunan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar merupakan suatu kebijaksanaan yang dilakukan untuk kepentingan pencapaian tujuan Instansi tersebut, sedangkan Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar yang ada sekarang ini.

1. Susunan Organisasi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar, terdiri dari :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin penyelenggaraan urusan pemerintah daerah di bidang pendidikan, meliputi perumusankebijakan teknis perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian bidang pendidikan, pemberian bimbingan dan pembinaan pegawai dan UPT.

b. Sekretariat

Sekretariat dipimpin oleh sekretaris yang mempunyai tugas mengelola urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan dan pelaporan.

commit to user

1. Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan.

Sub bagian perencanaan dan pelaporan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melakukan tugas-tugas dan fungsi menyusun rencana program kehiatan, penggumpulan, pengelolaan data dan informasi, evaluasi dan pelaporan kegiatan dinas.

2. Sub Bagian Keuangan.

Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh Kepala Sub Bagian, mempunyai tugas sebagai Pejabat Penatausahaan Keuangan (PPK) yang melakukan fungsi pengelolaan keuangan dinas.

3. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang mempunyai tugas melakukan surat emnyurat, penggandaan, ekspedisi, kearsipan, rumah tangga, pemngadaan dan pemeliharaan perlengkapan kantor serta melakukan pengelolaan administrasi kepegawaian.

c. Bidang Pendidikan Dasar

Bidang Pendidikan Dasar dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas (Pengelolaan TK, SD, SMP, SMA, PLB).

1. Seksi Taman Kanak-Kanak

Seksi Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas mea;lksanakan sebagian tugas bidang Pendidikan Dasar, meliputi pengelolaan Kurikulum dan pembinaan kesiswaan Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar.

2. Seksi Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Luar Biasa Seksi Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Luar Biasa dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan dasar, meliputi

commit to user

pengelolaan kurikulum dan pembinaan kesiswaan Sekolah Menengah Pertama dan Pendidikan Luar Biasa.

4. Seksi Sarana Prasarana

Seksi Sarana dan Prasarana Dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagioan tugas bidang pendidikan dasar, meliputi pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dasar.

d. Bidang Pendidikan Menengah

Bidang Pendidikan menengah dipimpin oleh Kepala Bidnag yang melaksanakan sebagian tugas dinas, meliputi pengelolaan Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan.

1. Seksi Sekolah Menengah Atas

Seksi Sekolah Menengah atas dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan menengah, meliputi pengelolaan kurikulum dan pembinaan kesiswaan Sekolah Menengah Atas.

2. Seksi Sekolah Menengah Kejuruan

Seksi Sekolah Menengah Kejuruan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang pendidikan menengah, meliputi pengelolaan kurikulum dan pembinaan kesiswaan Sekolah Menengah Kejuruan.

3. Seksi Sarana Prasarana

Seksi Sarana Prasarana dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas bidang peendidikan menengah, meliputi pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan.

e. Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Bidang Peningkatan Mutu Pendidik Tenaga Kependidikan dipimpin oleh Kepala Bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas meliputi pengembangan dan peningkatan mutu pendidik, tenaga kependidikan dan Pengembangan Profesi.

commit to user

1. Seksi Pengembangan Profesi

Seksi pengembangan profesi dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

2. Seksi Pendidik

Seksi Pendidik dipimpin oleh kepala seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengelola tenaga pendidik.

3. Seksi Tenaga Kependidikan

Seksi Tenaga Kependidikan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mengelola tenaga kependidikan.

4. Bidang Pendidikan Non Formal

Bidang Pendidikan Non Formal dipimpin oleh kepala bidang yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas dinas, meliputi pengelolaan Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan kesetaraan.

a. Seksi Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan.

Seksi Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyaoi tugas melaksanakan sebagian tugas Pendidikan Non Formal, meliputi pengelolaan Pendidikan Masyarakat, Pendidikan Anak Usia Dini dan Kesetaraan.

b. Seksi Perpustakaan Sekolah

Seksi Perpustakaan Sekolah dipimpin oleh Kepala Seksi yang mempunyai tugas melaksankan sebagian tugas Bidang Pendidikan Non Formal yang mengelola perpustakaan sekolah.

commit to user

5. UPTD (Unit Pelaksana Teknis Dinas)

Kelompok Jabatan Pelaksana Teknis Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang keahliannya berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dan mengelola bidang teknis.

6. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas sesuai bidang keahliannya berdasarkan peraturan-peraturan yang berlaku dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

commit to user

Tabel : 1

REKAP DATA GURU PNS TAHUN 2010 SERTA PERKIRAAN KEBUTUHAN DANA TAMBAHAN PENGHASILAN DAN TUNJANGAN PROFESI GURU PNSD TAHUN 2011

KABUPATEN / KOTA : KARANGANYAR

PROVINSI : JAWA TENGAH

JUMLAH GURU JENJANG PNSD 2010 PNSD 2010 PNSD LULUS SERTIFIKASI 2006-2009 PNSD PESERTA SERTIFIKASI 2010 PERKIRAAN CPNSD 2011 TK 644 22 78 34 x SD 4459 80 1390 601 x SMP 1438 15 942 29 X SMA 386 13 319 38 X SMK 200 25 94 12 X SLB 89 - 32 11 X PENGAWAS 80 59 1 X JUMLAH 7296 155 2914 726 X

- Perkiraan Kebutuhan Tambahan Penghasilan PNSD 2011 - Perkiraan Kebutuhan Tunjangan Profesi Guru PNSD 2011

commit to user

Tabel : 2

LAPORAN PERUBAHAN DATA PENERIMA TUNJANGAN PROFESI GURU KABUPATEN KARANGANYAR

NO JENIS PERUBAHAN JUMLAH GURU JUMLAH DANA KETERANGAN

1 PENSIUN 21 61.047.000 Pensiun Tahun 2010

2 PINDAH KE KABUPATEN 2 4.662.300 Pindah Tahun 2009 3 PINDAH KE KABUPATEN - - Pindah Tahun 2009 4 MENINGGAL DUNIA 6 14.591.600 Meninggal Tahun 2009 5 PINDAH KE STRUKTURAL - Pundah ke Struktural Tahun 2009 6 KENA DISIPLIN PEGAWAI

- Kena Disiplin Pegawai

Tahun 2010 7 KENAIKAN GAJI BERKALA 8 KENAIKAN PANGKAT/GOL JUMLAH SASARAN 29 80.300.900

commit to user

BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Prosedur Kerja Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Karanganyar Dalam Pengurusan Tunjangan Profesi Guru

Penyelenggaraan Tunjangan Profesi Guru melibatkan berbagai institusi pemerintah, salah satunya adalah Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten atau Kota. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar merupakan bagian dari Departemen Pendidikan Nasional yang melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan melalui pemberdayaan pendidikan. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar melaksanakan peran Departemen Pendidikan dalam pengurusan tunjangan profesi di Kabupaten Karanganyar, khususnya tunjangan profesi bagi guru melalui transfer daerah. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan prosedur kerja sebagi berikut :

1. Membentuk Panitia Tunjangan Profesi Guru Tingkat Kabupaten atau

Kota.

Panitia-panitia tersebut mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

a. Membuat daftar prioritas peserta calon penerima tunjangan profesi guru :

Pembuatan daftar prioritas peserta calon penerima tunjangan profesi guru berdasarkan kriteria yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (Ditjen PMPTK) dan kesepakatan tingkat provinsi. Penetapan peserta dilakukan secara terbuka dan transparan dengan melibatkan beberapa unsur terkait yaitu perwakilan dari kepala sekolah, guru, pengawas, PGRI, dan asosiasi guru lainnya.

Penentuan calon penerima tunjangan profesi guru menggunakan sistem rangking bukan berdasarkan seleksi atau tes.

commit to user

Penyusunan ranking calon penerima tunjangan profesi guru secara berurutan adalah :

1. Masa kerja sebagai guru dihitung sejak yang bersangkutan bekerja sebagai guru baik sebagai PNS maupun bukan PNS.

2. Usia, dihitung berdasarkan tanggal, bulan, tahun kelahiran guru, yang tercantum dalam akta kelahirannya atau bukti lain yang sah. 3. Pangkat atau Golongan terakhir yang dimiliki guru saat dicalonkan

sebagai pesera penerima tunjangan profesi. Kriteria ini khusus bagi guru PNS.

4. Beban mengajar per minggu yang diemban oleh guru saat

didaftarkan sebagai calon penerima tunjangan profesi.

5. Tugas tambahan yang diemban oleh guru pada saat guru yang

bersangkutan diusulkan sebagai calon peserta penerima tunjangan profesi. Tugas tambahan yang dimaksud misalnya kepala sekolah, ketua program/jurusan, pendidikan, kepala laboratorium, kepala unit produksi satuan pendidikan, kepala perpustakaan sekolah, atau ketua program keahlian.

6. Prestasi kerja yang pernah diraih guru atau pembimbingan yang dilakukan guru dan mendapatkan penghargaan baik tingkat Kecamatan, Kabupaten atau Kota, Provinsi, Nasional, maupun Internasional. Disamping itu prestasi kerja terasuk kinerja guru dalam melaksanakan tugas sehari-hari.

Dinas Pendidian, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar membuat daftar urutan prioritas guru, apabila ada guru memilki masa kerja yang sama maka diurutkan berdasarkan kriteria berikutnya yaitu usia. Apabila masa kerja dan usia sama maka berdasarkan golongan beban mengajar, emikian seterusnya. b. Menetapkan Calon Penerima Tunjangan Profesi Guru

Penetapan calon penerima tunjangan profesi guru sesuai dengan kuota melalui surat keputusan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar. Penetapan calon

commit to user

peserta oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Karanganyar untuk guru TK, SD, SMP, SMA, SMK mengikuti tahapan sebagai berikut :

1. Mendata guru berprestasi peringkat 1 tingkat provinsi, peringkat 1, 2, dan 3 tingkat nasional dan guru yang memperoleh penghargaan tingkat Internasional yang belum mengikuti sertifikasi melalui portofolio dan melalui jalur pendidikan tahun sebelumnya.

2. Mengelompokkan data guru yang memenuhi persyaratan menurut status guru (PNS ataupun bukan PNS) serta jenis pendidiakan (TK, SD, SMP, SMA, SMK). Dalam pemberian tunjangan profesi, guru harus memenuhi persyaratan sebagi berikut :

Dokumen terkait